Perkembangan Penggunaan Energi Perkembangan Sektor Industri Pengolahan

satu input yang digunakan dalam produksi. Dengan demikian peningkatan harga BBM akan menyebabkan peningkatan biaya produksi sehingga mendorong penurunan output seperti terjadi pada sektor angkutan, komunikasi, lembaga keuangan, perdagangan, hotel dan restoran, bangunan, listrik, komunikasi, sektor industri dan sektor pertanian. Tabel 29. Dampak Volatilitas Harga Minyak Dunia terhadap Output dan Harga Sektoral Sim 1 Sim 2 Sim 1 Sim 2 Padi 9.02 12.09 5.72 13.56 TanLain 6.10 7.09 7.30 14.09 Karet -1.09 -3.98 2.83 3.95 Tebu 8.99 12.05 7.55 12.94 Kelapa 2.01 1.72 5.24 9.47 Sawit 1.29 -0.36 2.36 4.44 Tembakau 8.42 11.23 0.06 3.71 Kopi 1.23 -0.74 1.33 3.49 Teh 7.18 9.45 12.05 17.61 Cengkeh 5.65 7.23 16.25 22.61 KebunLain -1.75 -3.04 5.06 8.42 Peternakan 7.05 10.00 6.67 12.56 Kehutanan -0.45 -2.56 11.24 14.51 Perikanan 2.54 2.58 0.55 5.47 MnkGasPnsBm -1.05 -1.17 -0.14 0.37 BatubaraLgm 5.57 3.10 -2.76 -2.50 MnykLemak 10.69 9.28 -2.55 -2.16 MakOlahLaut 8.00 5.55 -6.46 -2.61 MakOlah 16.96 20.05 2.26 8.23 TexPakKlt -5.80 -8.64 2.48 3.84 AlasKaki -14.67 -18.01 3.99 5.11 BmbKaRtn 2.70 1.29 -1.06 -0.89 Kertas 3.09 1.78 -1.33 -0.62 KaretPlast 4.96 2.13 -1.35 -0.28 FertiPest 2.89 3.56 1.18 2.47 KilangMyk -5.14 3.51 2.76 14.34 Semen 2.08 -1.64 1.77 2.29 BesiBaja 8.61 4.26 -1.88 -1.39 IndLogam 5.55 2.10 -1.25 -0.66 MesinListrik 13.35 10.65 -4.27 -3.47 AltAngkut 10.16 8.51 -3.31 -2.42 Indus triLain 0.42 -2.32 0.85 1.98 Listrik 0.65 0.23 -4.72 -0.83 GasAir 2.09 2.43 -2.17 0.62 Bangunan 9.26 5.57 -0.72 -1.46 Perdagangan 4.07 3.39 -1.33 0.41 RestHotel 3.81 3.09 -0.38 3.01 AngkDrt 5.17 4.75 0.70 4.41 AngkAir 8.04 2.15 -2.94 -0.21 AngkUdara 9.55 6.34 -6.77 -1.72 Komunikasi 6.70 6.35 -6.86 -4.43 LembKeu 1.30 0.78 -7.20 -5.13 JsPemerintah 6.50 8.29 3.22 7.30 JasaLain 6.97 8.09 -2.12 1.41 Sektor Perubahan Output Perubahan Harga Keterangan: Sim 1: Simulasi peningkatan produktivitas sektoral dan perubahan beberapa variabel makro Indonesia baseline scenario Sim 2: Sim 1 + simulasi peningkatan volatilitas harga minyak dunia Untuk kelompok sektor pertanian, sebagian besar sektor masih mengalami peningkatan output yang lebih tinggi dibandingkan baseline meskipun terjadi peningkatan volatilitas harga minyak dunia. Pertumbuhan output yang lebih tinggi dibandingkan baseline diduga karena sektor-sektor tersebut merupakan sektor yang relatif tidak banyak mengkonsumsi BBM serta memiliki keterkaitan dengan sektor industri makanan olahan yang juga masih mencapai pertumbuhan output yang lebih tinggi dibandingkan baseline. Dengan demikian kenaikan harga BBM relatif kecil mempengaruhi sektor tersebut sehingga output dari sektor-sektor tersebut masih dapat meningkat. Sementara itu, kelompok sektor pertanian yang mengalami penurunan pertumbuhan output akibat volatilitas harga minyak dunia adalah sektor karet, kelapa, sawit dan kopi. Dampak volatilitas harga minyak dunia terhadap sektor industri relatif tidak berbeda dengan sektor-sektor perekonomian lainnya. Hampir sebagian besar industri mengalami pertumbuhan jumlah output yang lebih rendah dibandingkan simulasi baseline. Peningkatan output yang lebih tinggi dibandingkan kondisi baseline pada kelompok sektor industri hanya dicapai oleh industri makanan olahan, industri pengilangan minyak dan industri pupuk dan pestisida. Untuk industri pengilangan minyak peningkatan tersebut terjadi karena industri pengilangan minyak merupakan industri penghasil BBM. Dengan demikian peningkatan harga minyak dunia akan memberikan insentif bagi industri tersebut untuk berproduksi lebih banyak. Peningkatan harga minyak dunia sebesar 16.48 persen menyebabkan peningkatan output industri tersebut sebesar 3.51 persen. Sementara itu, peningkatan output sektor industri makanan olahan dan industri pupuk dan pestisida diduga terjadi karena dorongan permintaan yang relatif tinggi. Peningkatan output dari sektor industri pupuk dan pestisida diindikasikan dari meningkatnya jumlah output pada sebagian kelompok sektor pertanian yang merupakan sektor utama yang menggunakan output yang dihasilkan dari sektor industri pupuk dan pestisida. Apabila dikaji lebih detail dampak volatiltas harga minyak dunia terhadap output sektor industri maka diketahui bahwa perubahan output yang terjadi relatif bervariasi antarindustri. Berdasarkan Gambar 31 diketahui bahwa sejumlah industri relatif peka terhadap volatilitas harga minyak dunia. Industri yang pertumbuhannya menurun relatif besar adalah industri besi dan baja, industri semen, industri logam, industri makanan olahan laut, industri karet-plastik dan industri mesin listrik. Gambar 31. Dampak Volatilitas Harga Minyak Dunia terhadap Perubahan Output Sektor Industri -20 -15 -10 -5 5 10 15 20 25 M n yk L e ma k M ak O lah Lau t M ak O lah T e xP a kK lt A la sK ak i B m b K aR tn K e rt a s K ar e tP las t F er ti P es t K ilan gM yk S em en B e siB aj a In d Lo g am M e sin Lis tr ik A lt A ng kut Ind us tr iL ai n Sim 1 Sim 2