Tehnik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

J. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan menguji apakah dalam regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak mengandung korelasi di antara variabel-variabel independen tersebut. Pendeteksian keberadaan multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Suatu model regresi dikatakan bebas multikolinearitas jika hasil uji multikolinearitas diperoleh VIF 10 dan Tolerance0,1. Ghonzali, 2006: 91 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan sebagai berikut Ghozali,2006: 105 : a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik membentuk pola yang teratur, mengidentifikasikan telah terjadi heterokedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Jika variabel independen bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen terikat, maka ada indikasi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka dapat disimpukan model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas. 3. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal Ghozali, 2006: 110.Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas, dengan ketentuan: a. Probabilitas 0,05:hipotesis diterima karena data berdistribusi secara normal. b. Probabilitas 0,05:hipotesis ditolak karena data tidak berdistribusi secara normal.

K. Pengujian Hipotesis

1. Koefisien determinasi R 2 Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah di antara 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sangat terbatas. Sedangkan nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Penelitian ini menggunakan nilai R 2 karena mampu mengatasi bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi. 2. Uji Hipotesis Analisis Pengaruh Bersama Uji F Uji F digunakan untuk menguji apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh secara bersama-sama antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis akan diuji dengan men ggunakan tingkat signifikansi α sebesar 5 atau 0.05. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis akan didasarkan pada nilai probabilitas signifikansi sebagai berikut : a Jika nilai probabilitas signifikansi 0.05, maka hipotesis Ha diterima dan H ditolak. Hal ini berarti model regresi dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh secara bersama-sama antara variabel independen terhadap variabel dependen. b Jika nilai probabilitas signifikansi ≥ 0.05, maka hipotesis Ha ditolak dan H diterima. Hal ini berarti model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen. 3. Uji Hipotesis Analisis Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara sendiri-sendiri antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis akan diuji dengan menggunakan tin gkat signifikansi α sebesar 5

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Stres Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Kanwil Kementrian Agama Medan

9 59 131

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam Di Pancur Batu

2 39 115

Pengaruh Kenaikan Pangkat Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Kantor Pertanahan Kota Medan)

20 125 97

Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan

5 160 144

Pengaruh Mutasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Dan Sosial Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan

10 105 102

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Pegawai Negeri Sipil Di Kabupaten Klat

0 1 13

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Pegawai Negeri Sipil Di Kabupaten Klat

0 2 13

Pengaruh motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil : studi kasus pada Pegawai Negeri Sipil Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Gunungkidul.

0 21 164

Pengaruh motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil studi kasus pada Pegawai Negeri Sipil Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Gunungkidul

2 43 162

Pengaruh persepsi keadilan non finansial dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai : studi kasus pada Pegawai Negeri Sipil di Kantor Puskesmas Bondo Kodi - USD Repository

0 0 128