Tingkat Loyalitas Konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN

Ketidakterkaitan antara karakteristik pekerjaan dengan komponen Experiential Marketing dan Emotional Branding merefleksikan bahwa kedua komponen tersebut tidak saling berkontribusi satu sama lain dalam peningkatan loyalitas konsumen Ultra Milk.

4.7.6 Karakteristik berdasarkan

Pendidikan dengan komponen Experiential Marketing dan Emotional Branding Karakteristik pendidikan memiliki hubungan denganbeberapa komponen Experiential Marketing dan Emotional Branding, diantaranya adalah hubungan karakteristik pendidikan dengan sense, feel, identitas visualverbal maupun orang. Keterkaitan variabel pendidikan dengan feel dapat disebabkan tingkat pendidikan seorang konsumen Ultra Milk cukup membantu konsumen tersebut dalam memahami iklan, desain maupun kemasan Ultra Milk sebagai brand yang mereka minati dalam kategori susu UHT. Hubungan antara karakteristik pendidikan dan identitas visualverbal dapat disebabkan karena tingkat pendidikan membantu konsumen Ultra Milk dalam mencerna logo, brand maupun bentuk kemasan yang melekat pada Ultra Milk itu sendiri. Konsumen akan menentukan apakah logo, brand maupun kemasan Ultra Milk sudah menarik atau kurang menarik bagi mereka. Hasil Uji chi square dapat dilihat pada Lampiran 4.

