Analisis Aksesibilitas Sekolah
4.2.3 Analisis Aksesibilitas Sekolah
Analisis ini bertujuan menjelaskan aksesibilitas lokasi sekolah dari tempat tinggal siswa. Menurut Bintarto dan Hadisumarno (1982:117) aksesibilitas menunjukkan kemudahan bergerak dari suatu tempat ke tempat lain dalam suatu wilayah. Tingkat aksesibilitas dapat didefinisikan sebagai tingkat kemudahan untuk mencapai suatu lokasi dari lokasi lain yang antara lain dipengaruhi oleh kondisi jalan, moda transportasi, intensitas transportasi dan jarak (Tarigan, 2008).
Dalam konteks pendidikan, tingkat aksesibilitas sekolah adalah tingkat kemudahan untuk mencapai lokasi sekolah dari tempat tinggal siswa sedangkan tingkat aksesibilitas wilayah adalah nilai rata-rata (mean) tingkat aksesibilitas sekolah. Rumus gravitasi digunakan untuk menganalisis tingkat aksesibilitas sekolah dengan teknik scoring berdasarkan kondisi jalan, fungsi jalan dan keberadaan jalur transportasi. Rumus yang digunakan (Mutmainah et al., 2008):
KFT
d ij = -------
= Aksesibilitas sekolah i di daerah j K = Kondisi fisik jalan
F = Fungsi jalan
T
= Jalur transportasi
d ij = Jarak rata-rata antar kecamatan
Prosedur analisis aksesibilitas sekolah yakni kondisi dan fungsi jalan serta keberadaan jalur transportasi diberi nilaiskor dan dikalikan, dengan kriteria bila kondisi jalan (K) baik skor 2, rusak ringan skor 1, rusak berat skor 0. Fungsi jalan (F) arteri skor 3, jalan kolektor skor 2, jalan lokal skor 1. Bila jalan lokasi sekolah dilaluidekat dengan jalur angkutan umum skor 2, jauh (>300m) dari angkutan umum skor 1. Hasil perkalian skor tersebut kemudian dibagi dengan jarak (d) yang dalam hal ini digunakan jarak rata-rata antar kecamatan karena siswa suatu sekolah dapat berasal dari seluruh wilayah Kota Salatiga. Selanjutnya jumlah kelas (K) aksesibilitas ditentukan menggunakan rumus Sturgess (Tarigan, 2008):
K
= 1 + 3,3 log n, dimana n adalah 3
K
= 1 +3,3 log 2 = 1 + 3,3 (0,4771) = 1 + 1,5745 = 2,5745 =2,58 ~ 3
4.2.3.1 Analisis Aksesibilitas SD
Analisis aksesibilitas SD bertujuan untuk menjelaskan tingkat kemudahan untuk mencapai lokasi sekolah dasar dari tempat tinggal siswa berdasarkan faktor kondisi jalan, fungsi jalan dan keberadaankedekatan lokasi SD terhadap transportasi umum. Jumlah SD berdasarkan kondisi jalan lokasi sekolah adalah:
TABEL IV.33 JUMLAH SD BERDASARKAN KONDISI JALAN TAHUN 2009
No.
Kondisi Jalan
Jumlah SD
2 Rusak Ringan
29 SD
3 Rusak Berat
Sumber: Analisis, 2010
Berdasarkan kondisi jalan tempat lokasi sekolah pada tahun 2009, diketahui bahwa 65 SD (69,15) terletak pada jalan yang berkondisi baik, 29 SD (30,85) terletak pada jalan yang rusak ringan, dan tidak ada SD yang terletak pada jalan yang rusak berat.
TABEL IV.34 JUMLAH SD BERDASARKAN FUNGSI JALAN TAHUN 2009
No.
Fungsi Jalan
Jumlah SD
Persentase
1 Arteri Primer
6 SD
2 Arteri Sekunder
6 SD
3 Kolektor Primer
8 SD
4 Kolektor Sekunder
14 SD
5 Lokal Primer
16 SD
6 Lokal Sekunder
Sumber: Analisis, 2010
Berdasarkan fungsi jalan tempat lokasi sekolah, 12 SD (12,77) terletak pada jalan yang memiliki fungsi sebagai jalan arteri. 2 2 SD (23,40) terletak pada jalan yang memiliki fungsi sebagai jalan kolektor dan 6 0 SD (63,83) terletak pada jalan yang memiliki fungsi sebagai jalan lokal . Bila ditinjau berdasarkan moda transportasi yang digunakan dan keberadaan atau kedekatan terhadap jalur transportasi, sebagian besar SD (87,23) dapat dijangkau dengan berjalan kaki dari tempat tinggal siswa karena terletak didekat permukiman, hanya
12 SD (12,77) yang harus dicapai menggunakan kendaraan karena letaknya cukup jauh dari permukiman. Disisi lain ada 17 SD (18,09) belum dapat dijangkau menggunakan angkutan umum secara langsung, namun demikian berdasarkan survey lapangan dan analisis, meskipun tidak dilewati jalur angkutan umum namun terletak cukup dekat (± 300 m) dengan jalur transportasi umum.
Berdasarkan kondisi jalan, fungsi jalan dan keberadaan transportasi umum maka tingkat aksesibilitas sekolah masing-masing SD dapat diketahui sebagaimana tabel IV.35. Selanjutnya klasifikasi t ingkat aksesibilitas SD ditentukan dengan range sebagai berikut: Range = (nilai tertinggi – nilai terendah) : K = (2,44 – 0,41) : 3 = 2,03 : 2 = 0,68. Sehingga didapatkan nilai range tiap kelas adalah: Kelas I : 1,77-2,44. SD yang memiliki nilai tingkat aksesibilitas pada kelas tersebut memiliki aksesibilitas tinggi karena memiliki lokasi sekolah dengan kondisi jalan yang baik, fungsi jalan sebagai jalan arteri dan dekatdilalui transportasi umum. Kelas II : 1,10-1,76. SD yang memiliki nilai tingkat aksesibilitas pada kelas tersebut memiliki aksesibilitas sedang karena memiliki lokasi sekolah dengan kondisi jalan yang baik dengan fungsi jalan kolektor dan dekatdilalui transportasi umum. Kelas III : 0,41-1,09. SD yang memiliki nilai tingkat aksesibilitas pad a kelas tersebut memiliki aksesibilitas rendah karena memiliki lokasi dengan kondisi jalan yang baik ataupun rusak dengan fungsi jalan lokal, meskipun dekatdilalui transportasi umum.
TABEL IV.35 ANALISIS AKSESIBILITAS SD SE-KOTA SALATIGA TAHUN 2009
Kondisi Jalan (K)
Fungsi Jalan (F)
Trans. Umum (T)
Nama Sekolah
Trans.
