31 itu, dapat pula dikatakan bahwa terdapat beberapa perbedaan yang dapat
ditemui pada kehidupan rumah tangga pekerja migran dan tidak terdapat pada kehidupan rumahtangga pada umumnya. Hal demikianlah yang
mempengaruhi terjadinya perubahan, baik yang diinginkan maupun tidak diinginkan pada rumah tangga pekerja migran.
C. Konsep Dasar Bimbingan Konseling 1. Pengertian Bimbingan Konseling
Bimbingan menurut Natawijaya merupakan proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu
dapat memahami dirinya sendiri, sehingga sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan
lingkungan, keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada umumnya guna mencapai perkembangan diri secara optimal Sukari, 2008: 36. Bimbingan
dapat pula diartikan sebagai bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau
mengatasi kesulitan-kesulitan
dalam kehidupan
agar individu
atau sekumpulan individu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya Walgito,
2004: 5. Pada sisi lain, konseling menurut American School Conselor
Assosiation merupakan hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh
dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien Nurihsan, 2009: 10. Sementara menurut Willis 2004: 9, konseling
32 merupakan serangkaian hubungan langsung dengan individu konselor
dengan klien dengan tujuan memberikan bantuan kepada individu tersebut dalam upaya merubah sikap ataupun perilaku seseorang.
Apabila dilihat dari definisi asal katanya, istilah bimbingan sering diartikan sebagai arti kata guide dalam bahasa Inggris yang berarti
menunjuk jalan, menuntun, memberi petunjuk, mengatur, dan mengarahkan Winkel, 1997: 65, sedangkan kata konseling dalam bahasa Inggris berarti
counsel atau nasihat, anjuran, dan pembicaraan Winkel, 1997: 70.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa bimbingan konseling merupakan proses pemberian bantuan kepada individu untuk menyelesaikan
pemasalahan pribadi dan di dalam prosesnya terdapat interaksi antara konselor dengan konseli, dan konselor dalam hal ini berperan untuk
membantu penyelesaian permasalahan tersebut.
2. Fungsi Bimbingan Konseling
Bimbingan dan konseling dilakukan dengan beberapa tujuah yang diharapkan dapat dicapai. Menurut Nurihsan dan Sudianto 2005: 10,
tujuan dari bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu dalam mencapai:
a. Kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan b. Kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat
c. Hidup bersama dengan individu-individu lain d. Harmoni antara cita-cita keinginan dengan kemampuan yang dimiliki
33 Sementara itu, pelaksanaan pelayanan bimbingan konseling dapat pula
ditinjau dari kegunaan atau manfaat yang dapat diperoleh. Menurut Prayitno dan Erman Amti 2004: 197-217, bimbingan konseling memiliki fungsi
sebagai berikut: a. Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman merujuk pada manfaat pelaksanaan pelayanan bimbingan konseling yang dapat membuat terciptanya pemahaman
tentang diri konseli beserta permasalahannya oleh konseli sendiri dan oleh pihak konselor dalam upaya penyelesaian masalah. Selain itu, fungsi
pemahaman dalam hal ini juga berkaitan dengan adanya pemahaman pada diri konseli mengenai kondisi lingkungan sekitarnya dalam rangka
menyelesaiakan masalah yang dihadapi. b. Fungsi Pencegahan
Pelaksanaan pelayanan bimbingan konseling dapat menjadi suatu upaya pencegahan agar suatu masalah tidak memberikan dampak luas
bagi diri seorang individu. Fungsi pencegahan pada pelaksanaan bimbingan konsleing dalam hal ini juga berkaitan dengan upaya
pencapaian tujuan perkembangan diri secara optimal pada setiap individu. Pada sisi lain, fungsi pencegahan merupakan salah satu bentuk
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh konselor sehingga seorang konseli dapat dihindarkan dari dampak maslaah yang lebih luas.
34 c. Fungsi Pengentasan
Fungsi pengentasa pada bimbingan konseling berarti fungsi pengentasan seorang individu dari kondisi permasalahan yang dihadapi.
Upaya yang dilakukan untuk pengentasan tersebut dilakukan melalui proses bimbingan dan konseling sehingga dalam hal ini konselor
bertanggung jawab untuk mampu mengentasakan konseli dari kondisi terbelit masalah. Fungsi pengentasan pada proses bimbingan konseling
ini dapat diidentikan dengan fungsi pengobatan pada proses pelayanan dokter.
d. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan Fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatu yang baik
pada diri seorang individu, baik hal-hal baik yang merupakan aspek bawaan maupun hal baik yang diperoleh sebagai hasil proses
perkembangan yang telah dilalui. Pemeliharaan yang dimaksud bukan hanya proses mempertahankan hakl-hal baik tersebut, tetapi juga adanya
unsur mengupayakan untuk selalu bergerak menuju kondisi lebih baik. Oleh sebab itu, pemeliharaan dalam bimbingan konseling berati
pemeliharaan yang
membangun dan
pemeliharaan yang
memperkembangkan sehingga
fungsi pemeliharaan
tidak dapat
dipisahkan dengan fungsi pengembangan sebab keduanya dilaksanakan secara beriringan.