dinilai lebih berkualitas dibandingkan dokter gigi yang tingkat keramaiannya tinggi. Namun bila di rata-rata secara keseluruhan,
dominan pasien dari setiap kelas dokter gigi sudah merasakan tingkat kepuasan yang lumayan tinggi. Apabila melihat rata-rata kualitas dokter
gigi yang hampir sama, maka dokter gigi tidak bisa lagi hanya berfokus kepada skill dan kualitas dokter gigi semata namun harus mencari
faktor kompetitf lainnya yang bisa meningkatkan jumlah pasien.
4.3.2 Pelayanan Essential dan Non-Essential Terkait Jumlah dan
Kontinuitas Kunjungan Pasien
Penilaian terhadap pelayanan essential maupun non-essential tentunya terkait dengan frekuensi jumlah dan kontiniutas kunjungan.
Namun sebelumnya perlu ditentukan bagaimana penyebaran responden untuk setiap kelas. Sebagaimana yang terlihat pada Tabel 9, pasien yang
mengunjungi dokter gigi tertentu dengan frekuensi satu hingga dua kali cenderung merupakan pasien dokter gigi kelas sepi.
Tabel 9. Penyebaran Pasien Terkait Jumlah Kunjungan pada Setiap Kelas Dokter Gigi
Jumlah Kunjungan
Kelas Dokter Gigi Total
Ramai Sedang
Sepi 1 -2 Kali
31 24
45 100
Lebih dari 3 kali 37
34 29
100 Tempat praktek dokter gigi yang tingkat keraimaiannya rendah
cenderung memiliki pasien dengan jumlah kunjungannya yang rendah, atau bukan merupakan pasien langganan. Dan sebaliknya pasien yang
frekuensi kunjungannya tinggi justru kebanyakan tersebar di dokter gigi dengan tingkat keramaian tinggi. Namun, bila dilihat presentase untuk
setiap kelas secara keseluruhan, dimana pasien dokter gigi yang berasal dari kelas sepi, sedang dan ramai dominan merupakan pasien yang
sudah berlangganan. Rata- rata hampir 75 pasien dokter gigi baik dari kelas sepi, sedang dan ramai merupakan pasien dengan frekuensi
kunjungan yang tinggi atau merupakan pasien langganan.
Tabel 10. Penyebaran Pasien pada Setiap Kelas Dokter Gigi Sesuai Jumlah Kunjungan
Jumlah Kunjungan Kelas Dokter Gigi
Ramai Sedang
Sepi 1 -2 Kali
26 23
38 Lebih dari 3 kali
74 77
62 Total
100 100
100 Penilaian pasien terhadap pelayanan essential maupun non-
essential yang dirasakan tentunya terkait dengan seberapa sering pasien tersebut mengunjungi tempat praktek dokter gigi yang bersangkutan
seperti yang terlihat pada Tabel 11. Pasien yang baru datang satu sampai dua kali tentu akan memiliki penilaian dan persepsi yang
berbeda terhadap pelayanan dari pasien yang sudah berlangganan. Pasien yang baru mengunjungi dokter gigi satu sampai dua kali untuk
praktek dokter gigi yang pengunjungnya banyak dan sedang cenderung memiliki penilaian yang netral terhadap pelayanan essential yang
diberikan oleh dokter gigi. Sedangkan pasien dari tempat praktek dokter gigi yang tingkat keramaiannya rendah merasakan kepuasan yang lebih
dari cukup, seperti yang terlihat pada tabel berikut.
Tabel 11. Tingkat Kepuasan essential Terkait Jumlah Kunjungan
dan Kelas Dokter Gigi
Jumlah Kunjungan
Kelas Dokter Gigi Total
Ramai Sedang
Sepi 1 -2 Kali
3 3
4 4
Lebih dari 3 kali
4 4
4 4
Total 4
4 4
4 Penilaian pasien terhadap pelayanan essential maupun non-
essential yang dirasakan tentunya terkait dengan seberapa sering pasien tersebut mengunjungi tempat praktek dokter gigi yang bersangkutan.
Pasien yang baru datang satu sampai dua kali tentu akan memiliki penilaian dan persepsi yang berbeda terhadap pelayanan dari pasien
yang sudah berlangganan. Pasien yang baru mengunjungi dokter gigi satu sampai dua kali untuk praktek dokter gigi yang pengunjungnya