Keterangan
Kondisi Skor
1 SDN. Blotongan 01
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
2 SDN. Blotongan 02
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
3 SDN. Blotongan 03
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
4 SDN. Sidorejo Lor 01
Baik
2 Arteri Primer
Aksesibilitas Tinggi
5 SDN. Sidorejo Lor 02
Baik
2 Kolektor Primer
Aksesibilitas Sedang
6 SDN. Sidorejo Lor 03
Baik
2 Kolektor Primer
Aksesibilitas Sedang
7 SDN. Sidorejo Lor 04
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
8 SDN. Sidorejo Lor 05
Baik
2 Arteri Primer
Aksesibilitas Tinggi
9 SDN. Sidorejo Lor 06
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
10 SDN. Sidorejo Lor 07
Baik
2 Kolektor Primer
Aksesibilitas Sedang
11 SD Marsudirini 77
Baik
2 Lokal Primer
Aksesibilitas Rendah
12 SDN. Salatiga 01
Baik
2 Arteri Sekunder
Aksesibilitas Tinggi
13 SDN. Salatiga 02
Baik
2 Arteri Sekunder
Aksesibilitas Tinggi
14 SDN. Salatiga 03
Baik
2 Lokal Primer
Aksesibilitas Rendah
15 SDN. Salatiga 05
Baik
2 Kolektor Sekunder
Aksesibilitas Sedang
16 SDN. Salatiga 06
Baik
2 Kolektor Sekunder
Aksesibilitas Sedang
17 SDN. Salatiga 08
Baik
2 Kolektor Primer
ksesibilitas Sedang
18 SDN. Salatiga 09
Baik
2 Arteri Sekunder
Aksesibilitas Tinggi
19 SDN. Salatiga 10
Baik
2 Lokal Primer
Aksesibilitas Rendah
20 SDN. Salatiga 12
Baik
2 Kolektor Primer
Aksesibilitas Sedang
21 SD Marsudirini 78
Baik
2 Lokal Primer
Aksesibilitas Rendah
22 SD Kr. Satya Wacana
Baik
2 Kolektor Sekunder
Aksesibilitas Sedang
23 SD Kanisius Cungkup
Rusak
1 Kolektor Sekunder
Aksesibilitas Rendah
Ringan
Lanjutan Tabel IV.35
Kondisi Jalan (K)
Fungsi Jalan (F)
Trans. Umum (T)
Nama Sekolah
Trans.
Keterangan
Kondisi Skor
24 SD Islam Al-Azhar 22
Baik
2 Arteri Sekunder
Aksesibilitas Tinggi
25 SDN. Bugel 01
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
26 SDN. Bugel 02
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
27 SDN. Kauman Kidul
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
28 SDN. Pulutan 01
Rusak
1 Kolektor Sekunder
Aksesibilitas Rendah
29 SDN. Pulutan 02
Ringan Rusak
1 Kolektor Sekunder
Aksesibilitas Rendah
30 SDN. Kutowinangun 01 Ringan Baik
2 Lokal Primer
Aksesibilitas Rendah
31 SDN. Kutowinangun 03 Rusak
1 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
32 SDN. Kutowinangun 04 Ringan Baik
2 Lokal Primer
Aksesibilitas Rendah
33 SDN. Kutowinangun 05 Rusak
1 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
34 SDN. Kutowinangun 07 Ringan Rusak
1 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
35 SDN. Kutowinangun 08 Ringan Rusak
1 Lokal Primer
Aksesibilitas Rendah
36 SDN. Kutowinangun 09 Ringan Rusak
1 Lokal Primer
Aksesibilitas Rendah
37 SDN. Kutowinangun 10 Ringan Rusak
1 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
38 SDN. Kutowinangun 11 Ringan Baik
2 Lokal Primer
Aksesibilitas Rendah
39 SDN. Kutowinangun 12 Rusak
1 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
40 SD Kristen 03
Ringan Baik
2 Arteri Sekunder
Aksesibilitas Tinggi
41 SD Kristen 04
Baik
2 Arteri Sekunder
Aksesibilitas Tinggi
42 SD Bethany
Baik
2 Lokal Primer
Aksesibilitas Rendah
43 SDN. Gendongan 01
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
44 SDN. Gendongan 02
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
45 SDN. Gendongan 03
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
46 SD Kanisius
Baik
2 Kolektor Primer
Aksesibilitas Sedang
47 SDN. Sidorejo Kidul 01 Gendongan
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
48 SDN. Sidorejo Kidul 02
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
Lanjutan Tabel IV.35
Kondisi Jalan (K)
Fungsi Jalan (F)
Trans. Umum (T)
Nama Sekolah
Trans.
