Kerangka Analisis dan Teknik Analisis

B. Pemerataan Sekolah

  Jumlah Siswa dan

  Analisis Partisipasi

  Angka Partisipasi

  Penduduk Usia Sekolah

  Sekolah

  Kasar (APK)

  ekolah

  Lokasi Sekolah dan

  Analisis Sebaran

  Pola Sebaran Sekolah

  Jarak Antar Sekolah

  Sekolah

  Kondisi Jalan, Fungsi

  Tingkat Aksesibilitas

  Analisis Aksesibilitas

  Jalan, Transportasi

  Sekolah

  Lokasi, Jarak, Waktu

  Analisis Jangkauan

  Jangkauan Pelayanan

  Tempuh ke sekolah Pelayanan

  sekolah

  Kondisi Ketersediaan,

  Analisis Komprehensif

  Kondisi dan faktor-

  Jumlah dan jenis,

  dan Analisis Statistik

  faktor yang

  Kesesuaian Lahan,

  (Uji Normalitas,

  menyebabkan

  Daya Tampung,

  Regresi Linear, Uji

  Penyediaan dan

  Partisipasi Bersekolah,

  Asumsi Klasik)

  Pemerataan sekolah

  Sebaran, Aksesibilitas, dan Jangkauan

  Kesimpulan dan

  Pelayanan Sekolah.

  Rekomendasi

  Sumber: Analisis, 2010

  GAMBAR 1.3

1.9.2 Teknik Analisis

  Pemilihan teknikmetode analisis diharapkan tepat agar hasil analisis yang dihasilkan mampu menjawab permasalahan penelitian. Menurut Zuriah (2009) analisis data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam penelitian sehingga memerlukan ketelitian dan kekritisan. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi analisis kuantitatif secara sektoral dibidang pendidikan dengan menggunakan indikator-indikator bidang pendidikan, analisis secara spasial serta analisis statistik inferensial. Statistik dan indikator digunakan dalam penelitian pendidikan untuk mempermudah pemahaman terhadap suatu keadaan atau fenomena, perkembangannya, dan hubungannya dengan keadaan atau fenomena lain. Statistik dan indikator pendidikan tersebut dapat berupa kuantitatif absolut seperti jumlah siswa dan jumlah sekolah maupun berupa kuantitatif turunan seperti rasio murid per guru dan lain sebagainya (Chamidi, 2006). Analisis- analisis dalam penelitian ini meliputi:

a. Analisis Penyediaan Sekolah

  1. Analisis Tingkat Penyediaan Sekolah. Analisis ini dimaksudkan untuk menjelaskan tingkat ketersediaan (availabilitas) sekolah. Indikator yang digunakan adalah rasio antara jumlah sekolah yang ada dengan jumlah sekolah yang dibutuhkan di Kota Salatiga.

  2. Analisis Jumlah dan Jenis Sekolah. Analisis ini dimaksudkan untuk menjelaskan penyediaan sekolah berdasarkan jumlahnya dan jenisnya meliputi bentuk-bentuk satuan pendidikan, status pengelolaan serta mutu atau kualitas pembelajaran tertentu. Untuk menganalisis jumlah dan jenis sekolah maka digunakan indeks aksesibilitas Hansen karena Indeks Aksesibilitas Hansen mengukur daya tarik wilayah berdasarkan ketersediaan sejumlah fasilitas.

  3. Analisis Daya Tampung. Analisis ini dimaksudkan untuk menjelaskan kemampuan atau kapasitas sekolah dalam menerima peserta didik. Indikator yang digunakan adalah rasio antara jumlah siswa pada suatu jenjang pendidikan dengan jumlah kelas yang tersedia di Kota Salatiga.

  4. Analisis Kesesuaian Lahan. Analisis ini dimaksudkan untuk menjelaskan tingkat kesesuaian lahan sebagai lokasi sekolah berdasarkan karakteristik- 4. Analisis Kesesuaian Lahan. Analisis ini dimaksudkan untuk menjelaskan tingkat kesesuaian lahan sebagai lokasi sekolah berdasarkan karakteristik-

b. Analisis Pemerataan Sekolah

  1. Analisis Partisipasi Sekolah. Analisis ini dimaksudkan untuk menjelaskan tingkat pemerataan sekolah berdasarkan kecenderungan penduduk Kota Salatiga untuk bersekolah pada jenjang SD dan SMP berdasarkan ketersediaan sekolah di Kota salatiga tersebut. Indikator yang digunakan adalah Angka Partisipasi Kasar (APK).

