gambaran latar belakang pelaku vegetarian, kepribadian, dinamika konsep diri yang terbentuk dan arah konsep diri pada subyek
Temuan-temuan pada penelitian ini tentu saja tidak didapatkan dengan mudah. Peneliti membutuhkan suatu kinerja dan hubungan yang baik dengan
subyek penelitian serta dalam penelitian ini untuk mendapatkan suatu hasil, membutuhkan proses yang panjang. Penelitian ini menggunakan teknik
wawancara, observasi dan dokumentasi untuk mengungkap apa saja pengalaman yang dimiliki serta dialami oleh ketiga narasumber penelitian. Berdasarkan
temuan-temuan penelitian pada narasumber dan didukung juga dengan temuan dari para informan dapat diketahui berbagai hal yang menunjukan deskripsi
konsep diri yang narasumber Penelitian.
4.4.1 Gambaran Latar Belakang Narasumber
Menjadi vegetarian merupakan pilihan hidup bagi ketiga narasumber. Rk, Ys, dan Ap hidup di lingkungan sosial yang tidak semuanya vegetarian, mereka
memperjuangkan keyakinan dan prinsip yang dimilikinya agar tetap bertahan menjadi seorang vegetarian atau agar dia berhasil mencapai tujuannya
menjalankan pola perilaku vegetarian tersebut. Perjalanan individu menjadi seorang vegetarian tidak terlepas dari hal-hal
yang melatar belakangi secara berkesinambungan. Beberapa hal yang melatar belakangi seorang menjadi vegetarian yaitu faktor biologis, faktor psikologis,
faktor sosial dan faktor religius. Faktor psikologi diduga berkaitan erat terhadap keputusan narasumber menjalani vegetarian. Adapun faktor dominan penyebab
individu menjadi vegetarian adalah etika terhadap hewan, dan ketenangan batin, akan tetapi ketiga faktor ini tidak serta merta mempengaruhi individu menjalani
gaya hidup vegetarian. Keempat faktor tersebut dapat berkaitan satu sama lain atau sebaliknya.
Hasil temuan penelitian menyebutkan bahwa Rk dan Ap menjalani vegetarian dilatar belakangi atas dasar etika terhadap hewan, dimana mereka
memandang hewan bukanlah sebagai makanan melainkan sebagai sesama makhluk hidup yang juga bisa merasakan sakit. Sedangkan Ys sendiri menjalani
vegetarian dilatar belakangi atas dasar spiritual, dimana kedua orangtuanya dan adik-adiknya memeluk agama Budha Maitreya, yang di dalam tuntunan ajarannya
juga mengharuskan para penganutnya untuk bervegetarian. Hal tersebut juga didukung oleh latar belakang pengalaman-pengalaman yang berbeda dari ketiga
narasumber semasa kecil. Seperti misalnya Rk dan Ap, yang memiliki rasa cinta dan peduli terhadap hewan. Hal ini disebabkan masa kecil Rk dan Ap yang
cenderung dihabiskan dengan bermain dengan hewan peliharaannya, dibandingkan dengan teman-teman sebaya. Disamping itu Rk dan Ap jarang
memiliki teman sebaya di lingkungan sekitar rumahnya. Sementara pada Ys latar belakang keluarganya yang cenderung religius, mendorongnya untuk menjalani
vegetarian, serta keaktifan Ys dalam kegiatan agama yang dianutnya. Masa kecil merupakan masa yang mempengaruhi seseorang bertingkah
laku dimasa dewasanya nanti. Menurut Adler dalam Alwisol 2004 :95 ingatan orang mengenai masa kecilnya, sering dapat mengungkap asal-muasal gaya
hidupnya. Hal ini menunjukan bahwa gaya hidup vegetarian yang dijalani oleh
narasumber merupakan bentuk dari kompensasi masa lalu yang mengalami perilaku kurang menyenangkan dari lingkungan sekitarnya. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan kepada ketiga narasumber, diketahui bahwa ketiga narasumber mengalami pengalaman masa kecil yang kurang
menyenangkan dari lingkungan sosialnya. Perasaan-perasaan inferioritas yang dimiliki oleh ketiga narasumber pada masa lalunya mendorong mereka menjalani
gaya hidup vegetarian agar mendapatkan kehidupan saat ini yang lebih baik dibandingkan masa lalunya. Kecenderungan ini juga yang mengakibatkan
perubahan pada kondisi fisik serta psikologis ketiga narasumber yang menuju ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.