Keterangan
Kondisi Skor
49 SDN. Sidorejo Kidul 03
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
50 SDIT Nidaul Hikmah
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
51 SDN. Kalibening
Rusak
1 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
52 SDN. Tingkir Lor 01
Ringan Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
53 SDN. Tingkir Lor 02
Rusak
1 Kolektor Sekunder
Aksesibilitas Rendah
54 SDN. Tingkir Tengah 01 Ringan Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
55 SDN. Tingkir Tengah 02
Baik
2 Kolektor Primer
Aksesibilitas Sedang
56 SDN. Noborejo 01
Baik
2 Kolektor Primer
Aksesibilitas Sedang
57 SDN. Noborejo 02
Baik
2 Lokal Primer
Aksesibilitas Rendah
58 SDN. Ledok 01
Rusak
1 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
59 SDN. Ledok 02
Ringan Baik
2 Arteri Primer
Aksesibilitas Tinggi
60 SDN. Ledok 04
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
61 SDN. Ledok 05
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
62 SDN. Ledok 06
Rusak
1 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
63 SDN. Ledok 07
Ringan Baik
2 Arteri Primer
Aksesibilitas Tinggi
64 SDN. Tegalrejo 01
Rusak
1 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
65 SDN. Tegalrejo 02
Ringan Rusak
1 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
66 SDN. Tegalrejo 03
Ringan Rusak
1 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
67 SDN. Tegalrejo 04
Ringan Baik
2 Kolektor Sekunder
Aksesibilitas Sedang
68 SDN. Tegalrejo 05
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
69 SDN. Kumpulrejo 01
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
70 SDN. Kumpulrejo 02
Rusak
1 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
71 SDN. Kumpulrejo 03
Ringan Rusak
1 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
72 SDN. Randuacir 01
Ringan Rusak
1 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
73 SDN. Randuacir 02
Ringan Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
Lanjutan Tabel IV.35
Kondisi Jalan (K)
Fungsi Jalan (F)
Trans. Umum (T)
Nama Sekolah
Trans.
Keterangan
Kondisi Skor
74 SDN. Randuacir 03
Rusak
1 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
75 SDN. Cebongan 01
Ringan Baik
2 Lokal Primer
Aksesibilitas Rendah
76 SDN. Cebongan 02
Baik
2 Arteri Primer
Aksesibilitas Rendah
77 SDN. Cebongan 03
Baik
2 Arteri Primer
Aksesibilitas Rendah
78 SDN. Kecandran 01
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
79 SDN. Kecandran 02
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
80 SDN. Dukuh 01
Rusak
1 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
81 SDN. Dukuh 02
Ringan Rusak
1 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
82 SDN. Dukuh 03
Ringan Baik
2 Lokal Primer
Aksesibilitas Rendah
83 SDN. Dukuh 04
Rusak
1 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
84 SDN. Dukuh 05
Ringan Rusak
1 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
85 SDN. Mangunsari 01
Ringan Baik
2 Kolektor Sekunder
Aksesibilitas Sedang
86 SDN. Mangunsari 02
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
87 SDN. Mangunsari 03
Rusak
1 Lokal Primer
Aksesibilitas Rendah
88 SDN. Mangunsari 04
Ringan Baik
2 Kolektor Sekunder
Aksesibilitas Sedang
89 SDN. Mangunsari 05
Baik
2 Kolektor Sekunder
