57
2 Kondisi tempat tinggal
b Aktivitas Subjek
c Hubungan Subjek dengan orang-orang terdekat
1 Keluarga
2 Temanpacar
3.4.2 Wawancara
Esterberg 2002 dalam Sugiyono 2009: 72 mendefinisikan wawancara sebagai berikut: “a meeting of two persons to exchange information and idea
through queation and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particulat topic”. Wawancara merupakan
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi atau ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Wawancara oleh Rahayu 2004: 63 diartikan sebagai perbincangan yang menjadi sarana untuk mendapatkan informasi tentang orang lain, dengan tujuan
penjelasan atau pemahaman tentang orang tersebut dalam hal tertentu. Hasil wawancara merupakan suatu laporan subjektif tentang sikap seseorang terhadap
lingkungannya dan terhadap dirinya. Lincoln dan Guba dalam Rahayu 2004: 64 mengemukakan bahwa tujuan
wawancara antara lain mengontruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutaan, kepedulian, dan lain-lain.
Wawancara dilakukan dengan teknik wawancara dengan menggunakan petunjuk umum wawancara. Dalam proses wawancara ini, peneliti dilengkapi
pedoman wawancara yang sangat umum, yang mencantumkan isu-isu yang harus
58
diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tanpa bentuk pertanyaan eksplisit. Poerwandari, 2009: 146.
Demikian pula penggunaan dan pemilihan kata-kata untuk wawancara dalam hal tertentu tidak perlu dilakukan sebelumnya. Petunjuk wawancara berupa
matriks penelitian hanyalah berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat
seluruhnya tercakup. Pelaksanaan wawancara dan pengurutan pertanyaan disesuaikan dengan keadaan rinforman dalam konteks wawancara yang
sebenarnya. Wawancara yang demikian disebut, wawancara semi terstruktur. Pada
umumnya berlangsung dalam waktu yang cukup panjang biasanya satu jam atau lebih dan bisa berlangsung secara intens, bergantung pada topik yang dibahas
Smith, 2009: 83. Sesuatu hal yang masuk apabila kita berusaha memastikan bahwa sebisa mungkin wawancara akan berlangsung tanpa ada interupsi, dan
biasanya akan lebih baik apabila wawancara dilaksanakan hanya dengan responden saja.
Pewawancara dalam wawancara semi terstruktur memiliki peran untuk memfasilitasi dan menuntun, bukannya mendiktekan secara persis apa yang
berlangsung selama pertemuan tersebut. Pewawancara menggunakan daftar tersebut sebagai petunjuk untuk bidang minat yang umum dan sebagai rambu-
rambu manakala partisipan mengalami kesulitan, akan tetapi responden harus dibiarkan memiliki peranan yang besar dalam menentukan bagaimana
berlangsungnya wawancara.
59
Wawancara dilakukan kepada subjek penelitian, yaitu pada anak jalanan perempuan yang terlibat pelacuran, keluargateman terdekat subjek, dan
pembimbing lapangan orang yang ditunjuk oleh Yayasan Setara. Informasi yang akan digali melalui wawancara tersebut antara lain yang berkaitan dengan latar
belakang subjek, faktor-faktor yang mempengaruhi pelacuran, sikap subjek terhadap mimpi cita-cita, cara menuju superioritas, hubungan subjek dengan
orang-orang terdekat, dan cara subjek bertindak terhadap masalah yang terjadi.
3.4.3 Catatan Lapangan