Kultur Lingkungan Kerja Kultur Lingkungan Masyarakat

6. Dalam keluarga saya, setiap anggota keluarga diharuskan untuk saling mengerti satu sama lain khususnya dalam menggunakan harta yang dimiliki misal: kendaraan. SS S TS STS 7. Dalam keluarga, saya selalu memberikan kebebasan pada anak dalam hal penentuan sekolah, dengan harapan anak menjadi lebih mandiri. SS S TS STS 8. Dalam keluarga saya, setiap anggota keluarga diwajiibkan untuk datang dalam perayaanpesta yang diselenggarakan oleh keluarga ataupun kerabat. SS S TS STS 9. Saat ada anggota keluarga yang pulang ke rumah, saya tidak merasa nyaman jika belum berjumpa dan berkomunikasi sengan mereka. SS S TS STS 10. Jika saya melanggar aturan dalam keluarga, perasaan bersalah lebih dominan dibandingkan perasaan malu. SS S TS STS 11. Saya akan merasa kehilangan mu ka dalam keluarga pada saat melanggar aturan-aturan atau norma keluarga. SS S TS STS 12. Dalam keluarga, ayah lebih dominan dalam menetapkan aturan-aturan tentang hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan. SS S TS STS 13. Dalam keluarga, saya lebih menaruh perhatian pada anggota keluarga yang lebih mandiri, lebih cerdas, dll daripada kepada anggota yang lain. SS S TS STS 14. Dalam keluarga saya, setiap anggota keluarga baik laki-laki maupun perempuan memiliki cita- cita masa depan yang tinggi misal: bekerja dengan penghasilan yang besar. SS S TS STS 15. Dalam berhubungan dengan anggota keluarga lain, saya tidak menghendaki adanya perbedaan- perbedaan yang ditampakkan di antara mereka misal: kaya versus miskin, sudah berkerja versus tidak bekerja. SS S TS STS 16. Dalam keluarga saya, ketidakpastian dalam pendapatanpenghasilan keluarga dianggap sebagai hal yang tidak mencemaskan. SS S TS STS 17. Setiap anggota dalam keluarga saya akan merasa gelisahtidak nyaman jika salah satu anggota keluarga sedang menghadapi situasi yang berisiko misal: sakit, kecelakaan, dll. SS S TS STS 18. Dalam keluarga saya, aturan-aturan tentang hal baik dan buruk, dilakukan dan diterapkan secara ketat. SS S TS STS

Bagian III Kultur Lingkungan Kerja

No. Pernyataan Pendapat 1. Di sekolah, kepala sekolah tidak menampakkan sebagai atasan dan guru serta karyawan tidak merasa sebagai bawahan, dan begitu juga sebaliknya. SS S TS STS 2. Sebagai guru, saya diberi kebebasan dalam SS S TS STS melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai guru di sekolah ini. 3. Di sekolah, besar gaji yang diterima kepala sekolah, guru, dan karyawan sangat berbeda. SS S TS STS 4. Inisiatif kepala sekolah merupakan dasar tindakan para guru dan karyawan. SS S TS STS 5. Kepala sekolah, guru, dan karyawan berlomba menunjukkan prestasi pada tugas dan tanggung jawab masing- masing SS S TS STS 6. Kepala sekolah memiliki sikap yang tegas, percaya diri, dan penuh inisiatif untuk memajukan sekolah. SS S TS STS 7. Setiap komponen di sekolah ini umumnya berfilosofi hidup untuk bekerja bukan bekerja untuk hidup. SS S TS STS 8. Permasalahan yang muncul di sekolah diselesaikan berdasarkan persetujuan bersama. SS S TS STS 9. Di sekolah, hubungan kepala sekolah, guru, dan karyawan terasa seperti suasana keluarga. SS S TS STS 10. Pengelolaan sekolah semata-mata didasarkan pada model pengelolaan yang dikembangkan sendiri oleh kepala sekolah SS S TS STS 11. Dasar penggajian di sekolah ini didasarkan pada tinggi rendahnya ketrampilan dan ketepatan pada aturan yang berlaku. SS S TS STS 12. Setiap orang di sekolah ini bekerja keras misal: membuat karya tulis, buku, dll SS S TS STS 13. Setiap guru yang bekerja di sekolah ini hanya bekerja pada jam kerja yang sudah ditentukan. SS S TS STS 14. Setiap guru yang bekerja di sekolah ini menghargai ide atau gagasan dan perubahan kearah yang baru. SS S TS STS 15. Setiap orang yang berada di sekolah ini termotivasi untuk menghindari risiko dan mempertahankan harga diri. SS S TS STS 16. Kepala sekolah, guru, serta karyawan menjalankan tugas secara teliti dan melakukannya secara tepat waktu oleh sebab ditekankan dalam peraturan sekolah SS S TS STS

