Responsivitas Tabel 31. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Perlunya

78 akan meningkatkan efektivitas fungsi pemerintah desa. Ini terlihat dari mayoritas jawaban responden yaitu sebanyak 31 orang responden 77,5 yang menyatakan yakin sementara 7 orang responden 17,5 yang menyatakan sangat yakin bahwa transparansi akan meningkatkan efektivitas pemerintah desa. Pemerintahan desa yang transparan akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah desa. Sehingga publik pada akhirnya akan mendukung program-program pemerintah desa dan mau ikut berpartisipasi dalam pembangunan desa. Hal ini merupakan modal utama agar berjalannya pemerintahan desa yang efektif.

c. Responsivitas Tabel 31. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Perlunya

Mempertimbangkan Aspirasi Warga Jawaban Score Frekuensi Persentase Sangat perlu 5 8 20 Perlu 4 31 77,5 Kurang perlu 3 Tidak perlu 2 1 2,5 Sangat tidak perlu 1 Jumlah 40 100,00 Sumber: kuesioner Penelitian 2010 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas perangkat desa bersifat aspiratif. Ini dapat dilihat dari jawaban responden sebanyak 31 orang 77,5 menyatakan perlu mempertimbangkan aspirasi warga dalam setiap pengambilan keputusan di desa. Bahkan 8 orang responden 20 menyatakan sangat penting untuk mempertimbangkan aspirasi warga. Segala keputusan menyangkut desa memang harus mempertimbangkan aspirasi warga. Apalagi bila keputusan tersebut menyangkut kepentingan banyak warga, maka mereka harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan tersebut. Universitas Sumatera Utara 79 Tabel 32. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pelaksanaan Musyawarah Desa Jawaban Score Frekuensi Persentase Selalu 5 16 40 Sering 4 17 42,5 Kadang-kadang 3 5 12,5 Jarang sekali 2 2 5 Tidak pernah 1 Jumlah 40 100,00 Sumber: kuesioner Penelitian 2010 Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa pemerintah desa sudah melaksanakan musyawarah desa dengan rutin untuk menampung aspirasi masyarakat. Ini dapat dilihat dari jawaban responden yaitu sebanyak 17 orang 42,5 yang menyatakan bahwa pemerintah desa selalu melaksanakan musyawarah desa, sementara 16 orang responden 40 menyatakan pemerintah desa sering melaksanakan musyawarah desa. Dengan demikian, maka mayoritas perangkat desa sudah menjalankan prinsip responsivitas dengan baik. Tabel 33. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Ketersediaan Ruang Publik Untuk Menyalurkan Aspirasi Jawaban Score Frekuensi Persentase Sangat tersedia 5 7 17,5 Tersedia 4 27 67,5 Kurang tersedia 3 5 12,5 Tidak tersedia 2 1 2,5 Sangat tidak tersedia 1 Jumlah 40 100,00 Sumber: kuesioner Penelitian 2010 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sudah tersedia ruang publik untuk menyatakan aspirasi. Ini dapat dilihat dari jawaban responden sebanyak 27 orang 67,5 yang menyatakan sudah tersedia ruang bagi publik untuk menyampaikan aspirasinya. Sementara 7 orang responden 17,5 menyatakan sangat tersedia ruang bagi publik untuk menyampaikan aspirasinya. Universitas Sumatera Utara 80 Hal ini sesuai dengan penjelasan pada tabel 31 dimana musyawarah desa yang bertujuan menggalang aspirasi warga dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah desa. Namun, harusnya pemerintah desa mencari cara lain untuk menampung aspirasi warga selain musyawarah desa. Misalnya dengan membuat kotak saran di kantor Kepala Desa atau di tempat-tempat umum. Tabel 34. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pengambilan Keputusan di Desa Melalui Musyawarah Jawaban Score Frekuensi Persentase Selalu 5 18 45 Sering 4 12 30 Kadang-kadang 3 7 17,5 Jarang sekali 2 3 7,5 Tidak pernah 1 Jumlah 40 100,00 Sumber: kuesioner Penelitian 2010 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 18 orang 45 menyatakan bahwa setiap pengambilan keputusan di desa dilaksanakan melalui musyawarah desa. Sementara 12 orang responden 30 menyatakan sering, 7 orang responden 17,5 menyatakan kadang-kadang dan 3 orang responden 7,5 menyatakan jarang sekali keputusan di desa diambil berdasarkan musyawarah. Ini mungkin dikarenakan pemerintah desa khususnya kepala desa merasa masih mampu menangani masalah tersebut sendiri tanpa melibatkan masyarakat. Hal ini senada dengan pernyataan Kepala Desa Batu Penjemuran Bapak Mhd. Jasa pada penjelasan tabel 27 di atas. Universitas Sumatera Utara Tabel 35. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penting Tidaknya Aspirasi Warga Jawaban Score Frekuensi Persentase Sangat penting 5 9 22,5 Penting 4 31 77,5 Kurang penting 3 Tidak penting 2 Sangat tidak penting 1 Jumlah 40 100,00 Sumber: kuesioner Penelitian 2010 Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 31 orang 77,5 menyatakan bahwa aspirasi warga penting untuk di dengar dan ditindaklanjuti. Sementara 9 orang responden 22,5 menganggap aspirasi warga sangat penting untuk didengar dan ditindaklanjuti. Ini berarti di dalam diri perangkat desa sudah tertanam prinsip responsivitas dimana dalam menjalankan tugasnya sebagai pemerintah desa harus mampu menampung dan menindaklanjuti aspirasi warga. Tabel 36. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keyakinan Bahwa Aspirasi Mempengaruhi Efektivitas Fungsi Pemerintah Desa Jawaban Score Frekuensi Persentase Sangat yakin 5 8 20 Yakin 4 30 75 Kurang yakin 3 1 2,5 Tidak yakin 2 1 2,5 Sangat tidak yakin 1 Jumlah 40 100,00 Sumber: kuesioner Penelitian 2010 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yakin bahwa dengan menindaklanjuti aspirasi warga dapat meningkatkan efektivitas fungsi pemerintah desa. Ini dapat dilihat dari jawaban responden yaitu sebanyak 30 orang 745 yang menyatakan yakin dan 8 orang responden 20 yang menyatakan sangat yakin bahwa mendengar dan menindaklanjuti aspirasi mampu Universitas Sumatera Utara 82 meningkatkan efektivitas fungsi pemerintah desa. Dengan terciptanya pemerintahan desa yang berbasis aspirasi, maka salah satu tujuan utama good local governance yaitu menciptakan pemerintahan desa yang mandiri dengan inisiatif lokal dapat tercapai.

d. Kapasitas Tabel 37. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pengetahuan dan