Kerangka Pikir LANDASAN TEORI

eksperimen mendapatkan nilai p =0.002 p 0.005, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat kecemasan pada kelompok eksperimen sebelum dan setelah diberi pelatihan berpikir positif. Dengan kata lain kecemasan mahasiswa setelah mengikuti pelatihan berpikir positif lebih renah daripada kecemasan sebelum mengikuti pelatihan. Dari beberapa hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kemampuan berpikir positif memiliki pengaruh bagi perkembangan diri mahasiswa. Dengan memiliki kemampuan berpikir positif mahasiswa mampu mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi dalam proses belajarnya sebagai mahasiswa. Penelitian-penelitian di atas sangat mendukung penelitian tentang Tingkat Kemampuan Berpikir Positif Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 2014 karena hasil penelitian menguatkan bahwa kemampuan berpikir positif sangat diperlukan bagi mahasiswa Bimbingan dan Konseling guna mendukung proses belajarnya dan sekaligus mengembangkan diri menjadi konselor yang ideal.

D. Kerangka Pikir

Penetapan kerangka pemikiran dalam suatu karangan ilmiah sangat penting karena kerangka pemikiran dianggap sebagai arah dalam penelitian, dan kerangka pemikiran ini merupakan sesuatu yang dianggap benar atau konstan serta dimaksudkan untuk menghindari terjadinya penyimpangan- penyimpangan dalam pembahasan. Kerangka pemikiran merupakan titik tolak atau pokok pikiran dari permasalahan yang sedang diteliti dan secara logika dapat diterima keabsahannya. Seperti dikemukakan Arikunto 2006: 74 “Kerangka pemikiran adalah sebuah titik tolak yang kebenarannya diterima oleh peneliti dan sifat kebenaran ini selanjutnya diartikan pula peneliti dapat merupakan satu atau lebih hipotesis yang sesuai dengan penyelidikannya ”. Berdasarkan teori-teori yang sudah dipaparkan di atas berpikir positif merupakan cara berpikir untuk menilai segala sesuatu dari sisi potensi dan kebermanfaatan sehingga memunculkan optimisme baik bagi dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan. Dengan demikian, orang yang mampu berpikir positif tentunya mempu belajar dan memaknai setiap peristiwa dalam hidupnya baik dari pengalaman-pengalaman yang menggembirakan maupun dari pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling selaku calon konselor yang berperan membimbing dan mengarahkan peserta didik perlu memiliki kemampuan berpikir positif. Berpikir positif bagi seorang guru Bimbingan dan Konseling akan sangat membantu dalam mengenali anak lebih mendalam, menemukan potensi yang bisa dikembangkan anak guna memperkembangkan diri dan membantu dalam setiap persolan akademik dan persoalan hidup peserta didik. Sebagai manusia, mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan 2014 tentunya sudah memiliki kemampuan berpikir positif. Hanya saja apakah mereka sungguh- sungguh dengan baik menggunakan kemampuan berpikir positif mereka. Agar mampu menggunakan kemampuan berpikir positif dengan baik maka kemampuan berpikir positf perlu dilatih. Hasil dari penelitian ini dapat memberi gambaran sejauh mana mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan 2014 mampu berpikir positif sehingga gambaran tersebut dapat menjadi masukan dalam menentukan pembinaan-pembinaan yang perlu dalam rangka mengembangkan kemampuan berpikir mereka. 27

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan jenis penelitian, variabel penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian dan sampel penelitian, variabel penelitian, teknik dan instrumen penelitian instrumen pengumpulan data dan penentuan skor, validitas dan reliabilitas uji validitas instrumen dan uji reliabilitas instrumen, dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena. Hal ini sejalan dengan pendapat Furchan 2005:447, yaitu penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala saat penelitian dilakukan. Sifat deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan berpikir positif mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma sehingga dapat ditentukan item-item instrumen mana yang teridentifikasi rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingn pribadi sosial yang sesuai.

Dokumen yang terkait

Tingkat toleransi hidup bersama mahasiswa asrama (studi deskriptif pada mahasiswa Student Residence Sanata Dharma tahun akademik 2015/2016, dan Implikasinya terhadap penyusunan usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial).

0 2 102

Tanggung jawab mahasiswa (studi deskriptif tanggung Jawab dari mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma dan implikasinya pada usulan topik-topik peningkatan tanggung jawab mahasiswa Program Studi Bimbingan Da

1 3 100

Tingkat kematangan karier mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa prodi bimbingan dan konseling angkatan 2014/2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan karier).

0 1 2

Persefsi mahasiswa terhadap perilaku asertifnya : studi deskriftif pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial.

0 2 99

Konsep diri mahasiswa : studi deskriptif pada mahasiawa angkatan 2015/2016 program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan.

0 3 120

Motivasi belajar pada mahasiswa : studi deskriptif tingkat motivasi belajar pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan akademik.

0 1 79

Deskripsi tingkat kesiapan mahasiswa menghadapi pernikahan (studi deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan persiapan berkeluarga).

0 0 84

SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar).

1 3 121

Tingkat self regulated learning mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan 2012 tahun ajaran 2014/2015 dan implikasinya terhadap topik-topik self transformation training).

1 2 104

Deskripsi gaya belajar mahasiswa angkatan 2012 Prodi Bimbingan Dan Konseling Universitas Sanata Dharma tahun akademik 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar - USD Repository

0 0 99