2.8.4b Prinsip Bagi Hasil
Antonio 2001 menyatakan bahwa prinsip bagi hasil dalam perbankan Syariah dapat dilakukan dalam empat akad utama, yaitu:
1. Al-Musyarakah Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di
mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana amalexpertise dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung
bersama sesuai dengan kesepakatan. 2. Al-Mudharabah
Akad kerjasama usaha antara dua pihak, di mana pihak pertama shahibul maal menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi
pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi
ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola.
3. Al- Muzara’ah
Kerjasama pengolahan pertanian antara pemilik lahan dan penggarap, di mana pemilik lahan memberikan lahan pertanian kepada si penggarap
untuk ditanami dan dipelihara dengan imbalan bagian tertentu persentase dari hasil panen.
4. Al-Musaqah Bentuk yang lebih sederhana dari
muzara’ah di mana si penggarap hanya bertanggungjawab atas penyiraman dan pemeliharaan. Sebagai imbalan, si
penggarap berhak atas nisbah tertentu dari hasil panen.
2.9. Kajian Penelitian Terdahulu
Joni 2009 , melakukan penelitian tentang “Analisis Kepuasan
Nasabah terhadap Mutu Pelayanan Bank Muamalat Indonesia Cabang Bogor
”. Metode analisis yang digunakan adalah IPA Importance Performance Analysis dan CSI Customer Satisfaction Index. Hasil IPA
menunjukkan bahwa atribut yang dianggap nasabah memiliki tingkat kepentingan tertinggi adalah atribut penerapan prinsip syariah, sedangkan
atribut yang memiliki tingkat kepentingan terendah adalah atribut multiguna
produk tabungan, dan atribut yang memiliki tingkat kinerja paling tinggi adalah atribut karyawan menyambut nasabah dengan senyum, menyapa dan
memberi salam, sedangkan atribut yang memiliki tingkat kinerja terendah adalah atribut multiguna produk tabungan. Hasil analisis CSI menunjukkan
bahwa tingkat kepuasan nasabah secara keseluruhan terhadap atribut mutu pelayanan Bank Muamalat Indonesia Cabang Bogor sudah tinggi. Hal ini
dapat dilihat dari nilai CSI 76, 07, di mana tingkat kepuasan terletak di antara 0,71-0,81, berarti nasabah telah merasa puas terhadap kinerja atribut
mutu pelayanan Bank Muamalat Indonesia Cabang Bogor. Mulyani 2006, menggunakan Important Performance Analysis,
Customer Satisfaction Index dan Chi Square pada penelitiannya tentang “Analisis Kepuasan Nasabah terhadap Produk Tabungan Britama pada PT.
Bank Rakyat Indonesia persero Tbk Cabang Bogor ”. Hasil Important
Performance Analysis diperoleh atribut yang dianggap paling penting dalam memilih produk tabungan adalah keamanan. Keamanan merupakan atribut
yang menjadi prioritas utama nasabah untuk menyimpan uangnya di BRI Cabang Bogor. Sedangkan atribut yang dianggap kurang penting adalah
hadiah . Nasabah mengangap hadiah bukan prioritas dalam memilih produk tabungan tetapi keberaaannya menambah ketertarikannyauntuk menabung.
Kinerja BRI Cabang Bogor dalam memenuhi atribut kebutuhan nasabah sudah baik. Nasabah merasa puas dengan kinerja BRI Cabang Bogor saat ini.
Hasil Customer Satisfaction Index diperoleh bahwa kepuasan nasabah Britama BRI Cabang Bogor secara keseluruhan terhadap 16 atribut merasa
puas. Nasabah menyatakan bahwa tingkat kepuasan secara keseluruhan terhadap kualitas jasa BRI Bogor sudah tinggi. Hasil uji Chi-Square dengan
menggunakan tabel kontingensi antara kepuasan nasabah BRI Cabang Bogor dengan karakteristik nasabah jenis kelamin, umur, pendidikan dan
pendapatan tidak memiliki hubungan. Dahlan 2009, melakukan penelitian di Bank Jabar Banten Cabang
Cibinong dengan judul “Analisis Kepuasan Nasabah Terhadap Kualitas
Pelayanan Bank Jabar Banten Cabang Ci binong”. Teknik pengolahan data
yang dipilih yakni menggunakan Importance Performance Analysis IPA
dan Customer Satisfaction Index CSI. Hasil yang didapat dari penelitian ini dapat diketahui bahwa atribut kualitas pelayanan yang memiliki tingkat
kepentingan tertinggi adalah teller melayani nasabah dengan urutan kedatangan dengan tidak membeda-bedakan 4,66. Sedangkan atribut
kualitas pelayanan yang memiliki tingkat kepentingan terendah adalah tersedianya saluran telpon, e-mail untuk melayani keluhan konsumen secara
online 4,26. Berdasarkan hasil IPA, kinerja yang dilakukan Bank Jabar Banten cabang Cibinong sudah baik. Sejalan dengan hal tersebut nasabah
juga telah merasa puas dengan pelayanan yang ada pada Bank Jabar Banten Cabang Cibinong. Berdasarkan nilai CSI sebesar 86,27, nilai tersebut
berarti bahwa nasabah tersebut telah merasa sangat puas dengan pelayanan yang ada di Bank Jabar Banten Cabang Cibinong.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Kerangka berfikir yang dibuat pada penelitian ini dimulai dengan mengenali berbagai atribut pelayanan yang diberikan oleh BJBS Cabang
Bogor. Berbagai atribut pelayanan yang terdapat pada BJBS Cabang Bogor ini akan diteliti tingkat kepentingannya oleh nasabah berdasarkan gender.
Selain itu, nasabah juga akan menilai kualitas pelayanan yang diterapkan BJBS Cabang Bogor ini. Tingkat kepentingan merupakan harapan nasabah,
sedangkan tingkat kinerja merupakan aktual pelayanan yang diberikan BJBS Cabang Bogor yang dirasakan oleh nasabah.
Penilaian responden mengenai tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dari berbagai atribut pelayanan di BJBS Cabang Bogor ini,
selanjutnya akan diolah dengan menggunakan alat analisis Important Performance Analysis IPA, Customer Satisfaction Index CSI dan Chi-
Square. Analisis IPA bermanfaat bagi perusahaan untuk mengetahui tingkat kepentingan nasabah dan tingkat kinerja perusahaan menurut persepsi
nasabah, analisis CSI bermanfaat untuk mengetahui seberapa besar indeks kepuasan nasabah, sedangkan uji Chi-Square digunakan untuk menguji ada
tidaknya hubungan antara karakteristik nasabah dengan kepuasan nasabah BJBS Cabang Bogor. Pada penelitian ini akan diuji hubungan antara
kepuasan nasabah berdasarkan gender dengan berbagai karakteristik nasabah seperti usia, status pernikahan, pendidikan terakhir, status usaha, profesi,
klasifikasi pekerjaan, pendapatan dan pengeluaran. Hasil akhir dari analisis ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan
nasabah berdasarkan gender terhadap kualitas pelayanan di BJBS Cabang Bogor. Di sini akan dilihat apakah atribut-atribut pelayanan bank di BJBS
Cabang Bogor ini kinerjanya telah cukup baik ataukah belum, serta mengetahui atribut kualitas pelayanan apa sajakah yang perlu ditingkatkan.
Dengan demikian, BJBS Cabang Bogor dapat menilai kinerja perusahaan mereka dalam melayani nasabahnya sehingga mereka dapat melakukan
perbaikan kinerja perusahaannya dalam upaya mendorong perbaikan dan