Konsep Sistem Ekonomi Cina pada Masa Mao Hingga Saat Ini tahun
38 Reynolds 1984, 71 menjelaskan bahwa sebagai negara agraris, total
ekspor yang berasal dari produk hasil pertanian Cina pada awal tahun 1950 sekitar 50 persen, sementara pada tahun 1969 sekitar 37 persen, dan pada tahun 1979
menurun drastis hingga sekitar 23 persen. Namun, pada awal tahun 1980, Cina menjadi negara importir produk pertanian sehingga total nilai impornya melebihi 1
Milliar USD. Hal ini terjadi karena pada tahun 1979 terjadi transformasi perekonomian yang besar di Cina.
Kemudian, menurut Irham 2009, 1 pasca meninggalnya Mao Zedong pada tahun 1976 terjadi transisi politik di Cina dengan munculnya Deng Xiaoping
sebagai pemimpin baru. Deng Xiaoping mempunyai visi baru mengenai komunisme negaranya serta menghasilkan kemajuan perekonomian yang
signifikan. Visi baru tersebut diwujudkan dengan menjunjung tinggi ideologi komunisme dengan tetap memegang teguh kekuasaan partai namun tetap memulai
proses liberalisasi dan modernisasi di Cina. Elizabeth J. Perry dikutip dalam Naisbitt 2010, 22 menjelaskan bahwa
Cina mengambil bagian-bagian kapitalisme sebagai alat yang bermanfaat untuk mencapai sasaran ekonomi, tetapi tidak melepas pijakan politiknya. Pada sistem
pembangunan perekonomiannya, Cina mempunyai sistem ekonomi khusus yang hanya dimiliki oleh Cina. Sistem ekonomi ini muncul pada tahun 1978 masa
pemerintahan Deng Xiaoping yang memiliki slogan gaige kaifang yang berarti reformasi dan membuka diri Wibowo 2007, 2.
Menurut Heggelund 2007, 158 Deng Xiaoping melaksanakan inisiatif kebijakan ekonomi yang menjadi prioritas politik Cina dan dianggap telah berhasil
mengurangi kemiskinan serta dapat memperbaiki tingkat hidup masyarakatnya. Heggelund menambahkan 2007, 158 bahwa bentuk kebijakan ekonomi Deng
39 Xiaoping dilakukan dalam empat bidang modernisasi, yaitu; pertanian, industri,
pertahanan nasional, dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hasil dari kebijakan ini, dapat terlihat dari pesatnya pertumbuhan ekonomi Cina.
Menurut Irham 2009, 2 pada tahun 1978, Cina mulai menggunakan sistem ekonomi pasar sosialis yang menggantikan sistem ekonomi terencana pusat
yang digagas pada masa Mao Zedong. Sistem ekonomi Cina berorientasi terhadap pasar namun tetap berada dalam bingkai sistem politik yang digariskan oleh Partai
Komunis Cina sehingga sistem ini sering juga disebut dengan Sistem Sosialis dengan karakteristik Cina.
Kebijakan ekonomi pasar sosialis ini telah mendorong masyarakat pedesaan untuk melakukan urbanisasi ke perkotaan guna mencari pekerjaan yang
lebih baik. Arus urbanisasi inilah, yang menurut PM Wen Jiabao Jiabao 2011, merupakan permasalahan utama di Cina sebagai efek samping dari industrialisasi
nasional yang di mulai tahun 1978 sehingga Cina menjadi salah satu negara dengan tingkat urbanisasi terbesar di dunia. Meskipun telah melakukan urbanisasi,
menurut PM Wen Jiabao, hanya sebagian masyarakat dan wilayah di negaranya yang sudah kaya.
Data yang memperlihatkan bahwa sebagian masyarakat Cina masih miskin adalah data pada tahun 2007, yakni sebanyak 21,5 juta penduduk desa masih hidup
di bawah garis kemiskinan dengan rasio nilai pendapatan hanya 90 USD per tahun CIA 2011. Selanjutnya, data CIA juga menyebutkan bahwa 35,5 juta penduduk
desa yang hidupnya sedikit lebih baik namun masih tergolong dalam masyarakat miskin dengan pendapatan hanya 125 USD pertahun. Hal ini membuktikan bahwa
pertumbuhan perekonomian Cina belum merata sehingga negara ini harus terus meningkatkan perekonomian negaranya agar semua rakyatnya sejahtera.
40 Pada tahun 2008, sekitar 38,1 persen penduduk Cina bekerja di sektor
pertanian CIA 2011. Menurut data CIA sekitar 34,1 persen penduduk Cina bekerja di sektor jasa, dan terakhir sekitar 27,8 persen bekerja di sektor industri.
Dengan besarnya jumlah penduduk Cina, maka timbul persaingan kompetitif untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini tampak pada jumlah pengangguran di tahun 2009
yakni sebesar sebesar 4,3 persen dari sekitar 1,3 milliar jumlah penduduknya CIA 2011.
