4.1.4.3 Pengujian Substruktur II 4.1.4.3.1 Hasil Pengujian Substruktur II
4.1.4.3.1 Pengujian Asumsi Klasik Substruktur II
a. Hasil Uji Normalitas Model jalur yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal,
Santoso 2001. Uji normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan uji normality plot dengan melihat grafik P-P plot. Dasar pengambilan
keputusan yakni jika data menyebar disekitar diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model jalur memenuhi asumsi normalitas. Selain itu, tampilan grafik
Histogram juga memberikan pola distribusi normal karena menyebar secara merata ke kiri dan ke kanan. Hasil uji normalitas yang dilakukan ditunjukkan oleh gambar
berikut :
Sumber: Hasil penelitian, 2012 data diolah
Gambar 4.5 Hasil Uji Normalitas P-Plot
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Berdasarkan Gambar 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa data terdistribusi merata di sepanjang garis diagonal. Hal ini membuktikan bahwa data yang dipergunakan dalam
penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.
Sumber: Hasil penelitian, 2012 Data Diolah
Gambar 4.6 Grafik Histogram
Berdasarkan Gambar 4.6 diatas terlihat bahwa menyebar secara merata ke kiri dan ke kanan.
b. Hasil Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah suatu kondisi dimana terjadi korelasi signifikan
antara variabel bebasnya. Jika terdapat gejala multikolinearitas relatif sempurna, maka penafsiran lewat kuadrat terkecil menjadi tak tertentu dan variansi serta standar
deviasinya menjadi tak terdefinisikan. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya penyimpangan mengenai ketepatan variabel bebas dalam menjelaskan variabel
terikat.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Dari data hasil analisis hipotesis diperoleh nilai tolerance dan variance Inflation Factor VIF sebagai berikut :
Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinearitas Substruktur II
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
Kredibilitas Endorser X
1
.647 1.546
Kreatifitas Iklan X
2
.647 1.546
a Dependent variable: Efektifitas Iklan
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Berdasarkan Tabel 4.13 di atas diketahui bahwa nilai VIF untuk variabel
bebas yang terdiri dari kredibilitas endorser dan kreatifitas iklan lebih kecil dari 10 VIF 10, sedangkan nilai tolerance-nya mendekati 1. Dengan demikian persamaan
sub struktur II Analisis Path terbebas dari asumsi multikolinearitas. c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model jalur terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, sebaliknya jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Dengan pengujian menggunakan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Gambar 4.7. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan Gambar 4.7 di atas memperlihatkan bahwa sebagian besar titik menyebar diseputar titik nol sumbu Y. Hal ini berarti bahwa persamaan substruktur II
Analisis Path terbebas dari asumsi heteroskedastisitas dan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah bersumber dari data yang terdistribusi normal.
4.1.4.3.2. Model Analisis Jalur Path Diagram Substruktur II
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Hipotesis menyatakan bahwa Kredibilitas endorser X1 dan Kreatifitas Iklan X2 berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efektifitas iklan pada
mahasiswa STIM Pase Langsa. Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan uji koefisien jalur masing-masing
variabel:
Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Jalur Substruktur II
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std.
Error
Beta
1.Constant
3.613 .841
4.298 .000
Kredibilitas Endorser .467
.076 .516
6.128 .000
Kreatifitas Iklan .421
.087 .406
4.819 .000
a. Dependent Variable: Efektifitas Iklan. Sumber: Hasil penelitian, 2012 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.14 di atas, maka persamaan Analisis Jalur untuk hipotesis dalam penelitian adalah :
Y
2
= 0,467 Y
2
X
1
+ 0,421 Y
2
X
2
+ ε
2
Selanjutnya, untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah dengan menggunakan uji koefisien determinasi berikut :
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Tabel 4.15 Koefisien Determinasi Substruktur II
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error
of the Estimate
1 .824
a
.679 .670
1.027 c.
Predictors : Constant Kredibilitas Endorser, Kreatifitas Iklan. d.
