33
memberi kesan apa yang terjadi saat itu. b. Evaluasi somatif, yaitu evaluasi yang merupakan rekapitulasi dan kesimpulan dari
observasi dan analisa status kesehatan klien sesuai dengan kerangka waktu yang telah ditetapkan pada tujuan keperawatan.
2.3 Landasan Teori
Menurut teori komunikasi Devito 1989 bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kinerja perawat pelaksana rawat inap adalah efektivitas komunikasi
interpersonal yang dimulai dengan lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan openness, empati empathy, sikap mendukung supportiveness, sikap
positif positiveness, dan kesetaraan equality. Berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhinya, kinerja perawat pelaksana ruang rawat inap meliputi pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan implementasi dan evaluasi.
2.4. Kerangka Konsep
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian
Komunikasi Interpersonal : - Keterbukaan
- Empati - Sikap Mendukung
- Sikap Positif - Kesetaraan
Kinerja Perawat : -
Pengkajian -
Diagnosa -
Perencanaan -
Pelaksanaan -
Evaluasi
Universitas Sumatera Utara
34
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survei yang bersifat explanatory research, dengan rancangan potong lintang yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh
variabel bebas terhadap terikat, yaitu pengaruh variabel komunikasi terhadap kinerja perawat pelaksana ruang inap di RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar. Pemilihan lokasi di rumah sakit tersebut dikarenakan :
1. Dengan melihat kecenderungan rumah sakit memiliki BOR yang menurun selama 2 tahun terakhir yaitu 39,36 di tahun 2012 dan 36,61 tahun 2013.
2. Kurangnya komunikasi antara pimpinan ruangan dan perawat pelaksana maupun rekan kerja.
3. Belum pernah dilakukan penelitian tentang pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja perawat pelaksana ruang rawat inap di rumah sakit tersebut.
3.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan selama 6 enam bulan yang diawali dengan penelusuran kepustakaan, penyusunan proposal, seminar proposal, penelitian, analisis
34
Universitas Sumatera Utara
35
data dan penyusunan laporan akhir. Waktu penelitian direncanakan berlangsung selama bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2014.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana dengan tingkat pendidikan minimal D-III Keperawatan ruang rawat inap di RSUD dr. Djasamen
Saragih Pematangsiantar yang berjumlah 126 orang.
3.3.2. Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini adalah sebagian populasi dijadikan menjadi sampel. Besar sampel yang diperlukan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan
rumus Lemeshow Notoatmojo,2005 sebagai berikut : � =
��
2
�1 − � ��
2
+ �
2
�1 − � � =
126 1,96
2
. 0,51 − 0,5
1260,1
2
+ 1,96
2
. 0,51 − 0,5
n = 54,49 = 54 Keterangan:
n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi
Z = Taraf kepercayaan 95 1,96 P = Proporsi populasi 0,05
G = Galat pendugaan 0,1
Universitas Sumatera Utara
36
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh sampel sebanyak 54 orang sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling pada
masing-masing ruang rawat inap di RSUD dr.Djasamen Saragih Pematangsiantar. RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar memiliki 12 unit ruang rawat
inap keperawatan, dengan demikian sampel penelitian diambil secara simpel random sampling pada masing – masing ruang rawat inap. Perincian sampel penelitian pada
setiap unit ruang rawat inap di RSUD dr.Djasamen Saragih Pematangsiantar ditetapkan secara proporsional.
Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan Sampel Perawat Pelaksana di RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar
No. Unit Rawat Inap Jumlah Perawat
Sampel Perawat
1. ICU
13 6
2. Kelas UtamaVIP
12 5
3. R. Rawat Anyelir
12 5
4. R.Rawat Aster
13 6
5. R.Rawat Bougenvile
12 5
6. R.Rawat Cempaka
12 5
7. R.Rawat Lavender
12 5
8. R.Rawat Mawar
10 4
9. R.Rawat Rosella
12 5
10. R.Rawat Dahlia 7
3 11. R.Rawat Kenanga
4 2
12. R.Rawat Krisan 7
3
Jumlah 126
54
Sumber : Bid.Yanmed Keperawatan RSUD dr.Djasamen Saragih 2014 Kriteria inklusi pemilihan sampel sebagai berikut :
a. Perawat pelaksana minimal berpendidikan D-III keperawatan dan sudah bekerja minimal 1 tahun.
