66 untuk  memperkuat  data  yang  diperoleh.  Dokumen-dokumen  tersebut  berupa
foto  yang  memberikan  gambaran  secara  konkret  mengenai  kegiatan  siswa. Selain  foto,  dokumen  juga  berupa  RPP,  silabus,  serta  hasil  tes  yang
dilaksanakan pada akhir pertemuan dan akhir siklus.
G. Validasi Instrumen
Dalam  validasi  instrumen  penelitian,  peneliti  menggunakan  expert judgement  dari  dosen  ahli.  Instrumen  yang  di  validasi  adalah  lembar
observasi keaktifan siswa dan instrumen soal, berikut penjelasannya: 1.
Lembar Observasi Keaktifan Siswa Untuk  validasi  berupa  lembar  observasi  keaktifan  siswa,  peneliti
meminta  judgement  dari  Bapak  Agung  Hastomo,  M.Pd  selaku  dosen ahli  psikologi  karena  instrumen  akan  mengukur  tentang  keaktifan
siswa.  Proses  expert  judgement  berupa  lembar  observasi  keaktifan siswa  dilakukan  2  kali  pertemuan,  pada  pertemuan  pertama  instrumen
yang  dibuat  disesuaikan  dengan  kajian  teori  tentang  aktivitas  siswa dalam kegiatan belajar mengajar  yang termasuk dalam keaktifan siswa
di  Bab  II  serta  mendapat  koreksi  dari  dosen  ahli  yaitu  tambahan  butir pengamatan  pada  aspek  kegiata  visual  dan  lisan  kemudian  mendapat
tambahan  pula  berupa  frekuensi  kegiatan  siswa  sebagai  patokan penskoran. Pertemuan  yang kedua, instrumen penelitian berupa lembar
observasi  keaktifan  siswa  sudah  dinyatakan  layak  untuk  mengambil data di lapangan.
67 2.
Instrumen Soal Untuk  validasi  berupa  instrumen  soal  peneliti  meminta  judgement  dari
Ibu  Mujinem,  M.Pd  selaku  dosen  ahli  materi  IPS.  Proses  expert judgement  berupa  soal.  Instrumen  soal  diberikan  di  pertemuan  ketiga
ketika  semua  materi  telah  disampaikan.  Pertemuan  pertama  proporsi soal  untuk  mengukur  prestasi  belajar  siswa  belum  memenuhi  kriteria
pada  tingkatan  kognitif  dari  ranah  C1  sampai  C4.  Pada  pertemuan kedua setelah dikoreksi kembali soal sudah sesuai dan dinyatakan layak
untuk mengambil data dalam penelitian.
H. Teknik Analisis Data
Teknik  menganalisis  data  adalah  suatu  proses  mengolah  dan menginterpretasikan  data  dengan  tujuan  untuk  mendudukan  berbagai
informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian Wina Sanjaya, 2009: 106.
Teknik  analisis  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah deskriptif  kuantitatif.  Deskriptif  kuantitatif  diperoleh  melalui  data  hasil
observasi  keaktifan  siswa  dan  data  hasil  tes.  Data  observasi  keaktifan  siswa dianalisis  dengan  cara  mencari  nilai  pada  setiap  indikator.  Tes  dilaksanakan
pada  setiap  akhir  siklus,  untuk  data  hasil  tes  dianalisis  dengan  mencari  nilai yang  diperoleh  setiap  anak.  Persentase  dari  data  tersebut  akan  digunakan
untuk  mengukur  ketuntasan  belajar  baik  keaktifan  maupun  prestasi  belajar siswa.
68 a.
Analisis Observasi 1.
Lembar  Observasi  keaktifan  siswa  digunakan  sebagai  pedoman peneliti  dalam  mengamati  keaktifan  siswa  dalam  pelaksanaan
pembelajaran  IPS  dengan  metode  active  learning  tipe  card  sort.  Data diambil  dari  lembar  observasi  aktivitas  siswa  yang  berbentuk
pemberian skor 1-4 pada tabel nomor presensi siswa dengan ketentuan penskoran  1=  tidak  pernah,  2=  jarang,  3=  sering,  4=  sangat  sering.
