Kerangka Pikir KEGAGALAN RUMAH TANGGA PADA PEKERJA MIGRAN DI KECAMATAN KEDUNGREJA KABUPATEN CILACAP.

48 BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong 2007: 4 metodologi penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang tertentu dan perilaku yang dapat diamati. Ciri dari pendekatan penelitian kualitatif adalah bersifat deskriptif sehingga semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti, serta laporan penelitian berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran dalam penyajian laporan Moleong, 2007: 11. Lebih lanjut, Moleong 2007: 6 menyatakan bahwa jenis penelitian tersebut merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Dalam penelitian ini, penulis mendeskripsikan mengenai faktor penyebab kegagalan rumah tangga di kalangan pekerja migran di Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap, dampak dari kegagalan rumah tangga pekerja migran, serta upyaa yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak kegagalan rumah tangga tersebut. 49

B. Seting Penelitian

Penulis melakukan penelitian di Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap. Sementara itu, proses wawancara pada informan dilakukan di rumah- rumah pekerja migran yang mengalami kegagalan rumah tangga pada kecamatan tersebut. Daerah tersebut merupakan daerah dengan jumlah pekerja migran cukup banyak dan tingkat kegagalan rumah tangga di kalangan pekerja migrannya cukup tinggi. Oleh sebab itu, penulis melakukan penelitian pada rumah tangga pekerja migran di kawasan tersebut, terkait dengan latar belakang kegagalan rumah tangga, dampak kegagalan rumah tangga, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi kegagalan rumah tangga tersebut oleh pekerja migran di Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan hal utama yang diteliti. Subjek penelitian pada penelitian ini adalah para pekerja migran yang pergi bekerja ke luar negeri dan mengalami kegagalan rumah tangga di Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap. Jumlah subjek pada penelitian ini adalah lima orang pekerja migran yang pernah mengalami kegagalan rumah tangga, yaitu meliputi 3 orang subjek perempuan dan 2 orang subjek laki-laki. Kelima subjek penelitian dipilih berdasarkan keterangan dari salah seorang mantan PJTKI daerah tersebut yang mengenal baik serta memiliki pemahaman tentang kondisi subjek penelitian, termasuk pula mengenai kegagalan rumah tangga yang telah dialami kelima subjek penelitian. 50 Penentuan kriteria subjek penelitian tersebut menunjukan bahwa teknik penentuan subjek penelitian yang digunakan adalah teknik purposive. Menurut Moleong 2007: 165 teknik purposive adalah pemilihan subjek penelitian berdasarkan pertimbangan, kriteria atau ciri-ciri tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Pada penelitian ini, penentuan subjek penelitian dilakukan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Kriteria penentuan subjek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pekerja migran yang mengalami perceraian dengan pasangan selama menjadi pekerja migran 2. Telah memiliki anak selama pernikahan untuk mengetahu dampak kegagalan rumah tangga pada anak 3. Telah tinggal di Indonesia yaitu minimal dua bulan setelah setelah kembali dari luar negeri untuk mengetahui penerimaan subjek atas penilaian orang- orang yang berada di sekitar subjek atas perceraian yang terjadi Sementara itu, anak-anak subjek pada penelitian ini menjadi bagian dari informan penelitian. Tujuannya yaitu untuk menjadi sumber informasi terkait dengan dampak kegagalan rumah tangga pada anak-anak pekerja migran.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut wawancara mendalam indepth interview. Menurut Moleong 2007: 200, wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara atau pihak yang mengajukan pertanyaan dan yang