Tabel 3.1 Kandungan Nutrisi Coca-Cola
Takaran Saji 200 ml
Jumlah Saji per Kemasan 1 Bottle
Jumlah per Saji: Energi 84
kkal Lemak total
0 g Daily Value Karbohidrat Total
22 g Daily Value Gula 22
g Protein
0 g Daily Value Natrium 10
mg Daily Value
Sumber: www.coca-cola.co.id Diakses pada tanggal 26 April 2008, pukul 20:18 WIB
AKG = persen Angka Kecukupan Gizi berdasarkan pada diet 200 kalori
Komposisi: air berkarbonasi, gula, dan konsentrat karamel Coca-Cola.
C. Produksi,
Area Marketing, Sistem Distribusi Coca-Cola serta Hubungan dengan Masyarakat
a. Produksi Coca-Cola
Semua produk yang dihasilkan dan didistribusikan oleh Coca-Cola Bottling Indonesia adalah diproduksi di Indonesia. Saat ini terdapat 10 pabrik pembotolan yang
tersebar di seluruh Indonesia. Semua pabrik Coca-Cola Bottling diwajibkan mematuhi berbagai ketentuan internasional dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Coca-
Cola Bottling Indonesia juga melaksanakan audit secara teratur di bidang pengawasan mutu produk, lingkungan serta kesehatan dan keselamatan kerja karyawan. Coca-Cola
Bottling Indonesia telah menerima berbagai penghargaan dari The Coca-Cola Company atas pencapaian standard yang terlalu melampaui standard yang ditetapkan untuk pabrik-
pabrik sejenis di berbagai lokasi dunia.
Universitas Sumatera Utara
Semua pabrik Coca-Cola Bottling Indonesia terbuka untuk kunjungan bagi semua lapisan masyarakat mulai dari kalangan pendidikan, instansi pemerintah dan swasta,
sampai organisasi sosial dan lainnya yang ingin melihat secara langsung proses produksi dari minuman berkarbonat yang higienis dan berkualitas.
Proses produksi produk minuman Coca-Cola berawal dari bahan baku pilihan berkualitas tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan produk, yaitu persiapan bahan
baku, pencampuran, pencucian, pengisian, penutupan, pengkodean, pemeriksaan, pengemasan, dan pengangkutan produk.
Tim penjualan Coca-Cola Bottling Indonesia tidak hanya menjual produk-produk kepada para pelanggan, tetapi juga memberikan saran bagaimana sebaiknya menjual
produk Coca-Cola. Supervisor penjualan Coca-Cola Bottling Indonesia juga mengunjungi para pelanggan secara teratur dan memberikan bimbingan, serta menampung berbagai
masukan yang disampaikan oleh para pelanggan. Kebijakan penjualan dan distribusi produk secara menyeluruh diarahkan oleh Coca-Cola National Office di Cibitung, Bekasi.
Penerapan kebijakan ini dilaksanakan oleh para manajer operasional dan regional yang handal serta berpengalaman khusus pada bidang masing-masing.
b. Area Marketing Coca-Cola
Terbatasnya sumber daya dan kemampuan perusahaan untuk melakukan pengembangan pada daerah tertentu, sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang
kerja yang luas di sektor informal, mendorong Coca-Cola Bottling Indonesia untuk secara serius dan berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung
Indirect Distribution yang berbasis Usaha Kecil dan Menengah UKM di Indonesia. Sistem distribusi ini mengandalkan 2 kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi
dalam 2 kelompok besar, yaitu Area Marketing Contractor AMC dan Street Vending.
Universitas Sumatera Utara
Area Marketing Contractor AMC merupakan bentuk kerjasama distribusi
dengan para pengusaha mikro untuk melayani area dengan tingkat ekonomi kelas C dan D serta daerah yang sulit dijangkau melalui sistem distribusi langsung Coca-Cola.
Beberapa AMC ini tersebar di wilayah perkotan yang sangat padat, wilayah pedalaman atau di luar perkotaan, maupun dalam bentuk kios-kios dan warung-warung kecil.
Street Vending merupakan suatu bentuk kerjasama distribusi yang dirancang
untuk melayani area yang memiliki tingkat lalu lintas konsumen yang sangat tinggi, melalui penggunaan media operasional berkemampuan mobilitas yang cukup tinggi.
Tipe-tipe sarana penjualan yang termasuk dalam Street Vending adalah kios berjalan mobile kiost dan kereta dorong push cart.
c. Sistem Distribusi Coca-Cola
Sebagian besar produk Coca-Cola didistribusikan melalui 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk tersebut diangkut ke pusat-pusat
penjualan melalui armada truk yang berukuran besar dan kemudian didistribusikan ke pedagang-pedagang eceran dengan kendaraan distribusi yang lebih kecil. Truk-truk
penjualan yang ditempatkan berderet biasanya akan menempuh jarak sepanjang 17 km. Hal inilah yang membuat perusahaan Coca-Cola menjadi salah satu perusahan distribusi
terbesar di Indonesia. Hingga saat ini, 80 penjualan produk Coca-Cola didistribusikan melalui para
pengecer dan pedagang grosir yang jumlahnya hampir mencapai 500.000, dimana 90 diantaranya termasuk dalam kategori pengusaha kecil, dengan jumlah karyawan kurang
dari lima orang dan omset penjualan per tahun yang hampir mencapai Rp. 1 milyar. Sebuah AMC misalnya, rata-rata mempekerjakan tiga orang karyawan yang terdiri dari
salesman, helper dan tenaga administrasi.
