Landasan Teori Kerangka Konsep Jenis Penelitian Deskripsi Lokasi Penelitian

33 memberi kesan apa yang terjadi saat itu. b. Evaluasi somatif, yaitu evaluasi yang merupakan rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa status kesehatan klien sesuai dengan kerangka waktu yang telah ditetapkan pada tujuan keperawatan.

2.3 Landasan Teori

Menurut teori komunikasi Devito 1989 bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kinerja perawat pelaksana rawat inap adalah efektivitas komunikasi interpersonal yang dimulai dengan lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan openness, empati empathy, sikap mendukung supportiveness, sikap positif positiveness, dan kesetaraan equality. Berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhinya, kinerja perawat pelaksana ruang rawat inap meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan implementasi dan evaluasi.

2.4. Kerangka Konsep

Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian Komunikasi Interpersonal : - Keterbukaan - Empati - Sikap Mendukung - Sikap Positif - Kesetaraan Kinerja Perawat : - Pengkajian - Diagnosa - Perencanaan - Pelaksanaan - Evaluasi Universitas Sumatera Utara 34 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survei yang bersifat explanatory research, dengan rancangan potong lintang yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap terikat, yaitu pengaruh variabel komunikasi terhadap kinerja perawat pelaksana ruang inap di RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar. Pemilihan lokasi di rumah sakit tersebut dikarenakan : 1. Dengan melihat kecenderungan rumah sakit memiliki BOR yang menurun selama 2 tahun terakhir yaitu 39,36 di tahun 2012 dan 36,61 tahun 2013. 2. Kurangnya komunikasi antara pimpinan ruangan dan perawat pelaksana maupun rekan kerja. 3. Belum pernah dilakukan penelitian tentang pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja perawat pelaksana ruang rawat inap di rumah sakit tersebut.

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan selama 6 enam bulan yang diawali dengan penelusuran kepustakaan, penyusunan proposal, seminar proposal, penelitian, analisis 34 Universitas Sumatera Utara 35 data dan penyusunan laporan akhir. Waktu penelitian direncanakan berlangsung selama bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2014.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana dengan tingkat pendidikan minimal D-III Keperawatan ruang rawat inap di RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar yang berjumlah 126 orang.

3.3.2. Sampel

Besar sampel dalam penelitian ini adalah sebagian populasi dijadikan menjadi sampel. Besar sampel yang diperlukan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus Lemeshow Notoatmojo,2005 sebagai berikut : � = �� 2 �1 − � �� 2 + � 2 �1 − � � = 126 1,96 2 . 0,51 − 0,5 1260,1 2 + 1,96 2 . 0,51 − 0,5 n = 54,49 = 54 Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi Z = Taraf kepercayaan 95 1,96 P = Proporsi populasi 0,05 G = Galat pendugaan 0,1 Universitas Sumatera Utara 36 Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh sampel sebanyak 54 orang sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling pada masing-masing ruang rawat inap di RSUD dr.Djasamen Saragih Pematangsiantar. RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar memiliki 12 unit ruang rawat inap keperawatan, dengan demikian sampel penelitian diambil secara simpel random sampling pada masing – masing ruang rawat inap. Perincian sampel penelitian pada setiap unit ruang rawat inap di RSUD dr.Djasamen Saragih Pematangsiantar ditetapkan secara proporsional. Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan Sampel Perawat Pelaksana di RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar No. Unit Rawat Inap Jumlah Perawat Sampel Perawat 1. ICU 13 6 2. Kelas UtamaVIP 12 5 3. R. Rawat Anyelir 12 5 4. R.Rawat Aster 13 6 5. R.Rawat Bougenvile 12 5 6. R.Rawat Cempaka 12 5 7. R.Rawat Lavender 12 5 8. R.Rawat Mawar 10 4 9. R.Rawat Rosella 12 5 10. R.Rawat Dahlia 7 3 11. R.Rawat Kenanga 4 2 12. R.Rawat Krisan 7 3 Jumlah 126 54 Sumber : Bid.Yanmed Keperawatan RSUD dr.Djasamen Saragih 2014 Kriteria inklusi pemilihan sampel sebagai berikut : a. Perawat pelaksana minimal berpendidikan D-III keperawatan dan sudah bekerja minimal 1 tahun. b. Bersedia diwawancarai dan mampu menjawab pertanyaan dengan baik. Universitas Sumatera Utara 37 c. Tidak menjabat sebagai kepala ruangan.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah :

3.4.1. Data Primer

Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu dengan penjelasan kuesioner sebagai pedoman bagi pewawancara dengan metode Self Assesment. Untuk menjamin keakuratan jawaban dan kerahasiaan, maka sebelum dilaksanakan wawancara terlebih dahulu diadakan perjanjian tempat dan waktu wawancara. Data primer sebagai variabel independen variabel bebas yaitu komunikasi interpersonal dan kinerja perawat pelaksana di RSUD dr.Djasamen Saragih Pematangsiantar.

3.4.2. Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengambil dokumen- dokumen resmi atau catatan terutama data dari RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar.

3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Uji validitas menggunakan rumus Pearson Product Moment, setelah itu diuji dengan menggunakan uji t, dilihat penafsiran dan indeks korelasinya. Uji validitas dalam penelitian ini berhubungan dengan pertanyaan- Universitas Sumatera Utara 38 pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner komunikasi interpersonal dan kinerja perawat pelaksana. Uji validitas bertujuan mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau nilai yang menunjukan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Untuk mengetahui validitas instrumen penelitian digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor setiap pertanyaan dengan skor total yang merupakan jumlah skor setiap pertanyaan. Validitas masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat pada masing-masing butir pertanyaan dengan ketentuan jika nilai corrected item total correlation r tabel, maka dinyatakan valid atau sebaliknya. Dalam hal ini peneliti akan mengambil 30 orang perawat untuk uji validitas pada α = 5 . Hastono, 2007 Uji reliabilitas adalah merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas tingkat kepercayaan dari pertanyaan yaitu merujuk pada pengertian apakah sebuah instrument dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu kewaktu. Jika alat ukur tersebut dapat dipergunakan secara konsisten maka alat ukur tersebut dapat dinyatakan sebagai alat ukur yang reliabel. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode Cronbach Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan jika Cronbach Alpha 0,60 maka dinyatakan reliabel, dan jika nilai uji Cronbach Alpha yang diperoleh 0,60 maka dinyatakan tidak reliabel. Pada penelitian ini uji validitas dan reliabilitas dilakukan kepada perawat pelaksana ruang inap sebanyak 30 orang di RS Tentara Pematangsiantar dengan Universitas Sumatera Utara 39 pertimbangan memiliki karakteristik yang hampir sama dengan responden. Jika hasil uji coba kuesioner diperoleh nilai koefisien korelasi 0,361 dan nilai Alpha Cronbach’s 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan tentang komunikasi interpersonal keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan terhadap kinerja valid dan reliabel. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada Instrumen Keterbukaan Pertanyaan Nilai Corrected Item – Total Keterangan Keterbukaan 1 0,769 Valid Keterbukaan 2 0,794 Valid Keterbukaan 3 0,851 Valid Keterbukaan 4 0,723 Valid Cronbachs Alpha 0,899 Reliabel Pada tabel 3.2 di atas diketahui bahwa dari hasil uji validasi dan reliabilitas data menunjukkan bahwa semua item pertanyaan tentang variabel keterbukaan valid karena nilai corrected item – total Correlation 0,361. Dan item pertanyaan keterbukaan reliabel karena nilai cronbach alpha 0,899 lebih besar dari 0,60 yang berarti bahwa seluruh pertanyaan variabel keterbukaan semuanya adalah valid dan reliabel. Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada Instrumen Empati Pertanyaan Nilai Corrected Item – Total Keterangan Empati 1 0,685 Valid Empati 2 0,870 Valid Empati 3 0,790 Valid Empati 4 0,798 Valid Cronbachs Alpha 0,904 Reliabel Universitas Sumatera Utara 40 Pada tabel 3.3 di atas diketahui bahwa dari hasil uji validasi dan reliabilitas data menunjukkan bahwa semua item pertanyaan tentang variabel empati valid karena nilai corrected item – total Correlation 0,361. Dan item pertanyaan empati reliabel karena nilai cronbach alpha 0,904 lebih besar dari 0,60 yang berarti bahwa seluruh pertanyaan variabel empati semuanya adalah valid dan reliabel. Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada Instrumen Sikap Mendukung Pertanyaan Nilai Corrected Item – Total Keterangan Sikap mendukung 1 0,714 Valid Sikap mendukung 2 0,910 Valid Sikap mendukung 3 0,872 Valid Sikap mendukung 4 0,645 Valid Cronbachs Alpha 0,899 Reliabel Pada tabel 3.4 di atas diketahui bahwa dari hasil uji validasi dan reliabilitas data menunjukkan bahwa semua item pertanyaan tentang variabel sikap mendukung valid karena nilai corrected item – total Correlation 0,361. Dan item pertanyaan sikap mendukung reliabel karena nilai cronbach alpha 0,899 lebih besar dari 0,60 yang berarti bahwa seluruh pertanyaan variabel sikap mendukung semuanya adalah valid dan reliabel. Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada Instrumen Sikap Positif Pertanyaan Nilai Corrected Item – Total Keterangan Sikap positif 1 0,788 Valid Sikap positif 2 0,853 Valid Sikap positif 3 0,788 Valid Sikap positif 4 0,646 Valid Cronbachs Alpha 0,892 Reliabel Universitas Sumatera Utara 41 Pada tabel 3.5 di atas diketahui bahwa dari hasil uji validasi dan reliabilitas data menunjukkan bahwa semua item pertanyaan tentang variabel sikap positif valid karena nilai corrected item – total Correlation 0,361. Dan item pertanyaan sikap positif reliabel karena nilai cronbach alpha 0,892 lebih besar dari 0,60 yang berarti bahwa seluruh pertanyaan variabel sikap positif semuanya adalah valid dan reliabel. Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada Instrumen Kesetaraan Pertanyaan Nilai Corrected Item – Total Keterangan Kesetaraan 1 0,579 Valid Kesetaraan 2 0,734 Valid Kesetaraan 3 0,629 Valid Kesetaraan 4 0,573 Valid Cronbachs Alpha 0,809 Reliabel Pada tabel 3.6 di atas diketahui bahwa dari hasil uji validasi dan reliabilitas data menunjukkan bahwa semua item pertanyaan tentang variabel kesetaraan valid karena nilai corrected item – total Correlation 0,361. Dan item pertanyaan kesetaraan reliabel karena nilai cronbach alpha 0,809 lebih besar dari 0,60 yang berarti bahwa seluruh pertanyaan variabel kesetaraan semuanya adalah valid dan reliabel. Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada Instrumen Kinerja Pertanyaan Nilai Corrected Item – Total Keterangan Kinerja 1 0,734 Valid Kinerja 2 0,747 Valid Kinerja 3 0,780 Valid Kinerja 4 0,756 Valid Kinerja 5 0,792 Valid Kinerja 6 0,807 Valid Kinerja 7 0,702 Valid Kinerja 8 0,763 Valid Universitas Sumatera Utara 42 Tabel 3.7 Lanjutan Pertanyaan Nilai Corrected Item – Total Keterangan Kinerja 9 0,808 Valid Kinerja 10 0,839 Valid Kinerja 11 0,754 Valid Kinerja 12 0,667 Valid Kinerja 13 0,779 Valid Kinerja 14 0,687 Valid Kinerja15 0,631 Valid Kinerja 16 0,733 Valid Kinerja 17 0,823 Valid Kinerja 18 0,854 Valid Kinerja 19 0,722 Valid Kinerja 20 0,872 Valid Cronbachs Alpha 0,967 Reliabel Pada tabel 3.7 di atas diketahui bahwa dari seluruh pertanyaan kinerja sebanyak 20 pertanyaan mempunyai nilai corrected item – total lebih besar dari nilai tabel r tabel = 0,361 dengan nilai cronbach alpha 0,967 lebih besar dari 0,60 yang berarti bahwa seluruh pertanyaan kinerja semuanya adalah valid dan reliabel. 3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel Variabel independen bebas penelitian ini adalah komunikasi interpersonal keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan dan variabel dependen terikat adalah variable kinerja perawat pelaksana ruang rawat inap sesuai tupoksi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Universitas Sumatera Utara 43

3.5.2. Definisi Operasional

a. Komunikasi adalah kemampuan kepala ruang perawatan dalam menyampaikan pesan dalam bentuk informasi, gagasan ataupun instruksi kepada perawat pelaksana, serta respon dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien di ruang rawat inap RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar yang terdiri dari aspek : keterbukaan openness, empati empathy, sikap mendukung supportiveness, sikap positif positiveness dan kesetaraan equality dengan definisi sebagai berikut : 1. Keterbukaan Openness adalah proses komunikasi antara kepala ruangan dengan perawat pelaksana dengan sikap terbuka dalam berkomunikasi, kesediaan bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang dengan cara bereaksi secara positif serta mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang dilontarkan adalah milik individu serta bertanggungjawab. 2. Empati Emphaty adalah proses komunikasi antara kepala ruangan dengan perawat pelaksana dengan kemampuan kepala ruangan memahami apa yang dirasakan perawat pelaksana. 3. Sikap Mendukung Supportivesness adalah proses komunikasi antara kepala ruangan dengan perawat pelaksana yang diperlihatkan dengan bersikap menyampaikan perasaan tanpa menilai diri perawat pelaksana. 4. Sikap Positif Positivesness adalah proses komunikasi antara kepala ruangan dengan perawat pelaksana tanpa adanya faktor-faktor personal ketakutan, kecemasan, harga diri yang rendah terhadap perawat pelaksana. Universitas Sumatera Utara 44 5. Kesetaraan Equality adalah proses komunikasi antara kepala ruangan dengan perawat pelaksana harus dengan adanya pengakuan bahwa kedua pihak sama- sama bernilai, berharga, menerima pihak lain apa adanya dan tidak merasa dirinya lebih tinggi dari pihak lain. b. Kinerja perawat pelaksana merupakan hasil kerja sesuai dengan potensi yang dimiliki perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien mengacu kepada tupoksi asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD dr.Djasamen Saragih Pematangsiantar, yaitu pengkajian, merumuskan diagnosa, menyusun perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil-hasil tindakan keperawatan kepada pasien dengan definisi sebagai berikut : 1. Pengkajian merupakan langkah awal dari proses keperawatan secara keseluruhan meliputi data tentang pemeriksaan fisik, observasi, pemeriksaan riwayat kesehatan, laboratorium maupun pemeriksaan diagnostik lain. 2. Diagnosa keperawatan merupakan tahap pengambilan keputusan pada proses keperawatan meliputi identifikasi apakah masalah pasien dapat dihilangkan, dikurangi atau diubah masalahnya melalui tindakan keperawatan. 3. Perencanaan merupakan rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah atau meningkatkan kesehatan pasien. 4. Pelaksanaan adalah tahap perawat pelaksana melaksanakan tindakan yang telah diidentifikasi dalam rencana tindakan keperawatan. 5. Evaluasi asuhan keperawatan adalah tahap akhir dari proses keperawatan yaitu terhadap asuhan keperawatan yang diberikan, dengan mengevaluasi Universitas Sumatera Utara 45 keakuratan, kelengkapan, kualitas data, teratasi atau tidaknya masalah klien dan pencapaian tujuan serta ketepatan intervensi keperawatan.

3.6. Metode Pengukuran

Aspek pengukuran dari penelitian ini didasarkan pada jawaban responden terhadap pertanyaan yang ada di kuesioner yang disesuaikan dengan skor. Aspek pengukuran variabel bebas dan terikat sebagai berikut :

3.6.1. Metode Pengukuran Variabel Bebas Tabel 3.8. Skala Pengukuran Variabel Bebas

Variabel Perta nyaan Alternatif Jawaban Bobot Nilai Total Nilai Kategori Skala Ukur Keterbukaan Openness x1 4 a. Sering b. Jarang c. Tidak pernah 3 2 1 10-12 7-9 4-6 a. Baik b. Sedang c. Kurang Interval Empati Empathy x2 4 a. Sering b. Jarang c. Tidak pernah 3 2 1 10-12 7-9 4-6 a. Baik b. Sedang c. Kurang Interval Sikap Mendukung Supportiveness x3 4 a. Sering b. Jarang c. Tidak pernah 3 2 1 10-12 7-9 4-6 a. Baik b. Sedang c. Kurang Interval Sikap Positif Positiveness x4 4 a. Sering b. Jarang c. Tidak pernah 3 2 1 10-12 7-9 4-6 a. Baik b. Sedang c. Kurang Interval Kesetaraan Equality x5 4 a. Sering b. Jarang c. Tidak pernah 3 2 1 10-12 7-9 4-6 a. Baik b. Sedang c. Kurang Interval Universitas Sumatera Utara 46

3.6.2 . Metode Pengukuran Variabel Terikat

Pengukuran variabel terikat menggunakan skala pengukuran interval, dimana pengukurannya dilakukan berdasarkan Tupoksi Asuhan Keperawatan. Tabel 3.9. Metode Pengukuran Variabel Terikat Variabel Jumlah Indikator Indikator Pilihan Jawaban Bobot Nilai Total Nilai Kategori Skala Kinerja Y 20 Pengkajian Diagnosis Rencana Tindakan Pelaksanaan Tindakan Evaluasi a. Sering dilakukan b. Kadang- kadang dilakukan c. Tidak pernah dilakukan 3 2 1 48-60 34-47 20-33 Baik Kurang Baik Tidak Baik Interval

3.7. Metode Analisis Data

Tehnik analisis data dengan menggunakan prinsip analisis statistik parametrik. Adapun alasan penggunaan data dengan menggunakan analisa parametrik karena penelitian ini ingin menganalisis penelitian dari tahapan univariat sampai multivariat. Kriteria data yang dikumpulkan berupa data numerik, yang berskala interval sesuai tujuan penelitian. Tehnik analisis statistik yang digunakan dari mulai analisis univariat sampai dengan multivariat dengan rincian sebagai berikut :

3.7.1. Analisis Univariat

Analisis data secara univariat dilakukan untuk menjelaskan setiap variabel komunikasi interpersonal keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan dan variabel kinerja perawat pelaksana yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berdasarkan jumlah orang dan presentase. Universitas Sumatera Utara 47

3.7.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk menguji ada tidaknya hubungan komunikasi interpersonal keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan dengan variabel kinerja perawat pelaksana, menggunakan uji statistik Pearson Correlation Product Moment dengan nilai koefisien korelasi sebagai berikut: Tabel 3.10. Uji Statistik Pearson Correlation Product Moment Nilai Koefisien Korelasi Keterangan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat

3.7.3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat dilakukan untuk menguji pengaruh komunikasi interpersonal keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan terhadap variabel kinerja perawat pelaksana, menggunakan uji statistik regresi linier berganda. Analisis multivariat dilakukan pada variabel bebas yang berhubungan dengan variabel terikat. Universitas Sumatera Utara 48 BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Umum Daerah RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar lokasinya terletak dijalan Sutomo no.230 Pematangsiantar, dan merupakan daerah lintasan Kota Medan dengan Wilayah Barat Propinsi Sumatera Utara dan menuju daerah pariwisata Parapat Danau Toba. RSUD dr. Djasamen Saragih yang semula bernama Rumah Sakit Umum Daerah Pematangsiantar didirikan pada tahun 1911 di atas areal seluas 12,28 Ha dengan luas bangunan 16.800 m2 serta jumlah bangunan 59 unit. RSUD dr.Djasamen Saragih Pematangsiantar merupakan rumah sakit rujukan di Propinsi Sumatera Utara Kelas B Pendidikan milik Pemerintah Kota Pematangsiantar berdasarkan SK Menkes No. 1070MenkesSKXI2012 yang ditetapkan di Jakarta.

a. Visi RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Berprestasi Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2007

0 25 81

Pengaruh Motivasi dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016

2 18 131

Pengaruh Motivasi dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016

0 0 20

Pengaruh Motivasi dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016

0 0 2

Pengaruh Motivasi dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016

0 0 9

Pengaruh Motivasi dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016

0 0 25

Pengaruh Motivasi dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016

0 0 2

Pengaruh Motivasi dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016

0 0 22

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi 2.1.1. Pengertian Komunikasi - Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2014

1 1 26

Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2014

0 0 19