tiap 100 gram kerupuk merah dengan penambahan sari bit 50 memberikan kontribusi serat sebesar 8,5 gram.
5.6.4 Kadar Protein
Protein merupakan zat makanan yang penting bagi tubuh manusia, karena berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh dan juga sebagai bahan
pembangun dan pengatur Winarno, 2004. Protein didapat dalam tumbuhan biji-bijian, serealia, padi-padian dan hewan susu, keju, daging, unggas.
Berdasarkan hasil analisis laboratorium, dapat dilihat perbedaan kadar protein dalam kerupuk dengan penambahan sari bit 25 dan 50 , dimana
kadar protein kerupuk merah per 100 gram pada penambahan sari bit 25 sebesar 0,7875 dan pada penambahan sari bit 50
sebesar 0,8750 . Hal ini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan kadar protein seiring dengan tingginya
proporsi penambahan sari bit pada kerupuk. Jumlah asupan protein yang direkomendasikan bagi bagi anak-anak
sebanyak 49 gram per hari, remaja laki-laki sebanyak 72 gram per hari dan 69 gram per hari untuk remaja perempuan, laki-laki dewasa adalah 65 gram per
hari dan wanita dewasa adalah 57 gram per hari PUGS, 2014. Dalam hal ini, kerupuk dengan penambahan sari bit 25 dan 50 belum dapat memenuhi
kebutuhan protein karena kadar protein yang rendah. Hal ini dapat disebabkan karena kerupuk telah mengalami berbagai pengolahan seperti pengukusan,
pengeringan dan penggorengan. Winarno 2002 menjelaskan bahwa makanan yang dikeringkan memiliki nilai gizi yang lebih rendah dibandingkan bahan
segarnya. Menurut Khomsan 2007 penanganan bahan pangan dapat
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan terjadinya perubahan nilai gizi. Zat gizi yang terkandung dalam bahan pangan akan rusak pada sebagian besar proses pengolahan, karena sensitif
PH, oksigen, sinar, dan panas atau kombinasi diantaranya. Akan tetapi, bila diperhatikan bahwa fungsi kerupuk hanya sebagai
makanan tambahan lauk pauk atau sebagai makanan kecil, maka jumlah yang dikonsumsinya pun hanya sedikit saja. Sehingga dalam hal ini kerupuk tidak
dapat dikategorikan sebagai sumber protein. Artinya walaupun ada, peranannya kecil sekali dalam mensuplai protein Koswara, 2009.
5.6.5 Kadar Lemak