Kutipan di atas memperlihatkan tekad Uu yang berkeinginan menjadi ahli sejarah. Ia sudah merencakan dengan matang tentang masa
depannya, perencanaan itu ia rencanakan dari sebelum mengikuti ujian. Mulai dari belajar dan sampai mengikuti ujian sekolah dengan sebaik-
baiknya. Hal tersebut tercantum pada kutipan berikut: “Flashes
Shot-shot pendek ini sekaligus sebagai latar kredit taitel. Beberapa shot yang melukiskan murid-murid sedang ujian
akhir, diantara mereka adalah Uu. Beberapa shot ketika mereka membaca pengumumam hasil ujian. Uu lulus, dia senang sekali.
Shot-shot tersebut akan diiringi dengan sebuah nyanyian yang segera liriknya akan disusulkan. Yang penting adegan tersebut
harus.”
51
Kutipan di atas memperlihatkan Uu yang sedang mengikuti ujian sekolah. Betapa senang Uu ketika melihat pengumuman bahwa ia
dinyatakan lulus, yang berarti pertanda ia akan segera mewujudkan keinginannya untuk kuliah di jurusan sejarah. Namun perencanaan-
perencanaan yang dilakukan Uu tidak selamanya berjalan lancar. Rustam, ayah Uu tidak mendukung keinginannya, sehingga
perencanaan-perencanaan yang sudah ia susun dengan matang tidak berjalan sesuai dengan yang ia rencanakan.
Demi tercapai keinginannya itu, maka timbullah perencanaan negatif yang direncanakan Uu. Adapun perencanaan negatif itu, ia
mengancam akan merencanakan mogok makan dan mengurung diri di kamar jika semua keluarganya tidak mendukung atas cita-citanya. Hal
ini tercantum dalam kutipan di bawah ini: “ Uu : Kalau semua tidak setuju Uu akan mengunci diri dalam
kamar d an mogok makan”
52
Perencanaan negatif yang dilakukan Uu bukan tanpa alasan. Untuk tercapainya suatu cita-cita yang ia inginkan dan sudah
direncanakan, ia sudah tidak ada pilihan lagi untuk mendapatkan
51
Ibid., h. 5
52
Ibid., h. 18
dukungan dari orang tuanya. Selain itu juga ia melakukan hal itu karena ia sadar hak-haknya sebagai anak.
c. Evaluasi
Berdasarkan kondisi tersebut perencanaan perlu adanya kegiatan evaluasi untuk menilai penyebab tidak tercapainya target sesuai dengan
waktu yang ditetapkan dan apakah target yang telah ditetapkan masih relevan dengan kondisi yang telah berkembang. Dalam naskah lakon
AAIIUU karya Arifin C. Noer, digambarkan proses evaluasi tokoh Uu melibatkan casual atribution yakni mengenai kesempatan yang dimiliki
tokoh dalam mewujudkan keinginannya. Dalam naskah terlihat bahwa Uu banyak mendapat pertentangan
dari keluarganya atas pilihannya untuk memasuki jurusan sejarah dan menjadi ahli sejarah, terutama oleh ayahnya, yang menimbang bahwa
pekerjaan seorang ahli sejarah tidak memiliki nilai komersial tinggi dan tentunya akan menyusahkan putrinya dalam mencari pekerjaan. Dengan
pertimbangan itu maka tokoh Uu tidak memiliki kesempatan dan dukungan penuh dalam mewujudkan cita-citanya. Hal ini tercantum
pada dialog di bawah ini: “Rustam : Mau jadi ahli sejarah?
Ibu : Yaa.. kan nantinya sama-sama jadi dokteranda
kalau selesai kelak. Rustam :Kamu
betul-betul kurang
memahami jaman
sekarang. dokteranda apapun memang sama, tapi nilai komersilnya berbeda-beda. Insiyur juga
macam-macam dan
boleh dikatakan
sama tingkatannya satu sama lain, tapi tetap saja masing-
masing memiliki nilai komersil yang berbeda- beda
”
53
Pada dialog di atas memperlihatkan tidak adanya kesempatan yang penuh untuk Uu mewujudkan cita-citanya menjadi ahli sejarah.
Hanya karena pemikiran orang tua yang masih menilai sesuatu dengan uang, makacita-cita serta bakat anak harus tergadaikan.
53
Ibid., 5-6
4.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Orientasi Masa Depan
Faktor Internal a.
Konsep Diri Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan untuk
berkembang yang pada akhirnya menyebabkan ia sadar akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang berlangsung tersebut
kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan.Konsep diri biasanya bertambah stabil dalam periode
masa remaja. Hal ini memberi perasaan kesinambungan dan memungkinkan remaja memandang diri sendiri dalam cara yang
konsisten, tidak memandang diri hari ini berbeda dengan hari lain. Hal ini juga meningkatkan harga diri dan memperkecil perasaan tidak
mampu. Saat membuat keputusan mengenai apa yang akan dilakukan,
hal yang pertama dilakukan adalah biasanya menilai kemampuan diri sendiri. Secara keseluruhan, konsep diri terdiri dari:
54
1. Extant self: siapa saya pada saat ini.
2. Desired self: diri yang saya inginkan.
3. Presenting self: diri yang saya tampilkan dilingkungan.
Saat seseorang manusia lahir, manusia tidak memiliki konsep dri karena tidak memiliki pengetahuan tentang dirinya, tidak ada
harapan, dan tidak ada evaluasi terhadap dirinya sendiri. Terdapat hubungan antara extant self dan desire self pada remaja. Remaja
adalah masa dimana seseorang memiliki idola tertentu atau memiliki gambaran yang ideal mengenai sesuatu yang akhirnya membentuk
desired self. Ada 3 kemungkinan yang muncul jika kita menghubungkan
antara extant self dan desired self. 1 Bila kesenjangan antara extant self dan desire self kecil, berarti seseorang merasa puas pada dirinya
54
PKBI Daerah Istimewa Yogyakarta. Mengenal dan menemukan konsep diri. diakses dari http:pkbi-diy.info?page_id=3558., Pada Minggu,17 September 2016 pukul 14.00 WIB.