  2. Analisis Sebaran Sekolah. Analisis ini dimaksudkan untuk menjelaskan pola- pola spasial tertentu yang terbentuk oleh sebaran lokasi sekolah. Pola sebaran sekolah ditetapkan berdasarkan nilai Indeks persebaran tetangga terdekat (T) ditetapkan dengan kriteria bila T memiliki nilai 0–0,7 maka sebaran sekolah memiliki pola bergerombol (cluster), apabila nilai T adalah 0,7–1,4 maka termasuk dalam pola acak (random), dan apabila nilai T adalah 1,4–2,15 maka pola sebarannya seragam (regular).

  3. Analisis Aksesibilitas Sekolah. Analisis ini dimaksudkan untuk menjelaskan tingkat kemudahan untuk mencapai lokasi sekolah dari tempat tinggal siswa. Untuk menganalisis tingkat aksesibilitas digunakan teknik scoring berdasarkan kondisi fisik jalan, fungsi jalan, dan keberadaan jalur transportasi di lokasi sekolah.

  4. Analisis Jangkauan Pelayanan Sekolah. Analisis ini dimaksudkan untuk menjelaskan radius wilayah yang dilayani oleh sekolah. Analisis jangkauan pelayanan sekolah dilakukan dengan menggunakan isoline untuk mencari wilayah pelayanan sekolah. Isoline adalah garis di sekitar suatu pusat, dalam hal ini adalah SD atau SMP, dalam jarak tertentu. Jarak dapat dikonversikan menjadi waktu tempuh dengan menggunakan kecepatan rata-rata untuk berbagai jenis jalan dan moda transportasi. Isoline dapat digunakan untuk memperkirakan sampai sejauh mana daerah pelayanan yang dapat dijangkau oleh suatu unit pelayanan berdasarkan jarakwaktu tempu h.

c. Analisis Statistik

  Hasil-hasil perhitungan pada aspek penyediaan dan pemerataan sekolah selanjutnya juga dianalisis menggunakan uji statistik. Menurut Suryabrata (1997) statistik memegang peran penting dalam pengolahan dan analisis data karena statistik memiliki berbagai metode untuk mengolah, menganalisis dan menguji hipotesis. Untuk mempermudah proses analisis maka digunakan software SPSS for Windows dan Microsoft Excel sebagai alat bantu analisis ( tool).

  Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data yang berskala rasio. Oleh karena itu, digunakan analisis statistik inferensial parametrik. Statistik inferensial berfungsi menyediakan aturan atau cara dalam rangka mencoba menarik kesimpulan (conclusion), peramalan (prediction), dan penaksiran (estimation) dari sekumpulan data yang telah diolah (Supardi dan Syah, 2009). Menurut Sugiyono (2002:14) statistik parametrik digunakan untuk menganalisis data interval atau rasio dari data yang berdistribusi normal. Analisis statistik yang digunakan adalah:

  1. Uji normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak (Supardi dan Darwan Syah, 2009). Bila data berdistribusi normal maka data tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik. Dalam penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah Uji Kolmogorov-Smirnov menggunakan software SPSS.

  2. Regresi Linear Ganda (multiple linear regression). Regresi linear ganda digunakan untuk melihat peran beberapa variabel independen terhadap variabel dependen secara lebih spesifik. Model regresi linear yang baik adalah yang memiliki tingkat kebaikan model (goodness of fit) yang baik pula. Kebaikan model ditinjau dari nilai koefisien determinasi, signifikansi simultan (Uji F), dan signifikansi parameter individualkoefisien regresi (Uji t).

  3. Uji Asumsi Klasik. Persamaan regresi linear yang baik adalah yang bersifat BLUE (best, linear, unbiased efficient estimator). Persamaan regresi linear dikatakan bersifat BLUE bila memiliki kebaikan model ( goodness of fit) serta bebas dari masalah Multikolinieritas, Autokorelasi, dan Heterokedastisitas. Untuk itu perlu dilakukan uji Asumsi Klasik (Multikolinieritas, Autokorelasi, dan Heterokedastisitas).