Pada Tabel 6.21, tabel 6.22, tabel 6.23 dan tabel 6.24 ditampilkan Failure Mode and Effect Analysis FMEA masing-masing untuk departemen Filling,
Washing, Texture dan Glaze yang telah diseleksi. FMEA yang telah diseleksi ini yang menjadi prioritas permasalahan yang akan diselesaikan.
Dengan melakukan perbaikan pada jenis kecacatan yang terpilih sesuai dengan FMEA maka diharapkan diperoleh target pencapaian yang ditampilkan
pada Tabel 6.16.
Tabel 6.16 Target Pencapaian Sigma Berdasarkan Departemen
Departemen Persentase
Target Jumlah Produk
Cacat saat ini Jumlah
Penuruan Sisa
Input DPMO
Sigma Target
Sigma Aktual
Filling 65
36.066 23.443
12.623 284.222
44.413 3,202
2,641 Washing
72 11.864
8.542 3.322
247.810 13.405
3,714 3,166
Texture 73
10.742 7.842
2.900 172.629
16.801 3,625
3,036 Glaze
78 6.984
5.448 1.536
29.868 51.442
3,131 2,226
6.4. Improve
Setelah sumber-sumber dan akar penyebab dari masalah cacat teridentifikasi, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan suatu rencana
perbaikan untuk mencegah penyebab-penyebab cacat itu terulang kembali sehingga dapat menurunkan jumlah cacat. Pada tahap ini juga menggunakan
FMEA dalam melakukan usulan rencana perbaikan recommended action. Setiap modus kegagalan mempunyai satu nilai RPN. Nilai RPN
merupakan hasil perkalian antara skala severity, occurrence dan detection. Kemudian RPN tersebut disusun dari yang terbesar sampai yang terkecil sehingga
dapat diketahui modus kegagalan mana yang menjadi prioritas untuk dilakukan tindakan korektif. Usulan perbaikan recommended action yang dibuat
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan pada penyebab-penyebab kegagalan dan data modus kegagalan yang telah dibuat sebelumnya melalui FMEA.
Tabel 6.25, tabel 6.26, tabel 6.27 dan tabel 6.28 menampilakan Failure Mode and Effect Analysis FMEA masing-masing untuk departemen Filling,
Washing disertai dengan usulan perbaikan recommended action untuk setiap jenis kecacatan yang terpilih.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.17 Failure Modes And Effect Analysis FMEA Departemen Filling
Jenis Cacat
Komponen Potensial Failure
Mode Potensial Effect of
Failure Severity
Potential Cause Of Failure
Occurance Control
Detection RPN
Berat Ringan
Mould Mould tidak kering
Mould memiliki daya serap tinggi
4 Mould diambil dari drier
mould kurang dari 4 jam 4
Inspeksi oleh supervisor dan leader
4 64
Berat Ringan
Proses Filling
Mix size Tanah terlalu cepat
dituang dari mould 3
Kesalahan menyusun mould
3 Inspeksi oleh
supervisor dan leader 4
36 Berat
Ringan Operator
Filling Kecepatan konveyor
tanpa diketahui operator tuang
Tanah terlalu cepat dituang dari mould
4 Kurang koordinasi
ketika merubah kecepatan conveyor
1 Inspeksi oleh
supervisor dan leader 4
16 Berat
Ringan Operator
compound Spesifikasi slip tanah
tidak sesuai standar Berat tidak sesuai
dengan target 5
Operator kurang teliti ketika mencampur
bahan baku 1
Inspeksi oleh Quality Control
4 20
Garisan Tebal
Mould Mould tidak diikat
dengan baik Mould tidak tertutup
rapat 5
Operator kurang teliti ketika megikat mould
5 Inspeksi oleh
supervisor dan leader 4
100 Garisan
Tebal Mould
Mould rusak digunakan untuk
proses Mould tidak dapat
digunakan maksimal 4
Operator kurang disiplin 2
Inspeksi oleh supervisor dan leader
4 32
Garisan Tebal
Mould Mould rusak
digunakan untuk proses