b. Bersedia diwawancarai dan mampu menjawab pertanyaan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
37
c. Tidak menjabat sebagai kepala ruangan.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah :
3.4.1. Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu
dengan penjelasan kuesioner sebagai pedoman bagi pewawancara dengan metode Self Assesment. Untuk menjamin keakuratan jawaban dan kerahasiaan, maka sebelum
dilaksanakan wawancara terlebih dahulu diadakan perjanjian tempat dan waktu wawancara. Data primer sebagai variabel independen variabel bebas yaitu
komunikasi interpersonal dan kinerja perawat pelaksana di RSUD dr.Djasamen Saragih Pematangsiantar.
3.4.2. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengambil dokumen- dokumen resmi atau catatan terutama data dari RSUD dr. Djasamen Saragih
Pematangsiantar.
3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Uji validitas menggunakan rumus Pearson Product
Moment, setelah itu diuji dengan menggunakan uji t, dilihat penafsiran dan indeks korelasinya. Uji validitas dalam penelitian ini berhubungan dengan pertanyaan-
Universitas Sumatera Utara
38
pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner komunikasi interpersonal dan kinerja perawat pelaksana.
Uji validitas bertujuan mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau nilai yang menunjukan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dalam mengukur suatu
data. Untuk mengetahui validitas instrumen penelitian digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor setiap pertanyaan dengan skor total yang merupakan jumlah
skor setiap pertanyaan. Validitas masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat pada masing-masing butir pertanyaan dengan ketentuan jika nilai corrected item total
correlation r tabel, maka dinyatakan valid atau sebaliknya. Dalam hal ini peneliti akan mengambil 30 orang perawat untuk uji validitas pada α = 5 . Hastono, 2007
Uji reliabilitas adalah merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas tingkat kepercayaan dari pertanyaan yaitu merujuk pada pengertian apakah sebuah
instrument dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu kewaktu. Jika alat ukur tersebut dapat dipergunakan secara konsisten maka alat ukur tersebut
dapat dinyatakan sebagai alat ukur yang reliabel. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode Cronbach Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari
satu kali pengukuran, dengan ketentuan jika Cronbach Alpha 0,60 maka dinyatakan reliabel, dan jika nilai uji Cronbach Alpha yang diperoleh 0,60 maka dinyatakan
tidak reliabel. Pada penelitian ini uji validitas dan reliabilitas dilakukan kepada perawat
pelaksana ruang inap sebanyak 30 orang di RS Tentara Pematangsiantar dengan
Universitas Sumatera Utara
39
pertimbangan memiliki karakteristik yang hampir sama dengan responden. Jika hasil uji coba kuesioner diperoleh nilai koefisien korelasi 0,361 dan nilai Alpha
Cronbach’s 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan tentang komunikasi interpersonal keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan
kesetaraan terhadap kinerja valid dan reliabel. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada Instrumen Keterbukaan Pertanyaan
Nilai Corrected Item – Total
Keterangan
Keterbukaan 1 0,769
Valid Keterbukaan 2
0,794 Valid
Keterbukaan 3 0,851
Valid Keterbukaan 4
0,723 Valid
Cronbachs Alpha 0,899
Reliabel Pada tabel 3.2 di atas diketahui bahwa dari hasil uji validasi dan reliabilitas
data menunjukkan bahwa semua item pertanyaan tentang variabel keterbukaan valid karena nilai corrected item – total Correlation 0,361. Dan item pertanyaan
keterbukaan reliabel karena nilai cronbach alpha 0,899 lebih besar dari 0,60 yang berarti bahwa seluruh pertanyaan variabel keterbukaan semuanya adalah valid dan
reliabel.
