Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

PT Mark Dynamics Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi cetakan sarung tangan keramik former yang digunakan oleh industri pembuatan sarung tangan latex glove untuk keperluan rumah tangga household glove, dan dunia kesehatan surgical glove. Cetakan keramik ini dibuat dengan menggunakan bahan baku tanah liat clay yang diimpor langsung dari Cina. PT MDI sendiri mampu menghasilkan output produksi sebanyak 1200 pieces cetakan sarung tangan dalam satu hari dengan berbagai bentuk, ukuran, corak dan warna sesuai dengan permintaan customer. Saat ini PT MDI menghadapi permasalahan yang cukup besar di lantai produksi yaitu besarnya jumlah produk cacat atau produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi customer. Terdapat banyak jenis kecacatan yang mungkin untuk setiap former diantaranya cacat karena berat tidak sesuai, dimensi tidak sesuai, pecah, retak, lubang dan lain sebagainya. Untuk mengantisipasi agar target produk jadi dapat dipenuhi maka PT MDI membuat rencana produksi dengan jumlah produk yang berlebih. Antisipasi dengan penambahan di atas menunjukkan bahwa permasalahan product reject adalah permasalahan yang sulit untuk dipecahkan. Permasalahan produk cacat ini sudah berlangsung cukup lama di PT MDI dan menyebabkan pemborosan biaya yang cukup besar bagi perusahaan. Pemborosan ini berupa Universitas Sumatera Utara biaya terhadap pengunaan sumber daya selama proses produksi untuk memproduksi produk cacat dan untuk menangani produk cacat tersebut.. Biaya- biaya tersebut antara lain: - Biaya penggunaan bahan baku - Biaya jam tenaga kerja - Biaya operasional mesin listrik dan gas - Biaya penanganan produk cacat transportasi dan Bea Cukai Kehilangan keuntungan juga akan timbul jika produk reject ini melewati pemeriksaan Final Quality Control FQC dan diketahui setelah produk tersebut diterima kepada konsumen. Hal ini dapat menyebabkan reputasi yang buruk, kehilangan pelanggan, dan penurunan pangsa pasar. Jika permasalahan produk cacat ini dibiarkan terus-menerus maka hal ini akan menimbulkan pemborosan biaya yang cukup besar bagi perusahaan yang akan terus meningkatkan kehilangan keuntungan bagi PT Mark Dynamics Indonesia. Oleh karena itu perlu dibuat langkah perbaikan untuk meminimisasi jumlah produk cacat di lantai produksi. Salah satu langkah perbaikan yang dapat digunakan oleh PT MDI adalah dengan menggunakan Six Sigma. Penelitian ini akan membahas permasalahan pemborosan karena produk cacat dan merencanakan perbaikan untuk mengurangi jumlah produk cacat dengan menggunakan metode Six Sigma dengan fase DMAIC dan alat statistik untuk membantu memahami dan menyelesaikan permasalahan yang ada. Universitas Sumatera Utara

1.2. Perumusan Masalah