Mould tidak dapat digunakan maksimal
4 Kekurangan Mould
5 Inspeksi oleh
supervisor dan leader 4
80 Tanah
Kotor Mould
Mould tidak bersih Kotoran dari mould
menyatu dengan former
4 Mould tidak dibersihkan
dengan baik oleh operator
4 Inspeksi oleh
supervisor dan leader 4
64 Tanah
Kotor Cover
Cover tidak bersih Kotoran dari Cover
menyatu dengan former
4 Cover tidak dibersihkan
dengan baik oleh operator
4 Inspeksi oleh
supervisor dan leader 4
64
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.17 Failure Modes And …lanjutan
Jenis Cacat
Komponen Potensial Failure
Mode Potensial Effect of
Failure Severity
Potential Cause Of Failure
Occurance Control
Detection RPN
Tanah Kotor
Kain penutup
mould Kain penutup mould
tidak bersih Kotoran dari kain
penutup menyatu dengan former
4 Kain penutup tidak
dibersihkan dengan baik oleh operator
4 Inspeksi oleh
supervisor dan leader 4
64 Tanah
Kotor Keran
pengisian Keran pengisian
tidak bersih Kotoran dari keran
pengisian menyatu dengan former
4 Keran pengisian tidak
dibersihkan dengan baik oleh operator
4 Inspeksi oleh
supervisor dan leader 4
64 Tanah
Kotor Operator
Filling Tangan operator
tidak bersih Kotoran dari tangan
operator menyatu dengan former
4 Tangan operator tidak
dibersihkan dengan baik oleh operator
4 Inspeksi oleh
supervisor dan leader 4
64 Tanah
Kotor Tangki hijau
Tangki hijau tidak bersih
Kotoran dari mould menyatu dengan
former 4
Tangki hijau tidak dibersihkan dengan baik
oleh operator 2
Inspeksi oleh supervisor dan leader
4 32
Garisan Pecah
Mould Mould tidak diikat
dengan baik Mould tidak tertutup
rapat 5
Operator kurang teliti ketika megikat mould
5 Inspeksi oleh
supervisor dan leader 4
100 Garisan
Pecah Mould
Mould rusak digunakan untuk
proses Mould tidak dapat
digunakan maksimal 4
Operator kurang disiplin 2
Inspeksi oleh supervisor dan leader
4 32
Garisan Pecah
Mould Mould rusak
digunakan untuk proses
Mould tidak dapat digunakan maksimal
4 Kekurangan Mould
5 Inspeksi oleh
supervisor dan leader 4
80 Garisan
Pecah Former
Former kekurangan terlalu cepat masuk
drier Garisan pecah
4 Kekurangan bahan
untuk departemen Washing
4 Inspeksi oleh
supervisor dan leader 4
64
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.17 Failure Modes And …lanjutan
Jenis Cacat
Komponen Potensial Failure
Mode Potensial Effect of
Failure Severity
Potential Cause Of Failure
Occurance Control
Detection RPN
Lubang Operator
Filling Cara pengisian tanah
ke dalam mould salah
Terdapat gelembung udara dalam tanah
4 Operator mengisi tanah
tidak sesuai dengan work instruction
3 Inspeksi oleh
supervisor dan leader 4
48 Lubang
Compound Waktu diam tanah di
tangki kacau kurang Terdapat gelembung
udara dalam tanah 4
Kebutuhan akan bahan baku mendesak
3 Inspeksi oleh
supervisor dan leader 4
48
Tabel 6.18 Failure Modes And Effect Analysis FMEA Departemen Washing
Jenis Cacat
Komponen Potensial Failure
Mode Potensial Effect of
Failure Severity
Potential Cause Of Failure
Occurance Control
Detection RPN
Sompel Bahan
Washing Former
Terdapat tanah kotor pada former
former sompel ketika dicuci
5 Permasalahan di
departemen Filling 4
Inspeksi output Filling oleh quality
control 4
80
Pecah Retak
Terantuk Material
handling trolley
Trolley tidak dapat berjalan dengan baik
Terantuk antar former 5
Roda trolley tidak rusak tidak bulat
5 Inspeksi oleh
supervisor atau leader 2
50 Material
handling trolley
Trolley tidak dapat berjalan dengan baik
Former jatuh dari trolley
5 Roda trolley macet
5 Inspeksi oleh
supervisor atau leader 2
50 Operator
Washing Operator tidak teliti
menangani former Former terjatuh dan
terantuk 4
Operator terburu-buru 4
Inspeksi oleh supervisor atau leader
4 64
Berkerak Bahan
Washing Former
Former dimasukkan ke dalam drier lebih
cepat dari waktu standar
Former berkerak 4
Kekurangan bahan Washing
4 Inspeksi oleh
supervisor atau leader 2
32
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.18 Failure Modes And … lanjutan
Jenis Cacat
Komponen Potensial Failure
Mode Potensial Effect of
Failure Severity
Potential Cause Of Failure
Occurance Control
Detection RPN
Luntur Operator
Washing Operator mencuci
kurang bersih Former tidak bersih
4 Operator terburu-buru
4 Inspeksi oleh
supervisor atau leader 4
64 Bahan
Washing Former
Former belum cukup kering
Former luntur ketika dicuci
4 Kekurangan bahan
Washing 3
Inspeksi oleh supervisor atau leader
4 48
Tidak Bulat
Bahan Washing
Former Former terlalu cepat
dibuka dari mould Former menjadi
lembek 5
Kekurangan mould 3
Inspeksi oleh supervisor atau leader
4 60
Operator Washing
Terlalu banyak cuci Former menjadi tidak
bulat 5
Bahan Washing bermasalah, garisan
tebal, tanah kotor 3
Inspeksi oleh IPQC departemen Filling
4 60
Tabel 6.19 Failure Modes And Effect Analysis FMEA Departemen Texture
Jenis Cacat
Komponen Potensial Failure
Mode Potensial Effect of
Failure Severity
Potential Cause Of Failure
Occurance Control
Detection RPN
Bunga Pecah
Former Former luntur
Former luntur ketika diberi tekstur
4 Cuci kurang bersih di
departemen Washing 5
Inspeksi oleh IPQC Departemen Washing
3 60
Batu Pecah
Ceramic ball
Ceramic ball pecah Texture hancur
4 Ceramic ball
bertumbukan dengan dinding mesin
4 Inspeksi oleh
operator sebelum ceramic ball dipakai
4 64
Pecah Former
Former terlalu tipis Former pecah ketika
diberi tekstur 4
Cuci lebih di departemen Washing
5 Inspeksi oleh IPQC
Departemen Washing 3
60
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.19 Failure Modes And …lanjutan
Jenis Cacat
Komponen Potensial Failure
Mode Potensial Effect of
Failure Severity
Potential Cause Of Failure
Occurance Control
Detection RPN
Ukuran tekstur
berbeda Ceramic
ball Ceramic ball
bercampur Ukuran tekstur
berbeda 4
Terdapat ceramic ball menempel di mesin
tekstur 5
Inspeksi oleh operator sebelum
ceramic ball dipakai 4
80 Tekstur
tak rata Mesin
tekstur Arah tembakan
menumpuk pada beberapa sisi
Ukuran tekstur tak rata 4
Kesalahan setting mesin 5
Pengujian hasil tembakan pada
former 2
40
Tabel 6.20 Failure Modes And Effect Analysis FMEA Departemen Glaze
Jenis Cacat
Komponen Potensial Failure
Mode Potensial Effect of
Failure Severity
Potential Cause Of Failure
Occurance Control
Detection RPN
PecahJatuh Material
handling trolley
Trolley tidak dapat berjalan dengan baik
Terantuk antar former 5
Roda trolley tidak rusak tidak bulat
5 Inspeksi oleh
supervisor atau leader 2
50 PecahJatuh
Material handling
trolley Trolley tidak dapat
berjalan dengan baik Former jatuh dari
trolley 5
Roda trolley macet 5
Inspeksi oleh supervisor atau leader
2 50
PecahJatuh Operator
Glaze Operator kurang hati-
hati membawa former Former terjatuh dan
terantuk 4
Operator terburu- buru
4 Inspeksi oleh
supervisor atau leader 4