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada Instrumen Empati Pertanyaan
Nilai Corrected Item – Total
Keterangan
Empati 1 0,685
Valid Empati 2
0,870 Valid
Empati 3 0,790
Valid Empati 4
0,798 Valid
Cronbachs Alpha 0,904
Reliabel
Universitas Sumatera Utara
40
Pada tabel 3.3 di atas diketahui bahwa dari hasil uji validasi dan reliabilitas data menunjukkan bahwa semua item pertanyaan tentang variabel empati valid
karena nilai corrected item – total Correlation 0,361. Dan item pertanyaan empati reliabel karena nilai cronbach alpha 0,904 lebih besar dari 0,60 yang berarti bahwa
seluruh pertanyaan variabel empati semuanya adalah valid dan reliabel.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada Instrumen Sikap Mendukung Pertanyaan
Nilai Corrected Item – Total
Keterangan
Sikap mendukung 1 0,714
Valid Sikap mendukung 2
0,910 Valid
Sikap mendukung 3 0,872
Valid Sikap mendukung 4
0,645 Valid
Cronbachs Alpha 0,899
Reliabel Pada tabel 3.4 di atas diketahui bahwa dari hasil uji validasi dan reliabilitas
data menunjukkan bahwa semua item pertanyaan tentang variabel sikap mendukung valid karena nilai corrected item – total Correlation 0,361. Dan item pertanyaan
sikap mendukung reliabel karena nilai cronbach alpha 0,899 lebih besar dari 0,60 yang berarti bahwa seluruh pertanyaan variabel sikap mendukung semuanya adalah
valid dan reliabel.
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada Instrumen Sikap Positif Pertanyaan
Nilai Corrected Item – Total
Keterangan
Sikap positif 1 0,788
Valid Sikap positif 2
0,853 Valid
Sikap positif 3 0,788
Valid Sikap positif 4
0,646 Valid
Cronbachs Alpha 0,892
Reliabel
Universitas Sumatera Utara
41
Pada tabel 3.5 di atas diketahui bahwa dari hasil uji validasi dan reliabilitas data menunjukkan bahwa semua item pertanyaan tentang variabel sikap positif valid
karena nilai corrected item – total Correlation 0,361. Dan item pertanyaan sikap positif reliabel karena nilai cronbach alpha 0,892 lebih besar dari 0,60 yang berarti
bahwa seluruh pertanyaan variabel sikap positif semuanya adalah valid dan reliabel.
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada Instrumen Kesetaraan Pertanyaan
Nilai Corrected Item – Total
Keterangan
Kesetaraan 1 0,579
Valid Kesetaraan 2
0,734 Valid
Kesetaraan 3 0,629
Valid Kesetaraan 4
0,573 Valid
Cronbachs Alpha 0,809
Reliabel Pada tabel 3.6 di atas diketahui bahwa dari hasil uji validasi dan reliabilitas
data menunjukkan bahwa semua item pertanyaan tentang variabel kesetaraan valid karena nilai corrected item – total Correlation 0,361. Dan item pertanyaan
kesetaraan reliabel karena nilai cronbach alpha 0,809 lebih besar dari 0,60 yang berarti bahwa seluruh pertanyaan variabel kesetaraan semuanya adalah valid dan
reliabel.
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada Instrumen Kinerja Pertanyaan
Nilai Corrected Item – Total
Keterangan
Kinerja 1 0,734
Valid Kinerja 2
0,747 Valid
Kinerja 3 0,780
Valid Kinerja 4
0,756 Valid
Kinerja 5 0,792
Valid Kinerja 6
0,807 Valid
Kinerja 7 0,702
Valid Kinerja 8
0,763 Valid
Universitas Sumatera Utara
42
Tabel 3.7 Lanjutan Pertanyaan
Nilai Corrected Item – Total
Keterangan
Kinerja 9 0,808
Valid Kinerja 10
0,839 Valid
Kinerja 11 0,754
Valid Kinerja 12
0,667 Valid
Kinerja 13 0,779
Valid Kinerja 14
0,687 Valid
Kinerja15 0,631
Valid Kinerja 16
0,733 Valid
Kinerja 17 0,823
Valid Kinerja 18
0,854 Valid
Kinerja 19 0,722
Valid Kinerja 20
0,872 Valid
Cronbachs Alpha 0,967
Reliabel
Pada tabel 3.7 di atas diketahui bahwa dari seluruh pertanyaan kinerja sebanyak 20 pertanyaan mempunyai nilai corrected item – total lebih besar dari nilai
tabel r tabel = 0,361 dengan nilai cronbach alpha 0,967 lebih besar dari 0,60 yang berarti bahwa seluruh pertanyaan kinerja semuanya adalah valid dan reliabel.
