- Setelah bersih operator mengambil Spray gun yang telah diisi formula spray
kemudian mengarahkan Spray Gun kearah former yang di-Spray on dengan jarak 25-30 cm.
- Selanjutnya semprot former secara merata pada setiap sisi dengan cara
menyemprot former dari bagian bawah former sampai keatas ujung jari sambil former berputar diatas meja Spray on yang didesain dapat berputar
otomatis dengan kecepatan yang sama untuk tiap sisi former. -
Kemudian former yang telah siap di-spray diletakkan diatas trolley.
6. Glaze
- Proses dimulai dengan membuat formula Glaze dengan komposisi bahan
yang telah ditentukan terlebih dahulu sesuai spesifikasi. -
Kemudian melakukan cek terhadap former apakah siap untuk dilakukan Glazing dari segi Texture apakah kurang atau melebihi standar spesifikasi.
- Kemudian mengambil kuas yang bersih yang sebelumnya disemprot dengan
angin kemudian mengambil former yang telah dicek kekasaran Texture untuk memastikan berapa waktu penguasan yang dibutuhkan.
- Setelah selesai, body former dipegang dan diletakkan di sisi kiri badan
operator atau dekat dengan pinggang kiri dan mengarahkan former dengan posisi ibu jari terletak diatas dan kelingking dibawah.
- Kemudian dilakukan penguasan terhadap former tersebut mulai dari ibu jari,
celah setiap jari, putar kedua sisi former dan kuas pada telapak former serta body former lalu ujung jari.
- Former dicelup ke dalam larutan Glaze yang sudah diaduk terlebih dahulu.
Universitas Sumatera Utara
- Spon kering digunakan untuk membersihkan ujung jari dari sisa-sisa Glaze
yang mengering. -
Former disusun ke dalam trolley sesuai standar.
7. Pengovenan
- Hasil dari Texture, Spray on dan atau Glaze dibawa ke bagian pengovenan
dimana disusun per 700 pieces diatas rolling oven. -
Selanjutnya former dimasukkan ke dalam oven melalui kereta rel dimana suhu oven saat itu diatas 100 derajat Celsius panas dari oven diperoleh dari
sisa panas pembakaran sebelumnya. Ini dilakukan selama 2 jam dengan pintu oven dibiarkan terbuka. Proses ini mencegah retaknya former akibat
mengalami perlakuan suhu yang drastis dalam selisih waktu yang singkat.
- Pintu oven ditutup dan panel thermal diatur sampai
C 1200
untuk masak penuh atau
C 600
selama 5 jam atau selama 7 jam dengan suhu C
900 untuk setengah matang tergantung spesifikasi kekerasan yang diminta
konsumen.
- Pintu oven dibuka dan former dibiarkan dingin sampai suhu mencapai 300
derajat selama 4 jam baru bisa dikeluarkan dari tungku oven.
8. Grating dan Packing
- Former dibawa ke bagian grating. Untuk former yang mendapat perlakuan
Glaze, tapak dan ujung-ujung jari former dihaluskan dengan mesin grating. Bagian bawah tapak diperhalus dengan digerinda sedangkan ujung-ujung
Universitas Sumatera Utara
jari dihaluskan supaya tidak terasa tajam karena mampu mengoyakkan
lateks pada proses pembuatan sarung tangan.
- Sedangkan untuk unGlazed tidak memperoleh perlakuan Glazing, former
dibersihkan dari debu-debu yang menempel dengan mesin pembersih debu.
- Sebelum cetakan sarung tangan dikemas, setiap cetakan harus melalui
kegiatan final quality control FQC. Kegiatan ini antara lain uji berat dengan sampel dan uji dimensi untuk seluruh cetakan sarung tangan. Uji
berat hanya dilakukan untuk semua produk jika sampel tidak sesuai. Selain itu ada juga uji secara visual untuk melihat kecacatan setiap produk. Uji ini
dicatat dan diakumulasikan berdasarkan asal kecacatannya. Tipe–tipe
kecacatan terletak pada standar kualitas produk.
- Setelah melalui FQC, produk dibungkus dengan plastik dan dikemas dengan
kardus dan kemudian ditandai dengan spidol tipe produknya dan asal
konsumen supaya tidak tertukar dengan permintaan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Konsep Kualitas
Kualitas merupakan salah satu kebutuhan manusia yang cukup penting saat ini. Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan bervariasi dari
yang konvensional sampai yang lebih strategik. Beberapa pakar dalam bidang kualitas mendefinisikan kualitas sebagai berikut:
1. Juran 1962 “kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan dan manfaatnya”
2. Crosby 1979 “kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan yang meliputi
availability, delivery, reliability, maintainability, dan cost effectiveness.” 3.
Deming 1991 “kualitas harus bertujuan memenuhi kebutuhan pelanggan sekarang dan di masa mendatang.”
4. Feigenbaum 1991, “kualitas merupakan keseluruhan karateristik produk dan
jasa yang meliputi marketing, engineering, manufacture, dan maintenance dimana produk dan jasa tersebut dalam pemakaiannya akan sesuai dengan
kebutuhan dan harapan pelanggan.” 5.
Scherkenbach 1991, “kualitas ditentukan oleh pelanggan, pelanggan menginginkan produkjasa yang sesuai dengan kebutuhan dan harapannya
pada suatu tingkat harga tertentu yang menunjukan nilai produk tersebut.” 6.
Elliot 1993, kualitas adalah suatu yang berbeda untuk orang yang berbeda dan tergantung pada waktu dan tempat atau dikatakan sesuai dengan tujuan.
Universitas Sumatera Utara