64 Ujung jari
patah Operator
Glaze Operator tidak teliti
menangani former Ujung jari former
terantuk ke trolley 4
Operator terburu- buru
3 Inspeksi oleh
supervisor atau leader 2
24 Tapak
Sompel Former
Tapak segi Tapak sompel ketika
disusun karena tapak segi
4 Operator Washing
kurang teliti 5
Inspeksi oleh IPQC departemen Washing
3 60
Tapak Sompel
Operator Glaze
Operator kurang hati- hati meletakkan former
Tapak sompel ketika diletakkan di atas
trolley 4
Operator terburu- buru
5 Inspeksi oleh
supervisor atau leader 4
80
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.21 Failure Modes And Effect Analysis FMEA Departemen Filling Setelah Diseleksi
Jenis Cacat
Komponen Potensial Failure
Mode Potensial Effect of
Failure Severity
Potential Cause Of Failure
Occurance Control
Detection RPN
Garisan Tebal
Mould Mould tidak diikat
dengan baik Mould tidak tertutup
rapat 5
Operator kurang teliti ketika megikat mould
5 Inspeksi oleh
supervisor dan leader 4
100 Garisan
Pecah Mould
Mould tidak diikat dengan baik
Mould tidak tertutup rapat
5 Operator kurang teliti
ketika megikat mould 5
Inspeksi oleh supervisor dan leader
4 100
Garisan Tebal
Mould Mould rusak
digunakan untuk proses
Mould tidak dapat digunakan maksimal
4 Kekurangan Mould
5 Inspeksi oleh
supervisor dan leader 4
80 Garisan
Pecah Mould
Mould rusak digunakan untuk
proses Mould tidak dapat
digunakan maksimal 4
Kekurangan Mould 5
Inspeksi oleh supervisor dan leader
4 80
Berat Ringan
Mould Mould tidak kering
Mould memiliki daya serap tinggi
4 Mould diambil dari drier
mould kurang dari 4 jam 4
Inspeksi oleh supervisor dan leader
4 64
Tanah Kotor
Mould Mould tidak bersih
Kotoran dari mould menyatu dengan
former 4
Mould tidak dibersihkan dengan baik oleh
operator 4
Inspeksi oleh supervisor dan leader
4 64
Tanah Kotor
Cover Cover tidak bersih
Kotoran dari Cover menyatu dengan
former 4
Cover tidak dibersihkan dengan baik oleh
operator 4
Inspeksi oleh supervisor dan leader
4 64
Tanah Kotor
Kain penutup
mould Kain penutup mould
tidak bersih Kotoran dari kain
penutup menyatu dengan former
4 Kain penutup tidak
dibersihkan dengan baik oleh operator
4 Inspeksi oleh
supervisor dan leader 4
64 Tanah
Kotor Keran
pengisian Keran pengisian
tidak bersih Kotoran dari keran
pengisian menyatu dengan former
4 Keran pengisian tidak
dibersihkan dengan baik oleh operator
4 Inspeksi oleh
supervisor dan leader 4
64
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.21 Failure Modes And … lanjutan
Jenis Cacat
Komponen Potensial Failure
Mode Potensial Effect of
Failure Severity
Potential Cause Of Failure
Occurance Control
Detection RPN
Tanah Kotor
Operator Filling
Tangan operator tidak bersih
Kotoran dari tangan operator menyatu
dengan former 4
Tangan operator tidak dibersihkan dengan baik
oleh operator 4
Inspeksi oleh supervisor dan leader
4 64
Garisan Pecah
Former Former kekurangan
terlalu cepat masuk drier
Garisan pecah 4
Kekurangan bahan untuk departemen
Washing 4
Inspeksi oleh supervisor dan leader
4 64
Lubang Operator
Filling Cara pengisian tanah
ke dalam mould salah
Terdapat gelembung udara dalam tanah
4 Operator mengisi tanah
tidak sesuai dengan work instruction
3 Inspeksi oleh
supervisor dan leader 4
48
Tabel 6.22 Failure Modes And Effect Analysis FMEA Departemen Washing Setelah Diseleksi
Jenis Cacat
Komponen Potensial Failure
Mode Potensial Effect of