3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel
Variabel independen bebas penelitian ini adalah komunikasi interpersonal keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan dan variabel
dependen terikat adalah variable kinerja perawat pelaksana ruang rawat inap sesuai tupoksi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Universitas Sumatera Utara
43
3.5.2. Definisi Operasional
a. Komunikasi adalah kemampuan kepala ruang perawatan dalam menyampaikan pesan dalam bentuk informasi, gagasan ataupun instruksi kepada perawat
pelaksana, serta respon dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien di ruang rawat inap RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar yang terdiri dari
aspek : keterbukaan openness, empati empathy, sikap mendukung supportiveness, sikap positif positiveness dan kesetaraan equality dengan
definisi sebagai berikut : 1. Keterbukaan Openness adalah proses komunikasi antara kepala ruangan
dengan perawat pelaksana dengan sikap terbuka dalam berkomunikasi, kesediaan bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang dengan cara
bereaksi secara positif serta mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang dilontarkan adalah milik individu serta bertanggungjawab.
2. Empati Emphaty adalah proses komunikasi antara kepala ruangan dengan perawat pelaksana dengan kemampuan kepala ruangan memahami apa yang
dirasakan perawat pelaksana. 3. Sikap Mendukung Supportivesness adalah proses komunikasi antara kepala
ruangan dengan perawat pelaksana yang diperlihatkan dengan bersikap menyampaikan perasaan tanpa menilai diri perawat pelaksana.
4. Sikap Positif Positivesness adalah proses komunikasi antara kepala ruangan dengan perawat pelaksana tanpa adanya faktor-faktor personal ketakutan,
kecemasan, harga diri yang rendah terhadap perawat pelaksana.
Universitas Sumatera Utara
44
5. Kesetaraan Equality adalah proses komunikasi antara kepala ruangan dengan perawat pelaksana harus dengan adanya pengakuan bahwa kedua pihak sama-
sama bernilai, berharga, menerima pihak lain apa adanya dan tidak merasa dirinya lebih tinggi dari pihak lain.
b. Kinerja perawat pelaksana merupakan hasil kerja sesuai dengan potensi yang dimiliki perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien mengacu kepada tupoksi asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD dr.Djasamen Saragih Pematangsiantar, yaitu pengkajian, merumuskan diagnosa,
menyusun perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil-hasil tindakan keperawatan kepada pasien dengan definisi sebagai berikut :
1. Pengkajian merupakan langkah awal dari proses keperawatan secara keseluruhan meliputi data tentang pemeriksaan fisik, observasi, pemeriksaan
riwayat kesehatan, laboratorium maupun pemeriksaan diagnostik lain. 2. Diagnosa keperawatan merupakan tahap pengambilan keputusan pada proses
keperawatan meliputi identifikasi apakah masalah pasien dapat dihilangkan, dikurangi atau diubah masalahnya melalui tindakan keperawatan.
3. Perencanaan merupakan rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah atau meningkatkan kesehatan pasien.
4. Pelaksanaan adalah tahap perawat pelaksana melaksanakan tindakan yang telah diidentifikasi dalam rencana tindakan keperawatan.
5. Evaluasi asuhan keperawatan adalah tahap akhir dari proses keperawatan yaitu terhadap asuhan keperawatan yang diberikan, dengan mengevaluasi
Universitas Sumatera Utara
45
keakuratan, kelengkapan, kualitas data, teratasi atau tidaknya masalah klien dan pencapaian tujuan serta ketepatan intervensi keperawatan.
