47
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Variabel yang diamati adalah heat strain sebagai variabel dependen. Tekanan panas, umur, obesitas,
penyakit kronis dan konsumsi obat-obatan sebagai variabel independen. 4.2
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 3 pabrik kerupuk di wilayah Kecamatan Ciputat
Timur dan dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni tahun 2014. 4.2.1
Populasi dan Sampel Penelitian a.
Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja pabrik kerupuk di pada 3 pabrik kerupuk di wilayah Kecamatan Ciputat Timur yaitu sebanyak 36
orang pada pabrik kerupuk 1, 32 orang pada pabrik kerupuk 2 dan 11 orang pada pabrik kerupuk 3. Sehingga total keseluruhan populasi dalam
penelitian ini adalah sebanyak 79 orang.
b. Sampel
Besar sampel ditentukan berdasarkan rumus besar sampel untuk penelitian kategorik tidak berpasangan yaitu sebagai berikut :
48
[ √
√ ]
43,65
Keterangan : n
= besar sampel yang dikendaki
Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5, sehingga =1,96.
Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 maka = 0.84.
Po =
0,7 Pa
= 0,5
Besar sampel yang didapat dari hasil perhitungan adalah 43,65 dan untuk menghindari terjadinya drop out atau missing jawaban responden maka jumlah
sampel akan dilebihkan sebesar 10 menjadi 47. Namun, dalam penelitian ini seluruh populasi yaitu 79 orang dijadikan sampel.
4.3 Metode Pengumpulan Data
4.3.1 Proses Pengambilan Data Primer
a. Heat strain
Pengukuran heat strain dilakukan menggunakan Heat strain Score Index
HSSI untuk menilai kejadian heat strain secara subjektif dan metode Phsyological Strain Index
PSI untuk menilai kejadian heat strain secara objektif. Hasil pengukuran heat strain menggunakan kuesioner HSSI hanya
49
akan digambarkan dalam penelitian ini. Sedangkan hasil pengukuran heat strain
menggunakan PSI akan digunakan sebagai data dalam variabel heat strain
karena lebih objektif. PSI dihitung saat responden terpapar tekanan panas tanpa harus menunggu sampai paparan berakhir untuk menilai
terjadinya heat strain. Tidak seperti metode lain yang melibatkan banyak indikatot, PSI hanya menggunakan dua indikator untuk menghindari
terjadinya kesalahan. PSI = 5T
– 36.5 39.5 – 36.5 + 5HR – 60 180 – 60 T dan HR merupakan suhu tubuh dan denyut nadi yang diukur pada
waktu kapan saja selama waktu paparan tekanan panas berlangsung. Sedangkan 36.5 dan 60 merupakan standar suhu tubuh dan denyut nadi
terendah, serta 39.5 dan 180 sebagai standar suhu tubuh dan denyut jantung tertinggi Wan, 2006.
Hasil perhitungan kemudian dibedakan menjadi beberapa tingkatan heat strain
. Nilai index 0-2 dika tegorikan sebagai “no”, 3-4 adalah kategori
“low”, 5-6 kategori “moderate”, 7-8 termasuk kategori “high” dan 9-10 termasu
k kategori “very high”. Wan, 2006. Sedangkan dalam penelitian ini, hasil perhitungan PSI dikategorikan menjadi dua yaitu tidak mengalami
heat strain jika skor dibawah atau sama dengan 2 dan mengalami heat strain
jika skor lebih dari 2.
b. Tekanan Panas