Bagian IV Kultur Lingkungan Masyarakat

No. Pernyataan Pendapat 1. Perangkat desa tempat saya tinggal dianggap sebagai pihak yang sah dan tepat untuk dimintai pandangan tentang kriteria baik dan buruknya tindakan. SS S TS STS 2. Di lingkungan tempat saya tinggal, setiap warga memiliki hak yang sama. SS S TS STS 3. Perangkat desa tempat saya tinggal tidak menampakkan dirinya sebagai atasan dan warga tidak merasa sebagai bawahan. SS S TS STS 4. Perangkat desa tempat saya tinggal dipilih berdasarkan tingkat keahlian yang mereka miliki, dalam menyejahterakan warga. SS S TS STS 5. Di lingkungan tempat saya tinggal, manajemen perangkat desa didasarkan pada peran serta aktif para warganya. SS S TS STS 6. Di lingkungan tempat saya tinggal, para warga mempunyai solidaritas yang tinggi pada setiap warga lainnya yang membutuhkan pertolongan. SS S TS STS 7. Di lingkungan tempat saya tinggal, toleransi atas kesalahan yang dibuat seseorang terkategorikan tinggi misal: bekas narapidana tetap diterima baik oleh masyarakat. SS S TS STS 8. Setiap masalah yang timbul di lingkungan tempat tinggal selalu dipecahkan berdasarkan pada musyawarah untuk mufakat. SS S TS STS 9. Di lingkungan tempat tinggal saya, sebagian besar pria dipilih sebagai perangkat desa. SS S TS STS 10. Di lingkungan tempat tinggal saya, pria dan wanita memiliki posisi yang sama baik dalam pekerjaan rumah maupun di lingkungan masyarakat. SS S TS STS 11. Di lingkungan tempat tinggal saya, para warga lebih mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan keluarganya. SS S TS STS 12. Di lingkungan tempat tinggal saya, individu diharapkan mengorbankan tujuan pribadi dalam rangka mencapai tujuan bersama. SS S TS STS 13. Di lingkungan tempat tinggal saya, lebih mengutamakan kesepakatan bersama dalam pengambilan keputusan. SS S TS STS 14. Di lingkungan tempat tinggal saya, hak dan kewajiban diberlakukan sama bagi setiap warga. SS S TS STS 15. Lingkungan tempat saya tinggal menekankan keselarasan dan kesepakatan bersama berkaitan dengan hubungan antar warga. SS S TS STS 16. Lingkungan tempat tinggal saya akan merubah aturan bersama jika dirasa aturan tersebut sudah tidak lagi dapat diterapkan. SS S TS STS 17. Perangkat desa tempat saya tinggal akan menerima secara terbuka terhadap proteskritik dari setiap warganya. SS S TS STS 18. Masyarakat di lingkungan tempat saya tinggal lebih percaya pada pendapat warga yang memiliki keahlianspesialis di bidangnya. SS S TS STS

Bagian V Kecerdasan Emosional

Dokumen yang terkait

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Sleman, DIY.

0 1 271

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

0 1 282

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

1 2 293

SKRIPSI PENGARUH KULTUR LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN

0 0 205

PENGARUH JENIS KELAMIN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP HUBUNGAN KULTUR KELUARGA, KULTUR LINGKUNGAN KERJA, DAN KULTUR LINGKUNGAN MASYARAKAT DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL GURU Survei: Guru SMA di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untu

0 0 274

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta - USD Repository

0 0 291

PENGARUH KULTUR LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN

0 2 203

PENGARUH KULTUR LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN

0 0 210

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Sleman, DIY - USD Repository

0 0 269

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masayarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kodya Yogyakarta, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - US

0 0 268