Aksesibilitas Sedang
90 SDN. Mangunsari 06
Rusak
1 Lokal Primer
Aksesibilitas Rendah
91 SDN. Mangunsari 07
Ringan Baik
2 Kolektor Sekunder
Aksesibilitas Tinggi
92 SDN. Kalicacing 02
Baik
2 Kolektor Sekunder
Aksesibilitas Sedang
93 SD. Kristen 01
Baik
2 Lokal Primer
Aksesibilitas Rendah
94 SD. Muhammadiyah
Baik
2 Kolektor Sekunder
Aksesibilitas Sedang
Sumber: Analisis, 2010
SD yang memiliki tingkat aksesibilitas tinggi sejumlah 12 SD (12,77) dan tingkat aksesibilitas sedang sejumlah 18 SD (19,15). 64 SD (68,09) lainnya memiliki tingkat aksesibilitas rendah. Tingkat aksesibilitas Kelurahan dihitung sebagai rata-rata (mean) tingkat aksesibilitas SD yang ada di wilayah Kelurahan tersebut. Aksesibilitas pada tingkat kelurahan ditentukan berdasarkan klasifikasi berikut: Range = (nilai tertinggi – nilai terendah) : K = (1,90 – 0,41) : 3 = 1,49 : 3 = 0,50. Kelas I : 1,41-1,90. Kelurahan yang memiliki nilai tingkat aksesibilitas pada kelas ini berarti memiliki aksesibilitas tinggi karena paling banyak memiliki SD-SD yang terletak pada lokasi dengan kondisi jalan yang baik, fungsi jalan sebagai jalan utama (arterikolektor) dan dekatdilalui transportasi umum. Kelas II : 0,92-1,40. Kelurahan dengan aksesibilitas sedang karena memiliki SD- SD yang terletak pada lokasi dengan kondisi jalan yang baik, fungsi jalan utama dan dekatdilalui transportasi umum yang relatif banyak. Kelas III : 0,41-0,91. Kelurahan dengan aksesibilitas rendah karena memiliki SD- SD yang sebagian terletak pada lokasi dengan kondisi jalan yang kurang baik , atau fungsi jalan bukan jalan utama, meskipun dekatdila lui transportasi umum.
TABEL IV.36 TINGKAT AKSESIBILITAS KELURAHAN TAHUN 2009
Aksesibilitas Rendah
2 Sidorejo Lor
I Aksesibilitas Tinggi
3 Salatiga
I Aksesibilitas Tinggi
Aksesibilitas Rendah
5 kauman Kidul
III
Aksesibilitas Rendah
Aksesibilitas Rendah
Aksesibilitas Rendah
8 Gendongan
II Aksesibilitas Sedang
9 Sidorejo Kidul
III
Aksesibilitas Rendah
Aksesibilitas Rendah
11 Tingkir Lor
III
Aksesibilitas Rendah
12 Tingkir Tengah
II Aksesibilitas Sedang
13 Noborejo
II Aksesibilitas Sedang
Lanjutan Tabel IV.36
Aksesibilitas Rendah
2 Sidorejo Lor
1,53
I Aksesibilitas Tinggi
3 Salatiga
1,63
I Aksesibilitas Tinggi
Aksesibilitas Rendah
5 kauman Kidul
0,81
III
Aksesibilitas Rendah
Aksesibilitas Rendah
Aksesibilitas Rendah
8 Gendongan
1,02
II Aksesibilitas Sedang
9 Sidorejo Kidul
0,81
III
Aksesibilitas Rendah
Aksesibilitas Rendah
11 Tingkir Lor
0,81
III
Aksesibilitas Rendah
12 Tingkir Tengah
1,22
II Aksesibilitas Sedang
13 Noborejo
1,22
II Aksesibilitas Sedang
14 Ledok
1,22
II Aksesibilitas Sedang
Aksesibilitas Rendah
Aksesibilitas Rendah
Aksesibilitas Rendah
18 Cebongan
1,90
I Aksesibilitas Tinggi
Aksesibilitas Rendah
Aksesibilitas Rendah
21 Mangunsari
1,16
II Aksesibilitas Sedang
22 Kalicacing
1,36
II Aksesibilitas Sedang
Sumber: Analisis, 2010
Kelurahan yang memiliki tingkat aksesibilitas tinggi sejumlah 3 kelurahan (13,64), tingkat aksesibilitas sedang 5 kelurahan (22,73) dan tingkat aksesibilitas rendah 14 (63,63) kelurahan. Dapat dikatakan pada jenjang SD, Kota Salatiga memiliki aksesibilitas SD dan aksesibilitas kelurahan yang kurang baik karena sebagian besar SD (68,09) dan kelurahan (63,64) memiliki aksesibilitas yang rendah.
