Pewarisan pengetahuan berburu dan perjalanan di dalam hutan tidak hanya dilakukan dari orang tua ke anak tetapi juga dilakukan dari paman kepada
keponakan bahkan kepada tetangga terdekat. Hal ini sesuai dengan pendapat Keraf 2002 bahwa kearifan lokal adalah milik komunitas yang dimiliki dan
disebarluaskan secara kolektif bagi semua anggota komunitas yang diketahui dan bahkan wajib diajarkan secara terbuka kepada semua anggota komunitas. Sampai
saat ini belum ada upaya untuk mendokumentasikan pengetahuan secara tertulis tentang perburuan di desa ini. Pewarisan pengetahuan kepada generasi muda
dilakukan secara lisan dan praktik secara langsung di dalam hutan.
5.2 Perkembangan Teknologi dan Adaptasi Budaya
Kebudayaan memiliki sifat yang dinamis dan adaptif karena menyesuaikan dengan kebutuhan fisik, geografis maupun lingkungan sosialnya.
Tindakan manusia sebagai bagian dari kebudayaan juga selalu dinamis dan beradaptasi terhadap kebutuhan dan lingkungannya. Dalam penelitian ini salah
satu tindakan manusia yang dinamis dan beradaptasi dengan lingkungan yang lebih moderen adalah dengan memanfaatkan senapan untuk kegiatan berburu.
Perkembangan teknologi tanpa bisa dielakkan terus terjadi belakangan ini. Teknologi membantu manusia untuk memudahkan pekerjaan agar lebih efektif
dan efisien dalam melakukan kegiatan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Masyarakat Dayak Kenyah mulai memanfaatkan senapan sejak tahun
1980-an. Dahulu kepemilikan senapan hanya terbatas pada petinggi adat dan senapan dimanfaatkan untuk pertahanan diri saat berperang melawan penjajah.
Namun seiring berjalannya waktu, masuknya pengetahuan baru dari masyarakat yang berkunjung ke kota serta masuknya informasi melalui media elektronik
menjadi beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat mulai memanfaatkan senapan untuk kepentingan berburu. Dengan menggunakan senapan maka berburu
lebih praktis karena masyarakat tidak perlu lagi mencari dan membuat racun untuk tombak maupun sumpit.
Interaksi masyarakat desa ini dengan masyarakat kota ataupun masyarakat desa bepergian ke kota menyebabkan mereka mengetahui pekembangan
teknologi. Interaksi inilah yang menjadi salah satu cara transfer pengetahuan
teknik berburu menggunakan senapan. Pemanfaatan senapan sebagai alat berburu tidak dilarang oleh ketentuan adat. Berdasarkan kesepakatan adat seperti yang
dijelaskan oleh Kepala Adat Besar Bahau Hulu, pemanfaatan senjata hanya diperbolehkan untuk berburu untuk kepentingan mencari makan atau pemenuhan
kebutuhan pangan. Penggunaan senapan ini dengan prinisp kehati-hatian. Prinsip kehati-hatian sangat ditekankan oleh kepala adat besar kepada para pemburu.
Ketidakhati-hatian dalam penggunaan senapan akan dikenai sanksi berdasarkan kesepakatan adat.
Meskipun secara teknik berburu yang digunakan masyarakat telah beradaptasi dengan teknologi yang lebih moderen namun nilai-nilai penting dalam
berburu masih tetap dipertahankan. Sampai saat ini masyarakat masih menerapkan sistem pemanfaatan satwa liar sesuai kebutuhan sehari-hari. Secara umum
masyarakat memahami bahwa perburuan satwa liar hanya sesuai kebutuhan. Selain pewarisan cara atau teknik berburu, para pendahulu mereka juga
mewariskan pemahaman mengenai perburuan satwa liar sebatas kebutuhan saja. Berdasarkan penuturan responden dapat dikatakan bahwa hampir semua
kepala keluarga memiliki senapan untuk berburu. Dari hal ini dapat dilihat bahwa saat ini kecenderungan masyarakat lebih banyak dan lebih memilih menggunakan
senapan. Begitu pula untuk kedepannya ada kecenderungan masyarakat akan lebih banyak memanfaatkan senapan untuk berburu. Penggunaan senapan dirasakan
lebih praktis dan mempermudah kegiatan berburu mereka karena tidak perlu lagi mencari racun sumpit atau tombak ke dalam hutan yang tentu saja membutuhkan
waktu. Masyarakat dapat dikatakan cepat memahami teknologi modern sehingga penggunaan senapan cepat menyebar di kalangan masyarakat sendiri. Mereka
saling belajar dan berbagai pengetahuan mengenai senapan yang mereka gunakan untuk berburu. Tidak adanya larangan dari ketentuan adat mengenai pemanfaatan
senapan untuk berburu juga semakin menguatkan bahwa kecenderungan masyarakat akan lebih memanfaatkan senapan dibanding alat tradisional di waktu
akan datang semakin besar.
5.3 Hubungan Perburuan Satwa Liar dengan Konservasi