Tinjauan Pustaka Kerangka Teori

18

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

1. Tinjauan Pustaka

Di dalam proses menunjukkan statusnya sebagai anggota masyarakat, orang Jepang melakukan ritus-ritus dalam kehidupannya. Dalam proses menunjukkan statusnya sebagai anggota masyarakat, suku Batak Toba juga melakukan ritus ritus dalam kehidupannya. Masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia, yang dengan sendirinya akan terikat satu dengan yang lainnya dan akan saling mempengaruhi. Masyarakat luas merupakan seluruh manusia yang hidup bersama di suatu tempat pada suatu waktu, yang di dalamnya terdapat kelompok-kelompok, golongan-golongan lainnya yang dinamakan keluarga, kelas, mungkin juga ada sedikit kasta, dimana terdapat aksi-reaksi dan kesadaran akan adanya anggota- anggota lain yang menyebabkan orang-orang itu berhati-hati dalam kepentingan- kepentingan sesamanya di dalam kelompok itu masing-masing dan terhadap masyarakat luas Shadily, 1993 : 47. Ritus-ritus itu dilaksanakan sejak seseorang itu lahir sampai ia mati dan menjadi leluhur. Sedangkan ritus merupakan tata cara di upacara keagamaan Moeliono, 1989 : 751. Sementara itu, orang Jepang dalam melaksanakan ritual- ritualnya berbeda-beda prosesi dan aturan menurut agama yang dipakainya pada saat melakukan ritus itu. Dalam kehidupan orang jepang, mereka bisa menggunakan lebih dari satu agama, dalam ritus kelahiran dilaksanakan secara Shinto, pada saat menikah secara Kristen, dan pada saat meninggal ritusnya dilaksanakan secara Budha. 19 Pada masyarakat Batak Toba prosesi dan aturan yang dipakai pada saat melakukan ritus-ritus kelahiran, pernikahan, kematian adalah aturan Ugamo. Gultom, 1992 mengatakan bahwa Ugamo adalah pandangan Suku Batak terhadap alam spiritual yang dipergunakan menjadi pedoman hidupnya sehari-hari.

2. Kerangka Teori

Dalam melakukan dan menyusun sebuah penelitian, dibutuhkan kerangka teori yang memuat pokok-pokok persoalan, namun tidak menyimpang dan melebar. Hal ini untuk memberi arah dan acuan sementara terhadap jalannya suatu penelitian Bungin, 2001. Dengan melihat judul yang diangkat penulis, maka teori yang digunakan adalah analisis komparatif. Dalam ilmu sosial, penelitian komparatif adalah cara penelitian dengan membandingkan masyarakat satu dengan masyarakat yang lain, untuk mengetahui perbedaan dan persamaan, juga untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kondisi masyarakat tersebut Malo Manase, 1985. Selain menggunakan teori analisis komparatif, penulis juga menggunakan konsep religi daam menjawab pokok permasalahan penelitian. Menurut Koentjaraningrat dalam Bungin 2001, konsep religiadalah sistem kepercayaan yang mengandung keyakinan yang bertujuan untuk mencari hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan dewa-dewa atau makhluk halus yang mendiami alam gaib. 20

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.