Failure Severity
Potential Cause Of Failure
Occurance Control
Detection RPN
Sompel Bahan
Washing Former
Terdapat tanah kotor pada former
former sompel ketika dicuci
5 Permasalahan di
departemen Filling 4
Inspeksi output Filling oleh quality
control 4
80 Pecah
Retak Terantuk
Operator Washing
Operator tidak teliti menangani former
Former terjatuh dan terantuk
4 Operator terburu-buru
4 Inspeksi oleh
supervisor atau leader 4
64 Luntur
Operator Washing
Operator mencuci kurang bersih
Former tidak bersih 4
Operator terburu-buru 4
Inspeksi oleh supervisor atau leader
4 64
Tidak Bulat
Bahan Washing
Former Former terlalu cepat
dibuka dari mould Former menjadi
lembek 5
Kekurangan mould 3
Inspeksi oleh supervisor atau leader
4 60
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.22 Failure Modes And … lanjutan
Jenis Cacat
Komponen Potensial Failure
Mode Potensial Effect of
Failure Severity
Potential Cause Of Failure
Occurance Control
Detection RPN
Tidak Bulat
Operator Washing
Terlalu banyak cuci Former menjadi tidak
bulat 5
Bahan Washing bermasalah, garisan
tebal, tanah kotor 3
Inspeksi oleh IPQC departemen Filling
4 60
Pecah Retak
Terantuk Material
handling trolley
Trolley tidak dapat berjalan dengan baik
Terantuk antar former 5
Roda trolley tidak rusak tidak bulat
5 Inspeksi oleh
supervisor atau leader 2
50 Pecah
Retak Terantuk
Material handling
trolley Trolley tidak dapat
berjalan dengan baik Former jatuh dari
trolley 5
Roda trolley macet 5
Inspeksi oleh supervisor atau leader
2 50
Tabel 6.23. Failure Modes And Effect Analysis FMEA Departemen Texture Setelah Diseleksi
Jenis Cacat
Komponen Potensial Failure
Mode Potensial Effect of
Failure Severity
Potential Cause Of Failure
Occurance Control
Detection RPN
Ukuran tekstur
berbeda Ceramic
ball Ceramic ball
bercampur Ukuran tekstur
berbeda 4
Terdapat ceramic ball menempel di mesin
tekstur 5
Inspeksi oleh operator sebelum
ceramic ball dipakai 4
80 Batu
Pecah Ceramic
ball Ceramic ball pecah
Texture hancur 4
Ceramic ball bertumbukan dengan
dinding mesin 4
Inspeksi oleh operator sebelum
ceramic ball dipakai 4
64 Bunga
Pecah Former
Former luntur Former luntur ketika
diberi tekstur 4
Cuci kurang bersih di departemen Washing
5 Inspeksi oleh IPQC
Departemen Washing 3
60 Pecah
Former Former terlalu tipis
Former pecah ketika diberi tekstur
4 Cuci lebih di
departemen Washing 5
Inspeksi oleh IPQC Departemen Washing
3 60
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.24 Failure Modes And Effect Analysis FMEA Departemen Glaze Setelah Diseleksi
Jenis Cacat
Komponen Potensial Failure
Mode Potensial Effect of
Failure Severity
Potential Cause Of Failure
Occurance Control
Detection RPN
Tapak Sompel
Operator Glaze
Operator kurang hati- hati meletakkan
former Tapak sompel ketika
diletakkan di atas trolley
4 Operator terburu-buru
5 Inspeksi oleh
supervisor atau leader 4
80 PecahJatuh
Operator Glaze
Operator kurang hati- hati membawa
former Former terjatuh dan
terantuk 4
Operator terburu-buru 4
Inspeksi oleh supervisor atau leader
4 64
Tapak Sompel
Former Tapak segi
Tapak sompel ketika disusun karena tapak
segi 4
Operator Washing kurang teliti
5 Inspeksi oleh IPQC
departemen Washing 3
60 PecahJatuh
Material handling
trolley Trolley tidak dapat
berjalan dengan baik Terantuk antar former
5 Roda trolley tidak rusak
tidak bulat 5