Sejak tahun 1978 hingga 2005, perdagangan internasional Cina meningkat 69 kali lipat dengan tingkat pertumbuhan per tahun sebesar 17 persen Irham 2009,
3. Pada tahun 2005, Cina menjadi negara pengekspor terbesar ketiga di dunia. Rasio angka impor dibandingkan ekspor dalam gross domestic product GDP
adalah 63 persen pada tahun 2005. Hal ini, menjadikan Cina masuk dalam jajaran negara-negara yang terintegrasi ke dalam perekonomian dunia. Sementara itu,
perolehan devisa melonjak ke angka 1 triliun USD pada akhir tahun 2006. Tabel berikut akan menjelaskan peningkatan jumlah GDP Cina dari tahun 2008 hingga
2010. Tabel 3.1 GDP Cina tahun 2008, 2009 dan 2010
No. Periode
Jumlah GDP Cina Jumlah GDP
per kapita Asal GDP tahun 2010
1. Tahun
2008 8,204 Trilyun USD
6.400 USD 2.
Tahun 2009
9,144 Trilyun USD 6.900 USD
3. Tahun
2010 10,09 Trilyun USD
7.600 USD Pertanian 9,6
Industri 46,8 Jasa 43,6
Sumber: CIA 2011
Dari tabel 3.1 di atas dapat terlihat bahwa GDP Cina periode 2010 paling besar berasal dari sektor industri. Pada tahun 2008 dan 2009 juga tentunya asal
GDP Cina tidak jauh berbeda dibandingkan tahun 2010. Untuk itu, dengan
41 tingginya tingkat perkembangan industri di Cina tentunya berdampak pada
kerusakan lingkungan baik di dalam negeri maupun global. Peningkatan sektor industri Cina dikarenakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negaranya
guna pemerataan kesejahteraan bagi rakyatnya. Menurut Wibowo 2007, 31 Peningkatan pertumbuhan ekonomi Cina saat
ini sering dikaitkan dengan berbagai macam kebijakan pemerintah dibidang penanaman modal asing. Selanjutnya, Irham 2009, 3 menjelaskan bahwa selama
tahun 1986 hingga 2009, modal asing yang masuk ke Cina sebesar 620 milyar USD. Investor asing mendapat berbagai macam kemudahan yang secara khusus
diberikan ke wilayah-wilayah yang disebut zona ekonomi khusus dan zona pembangunan ekonomi dan teknologi. Terdapat empat zona ekonomi khusus yaitu
Shenzen, Zhuhai, Shantou, dan Xiamen. Sementara, zona pengembangan ekonomi dan teknologi ada di kota-kota pesisir timur Cina.
Selanjutnya, menurut Wibowo 2007, 54 meskipun Cina sudah mengizinkan investor asing untuk masuk, namun pemerintah Cina tetap melakukan
proteksi dalam beberapa sektor industri kunci. Sektor industri kunci yang dimonopoli negara, diantaranya adalah sektor perbankan, listrik, telekomunikasi,
pos, kereta api, penerbangan, dan persenjataan. Selain itu, perusahaan swasta juga tidak diizinkan masuk ke dalam produksi tembakau, baja, kimia berbahaya,
minyak dan gas, emas dan perak, serta pembuatan seragam untuk angkatan bersenjata, dan sebagainya.
Menurut data CIA 2011 peningkatan industri Cina relatif cepat dan tinggi sehingga menjadikan negara ini menjadi nomor dua setelah Amerika Serikat dalam
memproduksi jasa. Namun, peningkatan industri Cina tetap menjadikan pendapatan perkapita negaranya di bawah rata-rata negara dunia disebabkan belum
42 meratanya kesejahteraan rakyatnya karena jumlahnya yang sangat besar. Selain itu,
pemerintah Cina juga mengalami beberapa tantangan ekonomi. Tantangan pertama adalah pemerintah Cina harus mempertahankan pertumbuhan lapangan kerja yang
memadai bagi warganya yang menjadi imigran karena sekitar 200 juta pekerja dari pedesaan pindah ke kota untuk mencari pekerjaan. Kedua, pemerintah Cina harus
mengurangi korupsi dan kejahatan ekonomi di negaranya. Kemudian, tantangan terakhir adalah pemerintah Cina arus mentransformasi perekonomian yang cepat
karena peningkatan industri mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan. Kegiatan industri yang dilakukan oleh Cina ini menimbulkan dampak
negatif terhadap lingkungan. Sejak dimulainya kebijakan ekonomi baru Cina tahun 1978, terjadi beberapa masalah lingkungan dan yang terburuk terjadi pada tahun
1982 hingga 1989 Lieberthal 1995, 282. Masalah lingkungan ini mengakibatkan Cina kehilangan sepertiga hutannya dan lahan pertanian yang produktif berkurang
sebanyak 0,5 persen per tahun. Dalam pelaksanaan Kongres Nasional Partai ketujuh belas pada musim
gugur tahun 2007, secara resmi ditegaskan bahwa terjadi pergeseran yang pada awalnya fokus pada pertumbuhan ekonomi, menuju peningkatan kualitas hidup
dan pemulihan lingkungan hidup Naisbitt 2010, 79. Naisbitt juga menyebutkan 2010, 80 pada tahun 2007 menurut Presiden Hu Jintao, model pembangunan
ekonomi global yang menjadikan Cina sebagai bintang dalam peningkatan perindustrian yang menyebabkan emisi GRK dinyatakan sudah usang. Model
pembngunan ekonomi global baru sedang disusun yaitu model pertumbuhan pembangunan yang ilmiah sehingga sejak tahun 2007 pembangunan ekonomi di
Cina harus memasukkan standar kelestarian lingkungan, energi, dan penggunaan sumber daya alam.
43 Model pembangunan yang ilmiah menurut Presiden Hu Jintao, Cina sedang
berubah menjadi negara industrialis, berbasis informasi, metropolis, berorientasi pasar, dan internasional dalam Naisbitt 2010, 80. Dengan kata lain, Cina akan
memasuki bidang-bidang yang sekarang berada di negara Barat. Akan ada banyak industri dibidang bio energi, teknologi pengendalian polusi, serta pengelolaan
limbah yang disesuaikan dengan praktik-praktik inovatif dalam pertanian tradisional dan manufaktur.