4.8. Tingkat Loyalitas Konsumen

Hasil penelitian pada 100 orang responden memperlihatkan bahwa terdapat tiga tipe tingkatan loyalitas konsumen pada konsumen Ultra Milk di wilayah Bogor. Tiga tipe tingkatan loyalitas konsumen tersebut meliputi repeat customer, client dan advocate. Pengelompokan loyalitas konsumen menurut tipe diatas didasarkan oleh alasan bahwa seluruh konsumen sudah dipastikan merupakan first time customer, yang diketahui dari pengisian screening di awal pengisian kuesioner. Berdasarkan hasil identifikasi tipe tingkatan loyalitas konsumen, diperoleh jumlah dan persentase konsumen masing-masing tipe tingkatan loyalitas seperti yang dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Jumlah Konsumen dari Masing-masing Tipe Loyalitas Konsumen Ultra Milk di wilayah Bogor Tipe Loyalitas Konsumen Jumlah orang Persentase Repeat Customer 23 23 Client 36 36 Advocate 41 41 Jumlah 100 100 Tabel di atas menggambarkan tipe loyalitas konsumen dari konsumen Ultra Milk yang diperoleh dari konsumen di enam Kecamatan Kota Bogor tergolong sangat loyal. Tipe loyalitas konsumen advocate yang persentasenya mengungguli tipe loyalitas lainnya 41 membuktikan bahwa konsumen sudah sampai pada tahap merekomendasikan Ultra Milk kepada orang-orang disekitarnya disamping tetap mengkonsumsi Ultra Milk secara teratur. Perusahaan harus terus meningkatkan jumlah konsumen yang tergolong ke dalam tipe advocate untuk meningkatkan jumlah konsumen setianya. Selain itu persentase client sebagai konsumen yang melakukan pembelian secara teratur juga memiliki persentase yang cukup besar, yaitu sebesar 36 . Perusahaan juga harus berusaha keras untuk mengubah tipe loyalitas konsumen dari tipe repeat customers dan client menjadi advocate demi memaksimalkan profit perusahaan. 4.9. Implikasi Manajerial Implikasi manajerial yang dapat diterapkan untuk peningkatan loyalitas konsumen Ultra Milk merupakan aplikasi dari faktor-faktor komponen Experiential Marketing dan Emotional Branding yang dianggap konsumen berpengaruh terhadap peningkatan pembelian dan tingkat loyalitas konsumen Ultra Milk. Setelah melalui proses Analisis faktor dan normalisasi, diketahui bahwa faktor lingkungan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap peningkatan loyalitas konsumen. Oleh karena itu untuk membangun Experiential Marketing dan Emotional Branding serta loyalitas konsumen, maka sebaiknya dilakukan beberapa implementasi dari faktor-faktor yang berpengaruh yang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: Tabel 23. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian sebagai implementasi dari Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan Loyalitas Konsumen Ultra Milk No. Nama Faktor Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian 1. Lingkungan 1. PT Ultrajaya sebaiknya terus meningkatkan pasokan-pasokan Ultra Milk pada supermarket dan minimarket yang terdapat di pusat-pusat perbelanjaan dan di sekitar perumahan penduduk, karena pada titik-titik tersebut terdapat konsumen potensial dalam jumlah yang cukup banyak. 2. Kepedulian terhadap masyarakat juga harus ditingkatkan, baik kepada masyarakat di sekitar lingkungan pabrik maupun masyarakat Indonesia pada umumnya. 1. Memasarkan Ultra Milk dengan penekanan memberikan pengalaman emosional yang positif bagi para konsumen pada lingkungan tempat para konsumen melakukan pembelian. 2. Mengadakan kegiatan charity dan menyalurkan bantuan untuk korban-korban bencana alam khususnya di wilayah Indonesia. 1. Memantau tingkat penjualan di setiap wilayah-wilayah pemasaran Ultra Milk. 2. Memantau jalannya penyaluran bantuan untuk para penerima bantuan. 2. WebsiteMed ia Elektronik 1. PT Ultrajaya meningkatkan promosi Ultra Milk melalui website dan media elektronik untuk meningkatkan penjualannya. 2. PT Ultrajaya juga harus terus meng- update informasi mengenai inovasi dan varian-varian terbaru dari Ultra Milk serta informasi yang bersifat informatif dan persuasif seperti manfaat serta ajakan untuk meminum susu UHT kepada masyarakat. 1. Penayangan iklan Ultra Milk di media elektronik dan tampilan serta konten website PT Ultrajaya yang menarik dan informatif sebagai usaha agar para konsumen lebih tertarik untuk mengonsumsi Ultra Milk. 2. Meng-update informasi tentang kandungan- kandungan vitamin dan protein yang terdapat pada Ultra Milk. 1. Memantau tingkat penjualan Ultra Milk pasca penayangan iklan pada media elektronik dan website. 