3.6. Metode Pengukuran
Aspek pengukuran dari penelitian ini didasarkan pada jawaban responden terhadap pertanyaan yang ada di kuesioner yang disesuaikan dengan skor. Aspek
pengukuran variabel bebas dan terikat sebagai berikut :
3.6.1. Metode Pengukuran Variabel Bebas Tabel 3.8. Skala Pengukuran Variabel Bebas
Variabel Perta
nyaan Alternatif
Jawaban Bobot
Nilai Total
Nilai Kategori
Skala Ukur
Keterbukaan Openness
x1 4
a. Sering b. Jarang
c. Tidak
pernah 3
2 1
10-12 7-9
4-6 a. Baik
b. Sedang c. Kurang
Interval
Empati Empathy
x2 4
a. Sering b. Jarang
c. Tidak
pernah 3
2 1
10-12 7-9
4-6 a. Baik
b. Sedang c. Kurang
Interval
Sikap Mendukung
Supportiveness x3
4 a. Sering
b. Jarang c. Tidak
pernah 3
2 1
10-12 7-9
4-6 a. Baik
b. Sedang c. Kurang
Interval
Sikap Positif Positiveness
x4 4
a. Sering b. Jarang
c. Tidak
pernah 3
2 1
10-12 7-9
4-6 a. Baik
b. Sedang c. Kurang
Interval
Kesetaraan Equality
x5 4
a. Sering b. Jarang
c. Tidak
pernah 3
2 1
10-12 7-9
4-6 a. Baik
b. Sedang c. Kurang
Interval
Universitas Sumatera Utara
46
3.6.2 . Metode Pengukuran Variabel Terikat
Pengukuran variabel terikat menggunakan skala pengukuran interval, dimana pengukurannya dilakukan berdasarkan Tupoksi Asuhan Keperawatan.
Tabel 3.9. Metode Pengukuran Variabel Terikat
Variabel Jumlah
Indikator Indikator
Pilihan Jawaban
Bobot Nilai
Total Nilai
Kategori Skala
Kinerja Y
20 Pengkajian
Diagnosis Rencana
Tindakan Pelaksanaan
Tindakan Evaluasi
a. Sering dilakukan
b. Kadang- kadang
dilakukan c. Tidak
pernah dilakukan
3 2
1 48-60
34-47 20-33
Baik Kurang
Baik Tidak
Baik Interval
3.7. Metode Analisis Data
Tehnik analisis data dengan menggunakan prinsip analisis statistik parametrik. Adapun alasan penggunaan data dengan menggunakan analisa parametrik karena
penelitian ini ingin menganalisis penelitian dari tahapan univariat sampai multivariat. Kriteria data yang dikumpulkan berupa data numerik, yang berskala interval sesuai
tujuan penelitian. Tehnik analisis statistik yang digunakan dari mulai analisis univariat sampai dengan multivariat dengan rincian sebagai berikut :
3.7.1. Analisis Univariat
Analisis data secara univariat dilakukan untuk menjelaskan setiap variabel komunikasi interpersonal keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan
kesetaraan dan variabel kinerja perawat pelaksana yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berdasarkan jumlah orang dan presentase.
Universitas Sumatera Utara
47
3.7.2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk menguji ada tidaknya hubungan komunikasi interpersonal keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan
kesetaraan dengan variabel kinerja perawat pelaksana, menggunakan uji statistik Pearson Correlation Product Moment dengan nilai koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel 3.10. Uji Statistik Pearson Correlation Product Moment
Nilai Koefisien Korelasi Keterangan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
3.7.3. Analisis Multivariat
Analisis multivariat dilakukan untuk menguji pengaruh komunikasi interpersonal keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan
terhadap variabel kinerja perawat pelaksana, menggunakan uji statistik regresi linier berganda. Analisis multivariat dilakukan pada variabel bebas yang berhubungan
dengan variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
48
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar lokasinya terletak dijalan Sutomo no.230 Pematangsiantar, dan merupakan daerah
lintasan Kota Medan dengan Wilayah Barat Propinsi Sumatera Utara dan menuju daerah pariwisata Parapat Danau Toba.
RSUD dr. Djasamen Saragih yang semula bernama Rumah Sakit Umum Daerah Pematangsiantar didirikan pada tahun 1911 di atas areal seluas 12,28 Ha
dengan luas bangunan 16.800 m2 serta jumlah bangunan 59 unit. RSUD dr.Djasamen Saragih Pematangsiantar merupakan rumah sakit rujukan di Propinsi Sumatera Utara
Kelas B Pendidikan milik Pemerintah Kota Pematangsiantar berdasarkan SK Menkes No. 1070MenkesSKXI2012 yang ditetapkan di Jakarta.
a. Visi RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar