3.6. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan alat penganalisis suatu evaluasi kekuatan dan kelemahan  serta  peluang  dan  ancaman  bagi  suatu  perusahaan  guna  menghadapi
persaingan  usaha  dengan  pesaing  sejenis.  Menurut  Rangkuti  2006  ,  analisis SWOT  adalah  identifikasi  berbagai  faktor  secara  sistematis  untuk  merumuskan
strategi  perusahaan.  Analisis  ini  didasarkan  pada  logika  yang  dapat memaksimalkan  strengths  kekuatan  dan  opportunities  peluang,  namun  secara
bersamaan  dapat  meminimalkan  weakness  kelemahan  dan  threats  ancaman. Proses  pengambilan  keputusan  strategis  selalu  berkaitan  dengan  pengembangan
misi,  tujuan  strategi,  dan  kebijakan  perusahaan.  Matriks  SWOT  ini  dapat  dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Matriks SWOT
INTERNAL STRENGTHS S
WEAKNESSES W
EKSTERNA L
OPPORTUNITIE S O
STRATEGI SO STRATEGI WO
Menciptakan strategi yang menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan
peluang Menciptakan strategi
yang meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang
THREATS T STRATEGI ST
STRATEGI WT
menciptakan strategi yang menggunakan
kekuatan untuk mengatasi ancaman
menciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan dan menghindari ancaman
Sumber : Rangkuti 2006 Menurut  Rangkuti  2006  matriks  ini  dapat  menggambarkan  secara  jelas
bagaimana  peluang  dan  ancaman  eksternal  yang  dihadapi  perusahaan  dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Matriks  SWOT  ini  dapat  menghasilkan  empat  kemungkinan  alternative strategis, yaitu :
a. Strategi SO : Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang  yang  sebesar-besarnya.  Pada  umumnya  perusahaan  berusaha
melaksanakan  strategi-strategi  W-O,  S-T,  atau  W-T  untuk  menerapkan strategi S-O. Jika perusahaan memiliki banyak kelemahan, mau tidak mau
perusahaan  harus  mengatasi  kelemahan-kelemahan  tersebut  dengan mengubahnya menjadi  kekuatan dan jika perusahaan menghadapi  banyak
ancaman.  Perusahaan  harus  berusaha  menghindarinya  dan  tetap berkonsentrasi pada peluang-peluang yang ada.
b. Strategi  ST  : Strategi  dengan menggunakan kekuatan  yang dimiliki oleh
perusahaan  untuk  mengatasi  dan  menghindari  ancaman.  Hal  ini  bukan berarti  bahwa  organisasi  yang  kuat  akan  menghadapi  ancaman  frontal
dalam lingkungan eksternal yang dihadapinya. c.
Strategi  WO  :  Strategi  ini  bertujuan  untuk  memperkecil  kelemahan- kelemahan  internal  perusahaan  dengan  memanfaatkan  peluang-peluang
eksternal. Terkadang
perusahaan menghadapi
kesulitan untuk
memanfaatkan  berbagai  peluang  karena  ada  banyaknya  kelemahan internal.
d. Strategi  WT  :  Strategi  ini  merupakan  taktik  untuk  bertahan  dengan  cara
mengurangi  kelemahan  internal  serta  menghindari  ancaman  eksternal. Menurut David 2004, sebuah perusahaan yang dihadapkan pada berbagai
ancaman  eksternal  dan  kelemahan  internal  berada  dalam  posisi  yang penuh  resiko.  Perusahaan  tersebut  harus  berjuang  untuk  tetap  dapat
bertahan  dengan  melakukan  strategi-strategi  seperti  merger,  declared bankrupitcy, retrench, atau liquidation.
Secara lebih jelas, berikut ini adalah delapan tahap bagaimana  penentuan strategi  dibangun melalui matriks SWOT. Tahapan yang dimaksud adalah :
1. Membuat daftar peluang eksternal perusahaan.
2. Membuat daftar ancaman eksternal perusahaan.
3. Membuat daftar kekuatan kunci internal perusahaan.
4. Membuat daftar kelemahan kunci internal perusahaan.
5. Mencocokkan  kekuatan-kekuatan  internal  dan  peluang-peluang
eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi SO. 6.
Mencocokkan  kelemahan-kelemahan  internal  dan  peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WO.
7. Mencocokkan  kekuatan-kekuatan  internal  dan  ancaman-ancaman
eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi ST. 8.
Mencocokkan  kelemahan-kelemahan  internal  dan  ancaman-ancaman
eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WT. 3.7. Analisis
Quantitative Strategies Planning Matrix QSPM
QSPM adalah alat untuk mengevaluasi strategi alternative secara objektif, berdasarkan faktor-faktor kritis untuk sukses eksternal dan internal  yang dikenali
sebelumnya. QSPM merupakan tahap tiga dari kerangka kerja analitik perumusan strategi,  teknik  ini  secara  bersamaan  menunjukkan  strategi  alternatif  mana  yang
terbaik.  QSPM  menggunakan  input  dari  analisis  tahap  1  matriks  EFE  dan  IFE, matriks  profil  persaingan  dari  hasil  mencocokan  tahap  2  matriks  IE,  matriks
SWOT  untuk  memutuskan  sasaran  diantara  strategi  alternatif,  artinya  tahap  2 menyediakan  informasi  yang  diperlukan  dalam  menetapkan  QSPM.  Jadi,  secara
konseptual,  tujuan  QSPM  adalah  untuk  menetapkan  kemenarikan  relative  dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih guna menentukan strategi mana
yang  dianggap  paling  baik  untuk  diimplementasikan.  Matriks  QSPM  tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Quantitative Strategies Planning Matrix QSPM
ALTERNATIF STRATEGIS Faktor-Faktor Kunci
Bobot Strategi 1
Strategi 2 Strategi 3
AS TAS
AS TAS
AS TAS
Faktor-Faktor Kunci Eksternal Peluang
Ancaman
Faktor-Faktor Kunci Internal Kekuatan
Kelemahan
Jumlah Total Nilai Daya Tarik
Sumber : David 2006 Keterangan :   AS
= Attractive Score Nilai Daya Tarik TAS  = Total Attractive Score Total Nilai Daya Tarik
Langkah-langkah dalam membuat matriks QSPM, yaitu : 1.
Mendaftarkan  peluang  atau  ancaman  kunci  eksternal  dan  kekuatan  atau kelemahan  internal  dari  perusahaan  dalam  kiri  dari  QSPM.  Informasi  ini
harus diambil dari matriks IFE dan EFE. 2.
Memberikan bobot untuk setiap faktor sukses kritis eksternal dan internal. Bobot ini identik dengan yang dipakai dalam matriks IFE dan EFE. Bobot
ditulis sebelah kanan faktor kritis internal dan eksternal. 3.
Memeriksa  tahap  2  pencocokan  matriks  dan  mengidentifikasi  strategi alternatif yang harus dipertimbangkan perusahaan untuk implementasi.
4. Menetapkan Nilai Daya Tarik AS, diterapkan dengan memeriksa setiap
faktor  sukses  kritis  eksternal  dan  internak,  satu  persatu  dan  mengajukan pertanyaan,  „apakah  faktor  ini  akan  mempengaruhi  strategi  pilihan  yang
akan  dibuat?‟.  Bila  jawaban  atas  pertanyaan  ini  „ya‟,  maka  strategi  itu
harus  dibandingkan  relatif  pada  faktor  kunci.  Secara  spesifik,  nilai  daya tarik  harus  diberikan  pada  setiap  strategi  untuk  menunjukan  daya  tarik
relatif  dari  satu    strategi  atas  strategi  lainnya,  mempertimbangkan  faktor tertentu. Nilai Daya Tarik itu adala 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3
=  cukup  menarik,  dan  4  =  amat  menarik.  Bila  jawaban  atas  pertanyaan diatas  tidak,  menunjukkan  bahwa  faktor  sukses  krtitis  yang  bersangkutan
tidak mempunyai pengaruh pada pilihan spesifik  yang akan dibuat, maka tidak perlu memberikan Nilai Daya Tarik pada strategi dalam set tersebut.
