14 dan fenomena fisis dalam kehidupan sehari-hari pada tempat dan waktu
tertentu.
2. Minat Belajar Peserta Didik
Menurut Winkel 1991: 105, minat merupakan kecenderungan suatu subyek yang menetap, untuk merasa tertarik dan senang pada materi
atau pelajaran tertentu. Minat mengandung pengertian suatu perhatian, namun agak berbeda dengan perhatian dalam arti konsentrasi. Perhatian
yang dimaksud adalah “minat momentan”, yaitu perasaan tertarik pada suatu topik yang sedang dibahas atau dipelajari. Minat selalu berhubungan
dengan perasaan senang. Seorang siswa apabila mempunyai perasaan senang pada pelajaran atau topik tertentu, biasanya juga berminat, demikian
sebaliknya. Hilgrad dalam Muh. Joko S, 2005 memberi rumusan tentang minat
adalah sebagai berikut : “Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content”. Minat adalah kecenderungan yang
tetap untuk memerhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan
rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian, karena perhatian bersifat sementara tidak dalam waktu yang lama dan belum tentu diikuti dengan
perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ
diperoleh kepuasan.
15 Peluang untuk sukses dalam segala bidang yang dimiliki oleh setiap
orang akan lebih besar apabila ia telah menemukan bidang apa yang diminatinya. Karena dengan munculnya minat akan menumbuhkan
perhatian untuk melakukan sesuatu dengan penuh ketekunan, lebih berkonsentrasi, tujuan yang terarah, dan tidak merasa bosan dengan sesuatu
yang dipelajariSecara sederhana, minat interest berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu
Muhibin Syah, 2011:152 Nana Sudjana. 1990: 157. Minat merupakan kecenderungan
seseorang terhadap tingkah laku dalam cara tertentu dan situasi tertentu. Minat merupakan sumber motivasi untuk melakukan memperhatikan suatu
hal yang membawa manfaat padanya, atau memberikan kepuasan. Slameto Wahyudin, et.al 2010: 9 menunjukkan bahwa minat merupakan faktor
instrinsik yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Siswa yang berminat pada suatu mata pelajaran, maka akan cenderung bersungguh-
sungguh dalam memepelajari. Sebaliknya, siswa yang kurang berminat terhadap suatu pelajaran, maka ia akan cenderung enggan untuk
mempelajarinya. Dijelaskan pula bahwa minat merupakan suatu kemampuan memperhatikan mengenai sesuatu, dapat berupa suatu
kegiatan, di mana dapat terjadi kegiatan itu sendiri yang menstimulasi besarnya pengalaman yang dialami. Nana Sudjana 1990: 157 menyatakan
bahwa minat merupakan perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang menjadi motivasi.
16 Minat seseorang dipengaruhi dari dalam diri orang tersebut dan
dipengaruhi dari faktor luar orang lain atau lingkungan. Dari dalam diri orang tersebut berkaitan dengan rasa senang kemudian tertarik, dan akhirnya
berminat. Faktor-faktor dari diri siswa yang mempengaruhi minat, menurut Safari, 2003 indikator minat ada 4 macam, yaitu :
a. Perasaaan senang Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu
mata pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari ilmu yang disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa untuk mempelajari
bidang tersebut b. Ketertarikan siswa
Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa berupa pengalaman afektif
yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri c. Perhatian Siswa
Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu. Siswa
yang memiliki minat pada objek tertentu, dengan sendirinya akan memperhatikan objek tersebut.
d. Keterlibatan Siswa Ketertarikan seseorang akan suatu objek yang mengakibatkan orang
tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari objek tersebut.
17 Sedangkan faktor yang mempengaruhi dari luar adalah campur
tangan dari pengajar atau guru. Peranan guru bisa sebagai orang yang membantu perasaan senang peserta didik melalui berbagai cara dalam
pembelajaran. Peran guru dalam meningkatkan minat belajar siswa dapat dilakukan dengan cara mendukung proses belajar, seperti mengubah
perasaan negatif siswa. Perasaan tersebut misalnya pengalaman belajar yang kurang baik, seperti rasa takut. Konsentrasi belajar dipengaruhi oleh
perasaan siswa, siwa yang berperasaan senang dapat berkonsentrasi dengan baik terhadap pelajaran. Siswa yang berperasaan tidak senang dalam belajar
akan sulit memfokuskan perhatian. Menurut Bloom, mengukur minat belajar merupakan salah satu
ranah afektif. Alat evaluasi yang yang biasa digunakan pada pengukuran minat diantaranya melaui lisan interview-wawancara atau secara tertulis
kuesioner-angket tertulis dan skala sikap Winkel 1991: 342. Suharsimi Arikunto 1989: 196 memamparkan bahwa mengukur minat
secara tertulis salah satunya mempergunakan skala sikap model Linkert. Pengunaan skala ini biasanya diterapkan pada angket, dengan ini responden
diminta untuk memberikan tanda check v pada salah satu dari kemungkinan jawaban yang tersedia.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah keadaan peserta didik yang
ditandai dengan adanya ketertarikan dan perasaan senang untuk mempelajari suatu hal yang baru atau peristiwa yang berkaitan dengan
18 materi tersebut. Dalam penelitian pengembangan ini minat belajar peserta
didik diukur dengan menggunakan angket. Peningkatan minat peserta didik dilihat berdasarkan perbedaan hasil angket minat awal yang dibagikan
sebelum proses pembelajaran, dan hasil angket minat akhir yang dibagikan pada akhir pembelajaran.
3. Kemampuan Berpikir Kreatif