Dependent variable : Efektifitas Iklan Sumber : Hasil penelitian, 2012 Data Diolah
Dari Tabel 4.15 di atas terlihat bahwa nilai Adjusted R Square yang diperoleh adalah sebesar 0,670 atau 67 yang menunjukkan kemampuan variabel kredibilitas
endorser dan kreatifitas iklan dalam menjelaskan variasi yang terjadi pada efektifitas iklan sebesar 67 , sedangkan sisanya sebesar 33 dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diiteliti. 4.1.4.3.3. Uji-F Serempak
Hasil pengujian hipótesis secara serempak dapat dilihat pada Tabel 4.16 sebagai berikut :
Tabel 4.16 Uji Serempak uji F Substruktur II
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
156.389 2
78.194 74.138
.000
a
Residual 73.830
70 1.055
Total 230.219
72 a. Predictors: Constant, X1,X2
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
156.389 2
78.194 74.138
.000
a
Residual 73.830
70 1.055
Total 230.219
72 a. Predictors: Constant, X1,X2
b. Dependent Variable: Y2
Sumber: Hasil penelitian, 2012 Data diolah Berdasarkan Tabel 4.16 di atas ditunjukkan bahwa nilai F-hitung sebesar
74,138 dari nilai F-tabel sebesar 3,13 dan signifikansi F adalah 0.000 atau nilai sig α 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel bebas kredibilitas
endorser dan kreatifitas iklan secara serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Efektifitas iklan pada iklan XL dengan Endorser Ayu Ting – Ting.
Hal ini memberi arti bahwa kredibilitas endorser dan kreatifitas iklan XL sangat menentukan efektifitas iklan terhadap merek XL pada Mahasiswa STIM Pase Langsa.
Oleh karena itu pihak XL harus memperhatikan endorser yang di pilih dengan memperhatikan sisi populernya, reputasi nama baik dan ahli dibidangnya serta
memperhatikan kreatifitas iklan yang lucu, unik dan menimbulkan daya tarik yang kuat agar dapat meningkatkan efektifitas iklan merek XL menjadi lebih menarik,
mempengaruhi keinginan membeli konsumen dan merekomendasikan kepada orang lain.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
4.1.4.3.4 Uji t Parsial
Hasil pengujian secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut :
Tabel 4.17 Hasil Uji-t Parsial Substruktur II
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std.
Error
Beta
1.Constant
3.613 .841
4.298 .000
Kredibilitas Endorser .467
.076 .516
6.128 .000
Kreatifitas Iklan .421
.087 .406
4.819 .000
Sumber: Hasil penelitian, 2012 Data diolah
Berdasarkan Tabel 4.17 di atas ditunjukkan hasil sebagai berikut : 1.
Nilai t-hitung untuk variabel kredibilitas endorser sebesar 6,128 nilai t- tabel sebesar 1,666, atau nilai sig. t untuk kredibilitas endorser sebesar
0,000 alpha 0,05. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka H0 ditolak dan H1 diterima untuk variabel kredibilitas endorser, dengan demikian
maka secara parsial variabel kredibilitas endorser berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektifitas iklan.
2. Nilai t-hitung untuk variabel kreatifitas iklan sebesar 4,819 nilai t-tabel
sebesar 1,666 atau nilai sig. t untuk variabel kreatifitas iklan sebesar 0,000 alpha 0,05. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka H0 ditolak dan H1
diterima untuk variabel kreatifitas iklan, dengan demikian maka secara
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
parsial variabel kreatifitas iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektifitas iklan.
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial masing-masing variabel, kredibilitas endorser X1 yang memberikan pengaruh yang paling dominan terhadap
efektifitas iklan, dengan nilai t-hitung sebesar 6,128. Kemudian pada variabel kreatifitas iklan X2 dengan nilai t-hitung sebesar 4.819.
4.1.4.4 Pengujian Substruktur III 4.1.4.4.1. Model Analisis Jalur Path Diagram Substruktur III