yang diungkapkan oleh Sukartini 2011 dalam buku Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi, bahwa seorang konselor perlu memiliki
kepribadian yang utuh dalam berpikir positif terhadap orang lain dan lingkungannya. Dengan demikian, mahasiswa Bimbingan Konseling yang
pada saatnya nanti menjadi seorang konselor dituntut untuk selalu berpikir positif terhadap orang lain dan lingkungannya.
Berdasarkan uraian di atas, penulis sangat tertarik untuk mengkaji masalah tentang tingkat kemampuan berpikir positif mahasiswa Program,
Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma. Adapun judul dari tulisan ini adalah
”
Tingkat Kemampuan Berpikir Positif Mahasiswa Dan Impilkasinya Terhadap Penyusunan Topik-Topik
Bimbingan Pribadi-Sosial Studi Deskriftif Pada Mahasiswa Prodi Bimbingan Dan Konseling Angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma
”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Mahasiswa memiliki cara berpikir negatif terhadap orang lain dan lingkungan.
2. Mahasiswa belum bisa merespon secara positif berbagai pengalaman yang
terjadi dalam kehidupannya.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari luasnya permasalahan yang akan timbul juga untuk mempermudah pelaksanaan, pengamatan dan pembahasan, maka penulis
membatasi permasalahan sebagai berikut:
1. Fokus masalah dalam penelitian ini adalah pada tingkat kemampuan
berpikir positif mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 USD. 2.
Data dianalisis berasal dari kuesioner yang diisi responden sehingga keakuratan data tergantung dari kejujuran responden.
3. Penelitian dilakukan hanya pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling
USD angkatan 2014 sehingga kesimpulan yang diperoleh hanya menggambarkan keadaan objek yang diteliti dan tidak berlaku umum.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Seberapa tinggi tingkat kemampuan berpikir positif mahasiswa Program
Studi Bimbingan dan Konseling USD angkatan 2014? 2.
Item-item instrumen mana yang teridentifikasi rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingan pribadi?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Mengetahui tingkat kemampuan berpikir positif mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling USD angkatan 2014.
2. Mengetahui item-item instrumen yang teridentifikasi rendah sebagai dasar
penyusunan topik-topik bimbingan pribadi.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat tercapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut teori tentang tingkat kemampuan berpikir positif mahasiswa
Bimbingan dan Konseling USD angkatan 2014. 2.
Kegunaan Praktis a.
Bagi mahasiswa, hasil penelitian ini menjadi informasi bagi mahasiswa sebagai bahan refleksi mengembangkan diri.
b. Bagi lembaga, hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi
lembaga untuk mengupayakan pembinaan bagi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dalam
meningkatkan kemampuan berpikir positif. c.
Bagi peneliti, penelitian ini berguna untuk meningkatkan pengetahuan tentang berpikir positif dan mengembangkan sikap-sikap ilmiah sebagai
mahasiswa.
G. Definisi Operasional Variabel