Penyelesaian Kredit Bermasalah Melalui Restrukturisasi Utang 1. Pengertian Kredit Bermasalah

58

BAB III PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH DARI PERSEROAN TERBATAS

PAILIT YANG OBJEK JAMINANNYA MILIK PIHAK KETIGA

A. Penyelesaian Kredit Bermasalah Melalui Restrukturisasi Utang 1. Pengertian Kredit Bermasalah

Kredit bermasalah seringkali dipersamakan dengan kredit macet, padahal keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Kredit bermasalah adalah kredit dengan kolektibilitas macet ditambah dengan kredit-kredit yang memiliki kolektibilitas diragukan yang mempunyai potensi untuk menjadi macet. 91 Selanjutnya mengenai kriteria kolektibilitas kredit lancar apabila kredit tidak terdapat tunggakan, baik angsuran pokok maupun bunga, atau terdapat tunggakan angsuran pokok ataupun tunggakan bunga tetapi belum melampaui 1 bulan bagi kredit yang masa angsurannya 1 bulan, atau belum melampaui 3 bulan bagi kredit yang masa angsurannya 2 bulan sampai 3 bulan, atau belum melampaui 6 bulan bagi kredit yang masa angsurannya 4 bulanan atau lebih. 92 Kriteria kolektibilitas kredit kurang lancar apabila terdapat tunggakan angsuran pokok yang melampaui 1 bulan dan belum melampaui 2 bulan bagi kredit dengan masa angsuran kurang dari 1 bulan, atau melampaui 3 bulan dan belum melampaui 6 bulan bagi kredit yang masa angsurannya 2 bulanan atau 3 bulanan, atau melampaui 6 bulan dan belum melampaui 12 bulan bagi kredit yang masa 91 H.R. Daeng Naja, Op.cit., hlm.329. 92 Ibid., hlm.304. Universitas Sumatera Utara 59 angsurannya 6 bulanan atau lebih, terdapat tunggakan bunga yang melampaui 3 bulan bagi kredit yang masa angsurannya kurang dari 1 bulan, atau melampaui 3 bulan dan belum melampaui 6 bulan bagi kredit yang masa angsurannya lebih dari 1 bulan. 93 Kriteria kolektibilitas kredit diragukan apabila kredit tidak tidak memenuhi kriteria kredit lancar dan kurang lancar, yang berdasarkan penilaian dapat disimpulkan bahwa kredit masih bisa diselamatkan dan agunannya bernilai sekurang- kurangnya 75 dari utang peminjam termasuk bunganya, atau kredit tidak dapat diselamatkan, tetapi agunannya masih bernilai sekurang-kurangnya 100 dari utang peminjam. 94 Sedangkan kriteria kolektibilitas kredit macet, apabila tidak memenuhi kriteria kredit lancar, kurang lancar, dan diragukan, atau memenuhi kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 21 bulan sejak digolongkan sebagai kredit diragukan belum ada pelunasan atau usaha penyelamatan kredit. 95 Ekonomi suatu negara seharusnya merupakan suatu paduan yang efisien dan saling mendukung diantara kegiatan-kegiatan sektor riil. Saat ini dapat dikatakan bahwa penyediaan berbagai jasa keuangan perbankan merupakan sektor yang strictly well regulated. Hal ini terjadi karena perbankan menyangkut kepentingan jumlah orang banyak. Situasi di Indonesia adalah suatu hal yang cukup memberi gambaran bahwa perbankan merupakan sektor yang sangat diatur. Meskipun 93 Ibid., hlm.304-305. 94 Ibid., hlm.305. 95 Ibid. Universitas Sumatera Utara 60 perbankan merupakan sektor yang strictly well regulated, tetapi kredit macet masih dapat terjadi diantaranya disebabkan karena : 96 a. Kesalahan appraisal; b. Membiayai proyek dari pemilik terafiliasi; c. Membiayai proyek yang direkomendasi oleh kekuatan tertentu; d. Dampak makro ekonomi unforecasted variable; e. Kenakalan nasabah. Sedangkan Siswanto Sutojo mengatakan bahwa kredit bermasalah dapat timbul selain karena sebab-sebab dari pihak kreditor, sebagian besar kredit bermasalah timbul karena hal-hal yang terjadi pada pihak debitor, antara lain : 97 a. Menurunnya kondisi usaha bisnis perusahaan yang disebabkan merosotnya kondisi ekonomi umum dan atau bidang usaha dimana mereka beroperasi. b. Adanya salah urus dalam pengelolaan usaha bisnis perusahaan, atau karena kurang berpengalaman dalam bidang usaha yang mereka tangani. c. Problem keluarga, misalnya perceraian, kematian, sakit yang berkepanjangan, atau pemborosan dana oleh salah satu atau beberapa orang anggota keluarga debitor. d. Kegagalan debitor pada bidang usaha atau perusahaan mereka yang lain. e. Kesulitan likuiditas keuangan yang serius. 96 H. Budi Untung, Kredit Perbankan di Indonesia, Yogyakarta: Andi Offset, 2000, hlm.121. 97 Siswanto Sutojo, The Management of Commercial Bank, Jakarta: Damar Mulia Pustaka, 2007, hlm.171-172. Universitas Sumatera Utara 61 f. Munculnya kejadian di luar kekuasaan debitor, misalnya perang dan bencana alam. g. Watak buruk debitor yang dari semula memang telah merencanakan untuk tidak akan mengembalikan kredit. Sebagian besar kredit bermasalah tidak muncul secara tiba-tiba. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya kasus kredit bermasalah merupakan satu proses, yang diibaratkan api dalam sekam. Banyak gejala tidak menguntungkan yang menjurus kepada kasus kredit bermasalah, sebenarnya telah bermunculan jauh sebelum kasus itu sendiri timbul di permukaan. Bilamana gejala tersebut dapat dideteksi dengan tepat dan ditangani secara professional sedini mungkin, ada harapan kredit yang bersangkutan dapat dicegah. Sebaliknya bilamana api yang membara dalam sekam itu tidak dideteksi atau dibiarkan saja, transaksi kredit akan berakhir dengan bencana, terutama bagi pihak kreditor. Gejala-gejala yang muncul sebagai tanda akan terjadinya kredit bermasalah adalah : 98 a. Penyimpangan dari berbagai ketentuan dalam perjanjian kredit; b. Penurunan kondisi keuangan perusahaan; c. Frekuensi pergantian pimpinan dan tenaga inti; d. Penyajian bahan masukan secara tidak benar; e. Menurunnya sikap kooperatif debitor; f. Penurunan nilai jaminan yang disediakan; g. Problem keuangan atau pribadi. 98 Ibid., hlm.173. Universitas Sumatera Utara 62

2. Penyelesaian Kredit Bermasalah Melalui Restrukturisasi Utang