Sulfurdioksida SO Karakteristik Pencemar dan Dampaknya terhadap Kesehatan Masyarakat

17 memerlukan input berbagai faktor meteorologi serta proses kimia di atmosfer yang bersifat sangat dinamis Grell et al. 2005. Pada kondisi sebenarnya di alam, proses fisik dan kimia atmosfer berlangsung bersamaan dan saling mempengaruhi. Hal ini merupakan kesulitan tersendiri dalam prediksi kualitas udara. Oleh karena itu penggunaan model yang ”online” sangat diperlukan agar proses pemodelan lebih mendekati proses yang sebenarnya di alam. Pada pemodelan untuk prediksi kualitas udara yang offline, output dari model cuaca dijadikan input untuk model kualitas udara. Namun pemisahan proses pemodelan tersebut mengakibatkan hilangnya informasi penting tentang proses di atmosfer jika skala yang digunakan kurang dari output waktu model meteorologi, padahal mungkin informasi tersebut penting untuk prediksi kualitas udara Grell, Baklanov 2011. Sebagaimana pada umumnya, sistem pemodelan kualitas udara mempertimbangkan berbagai proses fisika dan kimia seperti transport, deposisi, emisi, transformasi kimia, interaksi aerosol, fotolisis dan radiasi. Demikian pula, pada paket model WRF-Chem komponen yang dapat dianalisa adalah deposisi kering, pilihan emisi biogenik, pilihan emisi antropogenik, beberapa pilihan mekanisme kimia fase gas, pilihan skema fotolisis, pilihan skema aerosol beserta efek lamgsung tak langsung, pilihan untuk transport gas rumah kaca, serta pilihan untuk aerosol debu vulkanik. Secara rinci dapat dipelajari dalam User’s Guide NCAR 2014. Model WRFChem menjadi bagian dari dynamic solver ARW Advanced Research WRF . Program utama dalam WRF-Chem adalah : WPS WRF Pre-processing System, WRF-Var data assimilation system, WRF-solver ARW-core only meliputi post- processing dan alat visualisasi. WPS WRF Pre-processing System WPS adalah 1 set dari 3 program yang secara keseluruhan mempersiapkan input program real untuk simulasi data riil pada domain model. Domain model adalah batasan wilayah studi yang akan dianalisis. Setiap program menampilkan satu tahap persiapan : a. geogrid menentukan domain model dan menginterpolasi data geografis statik menjadi data grid; untuk mendefinisikan domain simulasi, dan menginterpolasi berbagai data terestrial ke grid model. Pada file ini informasi yang dimasukkan adalah lintang, bujur, skala peta, dan geogrid akan menginterpolasi kategori tanah, penggunaan lahan, ketinggian tempat, suhu tanah, fraksi vegetasi, albedo, kategori kelerengan ke grid model secara default. 18 b. ungrib mengekstrak data meteorologi dari file format GRIB; menuliskan data dalam format yang sederhana yang disebut intermediate format. File GRIB mengandung data meteorologi variasi waktu dari model regional atau global lain seperti model NCEP’s dan GFS. c. metgrid secara horizontal menginterpolasi data meteorologi yang telah diekstrak oleh ungrib ke dalam domain simulasi yang telah didefinisikan oleh geogrid. Interpolasi secara vertikal data meteorologi ke WRF eta levels dilakukan dalam program real. Setiap program WPS membaca parameter dari file namelist. Selain itu ada tabel tambahan yang digunakan untuk program secara individu tetapi tidak perlu diubah oleh pengguna, yaitu file GEOGRID.TBL, METGRID.TBL dan Vtable. Weather Research Forecasting WRF Model WRF adalah model meteorologi skala meso yang memberi keleluasaan dalam parameterisasi fisik Planetary Boundary Layer PBL, permukaan lahan dan proses pembentukan awan cloud processes sesuai kondisi lokal di permukaan. Model ini memiliki program inisialisasi real.exe, program integrasi numerik wrf.exe, program untuk nesting ndown.exe dan program untuk mengerjakan badai tropis tiruan tc.exe. Perbedaan WRFChem dengan WRF biasa adalah pada WRFChem ada bagian model kimia yang memerlukan data grid tambahan terkait emisi. Tambahan data ini disediakan oleh WPS dust emission fields atau dibaca selama inisialisasi misal biomass burning, biogenic emission dan sebagainya, atau selama eksekusi WRF antropogenic emission , boundary condition, volcanic emission, dan seterusnya. Kesulitan biasanya muncul pada modifikasi kode, konfigurasi model, untuk mendapat bentuk yang tepat sesuai project. Konfigurasi parameter yang digunakan pada WRFChem adalah seperti pada Tabel 1 Grell et al. 2005, tetapi pilihan parameter harus dipelajari sesuai kondisi lokasi penelitian. Proses mikrofisik meliputi perhitungan proses presipitasi, awan dan uap air. Skema radiasi terdiri dari gelombang panjang dan pendek mengakomodasi proses pemanasan atmosfer dan permukaan. Skema surface layer menghitung kecepatan gesekan dan koefisien pertukaran panas dan kelembaban oleh model land-surface, serta tegangan permukaan di lapisan perbatas. Skema boundary layer bertanggungjawab terhadap perhitungan fluks vertikal yang disebabkan oleh eddy transport dalam seluruh kolom atmosfer, bukan hanya di lapisan perbatas. Parameter cumulus bertanggungjawab terhadap perhitungan efek awan konvektif atau awan rendah. Secara teoritis valid untuk