Secara umum berdasarkan temuan penelitian, diketahui bahwa ketiga nasumber mengakui terjadinya perubahan fisik serta postur tubuh berkaitan
dengan gaya hidup vegetarian yang dijalaninya. Secara khusus Rk memiliki kecenderungan riwayat penyakit dari keluarganya, seperti kolesterol dan diabetes.
Namun Rk, mengakui bahwa dirinya justru menjadi semakin gemuk dibandingkan sebelum dia menjalani vegetarian. Pada Ys, diketahui bahwa
dirinya merasa lebih sehat dibandingkan sebelum dia menjalani vegetarian. Ys juga menyatakan bahwa setelah dia menjalani vegetarian usia sel-nya mengalami
peremajaan, dikarenakan tubuhnya tidak lagi mengkonsumsi hal-hal yang memberatkan sistem pencernaannya, seperti daging maupun racun yang masuk ke
tubuh lebih sedikit, sehingga kerusakan dalam sel dapat terminimalisir. Sementara itu Ap menyatakan bahwa kesehatan yang dia dapatkan dari menjalani
vegetarian merupakan bonus baginya. Disamping itu ketiga narasumber
mengakui bahwa sistem pencernaan mereka telah mengalami modifikasi karena sudah lama tidak mengkonsumsi daging, sistem pencernaan mereka sudah tidak
dapat mencerna bahkan menolak daging. Keadaan biologis tersebut yang kemudian melatar belakangi ketiga narasumber tetap menjalani vegetarian.
Hal lain yang juga melatar belakangi seorang vegetarian adalah faktor sosial, dalam hal ini lingkungan pergaulan. Lingkungan awal dalam pembentukan
kepribadian seseorang adalah lingkungan keluarga. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa latar belakang keluarga Ys dan Ap cenderung demokratis,
sedangkan keluarga Rk cenderung otoriter. Namun diketahui bahwa keluarga ketiganya memberikan dukungan serta menghargai kepada Rk, Ys dan Ap dalam
menjalani vegetarian. Setelah lingkungan keluarga, berikutnya adalah lingkungan teman pergaulan dimana lingkungan pergaulan banyak memberikan pengaruh dan
mendorong narasumber menjalani vegetarian. Diketahui sebagian besar kawan Rk dan Ap banyak yang vegetarian, dan seringkali keduanya mendapatkan informasi-
informasi provokasi mengenai vegetarian yang secara tidak langsung menguatkan Rk dan Ap menjadi vegetarian. Sementara itu Ys yang beragama Budha Maitreya,
selalu mendapatkan informasi dan ajakan dari Viharanya untuk menjalani vegetarian, menguatkan dorongan Ys untuk menjalani vegetarian. Ys dan Ap
selalu berusaha terbuka dan menceritakan gaya hidup vegetarian yang dijalaninya kepada teman-temannya. Hal itu mengakibatkan lingkungan pergaulan atau
teman-teman juga menerima serta menghargai keadaan narasumber yang vegetarian.
Sementara itu masyarakat atau dalam hal ini lingkungan sosial yang lebih luas, memberikan tanggapan yang negatif terhadap gaya hidup vegetarian.
Namun, secara umum ketiga narasumber dapat menempatkan diri dalam lingkungan sosialnya. Kemampuan beradaptasi serta rasa toleransi dimiliki oleh
ketiga narasumber. Hal dikarenakan narasumber memahami betul dengan keberagaman masyarakat, serta teman-teman pergaulan mereka yang tidak
semuanya vegetarian. Membenarkan pendapat Adler dalam Jess Gregory 2008:68, yaitu kepedulian sosial adalah kondisi ilmiah spesies manusia dan
perekat yang mengikat masyarakat secara bersama-sama. Kepedulian sosial dapat didefinisikan sebagai sebuah sikap keterhubungan dengan kemanusiaan pada
umumnya, sebuah empati bagi setiap anggota komunitas manusia. Individu memanifestasikan diri sebagai kerja sama dengan orang lain demi kemajuan
sosial, lebih daripada perolehan pribadi semata. Secara tidak langsung kepedulian sosial serta keterbukaan mereka terhadap masyarakat maupun sebaliknya
merupakan upaya dalam mempertahankan keberadaan gaya hidup vegetarian yang dijalaninya. Adapun terdapat beberapa teman narasumber yang berpengaruh
terhadap gaya hidup vegetarian yang dijalaninya, seperti pacar dan seseorang yang dikaguminya yang menguatkan serta memberikan dorongan kepada ketiga
narasumber untuk menjalani vegetarian.
4.4.2 Dinamika Konsep Diri