BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah singkat PT.Indosat
Sebagai salah satu operator seluler terbesar di Indonesia, PT. Indosat Tbk, mengalami beberapa perubahan yang relatif beragam dalam perjalanannya di dunia
telekomunikasi.
4.1.1.1 Sebelum Menjadi BUMN
Pelayanan telekomunikasi umum internasional pada mulanya dikelola oleh PT. Telkom. Pada saat tu telekomunikasi yang digunakan adalah sistem komunikasi
radio High Frequency HF dan Very High Frequency VHF. Dengan adanya sistem komunikasi satelit, dunia telekomunikasi mengalami
perubahan. Untuk memfasilitasi perubahan ini dibentuk organisasi International Telecommunication Satellite Intelsat yang berfungsi menyatukan standar
komunikasi satelit, yang beranggotakan negara-negara seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan tujuh negara Eropa.
Satelit pertama yang diberi nama Early Bird atau Intelsat I diluncurkan pada tanggal 6 April 1965 dan berada di atas lautan Atlantik. Satelit tersebut memiliki 2
transponder dengan bandwith 25 MHz dan kapasitas 240 kanal. Perkembangan sistem komunikasi satelit membawa pengaruh bagi Indonesia,
sehingga pada awal tahun 1967 timbul gagasan pemerintah Indonesia untuk ikut memanfaatkan satelit Intelsat. Penyelenggaraan jasa telekomunikasi di Indonesia
43
Universitas Sumatera Utara
dimulai dengan didirikannya Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi yang berkedudukan di Jalan Cisanggarung 9 Bandung, Jawa Barat, pada tahun 50-an.
Perkembangan selanjutnya terjadi pemisahan Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi menjadi dua perusahaan negara, yaitu Perusahaan Negara Pos dan
Giro dan Perusahaan Negara Telekomunikasi yang kemudian menjadi PT. Telekomunikasi Indonesia PT. Telkom.
Pelayanan jasa telekomunikasi hubungan domestik sepenuhnya dilaksanakan oleh PT.Telkom, sedangkan untuk hubungan internasional dilakukan dengan bekerja
sama dengan pihak swasta asing, yaitu Cable Wireless CW. Setelah kerja sama selesai, Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh PT. Indonesian Satellite Corporation
yang saat itu berkedudukan di Jalan Gondangdia Lama 26 Jakarta, melakukan kerja sama untuk menyelenggarakan pelayanan telekomunikasi internasional dengan
perusahaan swasta Amerika yaitu International Telephone Telegraph ITT Corporation pada tanggal 20 November 1967 dengan status Penanaman Modal Asing
PMA. Sebagai wujud nyata diadakan perjanjian Joint Venture International Pemerintah Indonesia, sedangkan ITT sebagai mitranya adalah penyewa selama 20
tahun. Berdasarkan perjanjian kerja sama internasional Pemerintah Indonesia dengan
ITT, dan sesuai dengan akte notaris Mohammad Said Tjoedin yang telah disahkan oleh Surat Keputusan Menteri Kehakiman No. J. A58824 tanggal 20 November
1967, maka berdirilah Perusahaan yang bergerak di bidang jasa Telekomunikasi Internasional Umum di Indonesia yang bernama PT. Indosat.
Universitas Sumatera Utara
Secara operasional PT. Indosat dikenal dengan selesai dibangunnya Stasiun Bumi
Intelsat di
Jatiluhur, Purwakarta,
Jawa Barat,
yang diresmikan
pemakaiannyaoleh Presiden Soeharto pada tanggal 28 September 1969. Untuk pertama kali antena standar adalah antena standar A yang berdiameter 27,4 meter
yang mengarah ke Samudera Pasifik bernama Pacific Ocean Region POR. Meningkatnya arus telekomunikasi internasional dari dan keluar Indonesia
mendorong dibangunnya antena kedua yang juga merupakan antena standar A berdiameter 32 meter yang mengarah ke Samudera Hindia bernama Indian Ocean
Region IOR, dan letaknya berdekatan dengan antena pertama. Penggunaan antena kedua tersebut diresmikan oleh Menteri Perhubungan
Rusmin Nurjadin pada tanggal 10 November 1979. Selanjutnya dibangun Sistem Komunikasi Kabel Laut SKKL ASEAN Indonesia-Singapura I-S pada tanggal 1
April 1980. Kemudian berdasarkan Keputusan Presiden No. 501980 diturunkan suatu tim
Keppres untuk meninjau kembali status perjanjian internasional antara Pemerintah Indonesia dengan ITT Corporation. Hasil peninjuan tim tersebut memutuskan untuk
membeli seluruh saham PT. Indosat oleh Pemerintah Indonesia. Penandatanganan naskah perjanjian pemebelian saham dilakukan oleh American CableRadio sebagai
wakil dari ITT Corp. dan Menteri Keuangan sebagai wakil dari Pemerintah Indonesia pada tanggal 30 September 1980.