5. Menghitung Total Nilai Daya Tarik TAS, hasil perkalian bobot dengan
Nilai  Daya  Tarik  AS  dalam  setiap  baris.  Total  nilai  daya  tarik menunjukkan  daya  tarik  relatif  dari  setiap  strategi  alternatif,  hanya
mempertimbangkan  dampak  dari  faktor  sukses  kritis  eksternal  atau internal di baris tersebut. Jika Total Nilai Daya Tarik makin tinggi, berarti
semakin menarik alternative strategi tersebut. 6.
Menghitung jumlah Total Nilai Daya Tarik, mengungkapkan strateg mana yang  paling  menarik  dalam  setiap  set  strategi,  semakin  tinggi  nilai
menunjukkan  strategi  tersebut  semakin  menarik,  mempertimbangkan semua  faktor  sukses  kritis  internal  dan  eksternal  yang  dapat
mempengaruhi  strategis.  Besarnya  perbedaan  antara  jumlah  Total  Nilai
Daya Tarik dalam satu set alternatif tertentu menunjukkan seberapa besar sebuah strategi lebih diinginkan relatif terhadap yang lain.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Bank Tabungan Negara
Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No. 27 tanggal 16 Oktober  1897  mendirikan  POSTSPAARBANK,  yang  kemudian  terus  hidup  dan
berkembang  serta  tercatat  hingga  tahun  1939  telah  memiliki  4  cabang  yaitu Jakarta, Medan, Surabaya dan Makasar. Pada tahun 1940 kegiatannya terganggu,
sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan tabungan  besar-besaran  dalam  jangka  waktu  yang  relatif  singkat  rush.  Namun
demikian keadaan keuangan POSTSPAARBANK pulih kembali pada tahun 1941. Tahun  1942  Hindia  Belanda  menyerah  tanpa  syarat  kepada  pemerintah
Jepang. Jepang membekukan pemerintahan POSTSPAARBANK dan mendirikan TYOKIN  KYOKU  sebuah  bank  yang  bertujuan  untuk  menarik  dana  masyarakat
melalui  tabungan.  Usaha  pemerintah  Jepang  ini  tidak  sukses  karena  dilakukan dengan paksaan. TYOKIN KYOKU hanya mendirikan satu  cabang  yaitu  cabang
Yogyakarta. Proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 telah memberikan inspirasi
kepada  Bapak  Damosoetanto  untuk  memprakarsai  pengambilan  TYOKIN KYOKU  dari  pemerintah  Jepang  ke  pemerintah  RI  dan  terjadilah  penggantian
nama  menjadi  KANTOR  TABUNGAN  POS.  Bapak  Damosoetanto  ditetapkan oleh  pemerintah  RI  menjadi  direktur  yang  pertama.  Tugas  pertama  KANTOR
TABUNGAN  POS  adalah  melakukan  penukaran  uang  Jepang  dengan  Oeang Republik  Indonesia  ORI.  Tetapi  KANTOR  TABUNGAN  POS  tidak  berumur
panjang, karena agresi Belanda Desember 1946 telah menduduki semua kantor, termasuk  kantor  cabang  dari  KANTOR  TABUNGAN  POS  menjadi  BANK  29
TABUNGAN  RI.  Sejak  kelahirannya  dan  sampai  berubah  nama  BANK TABUNGAN POS RI, lembaga ini bernaung di bawah Kementrian Perhubungan.
Banyak  kejadian  bernilai  sejarah  sejak  tahun  1950  tetapi  yang  substantif bagi  sejarah  BTN  adalah  dikeluarkannya  UU  Darurat  No.  9  Th.  1950  yang
mengubah  nama ”POSTSPAARBANK  IN  INDONESIA” berdasarkan staatsblat