Perencanaan ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Orientasi Masa Depan

Faktor Internal a. Konsep Diri Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang yang pada akhirnya menyebabkan ia sadar akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang berlangsung tersebut kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan.Konsep diri biasanya bertambah stabil dalam periode masa remaja. Hal ini memberi perasaan kesinambungan dan memungkinkan remaja memandang diri sendiri dalam cara yang konsisten, tidak memandang diri hari ini berbeda dengan hari lain. Hal ini juga meningkatkan harga diri dan memperkecil perasaan tidak mampu. Saat membuat keputusan mengenai apa yang akan dilakukan, hal yang pertama dilakukan adalah biasanya menilai kemampuan diri sendiri. Secara keseluruhan, konsep diri terdiri dari: 54 1. Extant self: siapa saya pada saat ini. 2. Desired self: diri yang saya inginkan. 3. Presenting self: diri yang saya tampilkan dilingkungan. Saat seseorang manusia lahir, manusia tidak memiliki konsep dri karena tidak memiliki pengetahuan tentang dirinya, tidak ada harapan, dan tidak ada evaluasi terhadap dirinya sendiri. Terdapat hubungan antara extant self dan desire self pada remaja. Remaja adalah masa dimana seseorang memiliki idola tertentu atau memiliki gambaran yang ideal mengenai sesuatu yang akhirnya membentuk desired self. Ada 3 kemungkinan yang muncul jika kita menghubungkan antara extant self dan desired self. 1 Bila kesenjangan antara extant self dan desire self kecil, berarti seseorang merasa puas pada dirinya 54 PKBI Daerah Istimewa Yogyakarta. Mengenal dan menemukan konsep diri. diakses dari http:pkbi-diy.info?page_id=3558., Pada Minggu,17 September 2016 pukul 14.00 WIB. dan mungkin tidak ingin mengembangkan diri untuk menjadi lebih baik. 2 Bila kesenjangan antara extant self dan desired self besar, berarti bahwa seseorang mempunyai keinginan yng sangat tinggi untuk berubah dan mungkin tidak realistik. 3 Bila kesenjangan antara extant self dan desire self moderat sedang-sedang saja. Kondisi ini adalah yang paling bagus, karena orang itu menyadari keadaan dirinya sekarang dan menentukan tujuan yang masuk akal sehingga membuatnya terpacu untuk mengembangkan dirinya. Dalam naskah lakon AAIIUUkarya Arifin C. Noer tokoh UU memiliki kesenjangan antara extant self dan desire self besar, dikarenakan dia memiliki keinginan yang kuat dan besar dalam dirinya yang memiliki cita-cita sebagai seorang ahli sejarah, sehingga setelah lulus sekolah nanti dia ingin melanjutkan ke jurusan sejarah. Terdapat dalam kutipan berikut ini: “Uu : Ya, suatu hari Uu akan jadi ahli sejarah. Sebab itu besok UU akan ujian sebaik-baiknya dan begitu lulus UU akan masuk jurusan sejarah.” 55 Tokoh Uu juga ternyata menanamkan sikap konsep diri yang positif sehingga dia lebih percaya diri dan lebih bersemangat untuk mencapai segala tujuannya yakni menjadi ahli sejarah. Meskipun dia dengan bersikap berontak kepada keluarganya dengan melakukan mengunci diri di kamar dan mogok makan, namun itulah bentuk semangatnya untuk mempertahankan cita-citanya. Terdapat dalam dialog berikut, “Bapak : Ma, lama-lama Uu juga akan insyaf. dengar Uu Uu : Pokoknya Papa tidak setuju, begitu kan? Bapak : Prinsip Papa setuju, tapi Papa tidak akan mengizinkan. Uu :Kalau semua tidak setuju UU akan mengunci diri dalam kamar dan mogok makan” 56 Dalam dialog di atas Uu mencoba mempertahankan haknya untuk mencapai cita-cita sebagai ahli sejarah. Sikap lebih percaya diri 55 Ibid., h. 4 56 Ibid., h.18 dan bersemangat Uu juga terlihat ketika dia ditanya oleh teman- temannya dan ditertawakan karena dia akan melanjutkan kuliah di jurusan sejarah dan akan menjadi seorang ahli sejarah. Konsep diri terbagi menjadi konsep diri positif dan konsep diri negatif. Remaja yang meiliki konsep positif akan sangat memiliki konsep diri positif akan sangat mengenali dirinya, kelebihan dan juga kelemahannya disamping itu ia tidak terpaku pada kelemahannya. Ia dapat mengakui dan menerima kelemahannya tersebut tanpa rasa rendah diri dan hal itu justru memacunya untuk menjadi individu yang lebih baik dengan cara mengembangkan kelebihannya, dan remaja dengan konsep diri positif akan lebih percaya diri dan merasa yakin bahwa dirinya memiliki andil terhadap segala sesuatu yang terjadi pada dirinya. Akibatnya akan lebih bersemangat untuk berusaha mencapai segala tujuaannya. Sedangkan pada remaja yang memiliki konsep diri negatif, ia hanya akan terpaku pada kelemahannya dan menjadi rendah diri. Konsep diri yang negatif membuat remaja cenderung memusatkan perhatian pada hal-hal yang negatif dalam dirinya, sehingga sulit menemukan hal-hal positif dan pantas dihargai dalam dirinya. Dari uraian diatas, jelaslah bahwa konsep diri mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan remaja. Konsep diri yang baik dapat berakibat baik pada diri yang buru dapat berdampak negatif pada diri remaja. b. Perkembangan Kognitif Kematangan kognitif sangat erat kaitannya dengan kemampuan intelektual menjadi salah satu faktor individu yang mempengauhi orientasi masa depan. Perkembangan kognitif juga berhubungan dengan meningkatnya kemampuan berpikir, memecahkan masalah, mengambil keputusan, kecerdasan, serta bakat. Dalam tahap ini kemampuan metakognisi Uu berkembang dan kemampuan ini sangat memungkinkan Uu untuk memikirkan

Dokumen yang terkait

Kesantunan Berbahasa dalam Naskah Drama Umang-Umang Karya Arifin C. Noer dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

6 75 106

Perilaku Mayarakat Urban dalam Drama Mega,Mega Karya Arifin C. Noer dan Implikasinya pada Pembelajaran Sastra di SMA

14 70 139

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

0 32 311

DESKRIPSI LATAR DAN FUNGSINYA DALAM NOVEL CINTA DI DALAM GELAS KARYA ANDREA HIRATA DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

2 31 72

Kritik Sosial dalam Naskah Drama Cannibalogy Karya Benny Yohanes dan Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA

52 294 162

Bahasa dan Sastra Indonesia Bahasa dan Sastra Indonesia Untuk Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Kelas XII Program Studi IPA-IPS Aliyah

3 172 182

ANALISIS BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) KELAS XII KURIKULUM 2013.

0 2 24

CITRAAN DALAM NASKAH DRAMA MATAHARI DI SEBUAH JALAN Citraan Dalam Naskah Drama Matahari Di Sebuah Jalan Kecil Karya Arifin C Noer : Kajian Stilistika Dan Makna Yang Terkandung Di Dalamnya Serta Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Di SMA.

0 3 13

PENDAHULUAN Citraan Dalam Naskah Drama Matahari Di Sebuah Jalan Kecil Karya Arifin C Noer : Kajian Stilistika Dan Makna Yang Terkandung Di Dalamnya Serta Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Di SMA.

5 41 30

Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel 5cm Karya Donny Dirgantoro dan Relevansi Sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kelas XII Sekolah Menengah Atas (Kajian Psikologi Sastra).

0 0 15