dependen Y. Sedangkan jika pada pengujian terhadap suatu koefisien regresi, t
hitung
lebih besar daripada nilai t
tabel
atau p-value lebih kecil dibandingkan dengan nilai α yang digunakan, maka keputusannya
adalah menolak H dan menerima H
a
. Artinya koefisien regresi variabel independen X
1
dan X
2
berpengaruh terhadap variabel dependen Y. Mengetahui pernyataan variabel independen mana yang paling
berpengaruh terhadap variabel dependen digunakan analisis regresi dengan metode stepwise. Regresi stepwise melibatkan dua jenis proses
yaitu: forward selection dan backward elimination. Teknik ini dilakukan melalui beberapa tahapan. Pada masing-masing tahapan,
akan diputuskan variabel mana yang merupakan prediktor terbaik untuk dimasukkan ke dalam model. Variabel ditentukan berdasarkan uji-F,
variabel ditambahkan ke dalam model selama nilai p-valuenya kurang dari nilai kritik α . Kemudian variabel dengan nilai p-value lebih dari
nilai kritik α akan dihilangkan. Proses ini dilakukan terus menerus hingga tidak ada lagi variabel yang memenuhi kriteria untuk
ditambahkan atau dihilangkan. Mengetahui signifikansi peran variabel antara digunakan
koefisien determinasi. Koefisien determinasi menunjukkan besarnya sumbangan variabel independen terhadap variabel dependen. Bila
variabel tersebut memiliki koefisien determinasi lebih besar daripada koefisien determinasi kedua variabel lainnya, maka variabel tersebut
berkedudukan sebagai variabel antara.
3.6.2 Analisis Korelasi Kanonik
Analisis korelasi kanonik merupakan teknik statistika yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengkuantifikasi hubungan
diantara dua gugus peubah. Dalam penelitian ini yang menjadi gugus peubah dependen Y adalah pembelian nyata konsumen pada minuman
isotonik dan yang menjadi gugus peubah independen adalah faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen. Analisis ini dilakukan untuk
mencari faktor perilaku konsumen apa saja yang mempengaruhi pembelian nyata konsumen pada minuman isotonik yang diamati
berdasarkan lima peubah pembelian nyata, yaitu pembelian nyata modern Y
1
, pembelian nyata kesan Y
2
, pembelian nyata karakter Y
3
, pembelian nyata mudah Y
4
, dan pembelian nyata singkat Y
5
. Faktor perilaku konsumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari dua puluh satu variabel, yaitu status sosial X
1
, teman X
2
, keluarga X
3
, banyak aktivitas X
4
, wiraniaga X
5
, besar pengeluaran X
6
, jenis aktivitas X
7
, variasi rasa X
8
, bentuk kemasan X
9
, ukuran kemasan X
10
, harga X
11
, merek X
12
, manfaat mengkonsumsi X
13
, pengetahuan atribut X
14
, pengetahuan tempat pembelian X
15
, kepercayaan X
16
, kepribadian X
17
, gaya hidup X
18
, iklan X
19
, media informasi X
20
, dan pengalaman X
21
. Prinsip dari metode ini yaitu membentuk suatu kombinasi linier
dari setiap gugus peubah dependen dan independen sedemikian sehingga korelasi diantara kedua gugus peubah tersebut menjadi
maksimum. Nilai korelasi kanonikal didapat dari operasi aritmatika matriks korelasi kedua himpunan variabel variat kanonikal.
Interpretasi koefisien variat kanonikal, dapat dilihat pada bobot kanonikal canonical weights dan beban kanonikal canonical
loadings. Bobot kanonikal merupakan koefisien kanonik yang telah dibakukan, dapat diinterpretasikan sebagai besarnya kontribusi variabel
asal terhadap variat kanonikal. Semakin besar nilai koefisien ini menyatakan semakin besar kontribusi variabel yang bersangkutan
terhadap variat kanonikal. Muatan kanonikal dapat dihitung dari korelasi antara variabel asal dengan masing-masing variabel
kanoniknya. Semakin besar nilai loading atau muatan mencerminkan semakin dekat hubungan fungsi kanonik yang bersangkutan dengan
variabel asal. Canonical loadings variabel independen diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
R
XW
= R
XX
A
Z
.................................................................11 Sedangkan canonical loadings variabel dependen diperoleh
dengan rumus sebagai berikut : R
YV
= R
YY
B
Z
.................................................................12
Menentukan fungsi kanonik yang dianggap cukup dalam menerangkan struktur hubungan Y dan X dilihat dari koefisien
Rsquare. Nilai ini didapat dengan mengkuadratkan korelasi kanonik atau dapat dinotasikan sebagai berikut :
= ………………………………………………13
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Produk
Mizone merupakan minuman isotonik bernutrisi yang diproduksi oleh Danone Aqua. Pertama kali diluncurkan pada 27 September 2005 di
Surabaya. Danone Aqua melihat potensi pasar dengan memanfaatkan negara Indonesia yang beriklim tropis dengan aktivitas penduduk yang sehari-
harinya padat dan sangat berpotensi dalam menyebabkan tubuh kehilangan cairan. Kehilangan cairan sebesar 2 persen dapat menurunkan konsentrasi dan
stamina tubuh kita. Oleh karena itu Mizone hadir di Indonesia sebagai sebuah inovasi baru dalam kategori minuman isotonik. Produk Mizone sudah
terkenal di Australia, New Zealand, dan Cina. Mizone memiliki empat varian rasa yang berbeda, yaitu orange lime,
passion fruite , lychee lemon dan apple guava. Mizone mengandung
Hydromaxx yaitu vitamin B1, B3, B6, dan B12 untuk membantu metabolisme
karbohidrat menjadi energi, vitamin C, sebagai antioksidan untuk menjaga kehidupan sel dalam tubuh, dan elektrolit untuk menggantikan mineral yang
hilang akibat pengeluaran keringat. Bahan dasar Mizone menggunakan air mineral Aqua dan sari buah alami melalui proses kristalisasi. Harga Mizone
yang sangat ekonomis dan kompetitif yaitu Rp 2500 botol dengan volume 500 mL mampu membidik kebutuhan konsumen di semua kalangan,
khususnya usia 18-35 tahun yang dalam kehidupannya penuh dengan aktivitas.
Pada November 2006 Mizone dilanda krisis karena tidak mencantumkan salah satu bahan pengawet natrium benzoat dalam
kemasannya. BPOM memberikan tenggang waktu hingga Desember 2006 agar Mizone menarik produknya dari pasaran dan memperbaiki label pada
kemasan. Pada saat itu, Mizone sudah beredar di 30 depo, 50 distributor dan 1 juta outlet di seluruh Indonesia. Penjualan turun drastis sedikitnya Rp 35
miliar perhari. Untuk mengembalikan kepercayaan konsumen, Mizone melakukan edukasi kepada konsumen melalui promosi baik below the line
maupun above the line.
1
1
Strategi Pemasaran Minuman Isotonik Mizone. 2009. http:haryadhaagustian.wordpress.com [26 Februari 2011]