Britama  Rencana.  Itu  semua  termasuk  pesaing  yang  sangat  mengancam eksistensi BTN Prima di pasaran.
3. Semakin gencarnya promosi dan inovasi pesaing
Bank-bank  pesaing  terus-menerus  mempromosikan  dan  melakukan inovasi  fitur-fitur  produk  tabungan  investasi  mereka.  Mulai  dari  suku  bunga
yang tidak kalah tinggi, pemberian hadiah langsung berupa voucher, gadget, hingga kendaraan bermotor, adanya program undian, hingga fasilitas-fasilitas
gratis  bagi  nasabah  prioritas  di  bank  tersebut.  Tidak  hanya  bank  pemerintah saja yang memberikan berbagai penawaran yang menarik, hampir semua bank
di  Indonesia  ini  terus  bersaing  untuk  mendapatkan  nasabah  baru  maupun mempertahankan nasabah eksisting.
4. Kondisi ekonomi yang tidak stabil
Kondisi ekonomi di Indonesia yang saat ini masih tergolong tidak stabil menjadi pertimbangan sendiri bagi masyarakat dalam berinvestasi. Mengingat
keadaan  ekonomi  masyarakat  pun  belum  seutuhnya  pulih  secara  maksimal pasca  krisis  moneter  yang  melanda  dunia  pada  awal  tahun  1997-an.  Hal  ini
menjadi permasalahan yang cukup pelik yang harus dihadapi oleh bank untuk menggaet nasabah.
4.6  Perumusan  Strategi  Pemasaran  Produk  Tabungan  BTN  Prima  Bank BTN Cabang Bogor
Setelah  menganalisis  dan  mengidentifikasi  kondisi  lingkungan  internal dan  eksternal  perusahaan  adalah  merumuskan  strategi  pemasaran.  Perumusan
strategi  dilakukan  dengan  tiga  tahapan,  yaitu  tahap  masukan,  tahap  pencocokan, dan tahap pengambilan keputusan.
4.6.1. Tahap Masukan
Hasil  analisis  dan  identifikasi  lingkungan  internal  berupa  kekuatan  dan kelemahan yang disusun dalam matriks IFE. Sedangkan hasil analisis lingkungan
eksternal berupa peluang dan ancaman ditulis dalam matriks EFE. 1.
Analisis Matriks Internal Factor Evaluation IFE .
Matriks  IFE  disusun  berdasarkan  identifikasi  kekuatan  dan kelemahan  yang dimiliki perusahaan dimana faktor strategis  dari
lingkungan  internal  yang  diperoleh  tersebut  dirangkum  dalam sebuah tabel  Internal  Factor  Evaluation IFE.  Bobot  dan  rating
peringkat  atas  faktor-faktor  strategis  internal  diperoleh berdasarkan  kuisioner  yang  diberikan  kepada  empat  orang
Marketing  Funding  dengan  tujuan  untuk  mengklasifikasikan faktor-faktor yang menjadi kekuatan atau kelemahan perusahaan,
menunjukan  apakah  faktor  tersebut  merupakan  kekuatan  yang besar  atau  kecil  serta  kelemahan  besar  atau  kecil.  Bobot
menunjukan  prioritas  kepentingan  faktor-faktor  tersebut  bagi perusahaan.  Memasukan  hasil  identifikasi  kekuatan  dan
kelemahan  sebagai  faktor  strategis  internal.  Hasil  pembobotan dan  peringkat  dilakukan  untuk  menentukan  nilai  rata-ratanya.
Adapun  hasil  perhitungan  dari  matriks  IFE  dapat  dilihat  pada Tabel 10.
Tabel 10. Hasil perhitungan matriks IFE
No Faktor Internal
Bobot Rating
Skor Kekuatan
1 Pelopor KPR di Indonesia
0,0819 4,00
0,3276 2
Citra perusahaan yang dikenal baik 0,0972
3,75 0,3645
3 Segmenting, targeting, dan positioning perusahaan
yang jelas 0,0986
4,00 0,3944
4 Sumber daya manusia yang berkualitas
0,0875 3,50
0,3063 5
Memiliki suku bunga yang kompetitif 0,1181
3,75 0,4429
6 Produk BTN Prima memiliki fitur yang menarik
0,1083 3,50
0,3791
Kelemahan
1 Kurangnya iklan tentang produk tabungan BTN
Prima 0,1111
1,25 0,1389
2 Pelayanan yang kurang konsisten
0,0875 2,00
0,1750 3
Setoran awal tabungan yang relatif tinggi 0,1139
1,50 0,1709
4 Lokasi Kantor yang kurang strategis
0,0958 1,50
0,1437 Total
2,8431
Hasil  analisis  data  dengan  mempergunakan  matriks  IFE menunjukan  bahwa  faktor  yang  merupakan  kekuatan  utama  Bank
BTN  terletak  pada  suku  bunga  yang  kompetitif  yang  terdapat dalam  produk  BTN  Prima  dengan  memperoleh  skor  0,4429.