4.1.1.2 Setelah Menjadi BUMN
PT. Indosat resmi menjadi Badan Usaha Milik Negara BUMN berbentuk Persero di Lingkungan Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi pada tanggal
Universitas Sumatera Utara
31 Desember 1980. Agar lebih meningkatkan mutu pelayanan telekomunikasi umum maka melalui PP No. 52,53, dan 54 tahun 1980, pengelolaan telekomunikasi dipisah
menjadi dua, yaitu : 1. Telekomunikasi untuk umum nasional diselenggarakan oleh PT. Telkom.
2. Telekomunikasi untuk umum internasional diselenggarakan oleh PT. Indosat. PT. Indosat kemudian menjadi badan usaha yang memberikan banyak
kontribusi terhadap pendapatan negara yang merintis usaha baru, mendorong kegiatan swasta serta berperan sebagai sumber talenta manajemen bagi pembangunan bangsa
dan negara. PT. Indosat mulai menjalankan jasa telekomunikasi internasional umum sejak
tanggal 1 Januari 1982, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. 235PL101PHB-81 tangga 20 Oktober 1981, Keputusan Direktorat Jenderal Pos dan
Telekomunikasi No. 143 Dirjen1981, serta perjanjian kerja sama internasional antara PT. Telkom dan PT. Indosat tanggal 31 Desember 1981.
Tahun 1982, dimulailah pembangunan Sentral Gerbang Internasional 2 SGI- 2 yang berlokasi di Medan. Sedangkan untuk menambah fasilitas Sistem Komunikasi
Kabel Laut SKKL, pada tanggal 2 Maret 1985 diresmikan pula SKKL Medan- Penang. Kemudian pada tanggal 8 September 1988, PT. Indosat turut serta dalam
pembangunan SKKL Asia Tenggara-Timur Tengah-Eropa Barat SEA-ME-WE. Tahun 1994, Sentral Gerbang Internasional SGI-3 dibangun di Batam dan PT.
Indosat juga mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, dan New York Stock Exchange sehingga resmi menjadi perusahaan publik.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 1999, pemerintah mengeluarkan kebijakan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Hal ini ditandai dengan
keluarnya UU No. 36 tahun 1999 yang berisikan bahwa PT. Indosat diberi izin menjadi penyelenggara telekomunikasi lokal domestik atau disebut dengan Full
Service Network Provider FSNP. Dengan demikian, Tekom tidak lagi memonopoli pasar telekomunikasi
domestik di Indonesia. Pada tanggal 14 Agustus 2000, pemerintah memberi izin kepada PT. Indosat untuk menyelenggarakan seluler Indosat Multi Media Mobile
IM3. Peluncuran seluler IM3 dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2001 di Batam. IM3 menjadi pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia.
PT. Satelindo menjual sahamnya kepada PT. Indosat pada tahun 2001 dan akhirnya dengan lima anak perusahaannya, PT. Indosat tergabung dalam Indosat
Group. Pada tanggal 27 Desember 2002,Pemerintah Indonesia mendivestasikan 41,94 sahamnya di PT. Indosat kepada Singapore Technologies Telemedia STT
Pte. Ltd. Dengan ini, PT. Indosat bukan lagi BUMN tetapi kembali menjadi bentuk perusahaan Penanaman Modal Asing PMA yang bergerak dalam jasa
telekomunikasi dan informasi. Pada bulan November 2003, diadakanlah penandatanganan penggabungan
Satelindo, IM3, dan Bimagraha ke dalam Indosat Group. Ini diikuti dengan perubahan secara menyeluruh mencakup human resources, teknolog, kultur, dan platform nilai-
nilai. Perubahan ni menunjukkan hasil yang menggembirakan dengan pendapatan 10 triliun rupiah.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2006, Indosat mendapatkan lisensi 3G dan melakukan ekspansi layanan telepon tetap nirkabel di 22 kota besar di Indonesia, dan kemudian pada
tanggal 29 November 2006 Indosat meluncurkan 3,5G untuk Jakarta dan Surabaya. Indosat 3,5G ini memungkinkan para pelanggan menikmati mutu suara dan video
yang lebih baik, dimana data rate mencapai 3,6 Mbps. 3,5G ini disebut juga HSDPA. Pada bulan Juni 2008, Singapore Technologies Telemedia STT Pte. Ltd.
Menjual sahamnya kepada Qatar Telecom.
4.1.2 Visi, Misi, dan Motto PT.Indosat