Inspeksi oleh supervisor atau leader
2 50
PecahJatuh Material
handling trolley
Trolley tidak dapat berjalan dengan baik
Former jatuh dari trolley
5 Roda trolley macet
5 Inspeksi oleh
supervisor atau leader 2
50
Tabel 6.25 Recommended Action Departemen Filling Jenis
Cacat Komponen
Potensial Failure Mode
Potensial Effect of Failure
Potential Cause Of Failure
Recommended Action
Garisan Tebal
Mould Mould tidak diikat
dengan baik Mould tidak tertutup rapat
Operator kurang teliti ketika megikat mould
Memeriksa ulang mould oleh leader sebelum digunakan kembali
Meninjau ulang kapasitas normal dari operator Membuat persediaan mould
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.25 Recommended Action … lanjutan Jenis
Cacat Komponen
Potensial Failure Mode
Potensial Effect of Failure
Potential Cause Of Failure
Recommended Action
Garisan Pecah
Mould Mould tidak diikat
dengan baik Mould tidak tertutup rapat
Operator kurang teliti ketika megikat mould
Inspeksi yang lebih banyak oleh leader dan supervisor Meninjau ulang kapasitas normal dari operator
Membuat persediaan mould Garisan
Tebal Mould
Mould rusak digunakan untuk proses
Mould tidak dapat digunakan maksimal
Kekurangan Mould Meningkatkan kapasitas departemen mould
menyeimbangkan lintasan 300 mouldhari Garisan
Pecah Mould
Mould rusak digunakan untuk proses
Mould tidak dapat digunakan maksimal
Kekurangan Mould Meningkatkan kapasitas departemen mould
menyeimbangkan lintasan 300 mouldhari Berat
Ringan Mould
Mould tidak kering Mould memiliki daya serap
tinggi Mould diambil dari
drier mould kurang dari 4 jam
Mengawasi pengambilan mould dengan menggunakan form serah terima mould
Meningkatkan kapasitas departemen mould menyeimbangkan lintasan 300 mouldhari
Tanah Kotor
Mould Mould tidak bersih
Kotoran dari mould menyatu dengan former
Mould tidak dibersihkan dengan
baik oleh operator Memeriksa ulang mould oleh leader sebelum mould
digunakan Meninjau ulang kapasitas normal dari operator
Menyediakan persediaan mould
Tanah Kotor
Cover Cover tidak bersih
Kotoran dari Cover menyatu dengan former
Cover tidak dibersihkan dengan baik oleh
operator Memeriksa ulang mould oleh leader sebelum mould
digunakan Meninjau ulang kapasitas normal dari operator
Membuat persediaan cover
Tanah Kotor
Kain penutup
mould Kain penutup mould
tidak bersih Kotoran dari kain penutup
menyatu dengan former Kain penutup tidak
dibersihkan dengan baik oleh operator
Memeriksa ulang kain penutup former oleh leader sebelum mould digunakan
Meninjau ulang kapasitas normal dari operator
Tanah Kotor
Keran pengisian
Keran pengisian tidak bersih
Kotoran dari keran pengisian menyatu dengan
former Keran pengisian tidak
dibersihkan dengan baik oleh operator
Memeriksa ulang mould oleh leader sebelum mould digunakan
Meninjau ulang kapasitas normal dari operator Menjadwalkan pembersihan keran pengisian
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.25 Recommended Action … lanjutan Jenis
Cacat Komponen
Potensial Failure Mode
Potensial Effect of Failure
Potential Cause Of Failure
Recommended Action
Tanah Kotor
Operator Filling
Tangan operator tidak bersih
Kotoran dari tangan operator menyatu dengan
former Tangan operator tidak
dibersihkan dengan baik oleh operator
Memeriksa ulang mould oleh leader sebelum mould digunakan
Meninjau ulang kapasitas normal dari operator
Garisan Pecah
Former Former kekurangan
terlalu cepat masuk drier
Garisan pecah Kekurangan bahan
untuk departemen Washing
Memeriksa ulang mould oleh leader sebelum mould digunakan
Meninjau ulang kapasitas normal dari operator Menjadwalkan produksi detail
Tabel 6.26 Recommended Action Departemen Washing Jenis
Cacat Komponen
Potensial Failure Mode
Potensial Effect of Failure
Potential Cause Of Failure
Recommended Action
Sompel Bahan
Washing Former
Terdapat tanah kotor pada former
former sompel ketika dicuci
Permasalahan di departemen Filling
Inspeksi bahan baku dari departemen sebelumnya sehingga produk cacat tidak diproses
Recommended action buat penyebab cacat tanah kotor dapat dilihat pada Tabel recommended action departemen
Filling
Pecah Retak
Terantuk Operator
Washing Operator tidak teliti
menangani former Former terjatuh dan
terantuk Operator terburu-buru
Meninjau ulang kapasitas normal dari operator Luntur
Operator Washing
Operator mencuci kurang bersih
Former tidak bersih Operator terburu-buru
Meninjau ulang kapasitas normal dari operator Melakukan pelatihan sesuai dengan work instruction pada
operator baru
Tidak Bulat
Bahan Washing
Former Former terlalu cepat
dibuka dari mould Former menjadi lembek
Kekurangan mould Meningkatkan kapasitas departemen mould
menyeimbangkan lintasan 300 mouldhari
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.26 Recommended Action … lanjutan Jenis
Cacat Komponen
Potensial Failure Mode
Potensial Effect of Failure
Potential Cause Of Failure
Recommended Action
Tidak Bulat
Operator Washing
Terlalu banyak cuci Former menjadi tidak
bulat Bahan Washing
bermasalah, garisan tebal, tanah kotor
Tidak menerima produk cacat dari departemen Filling dengan inspeksi oleh setiap operator sebelum mencuci
Recommended action buat penyebab cacat garisan tebal dan tanah kotor dapat dilihat pada Tabel recommended
action departemen Filling
Pecah Retak
Terantuk Material
handling trolley
Trolley tidak dapat berjalan dengan baik
Terantuk antar former Roda trolley tidak
rusak tidak bulat Melakukan perawatan preventif pada material handling
yang digunakan Menggunakan roda trolley dengan spesifikasi berat trolley
800 kg dan panas 200
O
C Pecah
Retak Terantuk
Material handling
trolley Trolley tidak dapat
berjalan dengan baik Former jatuh dari trolley
Roda trolley macet Melakukan perawatan preventif pada material handling
yang digunakan Menggunakan roda trolley dengan spesifikasi berat trolley
800 kg dan panas 200
O
C
Tabel 6.27 Recommended Action Departemen Texture Jenis
Cacat Komponen
Potensial Failure Mode
Potensial Effect of Failure
Potential Cause Of Failure
Recommended Action
Ukuran tekstur
berbeda Ceramic
ball Ceramic ball bercampur Ukuran tekstur berbeda
Terdapat ceramic ball menempel di mesin
tekstur Membersihkan mesin dari ceramic ball sebelum produk
dengan spesifikasi lain dikerjakan Melakukan inspeksi pada ceramic ball
Mensortir ceramic ball sesuai dengan ukurannya
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.27 Recommended Action … lanjutan Jenis
Cacat Komponen
Potensial Failure Mode
Potensial Effect of Failure
Potential Cause Of Failure
Recommended Action
Batu Pecah
Ceramic ball
Ceramic ball pecah Texture hancur
Ceramic ball bertumbukan dengan
dinding mesin Melapisi bagian mesin arah tembakan dengan bahan yang
dapat mengurangi tumbukan denga ceramic ball Melakukan pengelompokan ceramic ball sesuai dengan
lama penggunaannya Mengganti ceramic ball yang tidak layak pakai sesuai
dengan lama pakainya
Bunga Pecah
Former Former luntur
Former luntur ketika diberi tekstur
Cuci kurang bersih di departemen Washing
Melakukan inspeksi 100 IPQC Meninjau ulang kapasitas normal dari operator
Melakukan pelatihan pada operator baru tentang cara cuci sesuai dengan WI
Pecah Former
Former terlalu tipis Former pecah ketika diberi
tekstur Cuci lebih di
departemen Washing Melakukan inspeksi 100 IPQC
Meninjau ulang kapasitas normal dari operator Melakukan pelatihan pada operator baru tentang cara cuci
sesuai dengan WI
Tabel 6.28 Recommended Action Departemen Glaze Jenis
Cacat Komponen
Potensial Failure Mode
Potensial Effect of Failure
Potential Cause Of Failure
Recommended Action
Tapak Sompel
Operator Glaze
Operator kurang hati- hati meletakkan former
Tapak sompel ketika diletakkan di atas trolley
Operator terburu-buru Meninjau kembali kapasitas normal operator
Melapisi trolley dengan bahan busa PecahJatuh
Operator Glaze
Operator kurang hati- hati membawa former
Former terjatuh dan terantuk
Operator terburu-buru Meninjau kembali kapasitas normal operator
Melapisi trolley dengan bahan busa Tapak
Sompel Former
Tapak segi Tapak sompel ketika
disusun karena tapak segi Operator Washing
kurang teliti Tidak menerima bahan dari departemen sebelumnya jika
tapak segi Inspeksi 100 oleh IPQC departemen Washing
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.28 Recommended Action … lanjutan Jenis
Cacat Komponen
Potensial Failure Mode
Potensial Effect of Failure
Potential Cause Of Failure
Recommended Action
PecahJatuh Material
handling trolley
Trolley tidak dapat berjalan dengan baik
Terantuk antar former Roda trolley tidak
rusak tidak bulat Melakukan perawatan preventif pada material handling
yang digunakan Menggunakan roda trolley dengan spesifikasi berat 800 kg
PecahJatuh Material
handling trolley
Trolley tidak dapat berjalan dengan baik
Former jatuh dari trolley Roda trolley macet
Melakukan perawatan preventif pada material handling yang digunakan
Menggunakan roda trolley dengan spesifikasi sesuai dengan kondisi aktual panas dan berat
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa pemecahan masalah didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat 4 departemen yang memberikan penyumbangan terbesar yaitu
departemen Filling Washing, Texture dan Glaze dimana departemen- departemen tersebut menghasilkan persentase pemborosan sebesar 40,
18, 17 dan 15 dari total pemborosan karena produk cacat yang ada di PT MDI.
2. Level sigma untuk departemen filling adalah sejajar dengan rata-rata
industri di Indonesia yaitu sebesar 2.641 dengan 126.894 DPMO 3.
Level sigma untuk departemen washing adalah sejajar dengan rata-rata industri di Indonesia yaitu sebesar 3.166 dengan 47.875 DPMO
4. Level sigma untuk departemen texture adalah sejajar dengan rata-rata
industri di Indonesia yaitu sebesar 3.036 dengan 62.226 DPMO. 5.
Level sigma untuk departemen glaze adalah sejajar dengan rata-rata industri di Indonesia yaitu sebesar 2.226 dengan 233.829 DPMO
6. CTQ Critical to Quality kunci untuk departemen filling sebagai
departemen dengan pemborosan terbesar adalah berat ringan, tanah kotor, garisan tebal, garisan pecah dan lubang.
Universitas Sumatera Utara