2. Melakukan sosialisasi secara kontinyu mengenai pentingnya kandungan- kandungan vitamin dan protein yang terdapat pada Ultra Milk. 3. Identitas visualverbal 1. Meningkatkan serta menjaga kualitas susu dan memperkaya kandungan susu dengan zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh manusia pada Ultra Milk. 2.Terus membuat inovasi dan membuat kemasan Ultra Milk menjadi lebih menarik sehingga dapat meningkatkan loyalitas konsumen. 1.Menggunakan teknologi termutakhir dalam pengelolaan susu guna menjaga agar kualitas susu tetap baik. 2. Mengemas Ultra Milk dalam kemasan yang praktis, ekonomis dan ramah lingkungan namun tetap menarik dilihat. 1. Mengontrol peternakan selaku pemasok susu dan terus memantau pengelolaan susu hingga Ultra Milk dipasarkan. 2. Mengelola limbah pabrik dengan sesuai prosedur yang benar. 4. Komunikasi 1. Meningkatkan komunikasi dua arah antara PT Ultrajaya selaku produsen dengan para 1. Membuka dialog dengan para konsumen dengan cara terbuka terhadap segala kritik dan saran dari konsumen. 1. Mengoptimalisasikan media- media yang berguna sebagai sarana komunikasi dengan para konsumen, seperti website. konsumennya. 2. Berpromosi sebagai upaya meningkatkan jumlah konsumen baru dan mempertahankan konsumen lama harus terus gencar dilakukan. 2. Melakukan promosi Ultra Milk lebih gencar pada berbagai media cetak dan media elektronik. 2. Mengoptimalisasikan berpromosi melalui media cetak dan media elektronik seefektif dan seefisien mungkin. 5. Indera 1. Memanjakan lidah konsumen dengan menambah varian rasa pada Ultra Milk. 2.Memberikan nilai tambah pada Ultra Milk sehingga citra positif terhadap Ultra Milk akan terpelihara dalam ingatan konsumen yang paling dalam. 1. Menambah varian rasa baru Ultra Milk sesuai dengan selera dan keinginan konsumen. 2.Memberikan bonushadiah kepada konsumen apabila telah membeli Ultra Milk dalam jumlah tertentu. 1. Menampung aspirasi konsumen berupa kritik dan saran mengenai cita rasa Ultra Milk. 2. Memantau tingkat penjualan Ultra Milk pasca pemberian bonushadiah apabila konsumen telah melakukan pembelian dalam jumlah tertentu. 6. Hubungan 1. Menciptakan pengalaman bagi konsumen yang berkaitan dengan pola perilaku dan gaya hidup yang positif sebagai manifestasi hasil interaksi di masyarakat. 2. Meningkatkan pelayanan yang baik dan perhatian khusus bagi para konsumen agar dapat membina hubungan yang langgeng dengan konsumen. 1. Melakukan kerjasama dengan pemerintah dalam rangka menggalakkan program minum susu sebagai gaya hidup yang sehat bagi masyarakat. 2. Mengoptimalkan kinerja seluruh karyawankaryawati Ultra Milk, khususnya customer service Ultra Milk agar memberikan pelayanan yang prima dan mampu menanggapi keluh kesah konsumen dengan baik. 1. Memantau kontinuitas pelaksanaan program minum susu sebagai rerfleksi gaya hidup sehat masyarakat. 2. Menetapkan standar penilaian kinerja yang baik bagi seluruh karyawankaryawati Ultra Milk. Lanjutan Tabel 26.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Terdapat enam buah faktor yang terbentuk dari 22 variabel Experiential Marketing dan Emotional Branding yang ada. Keenam faktor tersebut mempengaruhi loyalitas konsumen Ultra Milk di Kota Bogor. Faktor- faktor itu terdiri dari faktor indera indera, perasaan, produk ke pengalaman, kualitas ke pilihan, kemasyuran ke aspirasi, dan fungsi ke perasaan, faktor hubungan pikiran, aksi, hubungan, co-branding, orang, kejujuran ke kepercayaan, identitas ke kepribadian, dan pelayanan ke hubungan, faktor komunikasi komunikasi, konsumen ke masyarakat, ada dimana-mana ke kehadiran, dan komunikasi ke dialog, faktor identitas visualverbal identitas visualverbal dan produk, faktor lingkungan lingkungan, dan yang terakhir adalah faktor faktor websitemedia elektronik websitemedia elektronik. 2. Berdasarkan penelitian, dapat diketahui bahwa terdapat faktor-faktor dari Experiential Marketing dan Emotional Branding yang berpengaruh terhadap loyalitas konsumen adalah faktor lingkungan. Kemudian diikuti oleh faktor websitemedia elektronik, faktor identitas visualverbal, faktor komunikasi, faktor indera dan yang paling kurang berpengaruh menurut konsumen adalah faktor hubungan. 3. Tingkat loyalitas konsumen produk Ultra Milk di Kota Bogor dapat dikategorikan sangat loyal. Hal ini disebabkan kebanyakan dari konsumen masuk ke dalam kategori konsumen tipe advocate.

5.2. Saran

Saran-saran yang dapat diberikan kepada PT Ultrajaya selaku produsen Ultra Milk diantaranya adalah sebagai berikut: 1. PT Ultrajaya diharapkan dapat mempertahankan bahkan meningkatkan pelaksanaan konsep Experiential Marketing dan Emotional Branding agar