Bit merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput. Batang bit sangat pendek, hampir tidak terlihat. Akar tunggangnya tumbuh menjadi umbi.
Daunnya tumbuh terkumpul pada leher akar tunggang pangkal umbi dan bewarna kemerahan. Tanaman bit dapat dipanen hasilnya setelah berumur 2,5-3
bulan dari waktu tanam. Tanaman bit yang terawat baik dapat menghasilkan lebih dari 30 ton umbi per hektar. Semakin tua tanaman bit, semakin manis
rasanya dan kadar vitamin C juga semakin tinggi Sunarjono, 2013.
2.4.1. Jenis Bit
Menurut Sunarjono 2013 Ada beberapa varietas bit Beta vulgaris L. yang dikenal. Jenis itu dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Bit merah Beta vulgaris L. Var. Rubra L.
Bit merah umbinya bewarna merah tua. Bit merah banyak ditanam di daerah dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 1.000 m dpl.
2. Bit putih B. vulgaris L. var. cicla L
Bit putih atau bit potong umbinya bewarna merah keputih-putihan. Bit putih ditanam pada ketinggian 500 m dpl. Menurut Setiawan 1995 tanaman ini
ditanam khusus untuk menghasilkan daun besar, berdaging renyah, separuh keriting, dan mengkilat ketimbang umbinya. Tulang daunnya besar dan
bewarna. Warna tulang daun biasanya putih, merah atau hijau. Warna lembar daun berkisar dari hijau muda hingga hijau tua. Dimana umbinya bewarna
merah keputih-putihan.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2. Kandungan Gizi Bit
Bit mempunyai kandungan gizi yang baik, berikut adalah kandungan gizi bit dalam 100 gram bdd bagian yang dapat dimakan :
Tabel 2.3. Kandungan Gizi Bit Dalam 100 gram BDD Komponen Gizi
Kadar
Air g 87,6
Energi kkal 41
Protein g 1,6
Lemak Total g 0,1
Karbohidrat g 9,6
Abu g 1,1
Serat g 13,6
Vitamin C mg 10
Sumber : Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2009
2.4.3. Manfaat Bit
Tanaman dengan nama latin Beta Vulgaris ini masih merupakan tanaman baru di Indonesia yang belum banyak dimanfaatkan. Padahal di balik
warna merah tuanya, bit menyimpan banyak kandungan gizi yang bermanfaat. Adapun beberapa manfaat dari bit adalah sebagai berikut Lingga, 2010 :
a. Memperkuat Susunan Tulang
Bit mengandung banyak kalium Potassium. Kadarnya sebesar 518,6 mgcup dan masuk dalam kategori unggul. Keberadaan kalium dalam bit dapat
memperkokoh matrik tulang. Tanpa kalium yang cukup, tulang yang terbentuk tidak dapat tumbuh sempurna karena ikatan antarselnya longgar.
b. Pembersih Darah yang Ampuh
Umbi bit mampu membersihkan darah dari racun, seperti logam berat, alkohol, dan zat kimia beracun. Bit juga mampu melakukan detoksifikasi hati
yang tercemar oleh obat beracun, yaitu berbagai macam obat terlarang, obat
Universitas Sumatera Utara
yang tidak diresepkan oleh dokter, alkohol dan zat adiktif makanan yang berbahaya.
c. Memaksimalkan Perkembangan Otak Bayi
Bit mengandung folat dalam jumlah cukup banyak sehingga berguna bagi perkembangan janin. Folat diperlukan pada minggu-minggu awal kehamilan
dalam jumlah memadai agar perkembangan otak bayi normal. d.
Mengatasi Anemia Folat yang terkandung dalam bit juga bermanfaat untuk pembentukan
darah merah. Bit merupakan obat alami yang ampuh untuk anemia dan memperkuat daya tahan tubuh.
e. Antikanker
Bit mengandung betasianin yang dikenal sebagai fitokimia antikanker. Dalam menghambat kanker betasianin bekerja sama dengan beberapa mineral
dan fitokimia yang berperan sebagai antikanker. Ada beberapa macam fitokimia pada umbi bit, yaitu betain, betalain, allatine, farnesol, asam salisilat, dan
saponin. Berdasarkan uji ilmiah, diketahui bahwa mekanisme antikanker yang dilakukan oleh fitokimia pada umbi bit sangatlah kompleks. Uji laboratorium
membuktikan bahwa senyawa antikanker tersebut berperan untuk mencegah pertumbuhan sel kanker, khususnya kanker prostat, kanker payudara, dan kanker
darah leukemia. Sebuah studi yang dilakukan di Howard University membuktikan bahwa ekstrak bit mampu menghambat kanker kulit, kanker paru-
paru, dan kanker hati tikus melalui proses detoksifikasi.
Universitas Sumatera Utara
f. Menu Rendah kalori
Umbi bit sering direkomendasikan ahli nutrisi dalam daftar menu diet bagi pengidap hiperkolesterol kelebihan kolesterol dalam darah dan hiperlipemia
akibat kelainan metabolisme lemak darah. Rujukan ini diberikan karena bit merupakan menu rendah kalori. Energi yang diberikan per satuan beratnya
rendah, tetapi tetap mengenyangkan karena mengandung cukup banyak serat. g.
Menurunkan Kadar Lemak dan Kolesterol Bit juga mampu menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam tubuh. Uji
laboratorium pada binatang menunjukkan bahwa mengonsumsi bit secara teratur dapat menurunkan kadar kolesterol total sebesar 30. Penurunan kolesterol
total diikuti dengan peningkatan jumlah kolesterol baik HDL. Penelitian lain membuktikan bahwa dengan mengonsumsi bit secara rutin, kadar trigliserida
dalam darah akan mengalami penurunan secara nyata. h.
Melancarkan BAB Umbi bit mengandung selulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai obat
wasir. Selulosa adalah serat makanan larut dalam air yang berfungsi meningkatkan peristaltik usus besar sehingga BAB menjadi lancar.
2.4.4. Pigmen Warna Bit