individu, pekerjaan, organisasi global dan multidimensi ini adalah kualitas kehidupan bekerja.
2.1.2. Komponen Quality of Work Life
Menurut Cascio 2003, usaha perusahaan untuk memperbaiki quality of work life adalah usaha untuk memperbaiki komponen berikut ini :
1. Keterlibatan karyawan Employee participation, contohnya dengan membentuk tim peningkatan kualitas, membentuk tim keterlibatan karyawan,
dan mengadakan pertemuan partisipasi karyawan. 2. Pengembangan karir Career development, contohnya dengan mengadakan
pendidikan dan pelatihan, evaluasi kinerja dan promosi. Manfaat pengembangan karir adalah :
a. Mengembangkan prestasi karyawan b. Mencegah terjadinya karyawan yang minta berhenti untuk pindah kerja
dengan cara meningkatkan loyalitas karyawan. c. Sebagai wahana untuk memotivasi karyawan agar dapat mengembangkan
bakat dan kemampuannya. d. Mengurangi subjektivitas dalam promosi
e. Memberikan kepastian hari depan f. Sebagai usaha untuk mendukung organisasi memperoleh tenaga yang
cakap dan terampil dalam melaksanakan tugas.
Universitas Sumatera Utara
3. Rasa bangga terhadap institusi Pride, contohnya perusahaan memperkuat identitas dan citra perusahaan, meningkatkan partisipasi masyarakat, dan lebih
peduli terhadap lingkungan. 4. Kompensasi yang seimbang Equitable compensation, contohnya perusahaan
memberikan gaji dan keuntungan yang kompetitif. Menurut Hasibuan 2000 besarnya kompensasi mencerminkan status, pengakuan, dan tingkat
pemenuhan kebutuhan yang dinikmati oleh karyawan bersama keluarganya. Tujuan pemberian kompensasi adalah :
a. Ikatan kerja sama antara karyawan dan pemberi kerja b. Kepuasan kerja dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan
c. Sebagai motivator d. Program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi
yang kompetitif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil
e. Disiplin karyawan akan lebih baik f. Karyawan dapat dihindarkan dari pengaruh serikat buruh dan lebih
berkonsentrasi pada pekerjaannya 5. Rasa aman terhadap pekerjaan Job security, contohnya program pensiun
dan status karyawan tetap. 6. Fasilitas yang didapat Wellness, contohnya jaminan kesehatan, program
rekreasi, program konseling. Konseling adalah setiap aktivitas di tempat kerja di mana seorang individu memanfaatkan serangkaian keterampilan dan teknik
Universitas Sumatera Utara
untuk membantu individu lainnya memikul tanggung jawab dan mengelola pembuatan keputusan mereka apakah hal ini terkait dengan pekerjaan atau
pribadi, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan diri. Aktivitas konseling sebagai bagian dari kehidupan untuk bekerja secara normal.
7. Keselamatan lingkungan kerja Save environment, contohnya perusahaan membentuk komite keselamatan, tim gawat darurat, dan program
keselamatan. Menurut Hariandja 2002, secara umum kewajiban perusahaan dalam
meningkatkan keselamatan kerja terdiri dari : a. Memelihara tempat kerja yang aman dan sehat bagi pekerja
b. Mematuhi semua standar dan syarat kerja c. Mencatat semua peristiwa kecelakaan yang terjadi yang berkaitan dengan
keselamatan kerja. 8. Penyelesaian masalah Conflict resolution, contohnya manajemen membuka
jalur formal untuk menyampaikan keluhan atau permasalahan. 9. Komunikasi Communication, komunikasi secara terbuka baik melalui
manajemen langsung maupun melalui serikat pekerja, pertemuan grup. Bentuk komunikasi organisasi secara umum dibedakan menjadi dua yaitu
komunikasi formal dan non formal. Bentuk komunikasi formal adalah bentuk hubungan komunikasi yang diciptakan secara terencana, melalui jalur-jalur
formal dalam organisasi, yang melekat pada saluran-saluran yang ditetapkan sebagaimana telah ditunjukkan melalui struktur. Bentuk khas dari komunikasi
Universitas Sumatera Utara
ini adalah berupa komunikasi yang ada di luar struktur, biasanya melalui saluran-saluran non formal yang munculnya bersifat insidental, menurut
kebutuhan atau kepentingan interpersonal yang baik, atau atas dasar kesamaan kepentingan.
Menurut Nawawi 2008, terdapat sembilan aspek pada Sumber Daya Manusia di lingkungan perusahaan yang perlu diciptakan, dibina dan dikembangkan.
Kesembilan aspek tersebut adalah komunikasi, penyelesaian konflik, pengembangan karier, partisipasi pekerja, kebanggaan, kompensasi yang layak, keselamatan
lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja. Kesembilan aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Di lingkungan setiap dan semua perusahaan, pekerja sebagai SDM memerlukan komunikasi yang terbuka dalam batas-batas wewenang dan tanggung jawab
masing-masing. Komunikasi yang lancar untuk memperoleh informasi- informasi yang dipandang penting oleh pekerja dan disampaikan tepat pada
waktunya dapat menimbulkan rasa puas dan merupakan motivasi kerja yang positif. Untuk itu perusahaan dalam menyampaikan informasi dapat dilakukan
dalam bentuk pertemuan atau secara langsung pada setiap pekerja, atau melalui pertemuan kelompok, dan dapat pula melalui sarana publikasi
perusahaan seperti papan buletin, majalah perusahaan dan lain-lain. 2. Di lingkungan suatu perusahaan, setiap dan semua pekerja memerlukan
pemberian kesempatan pemecahan konflik dengan perusahaan atau sesama karyawan secara terbuka, jujur dan adil. Kondisi itu sangat berpengaruh pada
Universitas Sumatera Utara
loyalitas, dedikasi serta motivasi kerja karyawan. Untuk itu perusahaan perlu mengatur cara penyampaian keluhan keberatan secara terbuka atau melalui
proses pengisian fomulir khusus untuk keperluan tersebut. Disamping itu dapat ditempuh pula dengan kesediaan untuk mendengarkan review antar
karyawan yang mengalami konflik, atau melalui proses banding appeal pada pimpinan yang lebih tinggi dalam konflik dengan top manajemen atasannya.
3. Di lingkungan suatu perusahaan, setiap dan semua karyawan memerlukan kejelasan pengembangan karir masing-masing dalam menghadapi masa
depannya. Untuk itu dapat ditempuh melalui penawaran untuk memangku suatu jabatan, memberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau
pendidikan di luar perusahaan atau pada lembaga pendidikan yang lebih tinggi. Di samping itu dapat juga ditempuh melalui penilaian kerja untuk
mengatur kelebihan dan kekurangannya dalam bekerja yang dilakukan secara obyektif. Pada gilirannya berikut dapat ditempuh dengan mempromosikannya
untuk memangku jabatan yang lebih tinggi di dalam perusahaan tempatnya bekerja.
4. Di lingkungan perusahaan, karyawan perlu diikutsertakan dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan pekerjaan, sesuai dengan posisi, kewenangan dan
ajabatan masing-masing. Untuk itu perusahaan dapat melakukannya dengan membentuk tim inti dengan mengikutsertakan karyawan, dalam rangka
memikirkan langkah-langkah bisnis yang akan ditempuh. Di samping itu dapat pula dilakukan dengan menyelenggarakan pertemuan-pertemuan yang
Universitas Sumatera Utara
tidak sekedar dipergunakan untuk menyampaikan perintah-perintah dan informasi-informasi tetapi juga memperoleh masukan, mendengarkan saran
dan pendapat karyawan. 5. Di lingkungan suatu perusahaan, setiap karyawan perlu dibina dan
dikembangkan perasaan bangganya pada tempat kerja, temasuk juga pada pekerjaan atau jabatannya. Untuk keperluan itu, perusahaan berkepentingan
menciptakan dan mengembangkan identitas yang dapat menimbulkan rasa bangga karyawan terhadap perusahaan. Dalam bentuk yang sederhana dapat
dilakukan melalui logo, lambang, jaket perusahaan dan lainnya. Di samping itu rasa bangga juga dapat dikembangkan melalui partisipasi perusahaan
terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara dengan mengikutsertakan karyawan, kepedulian terhadap masalah lingkungan sekitar dan
mempekerjakan karyawan dengan kewarganegaraan dari bangsa tempat perusahaan melakukan operasional bisnis.
6. Di lingkungan suatu perusahaan, setiap dan semua karyawan harus memperoleh kompensasi yang adilwajar dan mencukupi. Untuk itu
diperlukan kemampuan menyusun dan menyelenggarakan sistem dan struktur pemberian kompensasi langsung dan tidak langsung pemberian upah dasar
dan berbagai keuntungan manfaat yang kompetitif dan dapat mensejahterakan karyawan sesuai dengan posisijabatannya di perusahaan dan
status sosial ekonominya di masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
7. Di lingkungan suatu perusahaan, setiap dan semua karyawan memerlukan keamanan lingkungan kerja. Untuk itu perusahaan berkewajiban menciptakan
dan mengembangkan serta memberikan jaminan lingkungan kerja yang aman. Beberapa usaha yang dapat dilakukan antara lain dengan membentuk komite
keamanan lingkungan kerja yang secara terus menerus melakukan pengamatan dan pemantauan kondisi tempat dan peralatan kerja guna
menghindari segala sesuatu yang membahayakan para pekerja, terutama dari segi fisik. Kegiatan lain dapat dilakukan dengan membentuk tim yang dapat
memberikan respon cepat terhadap kasus gawat darurat bagi karyawan yang mengalami kecelakaan. Dengan kata lain perusahaan perlu memiliki program
keamanan kerja yang dapat dilaksanakan bagi semua karyawannya. 8. Di lingkungan suatu perusahaan, setiap dan semua karyawan memerlukan rasa
aman atau jaminan kelangsungan pekerjaannya. Untuk itu perusahaan perlu berusaha menghindari pemberhentian sementara para karyawan,
menjadikannya pegawai tetap dengan memiliki tugas-tugas reguler dan memiliki program yang teratur dalam memberikan kesempatan karyawan
mengundurkan diri, terutama melalui pengaturan pensiun. 9. Di lingkungan suatu perusahaan, setiap dan semua karyawan memerlukan
perhatian terhadap pemeliharaan kesehatannya, agar dapat bekerja secara efektif, efisien dan produktif. Untuk itu perusahaan dapat mendirikan dan
menyelenggarakan pusat kesehatan, pusat perawatan gigi, menyelenggarakan
Universitas Sumatera Utara
program pemeliharaan kesehatan, program rekreasi dan program konselingpenyuluhan bagi para pekerja karyawan.
2.1.3. Kriteria Quality of Work Life