Batas Kec
Batas Kota
Batas
Kantor Kec Kantor Desa
Batas Kel
Proyeksi : Transverse Mercartor Sistem Proyeksi : Universal Transverse Mercartor Zone : 49 South
Datum : WGS 1984
INSET PETA
Sidorejo Lor
Kutowinangun
Sidorejo Kidul
Tegalrejo
Tingkir Lor
Kauman Kidul
Cebongan
Tingkir Tengah
Ke Semarang
Ke Boyolali
Kelurahan dengan aksesibilitas SD tinggi
Keterangan:
Kelurahan dengan aksesibilitas SD sedang Kelurahan dengan aksesibilitas SD rendah
Sumber: Analisis, 2010
GAMBAR 4.25 AKSESIBILITAS KELURAHAN BERDASARKAN PENYEDIAAN SD TAHUN 2009
4.2.3.2 Analisis Aksesibilitas SMP
Analisis aksesibilitas SMP bertujuan untuk menjelaskan tingkat kemudahan untuk mencapai suatu lokasi dari lokasi lain, dalam hal ini lokasi sekolah dasar dari tempat tinggal siswa, yang dipengaruhi oleh kondisi jalan, fungsi jalan, kedekatankeberadaan transportasi umum dan jarak.
TABEL IV.37 JUMLAH SMP BERDASARKAN KONDISI JALAN TAHUN 2009
No.
Kondisi Jalan
Jumlah SMP
2 Rusak Ringan
2 SMP
3 Rusak Berat
Sumber: Analisis, 2010
Berdasarkan kondisi jalan lokasi sekolah, 19 SMP (90,48) terletak pada jalan yang berkondisi Baik, 2 SMP (9,52) terletak pada jalan Rusak Ringan dan tidak ada SMP (0,00) terletak pada jalan Rusak Berat.
TABEL IV.38 JUMLAH SMP BERDASARKAN FUNGSI JALAN TAHUN 2009
No.
Fungsi Jalan
Jumlah SMP
Persentase
1 Arteri Primer
2 SMP
2 Arteri Sekunder
3 SMP
3 Kolektor Primer
3 SMP
4 Kolektor Sekunder
6 SMP
5 Lokal Primer
6 SMP
6 Lokal Sekunder
Sumber: Analisis, 2010
Berdasarkan fungsi jalan tempat lokasi sekolah, 2 SMP (9,52) terletak pada jalan jalan arteri primer. 3 SMP (14,29) terletak pada jalan arteri sekunder.
3 SMP (14,29) terletak pada jalan kolektor primer. 6 SMP (28,57) terletak pada jalan kolektor sekunder. 8 SMP (38,10). terletak pada jalan lokal. Ditinjau dari aksesibilitas terhadap transportasi umum, semua SMP dapat dijangkau dengan menggunakan angkutan umum karena dilewati atau terletak dekat (± 300 m) dengan jalur transportasi umum. Selain itu, 16 SMP (76,19) dapat dijangkau dengan berjalan kaki karena terletak didekat permukiman sehingga hanya 5 SMP (23,81) yang tidak dapat dijangkau dengan berjalan kaki karena terletak cukup jauh dari permukiman.
Perhitungan tingkat aksesibilitas tiap SMP adalah sebagaimana pada Tabel
IV.40. Selanjutnya untuk mengetahui klasifikasi tingkat aksesibilitas SMP, range
tiap kelas ditentukan dengan rumus: Range = (nilai tertinggi – nilai terendah) : K = (2,44 – 0,41) : 3 = 2,03 : 3 = 0,68. Sehingga nilai range tiap kelas diketahui adalah: Kelas I : 1,77-2,44. SMP yang memiliki nilai tingkat aksesibilitas pada kelas tersebut berarti memiliki aksesibilitas tinggi karena memiliki lokasi sekolah dengan kondisi jalan yang baik, fungsi jalan sebagai jala n utama dan dekatdilalui transportasi umum. Kelas II : 1,10-1,76. SMP yang memiliki nilai tingkat aksesibilitas pada kelas tersebut berarti memiliki aksesibilitas sedang karena memiliki lokasi sekolah dengan kondisi jalan yang baik, fungsi jalan sebagai j alan kolektor dan dekatdilalui transportasi umum. Kelas II : 0,41-1,09. SMP yang memiliki nilai tingkat aksesibilitas pada kelas tersebut berarti memiliki aksesibilitas rendah karena memiliki lokasi sekolah dengan kondisi jalan yang kurang baik dan atau fungsi jalan bukan sebagai jalan utama meskipun dekatdilalui transportasi umum.
