Struktur UNFCCC THE UNITED NATIONS FRAMEWORK CONVENTION ON CLIMATE

18 merupakan kelompok kerja Ad Hoc yang berkomitmen lebih lanjut bagi negara- negara Annex I yang berada di bawah Protokol Kyoto untuk mendiskusikan komitmen pada masa depan bagi negara-negara industri yang berada di bawah Protokol Kyoto. Sementara, AWG-LCA dibentuk dalam COP-13 tahun 2007 di Bali, Indonesia UNFCCC n.d. 10. COP-13 di Bali ini menghasilkan Bali Action Plan. Bali Action Plan merumuskan proses yang komprehensif agar memungkinkan pengimplementasian secara penuh dan efektif di bawah konvensi melalui aksi kerjasama jangka panjang mulai tahun 2007 hingga tahun 2012 sesuai dengan keputusan yang diambil pada sesi kelima belas dari COP-13. Pada sesi kelima belas, diputuskan bahwa proses tersebut harus dilakukan dengan suatu badan pendukung yaitu, AWG-LCA. AWG-LCA akan menyelesaikan pekerjaannya pada tahun 2009 dan mempresentasikan hasil kerjanya pada COP untuk diadopsi pada pertemuan COP-15 di Copenhagen, Denmark. Pada bagan di atas terdapat Conference of the Parties COP yang merupakan otoritas utama dan sebagai badan tertinggi konvensi UNFCCC UNFCCC n.d. 11. COP bertugas meninjau secara teratur pelaksanaan konvensi setiap negara anggota UNFCCC. Dalam melakukan tugas ini, COP dapat mengadopsi dan membuat mandat atau suatu keputusan yang diperlukan untuk mempromosikan pelaksanaan yang efektif dari konvensi. COP bertanggung jawab untuk mengkaji ulang implementasi konvensi dan instrumen legal lain terkait dengan konvensi. COP juga berkewajiban membuat keputusan yang diperlukan untuk meningkatkan implementasi konvensi. Sesi pertemuan COP umumnya berjalan selama dua minggu dan dilakukan paralel dengan sesi Subsidiary Body for Scientific and Technological Advice 19 SBSTA dan Subsidiary Body for Implementation SBI Deptan 2010. COP terdiri dari semua negara anggota UNFCCC dan biasanya bertemu setiap tahun selama jangka waktu dua minggu. Pertemuan ini diikuti oleh delegasi pemerintah negara anggota UNFCCC, pengamat organisasi, dan wartawan. COP mengevaluasi status perubahan iklim dan efektivitas perjanjian. COP mengkaji apa yang sudah dilakukan oleh setiap negara anggota dalam mengimplementasikan konvensi yang telah diambil. Dalam melaksanakan tugasnya, COP meninjau komunikasi nasional 8 dan persediaan emisi serta memanfaatkan pengalaman untuk melanjutkan mengatasi perubahan iklim. Dalam menjalankan tugasnya, COP dibantu oleh beberapa badan resmi, yaitu UNFCCC n.d. 11: a. Subsidiary Body for Scientific and Technological Advice SBSTA sebagai penasehat COP mengenai masalah-masalah iklim, lingkungan, teknologi, dan metode. SBSTA dan COP bertemu dua kali dalam setahun. b. Subsidiary Body for Implementation SBI yang membantu meninjau bagaimana konvensi diimplementasikan, misalnya dengan menganalisis komunikasi nasional yang disampaikan oleh negara anggota. Selain itu, SBI juga berkaitan dengan masalah keuangan dan administrasi. SBI dan COP bertemu dua kali dalam setahun. c. Kelompok ahli berdasarkan konvensi UNFCCC, ada tiga kelompok. Kelompok pertama adalah Consultative Group of Experts CGE. CGE membangun komunikasi nasional dari negara non-Annex yang merupakan negara- 8 Komunikasi nasional yaitu setiap anggota UNFCCC harus menyampaikan laporan nasional atas pelaksanaan konvensi yang biasanya berisi tentang keadaan nasional, sumber daya keuangan dan transfer teknologi, pendidikan dan kesadaran masyarakat kepada COP. 20 negara berkembang untuk menyiapkan laporan nasional mengenai isu perubahan iklim. Kelompok kedua adalah Least Developed Country Expert Group LEG. LEG memberikan saran pada negara-negara berkembang dalam mengintegrasikan program-program nasionalnya dengan menjaga sistem iklim sehingga dapat beradaptasi dengan perubahan iklim. Kelompok ketiga adalah Expert Group on Technology Transfer EGTT. EGTT bertugas untuk memacu transfer teknologi dari negara industri maju ke negara berkembang. d. Global Environment Facility GEF merupakan mitra instansi COP yang bertugas mendanai proyek-proyek di negara-negara berkembang yang memiliki manfaat bagi lingkungan global. Pada dasarnya, COP merupakan badan tertinggi konvensi UNFCCC dan juga terdapat the Conference of the Parties serving as the meeting of the Parties to the Kyoto Protocol CMP yang merupakan badan tertinggi dalam Protokol Kyoto yang sama-sama tergabung di dalam bagan struktur UNFCCC UNFCCC n.d. 12. Fungsi CMP yang berkaitan dengan Protokol Kyoto sama dengan yang dilakukan COP untuk konvensi. COP dan CMP sama-sama bertemu setiap tahun dalam periode yang sama. Sama seperti COP, badan tetap yang membantu CMP berdasarkan konvensi adalah Subsidiary Body for Scientific and Technological Advice SBSTA dan the Subsidiary Body for Implementation SBI. CMP bertugas mempersiapkan sidang para negara-negara anggota yang telah meratifikasi Protokol Kyoto 9 . Peserta pada konvensi yang bukan merupakan negara dalam Protokol Kyoto, dapat berpartisipasi dalam CMP tetapi tidak mempunyai hak 9 Pada pertemuan COP-13 di Bali tahun 2007, Australia meratifikasi Protokol Kyoto dan hingga saat ini dari seluruh negara anggota UNFCCC yang belum meratifikasi Protokol Kyoto hanya Amerika Serikat. 21 dalam pengambilan keputusan. Pertemuan pertama CMP dengan negara-negara yang telah meratifikasi Protokol Kyoto diadakan di Montreal, Kanada, pada Desember 2005 bersamaan dengan dilaksanakannya COP-11.

E. Komitmen UNFCCC

Terdapat lima komitmen yang harus dilaksanakan oleh UNFCCC UNFCCC n.d. 13, yaitu: 1. Memberikan dukungan kepada negara-negara anggota untuk mengambil tindakan pengurangan emisi sehingga dapat beradaptasi dengan perubahan iklim pada tingkat global, regional, dan nasional. 2. Memberikan dukungan penuh bagi pemerintah negara-negara anggota UNFCCC dalam mengimplementasikan konvensi dan Protokol Kyoto. 3. Membantu negara-negara anggota untuk menciptakan dan memelihara kondisi domestik yang kondusif sehingga dapat lebih efektif dan efisien pada saat mengimplementasi Protokol Kyoto. 4. Menyediakan dan menyebarluaskan informasi dan data yang dapat dipahami oleh seluruh masyarakat di dunia tentang perubahan iklim serta upaya-upaya untuk mengatasinya. 5. Mempromosikan dan meningkatkan keterlibatan aktif Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, bisnis dan industri, serta keterlibatan masyarakat internasional dalam penanggulangan perubahan iklim melalui komunikasi yang efektif.

F. Peserta dalam Konferensi Perubahan Iklim UNFCCC

UNFCCC hingga saat ini memiliki 194 negara anggota dan satu organisasi integrasi ekonomi regional yang menjadi anggota konvensi UNFCCC UNFCCC 22 n.d. 3. Negara-negara yang menjadi anggota UNFCCC ini terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu; kelompok negara Annex I, kelompok negara non-Annex, dan observer. Annex I merupakan negara-negara industri maju yang telah menjalankan industrinya sejak tahun 1950-an dan merupakan anggota dari Organisation for Economic Cooperation and Development OECD 10 , ditambah dengan negara- negara dengan ekonomi dalam transisi Economic in TransitionEIT, seperti; pecahan Uni Soviet dan beberapa negara dari Eropa Tengah dan Timur UNFCCC n.d. 15. Kelompok negara Annex I ini harus menyediakan keuangan untuk negara- negara berkembang dalam melakukan kegiatan pengurangan emisi sesuai amanat konvensi serta membantu mereka untuk beradaptasi terhadap dampak dari perubahan iklim. Tabel 2.1. Daftar Negara-negara yang Tergabung dalam Kelompok Annex 1 No. Kelompok Annex I Negara 1. Negara yang tergabung dalam OECD Australia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kanada, Denmark, Estonia, European Union, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Irlandia, Italia, Jepang, Luxembourg, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Polandia, Portugal, Republik Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat. 2. Negara yang tergabung dalam EIT Latvia, Lithuania, Malta, Belarus, Romania, Kroasia, Lietchtenstein, Monako, Federasi Rusia, dan Ukraina. Sumber: UNFCCC n.d. 14 Kelompok kedua adalah kelompok negara non-Annex. Kelompok ini terdiri dari negara-negara berkembang dan beberapa di antaranya diakui oleh konvensi sebagai negara yang rentan terhadap dampak negatif dari perubahan iklim karena 10 OECD merupakan forum di mana pemerintah negara-negara anggota dapat bekerja sama dan mendorong perubahan ekonomi meningkatkan produktivitas, arus perdagangan global dan investasi, sosial, dan lingkungan.