Data  analisis  untuk  lembar  observasi  keaktifan  siswa  dengan  cara deskriptif kuantitatif yang artinya mendeskripsikan data berupa angka.
Adapun  penghitungan  persentase  keaktifan  masing-masing siswa menggunakan rumus sebagai berikut:
Persentase = × 100
Nugrahini Dwi Wijayanti, 2012: 67
Persentase  keaktifan  siswa  pada  masing-masing  siklus  dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Persentase = × 100
Pedoman  kriteria  keaktifan  siswa  pada  pembelajaran  menurut Suharsimi Arikunto 2007: 18 adalah sebagai berikut:
Tabel 6. Pedoman kriteria untuk keaktifan siswa Persentase
Kriteria
75 - 100 Tinggi
50 - 74,99 Sedang
25 - 49,99 Rendah
0 - 24,99 Sangat Rendah
69 Selain  perhitungan  secara  menyeluruh,  dapat  dilihat  banyaknya
siswa  yang  mencapai  ketuntasan  pada  tiap  akhir  siklus.  Peningkatan tersebut  dapat  dilihat  dari  peningkatan  persentase    siswa  yang
berkategori tinggi pada keaktifan siswa yaitu mendapatkan skor 3 dan 4.
2. Lembar  observasi  untuk  guru  berguna  mengamati  dan  mengecek
keterlaksanaan  RPP  yang  sudah  disiapkan  peneliti.  Dalam  penelitian ini  menganalisis  data  dengan  berupa  kata-kata  yang  diolah  menjadi
kalimat yang bermakna.
b. Analisis Tes Prestasi Belajar Siswa
Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajaran  yang  dilakukan  dengan  metode  active  learning  tipe  card
sort.  Tes  diberikan  kepada  siswa  setiap  akhir  siklus  untuk  mengetahui peningkatan  prestasi  belajar  siswa  melalui  metode  active  learning  tipe
card sort.  Tes berupa soal yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Bentuk tes yang digunakan adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda dengan
empat  pilihan  jawaban,  setiap  jawaban  benar  mendapatkan  skor  1  dan apabila jawaban salah mendapatkan skor 0.
Nilai  tes  evaluasi  akan  dibandingkan  antara  siklus  I  dan  siklus  II apabila  mengalami  peningkatan  maka  dapat  diasumsikan  bahwa
pembelajaran  menggunakan  metode  active  learning  tipe  card  sort  dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV.
70 Peningkatan  prestasi  belajar  siswa  pada  pembelajaran  IPS  yang
dilakukan  peneliti,  dapat  diketahui  dengan  menghitung  persentase ketuntasan  belajar  berdasarkan  KKM  di  SD  Negeri  Sendangsari  yaitu
sebesar  68.  Untuk  menghitung  persentase  ketuntasan  belajar  setiap  siklus yaitu  menurut  Daryanto  2011:  192  rumus  menghitung  persentase
ketuntasan belajar: P = ∑ siswa yang tuntas belajar    x 100
∑ siswa
I. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang ingin dicapai adalah: Penelitian  tindakan  kelas  ini  dikatakan  berhasil  apabila  telah  memenuhi
indikator  keberhasilan  yang  telah  ditetapkan.  Adapun  indikator  keberhasilan yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah:
1. Keaktifan  siswa  dalam  pembelajaran  IPS  dikatakan  berhasil  jika
persentase  keaktifan  sekurang-kurangnya ≥75  dari  jumlah  siswa
termasuk dalam kriteria tinggi. 2.
Indikator  keberhasilan  penelitian  ini  ditandai  juga  dengan  adanya peningkatan  prestasi  belajar  IPS  siswa  dari  siklus  I  ke  siklus  berikutnya
dengan indikator kenaikan nilai  tes  yang diadakan. Pembelajaran berhasil jika siswa mencapai skor KKM yang ditetapkan di SD Negeri Sendangsari
≥ 68 dan persentase siswa yang tuntas belajar minimal mencapai 75 dari jumlah  siswa.  Apabila  kedua  sudah  tercapai  maka  tindakan  dinyatakan
berhasil.
71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN