25
Engagement Scale UWES yang dikembangkan oleh Schaufeli 2002. Skala tersebut merupakan kuesioner self report yang dapat mengukur ketiga dimensi
dari employee engagement, yaitu dedication, vigor, dan absorption. UWES awalnya terdiri dari 24 aitem, namun setelah dievaluasi oleh pakar psikometri
menjadi 17 aitem dimensi dedication 5 aitem, dimensi vigor 6 aitem, dan dimensi absorption 6 aitem. Skala tersebut terdiri dari tujuh buah rentang respon yang
dimulai dari tidak pernah sampai setiap hari. Semakin tinggi nilai yang diperoleh, semakin tinggi pula engagement yang dimiliki karyawan dan sebalikya semakin
rendah nilai yang diperoleh, maka semakin rendah pula engagement yang dimiliki karyawan.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah individu yang bekerja pada suatu perusahaan atau disebut juga dengan karyawan yang berada di
kota Medan. 2.
Sampel Penelitian
Mengingat besarnya jumlah populasi, keterbatasan peneliti, dan tidak semua individu yang bekerja cocok sebagai subjek dalam penelitian ini, maka
subjek penelitian yang dipilih adalah sebagian dari keseluruhan populasi yang disebut dengan sampel.
26
Adapun karakteristik atau ciri dari populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Pria maupun wanita yang berstatus sebagai karyawan b. Bekerja di di kota Medan
c. Sudah bekerja minimal 6 bulan pada pekerjaannya sekarang
D. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling yang akan digunakan pada penelitian ini adalah non- probability sampling, yaitu teknik sampling yang digunakan apabila tidak semua
individu di dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi subjek penelitian. Metode yang akan digunakan adalah incidental sampling yaitu teknik
pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang berada disekitartersedia atau secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dapat
digunakan sebagai sampel dengan syarat orang tersebut memenuhi kriteria yang diinginkan oleh peneliti Azwar, 2010.
E. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Menurut Suryabrata 2010 tujuan dari penelitian
korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh manakah variasi-variasi pada suatu
27
faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.
Pada penelitian ini, peneliti bermaksud untuk melihat apakah faktor bullying berkaitan dengan faktor employee engagement, sehingga dapat dilihat
hubungan kedua hal tersebut melalui hasil korelasi yang didapatkan. Setelah diperoleh hubungan antara kedua variabel tersebut, kemudian peneliti dapat
mengetahui pengaruh bullying di tempat kerja terhadap employee engagement.
F. Metode Dan Alat Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengambilan data dengan skala. Menurut Azwar 2010, penggunaan
skala merupakan metode untuk mendapatkan jawaban subjektif dari subjek dengan menempatkan respon pada titik-titik yang kontinum, sedangkan stimulus
diberikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Skala yang akan diberikan di dalam penelitian ini merupakan skala likert yang menyediakan respon yang
kontinum dari respon negatif sampai dengan respon positif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua skala psikologis, yaitu
skala Utrecht Work Engagement Scale UWES dan Negative Acts Questionnaire Revised NAQ-R.
1. Skala Bullying di Tempat Kerja
Penyusunan skala bullying dikembangkan berdasarkan skala Negative Acts Questionnaire Revised NAQ-R oleh Einarsen dan Raknes 1997. Skala NAQ-R
28
ini terdiri dari 24 buah aitem dengan rentang lima buah respon yang bergerak dari tidak pernah sampai dengan setiap hari. Kuisioner NAQ-R terdiri dari dimensi
bullying, yang mencakup perilaku bullying yang berhubungan dengan pekerjaan work-related dan area personal personal. Distribusi aitem untuk skala bullying
dapat diuraikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.1 – Distribusi Aitem Skala Bullying di Tempat Kerja
No. Kategori
Nomor Aitem Favorable
1. Work-related behavior
1, 2, 6, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 18, 21, 22 2.
Personal behavior 3, 4, 5, 7, 8, 12, 16, 17, 19, 20, 23, 24
Total aitem 24
Skor skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor jawaban maka semakin tinggi intensitas bullying yang dialami, sebaliknya semakin rendah skor
jawaban yang diperoleh berarti bahwa semakin rendah intensitas bullying yang dialami karyawan.
2. Skala Engagement
Penyusunan skala engagement dikembangkan berdasarkan skala Utrecht Work Engagement Scale UWES oleh Bakker Schaufeli 2004 yang terdiri
tiga aspek engagement, yaitu vigor, dedication, dan Absorbtion. Skala ini menyediakan tujuh rentang respon, dari tidak pernah sampai
selalusetiap hari dialamidirasakan. Responden dapat memberikan angka sebagai