Universitas Sumatera Utara
d. Hubungan dengan Masyarakat
Coca-Cola Bottling Indonesia selalu aktif dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat, baik melalui aktifitas bisnis sehari-hari, maupun melalui berbagai kegiatan
hubungan dengan masyarakat. Kegiatan hubungan dengan masyarakat yang dilaksanakan Coca-Cola Bottling di seluruh Indonesia memberikan dampak secara langsung pada
kehidupan masyarakat dan kesejahteraan ribuan pemasok lokal, pelanggan dan karyawan yang berasal dari masyarakat sekitarnya.
Setiap tahun Coca-Cola Bottling Indonesia melaksanakan program bantuan kemasyarakatan dalam bidang pendidikan, kesehatan, pembangunan prasarana, serta
menyalurkan bantuan dalam berbagai bentuk kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan, Berbagai bantuan yang disalurkan tersebut antara lain dalam bentuk
pembagian produk Coca-Cola kepada organisasi masyarakat, pemberian beasiswa bagi anak-anak yang kurang mampu dan kemudahan akses bagi masyarakat sekitar untuk
menggunakan poliklinik Coca-Cola. Coca-Cola Bottling Indonesia memprakarsai berdirinya suatu yayasan sosial
bernama Coca-Cola Foundation Indonesia CCFI pada tahun 2000. Misi utama dari yayasan ini adalah membantu penyediaan kesempatan belajar bagi anak-anak dan remaja
Indonesia agar dapat menjadi warga negara yang produktif serta berwawasan luas. CCFI membantu dunia pendidikan masyarakat dengan melaksanakan serangkaian
kegiatan guna memfasilitasi sarana belajar alternatif dengan mengakomodasi kebutuhan pendidikan bagi para siswa maupun anak-anak yang putus sekolah. Tiga program besar
yang telah dicetuskan CCFI adalah Program Community Learning Centre, Program Lokakarya Penulisan Cerita Anak dan Program Pelatihan yang Berkelanjutan.
Program Community Learning Centre Rumah Belajar Masyarakat merupakan salah satu wujud nyata dari upaya CCFI dalam mengembangkan perpustakaan umum
Universitas Sumatera Utara
agar dapat menjadi sarana alternatif tempat belajar bagi masyarakat. Upaya tersebut dicapai melalui beberapa cara, yaitu mendidik para staf perpustakaan agar mereka lebih
berorientasi pada para pembaca, peremajaan sarana perpustakaan agar lebih menarik serta menyelenggarakan program edukatif di perpustakaan untuk menarik minat pengunjung.
Coca-Cola Bottling Indonesia juga mencanangkan tiga program besar dalam upaya memberdayakan Learning Centre binaan CCFI.
Pertama, Program Digital Divide. CCFI melengkapi fasilitas Learning Centre
dengan perangkat komputer modern. Selain itu, para pengelola Learning Centre dibina menjadi tenaga handal yang dapat menyalurkan manfaat belajar komputer dengan cara
yang menyenangkan bagi anak-anak dan remaja yang mengunjungi Learning Centre.
Kedua, Program Lingkungan Hidup. CCFI bekerja sama dengan organisasi
lingkungan, dalam mengembangkan seri buku pendidikan Keanekaragamaan Hayati Indonesia, yang disebarluaskan di setiap Learning Center dan perpustakaan sekolah.
Ketiga, Program HIVAIDS. CCFI menyelenggarakan program pendidikan
tentang HIVAIDS pada empat kota binaan Learning Centre, yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan pelatihan untuk
para mentor yang terdiri dari pengelola Learning Centre dan beberapa aktifis HIVAIDS. Adanya keterbatasan kemampuan pengusaha di sektor informal pengusaha
mikro dalam mengelola usahanya mendorong Coca-Cola Bottling Indonesia mewujudkan kepedulian sosial dengan memprakarsai program ekonomi kemasyarakatan
dalam bentuk program pengembangan usaha mikro Coca-Cola Micro Enterprise Development Programme. Program pendampingan dan pendidikan bagi kelompok usaha
ekonomi lemah ini diluncurkan pada tahun 2003 dan memiliki dua elemen pokok bantuan Pertama, bantuan teknis technical assistance pengembangan dan pendampingan
usaha mikro yang didukung sepenuhnya oleh Coca-Cola selama satu tahun.
Universitas Sumatera Utara
Pendampingan ini dimaksudkan untuk memberdayakan anggota kelompok, meningkatkan jumlah tabungan atas kesadaran sendiri, serta mengembangkan kegiatan
usaha produktif anggota dan pengembangan jaringan usaha. Kedua, akses terhadap modal kerja yang diberikan oleh lembaga pembiayaan
independent dan bank di luar Coca-Cola. Pelayanan keuangan mikro seperti ini hanya diberikan bagi mereka yang memenuhi kriteria ketat, antara lain secara rutin memiliki
kesadaran berkelompok dan berkembang dalam kelompok, secara rutin dan tepat waktu dalam menabung, serta berdomisili tetap. Dalam melaksanakan dua pelayanan tersebut,
Coca-Cola bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat “Bina Swadaya”, yang merupakan sebuah lembaga nirlaba yang berpengalaman dalam mengelola program
sejenis di berbagai daerah di Indonesia.
D. Kepedulian Coca-Cola