Teknik Penilaian Hasil Belajar

d. Teknik Penilaian Hasil Belajar

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada Bab I pasal 1 ayat 17, dinyatakan bahwa penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Pengumpulan data informasi tersebut dapat menggunakan berbagai teknik penilaian. Lebih lanjut lagi pada Bab IV pasal 22 ayat 2 dinyatakan bahwa teknik penilaian hasil pembelajaran dapat berupa tes tertulis, observasi, tes praktik, dan penugasan perseorangan atau kelompok. Menurut pedoman Badan Nasional Standar Pendidikan dalam Zainal Arifin, 2012: 60-61, teknik penilaian yang dapat digunakan yaitu: 1 Tes kinerja, yaitu menggunakan berbagai bentuk tes seperti tes keterampilan tertulis, tes identifikasi, tes simulasi, uji petik kerja, dan lain-lain. 2 Demonstrasi, yaitu dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan kompetensi yang dinilai. 3 Observasi, yaitu dapat dilakukan baik secara formal menggunakan instrumen yang sengaja dirancang untuk mengamati unjuk kerja dan kemajuan belajar peserta didik maupun secara informal dilakukan oleh pendidik tanpa menggunakan instrumen. 4 Penugasan, yaitu dilakukan dengan model proyek yang berupa sejumlah kegiatan yang dirancang, dilakukan, dan diselesaikan oleh peserta didik di luar kegiatan kelas, serta harus dilaporkan baik secara tertulis maupun lisan. Penugasan ini dapat pula berbentuk tugas rumah yang harus diselesaikan oleh peserta didik. 5 Portofolio, yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen dan karya-karya peserta didik dalam karya tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan belajar, dan prestasi belajar. 6 Tes tertulis, yaitu dilakukan dengan cara uraian essay dan objektif seperti benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan melengkapi. 7 Tes lisan, yaitu teknik yang menuntut jawaban lisan dari peserta didik yang dilaksanakan secara tatap muka secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Pendidik juga harus membuat daftar pertanyaan dan pedoman penskoran. 8 Jurnal, yaitu catatan peserta didik selama berlangsungnya proses pembelajaran yang berisi deskripsi proses pembelajaran termasuk kekuatan dan kelemahan peserta didik terkait dengan kinerja ataupun sikap. 9 Wawancara, yaitu cara untuk memperoleh informasi secara mendalam yang diberikan secara lisan dan spontan tentang wawasan, pandangan, atau aspek kepribadian peserta didik. 10 Inventori, yaitu skala psikologi yang digunakan untuk mengungkap sikap, minat, dan persepsi peserta didik terhadap objek psikologis ataupun fenomena yang terjadi. 11 Penilaian diri, yaitu teknik penilaian yang digunakan agar peserta didik dapat mengemukakan kelebihan dan kekurangan diri dalam berbagai hal. 12 Penilaian antarteman, yaitu teknik yang dilakukan dengan meminta peserta didik mengemukakan kelebihan dan kekurangan teman dalam berbagai hal. Penilaian ini dapat pula berupa sosiometri untuk mendapatkan informasi anak-anak yang favorit dan anak-anak yang terisolasi dalam kelompoknya. Teknik penilaian ada dua yaitu tes dan non tes. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing teknik penilaian tersebut: 1 Tes Menurut Zainal Arifin 2012: 118: Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik. Dalam rumusan ini terdapat beberapa unsur penting. Pertama, tes merupakan suatu cara atau teknik yang disusun secara sistematis dan digunakan dalam rangka kegiatan pengukuran. Kedua, di dalam tes terdapat berbagai pertanyaan atau pernyataan atau serangkaian tugas yang harus dijawab dan dikerjakan oleh peserta didik. Ketiga, tes digunakan untuk mengukur suatu aspek perilaku peserta didik. Keempat, hasil tes peserta didik perlu diberi skor atau nilai. Menurut Suharsimi Arikunto 2012: 47-53, ditinjau dari segi kegunaannya untuk mengukur siswa, tes dibagi menjadi tiga, yaitu tes diagnostik, tes formatif, dan tes sumatif. Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan siswa sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat. Tes formatif merupakan tes yang dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti program tertentu. Tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok atau sebuah program yang lebih besar. Dilihat dari bentuk jawaban peserta didik, tes dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan Zainal Arifin, 2012: 124. Tes tertulis merupakan tes yang menuntut jawaban dari peserta didik dalam bentuk tertulis dimana dalam tes tertulis ini terdapat dua bentuk yaitu bentuk uraian essay dan bentuk objektif Zainal Arifin, 2012: 124. Bentuk uraian meliputi uraian terbatas dan uraian bebas. Bentuk objektif meliputi pilihan ganda, isian, benar salah, menjodohkan, serta jawaban singkat. Tes lisan merupakan tes yang menuntut jawaban dari peserta didik dalam bentuk lisan Zainal Arifin, 2012: 148. Sedangkan tes perbuatan ialah tes yang menuntut jawaban dari peserta didik dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan. 2 Nontes Suharsimi Arikunto 2012: 41-46 menyebutkan bahwa yang tergolong teknik nontes adalah sebagai berikut: a Skala bertingkat rating scale menggambarkan suatu nilai berbentuk angka yang diletakkan dalam jarak sama dan bertingkat terhadap sesuatu hasil pertimbangan. b Kuesioner questionair adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur responden. c Daftar cocok check list adalah deretan pernyataan yang biasanya singkat-singkat, dimana responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok √ di tempat yang sudah disediakan. d Wawancara interview adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya jawab sepihak. e Pengamatan observation adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. f Riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama masa kehidupannya. Menurut Zainal Arifin 2012: 168-177, selain yang telah disebutkan di atas, ada teknik nontes yang belum disebutkan yaitu studi kasus, catatan insidental, sosiometri, dan inventori kepribadian. Studi kasus adalah studi yang mendalam dan komprehensif tentang peserta didik, kelas atau sekolah yang memiliki kasus tertentu. Catatan insidental adalah catatan-catatan singkat tentang peristiwa-peristiwa sepintas yang dialami peserta didik secara perseorangan. Sosiometri adalah suatu prosedur untuk merangkum, menyusun, dan sampai batas tertentu dapat mengkuantifikasi pendapat-pendapat peserta didik tentang penerimaan teman sebayanya serta hubungan di antara mereka. Inventori kepribadian hampir sama dengan tes kepribadian yang membedakan jika pada tes kepribadian memakai kriteria benar- salah, sedangkan dalam inventori kepribadian semua jawaban benar selama siswa menyatakan yang sesungguhnya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknik penilaian hasil belajar terdiri dari dua macam yaitu tes dan nontes. Dalam penelitian ini, teknik penilaian hasil belajar yang digunakan yaitu teknik tes dengan bentuk tes objektif dan uraian.

3. Strategi Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching and