Tabel 1.1 menunjukkan bahwa tingkat konsumsi mahasiswa untuk produk minuman Coca-Cola pada Cafe Alumni ‘FEMI’ lebih tinggi dibandingkan dengan produk
minuman berkarbonat lainnya. Deliver rata-rata pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa jumlah Coca-Cola yang terjual setiap minggunya adalah 82 botol atau menyumbang
angka persentase penjualan sebesar 45.05 dibandingkan dengan tingkat penjualan produk minuman berkarbonat lainnya yang menyumbang angka persentase penjualan
yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan produk minuman Coca-Cola. Tingginya tingkat konsumsi mahasiswa pada produk minuman Coca-Cola ini menjadi alasan yang
kuat bagi penulis untuk menetapkan lokasi Cafe Alumni ‘FEMI’ FE USU, Medan sebagai tempat penelitian.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Ekuitas Merek Produk Minuman Coca-Cola Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Cafe Alumni ‘FEMI’
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah variabel ekuitas merek produk minuman Coca-Cola yang terdiri dari variabel kesadaran merek, variabel asosiasi merek, variabel persepsi kualitas, dan
variabel loyalitas merek mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen pada Cafe Alumni ‘FEMI’ FE USU, Medan?
2. Variabel ekuitas merek produk minuman Coca-Cola manakah yang paling dominan mempengaruhi loyalitas konsumen pada Cafe Alumni ‘FEMI’ FE USU,
Medan?
Universitas Sumatera Utara
C. Kerangka Konseptual
Menurut Aaker 2003 : 83, ekuitas merek merupakan sekumpulan asset yang diciptakan melalui proses yang panjang, yang dapat menghasilkan suatu nilai produk dan
jasa dalam tingkatan yang berbeda-beda baik bagi perusahaan, penjualan maupun bagi konsumen.
Aaker 2003 : 85-86 mengelompokan ekuitas merek dalam empat variabel, yaitu: 1. Kesadaran merek, menunjukkan suatu tingkat kesanggupan dari seorang
konsumen untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.
2. Asosiasi merek, mencerminkan pencitraan dari suatu merek terhadap berbagai kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut
produk, geografis, harga, pesaing, selebritis, dan lain-lain. 3. Persepsi kualitas, mencerminkan suatu persepsi dari konsumen terhadap
keseluruhan kualitas atau keunggulan dari suatu produk dan jasa layanan yang berkenaan dengan maksud yang diharapkan.
4. Loyalitas merek, mencerminkan suatu tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merek produk. Pada tingkatan ini, akan dijumpai adanya perasaan emosional yang
kuat dari konsumen terhadap merek produk tersebut. Menurut Aaker 2003 : 86, empat variabel ekuitas merek yang terdiri dari
kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek akan meningkatkan kepuasan penggunaan dan preferensi konsumen terhadap suatu merek
produk, sehingga dapat berpengaruh pada penciptaan nilai yang berkontribusi dalam membangun kesetiaan loyalitas konsumen terhadap merek produk tersebut, walaupun
dihadapkan pada alternatif merek produk pesaing yang menawarkan karakteristik produk yang lebih unggul dipandang dari berbagai sudut atributnya.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pemaparan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kerangka konseptual dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Sumber: Aaker, 2003 data diolah oleh penulis Gambar 1.1: Kerangka Konseptual
D. Hipotesis