Analisis Deskriptif Analisis Kesenjangan gap

Setelah kuesioner terkumpul, data diolah dengan menghitung rata-rata tingkat kepentingan atau bobot masing-masing fasilitas aktual dan rata-rata tingkat kenyamanan atau kepuasan terhadap fasilitas aktual. Serta menghitung perkiraan dampak fasilitas harapan fasilitas CNE yang diharapkan terhadap tingkat kenyamanan konsumen Rumus perhitungan nilai kepentingan untuk setiap fasilitas CNE jumlah atau rata-rata bobot. K 1 X 1 + K 2 X 2 + K 3 X 3 + K 4 X 4 NKi = …………….5 r Keterangan : NKi = Nilai kepentingan terhadap setiap item fasilitas K 1 = Jumlah responden dengan jawaban A K 2 = Jumlah responden dengan jawaban B K 3 = Jumlah responden dengan jawaban C K 4 = Jumlah responden dengan jawaban D r = Total responden 1, 2, 3, 4 = Skor yang diberikan responden Rumus perhitungan nilai kenyamanan atau kepuasan untuk setiap item fasilitas aktual tersedia saat ini : Y 1 X 1 + Y 2 X 2 + Y 3 X 3 + Y 4 X 4 NYi = …………….6 r Keterangan : Nyi = Nilai kenyamanan terhadap setiap item fasilitas aktual Y 1 = Jumlah responden dengan jawaban A Y 2 = Jumlah responden dengan jawaban B Y 3 = Jumlah responden dengan jawaban C Y 4 = Jumlah responden dengan jawaban D 1, 2, 3, 4 = Skor yang diberikan responden

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran

Pertumbuhan industri jasa yang semakin pesat tentunya menuntut produsen untuk memberikan perhatian ekstra pada jasa yang akan mereka pasarkan. Untuk bertahan dalam persaingan sengit, pelayanan seorang dokter gigi seharusnya tidak cukup hanya dengan mengandalkan pelayanan jasa inti atau essential saja. Terlebih lagi produsen jasa harus menyadari bahwa konsumen yang dihadapi sekarang bukanlah konsumen yang pasif tapi adalah konsumen yang sensitif dan emosional. Saat ini konsumen mungkin tidak hanya berfokus pada kebutuhan pokok atau layanan inti essential dari dokter gigi seperti kompetensi dan keahlian dokter, kualitas obatnya, profesionalitas kerja dan lain-lain. Hal-hal yang mungkin dianggap kecil seperti kondisi ruang tunggu pribadi, tawaran minuman segar, ketersediaan TV dan lain-lain Critical Non- Essential di tempat praktek tentu akan mampu membuat perbedaan besar. Hal ini tentu dapat meningkatkan kepuasan atau kenyamanan bagi pasien saat menunggu mendapat giliran diperiksa oleh dokter gigi. Analisis penerapan Critical Non-Essential CNE pada tempat praktek dokter gigi dilakukan berdasarkan penerapan aktual CNE dan berdasarkan keinginan konsumen terhadap CNE yang diterapkan. Analisis ini memungkinkan untuk melihat gap atau perbedaan antara penerapan CNE aktual dengan keinginan konsumen terhadap penerapan Critical Non-Essential CNE. Kajian terhadap penerapan Critical Non-Essential CNE di tempat praktek dokter gigi memungkinkan dokter gigi untuk mendapatkan informasi dan bahan analisa dalam mengambil keputusan selanjutnya. Critical Non- Essential CNE tentu bertujuan untuk membuat konsumen merasakan kenyamanan dan pada akhirnya mengalami memorable experience. Sehingga pelayanan jasa dokter gigi di Kota Kecamatan Bogor Tengah dapat terus tumbuh dan berkembang. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Kerangka pemikiran konseptual Meningkatnya Persaingan Industri Jasa Praktek Dokter Gigi di Bogor Tengah Peningkatan Pelayanan Jasa Lainnya atau jasa non-Inti Critical Non-Essential Praktek Dokter Gigi di