Uji Reliabilitas Analisis Faktor

alat ukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Kuesioner yang dikatakan memiliki butir-butir pertanyaan kuesioner yang saling berhubungan dengan konsep-konsep yang diinginkan. Apabila ada pertanyaan yang tidak berhubungan, maka pertanyaan tersebut tidak valid, dan akan dihilangkan atau diganti dengan konsep pertanyaan lain yang lebih sahih Umar, 2003. Rumus yang digunakan : � = − 2 − 2 2 − 2 ...................2 Dimana: rxy = korelasi antara x dan y x = skor pernyataan y = total skor pernyataan n = jumlah responden Bila diperoleh r hitung lebih besar daripada r tabel pada tingkat signifikasi α 0.01 maka pernyataan pada kuesioner mempunyai validitas konstruk atau terdapat konsistensi internal dalam pernyataan tersebut dan layak digunakan. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 2.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas atau keandalan merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner Nugroho,2005. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel, namun sebaiknya uji reabilitas sebaiknya dilakukan pada masing-masing variabel pada lembar kerja yang berbeda sehingga dapat diketahui konstruk variabel mana yang tidak reliable. Reabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha 0,60. Uji reliabilitas akan dilakukan dengan rumus alpha. Uji ini dilakukan untuk mengetahui keandalan kuesioner Nilai r hitung dibandingkan dengan r tabel, jika r hitung lebih besar dari r tabel, maka dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut reliable. Rumus yang digunakan adalah: � 11 = −1 1 − � � 2 � � 2 ...............................3 Keterangan : r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan σ 1 2 = varians total Σσ b 2 = jumlah varians butirpertanyaan Dengan rumus varian yang digunakan adalah : � 2 = 2 − 2 .............................................4 Dimana : n = jumlah responden x = nilai skor yang dipilih total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan- pertanyaan Setelah didapat korelasi hitung, lalu dibandingkan dengan korelasi pada Tabel r product moment dengan taraf signifikasi 10 persen. Jika r yang dihitung lebih besar dari r pada tabel, maka kuesioner tersebut tidak reliabel. H asil perhitungan menunjukkan didapatkan nilai 0,882 untuk variabel experiential marketing, nilai 0,900 untuk emotional branding dan 0,658 untuk variabel loyalitas konsumen, untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

3.8.3 Analisis Faktor

Variabel yang akan diproses menggunakan analisis faktor adalah variabel-variabel dari Experiential Marketing dan Emotional Branding. Variabel pada Experiential Marketing terdiri dari Experiential Modules sense, feel, think, act, dan relate dan Experiential Providers komunikasi, identitas, kehadiran produk, co-branding, lingkungan, website, dan orang, sedangkan variabel Emotional Branding terdiri dari konsumen ke masyarakat, produk ke pengalaman, kejujuran ke kepercayaan, kualitas ke pilihan, kemasyuran ke aspirasi, identitas ke kepribadian, fungsi ke perasaan, ada dimana-mana ke kehadiran, komunikasi ke dialog, serta pelayanan ke hubungan. Model matematis dasar analisis faktor menurut Wibisono 2000 yang digunakan untuk setiap variabel independen X i adalah sebagai berikut: = � � + � � = 1,2,3,4, … � … … 5 −1 Dimana : Xi = variabel independen ke-i Fj = faktor kesamaan ke-j Ui = faktor unik ke-i Aij = koefisien faktor kesamaan Bi = koefisien faktor unik

3.8.4 Analisis Tabulasi Silang Crosstab