Kekuatan  utama  ini  tentu  saja  harus  dipertahankan  dan  lebih
ditingkatkan  guna  mendukung  keberlangsungan  perusahaan.  Jika terus  ditingkatkan,  loyalitas  nasabah  dipastikan  akan  meningkat,
nasabah senantiasa akan setia pada Bank BTN Cabang Bogor. Selain  kekuatan  utama  tersebut,  Bank  BTN  Cabang  Bogor
juga  memiliki  kekuatan  yaitu  segmenting.  Targeting  dan positioning  perusahan  yang  jelas  dengan  skor  0,3944,  memiliki
fitur  yang  menarik  dengan  skor  0,3791,  citra  perusahaan  yang dikenal  baik  dengan  skor  0,3645,  pelopor  KPR  di  Indonesia
dengan  skor  0,3276,  dan  kekuatan  yang  terkecil  adalah  sumber daya manusia yang berkualitas dengan skor 0,3063.
Skor  total  dari  faktor-faktor  internal  Bank  BTN  Cabang Bogor  adalah  sebesar  2,8431.  Nilai  tersebut  memiliki  arti  bahwa
posisi Bank BTN Cabang Bogor secara internal adalah kuat karena berada  berada  di  atas  nilai  rataannya  2,50.  Kondisi  tersebut
menunjukkan  bahwa  faktor  internal  Bank  BTN  Cabang  Bogor relatif  kuat  dalam  memanfaatkan  kekuatan  yang  dimiliki  dan
mampu  mengatasi  kelemahan  yang  dapat  menjadi  kendala  dalam kegiatan  pemasarannya.  Adapun  faktor  yang  menjadi  kelemahan
utama adalah pelayanan yang kurang konsisten dengan skor 0,175. Faktor  kelemahan  lainnya  adalah  setoran  awal  tabungan  yang
relatif  tinggi  dengan  skor  0,1709,  lokasi  kantor  yang  kurang strategis dengan skor 0,1437, dan kurangnya iklan tentang  produk
tabungan BTN Prima dengan skor terendah 0,1389. 2.   Analisis Matriks External Factor Evaluation EFE
Matriks  EFE  yang  digunakan  untuk  mengetahui  seberapa besar  pengaruh  faktor-faktor  eksternal  yang  dihadapi  perusahaan.
Identifikasi  faktor  eksternal  bertujuan  untuk  menentukan  faktor kunci  apa  yang  menjadi  peluang  dan  ancaman  bagi  perusahaan.
Matriks  EFE  disusun  berdasarkan  hasil  identifikasi  dari  kondisi lingkungan  eksternal  perusahaan  diperoleh  beberapa  peluang  dan
ancaman  yang  dihadapi  perusahaan.  Masing-masing  faktor
dilakukan  pembobotan  dan  pemberian  rating  melalui  kuisioner. Hasil perhitungan dari matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Hasil perhitungan matriks EFE
No Faktor Eksternal
Bobot Rating
Skor Peluang
1 Masyarakat mulai tertarik berinvestasi di Bank
0,1250 3,25
0,4063 2
Tingginya tingkat populasi yang ingin berinvestasi 0,1161
3,75 0,4354
3 Masih luasnya pangsa pasar bank konvensional secara
nasional 0,0893
3,00 0,2679
4 Nasabah yang berorientasi pada bunga
0,1094 2,75
0,3009
Ancaman
1 Tingkat persaingan yang tinggi
0,1362 3,50
0,4767 2
Semakin gencar promosi dan inovasi dari pesaing 0,1496
3,25 0,4862
3 Brand image dari bank pesaing yang kuat
0,1362 3,25
0,4427 4
Kondisi ekonomi yang tidak stabil 0,1384
3,25 0,4498
Total 3,2657
Berdasarkan  data  pada  Tabel  11,  dihasilkan  total  skor  yaitu 3,2657.  Hal  ini  menunjukan  bahwa  Bank  BTN  Cabang  Bogor
mampu  merespon  faktor  eksternal  dengan  memanfaatkan  peluang yang  ada  untuk  mengatasi  ancaman.  Dari  total  ini,  dapat
disimpulkan  bahwa  perusahaan  berada  pada  posisi  kuat  dengan total  skor  terbobot  lebih  tinggi  dari  nilai  rataan  2,50.  Peluang
utama  yang  dimiliki  Bank  BTN  Cabang  Bogor  adalah  tingginya tingkat populasi yang ingin berinvestasi dengan skor 0,4354. Posisi
selanjutnya  adalah  masyarakat  mulai  tertarik  berinvestasi  di  bank dengan skor 0,4063, nasabah yang berorientasi pada bunga dengan
skor 0,3009, dan posisi terakhir adalah masih luasnya pangsa pasar bank konvensional secara nasional dengan skor 0,2679.
Ancaman  utama  yang  dihadapi  oleh  Bank  BTN  Cabang Bogor  adalah  semakin  gencar  promosi  dan  inovasi  dari  bank
pesaing  dengan  skor  0,4862.  Ancaman  lainnya  adalah  tingkat persaingan yang tinggi dengan skor 0,4767, kondisi ekonomi yang
tidak  stabil  dengan  skor  0,4498,  dan  yang  terakhir  brand  image dari bank pesaing yang kuat dengan skor 0,4427.
4.6.2 Tahap Pencocokan