TABEL IV.39 ANALISIS AKSESIBILITAS SMP SE-KOTA SALATIGA TAHUN 2009
Kondisi Jalan (K)
Fungsi Jalan (F)
Trans. Umum (T)
Nama Sekolah
Skor Trans. Umum Skor
(Km) Aksesibilitas
1 SMP. Sultan Fattah
Baik
2 Arteri Primer
Aksesibilitas Tinggi
2 SMP Muhammadiyah
Baik
2 Lokal Sekunder
Aksesibilitas Rendah
3 SMP. Pangudi Luhur
Baik
2 Arteri Primer
Aksesibilitas Tinggi
4 SMP. Stella Matutina
Baik
2 Arteri Sekunder
Aksesibilitas Tinggi
5 SMP Islam Al Azhar
Baik
2 Lokal Primer
Aksesibilitas Rendah
6 SMP Negeri 01
Baik
2 Kolektor Sekunder
Aksesibilitas Sedang
7 SMP Negeri 02
Baik
2 Kolektor Sekunder
Aksesibilitas sedang
8 SMP Negeri 04
Baik
2 Kolektor Primer
Aksesibilitas Sedang
9 SMP Negeri 09
Baik
2 Kolektor Sekunder
Aksesibilitas Sedang
10 SMP Kristen 01
Baik
2 Lokal Primer
Aksesibilitas Rendah
11 SMP Kr. Satya Wacana
Baik
2 Arteri Sekunder
Aksesibilitas Tinggi
12 SMP Dharma Lestari
Rusak Ringan
1 Kolektor Sekunder
Aksesibilitas Rendah
13 SMP Kristen 02
Baik
2 Arteri Sekunder
Aksesibilitas Tinggi
14 SMP Negeri 08
Baik
2 Lokal Primer
Aksesibilitas Rendah
15 SMP Islam Sudirman
Baik
2 Kolektor Primer
Aksesibilitas Sedang
16 SMP Negeri 06
Baik
2 Kolektor Sekunder
Aksesibilitas Sedang
17 SMP Negeri 10
Baik
2 Kolektor Sekunder
Aksesibilitas Sedang
18 SMP Negeri 05
Rusak Ringan
1 Lokal Primer
Aksesibilitas Rendah
19 SMP Negeri 07
Baik
2 Lokal Primer
Aksesibilitas Rendah
20 SMP Negeri 03
Baik
2 Lokal Primer
Aksesibilitas Rendah
21 SMP Kristen 04
Baik
2 Kolektor Sekunder
Aksesibilitas Sedang
Sumber: Analisis, 2010
Berdasarkan analisis di atas, diketahui 5 SMP (23,81) memiliki aksesibilitas tinggi dan 8 SMP (38,10) memiliki aksesibilitas sedang. 8 SMP (38,10) lainnya memiliki aksesibilitas yang rendah. Selanjutnya aksesibilitas pada tingkat kelurahan dihitung sebagai fungsi rata-rata (mean) dari aksesibilitas SMP. Untuk mengetahui tingkat aksesibilitas kelurahan, range tiap kelas ditentukan sebagai berikut: Range = (nilai tertinggi – nilai terendah) : K = (2,44 – 0,00) : 3 = 2,44 : 3 = 0,81. Sehingga nilai range tiap kelas adalah: Kelas I : 1,64-2,44. Kelurahan yang memiliki nilai tingkat aksesibilitas pada kelas tersebut berarti memiliki aksesibilitas tinggi karena memiliki SMP yang terletak pada lokasi dengan kondisi jalan yang baik, fungsi jalan utama dan dekatdilalui transportasi umum. Kelas II : 0,82-1,63. Kelurahan memiliki aksesibilitas tinggi karena memiliki SMP yang terletak pada lokasi dengan kondisi jalan yang baik, fungsi jalan kolektor dan dekatdilalui transportasi umum. Kelas II : 0,00-0,81. Kelurahan memiliki aksesibilitas rendah karena memiliki SMP yang terletak pada lokasi dengan kondisi jalan yang kurang baik dan atau fungsi jalan bukan jalan utama, meskipun dekatdilalui transportasi umum atau bahkan kelurahan tersebut tidak memiliki SMP. Berikut tingkat aksesibilitas kelurahan berdasarkan pembagian range di atas:
TABEL IV.40 TINGKAT AKSESIBILITAS KELURAHAN TAHUN 2009
Aksesibilitas Rendah
2 Sidorejo Lor
I Aksesibilitas Tinggi
3 Salatiga
II Aksesibilitas Sedang
Aksesibilitas Rendah
5 kauman Kidul
III
Aksesibilitas Rendah
Aksesibilitas Rendah
7 Kutowinangun
I Aksesibilitas Tinggi
Aksesibilitas Rendah
Lanjutan Tabel IV.40
9 Sidorejo Kidul
0,81
III
Aksesibilitas Rendah
Aksesibilitas Rendah
11 Tingkir Lor
0,00
III
Aksesibilitas Rendah
12 Tingkir Tengah
1,63
II Aksesibilitas Sedang
Aksesibilitas Rendah
Aksesibilitas Rendah
15 Tegalrejo
1,63
II Aksesibilitas Sedang
Aksesibilitas Rendah
17 Randuacir
1,63
II Aksesibilitas Sedang
Aksesibilitas Rendah
Aksesibilitas Rendah
Aksesibilitas Rendah
21 Mangunsari
1,22
II Aksesibilitas Sedang
Aksesibilitas Rendah
Sumber : Analisis, 2010
Pada tingkat Kelurahan, 2 Kelurahan (9,09) memiliki tingkat aksesibilitas yang tinggi. 5 Kelurahan (22,73) memiliki tingkat aksesibilitas sedang. 15 Kelurahan lainnya (68,18) memiliki tingkat aksesibilitas rendah. Dapat dikatakan bahwa pada jenjang sekolah menengah pertama, aksesibilitas SMP dan aksesibilitas Kelurahan di Kota Salatiga masih perlu ditingkatkan. Cukup banyak SMP dan Kelurahan yang aksesibilitasnya tergolong rendah dan sedang, yakni sejumlah 8 SMP (38,10) dan 15 Kelurahan (68,18) memiliki aksesibilitas tergolong rendah serta sejumlah 8 SMP (38,10) dan 5 Kelurahan (22,73) memiliki aksesibilitas tergolong sedang.
LEGEN DA :
Sungai
Batas Kec
Batas Kota
Batas
Kantor Kec Kantor Desa
Batas Kel
Proyeksi : Transverse Mercartor Sistem Proyeksi : Universal Transverse Mercartor Zone : 49 South Datum : W GS 1984
INSET PETA
Blotonga n
Ran duacir
Kecan dran
Sala tiga
Man gun sari
Sidorejo Lor
Kutowin an gun
Sidorejo K idul
Tegalrejo
Tin gkir Lor
Kaum an Kidul
Cebon gan
Tin gkir Tenga h
Kaliben ing
Kalicacing
Gen dongan
Ke Sem arang
Ke Boyolali
Kelurahan dengan aksesibilitas SMP tinggi
Keterangan: