Gerakan DITII di Jawa Barat

Islam 53 . Ditinjau dari penyebarannya, gerakan DIITII terjadi di lima daerah, yakni 54 1 Di Jawa Barat di bawah pimpinan Sukarmaji Marijan Kartosuwiryo; : 2 Di jawa tengah di bawah pimpinan Ibnu Hajar; 3 Di Sulawesi Selatan di bawah pimpinan Kahar Muzakar; dan 4 Di Aceh di bawah pimpinan Daud Beureuh.

a. Gerakan DITII di Jawa Barat

Sejak masih aktif berjuang melawan Belanda merebut kemerdekaan, Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo telah bercita-cita mendirikan sebuah Negara Islam di Indonesia. Ketika terjadi perjanjian Renville antara RI dan Belanda tahun 1948, yang mewajibkan para pengikut Republik untuk mengosongkan daerah-daerah gerilya di Jawa Barat, S.M. Kartosuwiryo menolak dan tidak mau melaksanakan isi perjanjian tersebut. Bersama pasukannya yang tergabung dalam laskar rakyat Hisbullah dan Sabilillah, yang berkekuatan ±2000 orang, ia tetap tinggal di Jawa Barat. Hijrahnya TNI Divisi Siliwangi ke daerah Republik Indonesia di Jawa Tengah kemudian dijadikan bukti oleh Kartosuwiryo untuk menuduh pemerintah pada saat itu telah menjual rakyat Jawa Barat kepada pihak Belanda. Kondisi vacuum of power yang terjadi di Jawa Barat akibat hijrahnya TNI Divisi Siliwangi dalam melakukan perlawanan bersenjata terhadap Belanda. Hal ini telah menumbuhkan simpati di kalangan rakyat pada umumnya. Secara lambat 53 C. Van Dijk. 1983. Darul Islam Sebuah Pemberontakan. Jakarta : Grafiti. 54 Asep Wahyu Fs Subagio Budi Prajitno. 1999. Sejarah Nasional Indonesia dan Umum Untuk SMU Kelas III. Jakarta : GRAFINDO Media Pratama. Hal 14. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara laun namun pasti, pengaruh dan dukungan yang lebih kuat dalam mewujudkan cita-cita dalam mendirikan sebuah Negara Islam mulai terbangun. Untuk itu, S.M. Kartosuwiryo kemudian mengadakan beberapa persiapan, yaitu berupa rapat-rapat dengan para pengikutnya. Salah satu rapat yang terpenting adalah konverensi yang dilaksanakan pada bulan Maret 1948 di Cipeundeuy, Tasikmalaya, Jawa Barat. Hasil konverensi itu adalah : 1 Mengadakan persiapan untuk membentuk Negara Islam Indonesia NII; 2 Membentuk Tentara Islam Indonesia TII; 3 Membentuk sebuah majelis Islam yang dikepalai oleh seorang imam, yaitu S.M. Kartosuwiryo; dan 4 Majelis tersebut harus merupakan sebuah pemerintahan Islam sementara di Jawa Barat yang harus di taati oleh seluruh umat Islam di daerah tersebut. Proklamasi berdirinya Negara Islam Indonesia sendiri baru dilakukan pada tanggal 7 Agustus 1949. Bentrokan pertama antara TNI Divisi Siliwangi dengan DITII terjadi di daerah Antralina, Malangbong, Garur pada tanggal 25 Januari 1949. Operasi penumpasan gerakan DITII ini berlangsung sekitar sepuluh tahun. Maka pada tanggal 4 Juni 1942, tokoh utama gerakan DITII yaitu S.M. Kartosuwiryo berhasil ditangkap oleh satuan-satuan Siliwangi di Gunung Geber daerah Majalaya, Kabupaten Bandung Jawa Barat. S.M. Kartosuwiryo akhirnya Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara dijatuhi hukuman mati pada tanggal 16 Agustus 1962. Dengan demikian berakhirlah petualangan gerakan DITII di Jawa Barat

b. Gerakan DITII di Jawa Tengah