Pendekatan Kualitatif Kredibiltas Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan unsur yang penting dalam suatu penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan Hadi, 2003.

A. Pendekatan Kualitatif

Metode kualitatif berusaha memahami suatu gejala sebagaimana pemahaman responden yang diteliti, dengan penekanan pada aspek subjektif dari perilaku seseorang Poerwandari, 2007 Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat studi kasus kolektif yang bertujuan untuk mempelajari fenomenapopulasikondisi umum dengan lebih mendalam Poerwandari, 2007. Dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat mempelajari secara lebih mendalam proses pembuatan keputusan individu dalam melakukan konversi agama. Pemilihan metode kualitatif menjadi metode dalam penelitian ini karena peneliti ingin melihat pengalaman subjektif individu dalam membuat keputusan untuk melakukan konversi agama. Karakteristik tantangan masing-masing individu sebelum melakukan pembuatan keputusan yang berbeda-beda sehingga menghasilkan proses pembuatan keputusan yang berbeda juga menjadi alasan peneliti memilih metode penelitian kualitatif. Hal ini sesuai dengan fungsi dan 41 Universitas Sumatera Utara manfaat pendekatan kualitatif yaitu dapat melihat sesuatu secara mendalam, memahami isu-isu yang sensitif dan rumit.

B. Responden dan Lokasi Penelitian

1. Responden Penelitian

a. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa karakteristik tertentu, yaitu: - Konversi agama yang dialami adalah konversi dengan tipe traditional conversion Rambo, 1993, yaitu konversi agama dari satu agama tertentu ke agama lain yang berbeda. - Melakukan konversi agama tanpa tekanan, paksaan atau bujukan dari pihak manapun. Konversi berdasarkan kesadaran diri sendiri untuk melakukannya.

b. Jumlah Responden

Menurut Patton dalam Poerwandari, 2007 desain kualitatif memiliki sifat yang luwes, oleh sebab itu tidak ada aturan yang pasti mengenai jumlah sampel yang harus diambil dalam peneltiian kualitatif. Jumlah sampel sangat tergantung pada apa yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan dengan waktu dan sumber daya yang tersedia. Prosedur penentuan subjek dan atau sumber data dalam penelitian kualitatif umumnya menampilkan karakteristik: Universitas Sumatera Utara - Diarahkan tidak pada jumlah sampel besar, melainkan pada kasus-kasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian - Tidak diarahkan pada keterwakilan dalam arti jumlah atau peristiwa acak, melainkan pada kecocokan konteks Penelitian proses pembuatan keputusan melakukan konversi agama ini akan melibatkan responden sejumlah 2 dua orang, dengan pertimbangan bahwa hanya ada sedikit kasus konversi agama dengan karakteristik yang akan diteliti. Dari beberapa kasus tersebut, hanya ada sedikit individu yang bersedia diwawancarai dan dilibatkan dalam sebuah penelitian.

c. Prosedur Pengambilan Responden

Prosedur pengambilan responden dalam penelitian ini direncanakan berdasarkan konstruk operasional operational construct sampling, yaitu sampel dipilih dengan kriteria tertentu, berdasarkan teori atau konstruk operasional sesuai studi-studi sebelumnya, atau sesuai dengan tujuan penelitian Patton, dalam Poerwandari, 2007. Hal ini dilakukan agar sampel benar-benar bersifat representatif, yaitu dapat mewakili fenomena yang diteliti.

2. Lokasi Penelitian

Peneliti akan melakukan penelitian di kota Medan. Pengambilan daerah penelitian tersebut didasarkan pada alasan kemudahan untuk mendapatkan dan menemui sampel penelitian. Universitas Sumatera Utara

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Metode pengumpulan data direncanakan menggunakan metode wawancara. Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu Poerwandari, 2007. Menurut Banister dkk. dalam Poerwandari, 2007 wawancara kualitatif dilakukan untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti dan bermaksud mengadakan eksplorasi terhadap isu tersebut. Wawancara yang digunakan adalah wawancara dengan pedoman umum dimana dalam proses wawancara ini, peneliti dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, mencantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan bahkan mungkin tanpa bentuk pertanyaan eksplisit Poerwandari, 2007. Wawancara dengan pedoman sangat umum ini dapat berbentuk wawancara terfokus, yakni wawancara yang mengarahkan pembicaraan pada hal- hal atau aspek-aspek tertentu dari kehidupan atau pengalaman responden, tetapi wawancara juga dapat berbentuk wawancara mendalam dimana peneliti mengajukan pertanyaan mengenai berbagai segi kehidupan responden secara utuh dan mendalam Poerwandari, 2007. Universitas Sumatera Utara

2. Alat Bantu Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan alat bantu berupa pedoman wawancara yang bertujuan menjaga agar arah wawancara tetap sesuai dengan tujuan penelitian Poerwandari, 2007. Aspek yang ingin diungkap melalui wawancara dalam penelitian ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses pembuatan keputusan dalam melakukan konversi agama. Alat bantu kedua adalah alat perekam digital. Alat perekan ini digunakan agar tidak ada informasi yang terlewatkan pada saat wawancara dengan responden dan memudahkan peneliti mengulang kembali hasil wawancara demi memperoleh data yang utuh.

D. Kredibiltas Penelitian

Dalam pendekatan kualitatif dikenal istilah kredibilitas, yaitu istilah yang paling banyak dipilih untuk mengganti konsep validitas yang dimaksudkan untuk merangkum bahasan menyangkut kualitas penelitian kualitatif. Kredibilitas studi kualitatif terletak pada keberhasilannya mencapai maksud mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang kompleks Poerwandari, 2007. Kredibilitas penelitian ini nantinya terletak pada keberhasilan penelitian dalam mengungkapkan proses pembuatan keputusan individu dalam melakukan konversi agama. Peningkatan kredibilitas dilakukan dengan cara: 1. Mengumpulkan data sebanyak-banyaknya tentang konversi agama dari berbagai sumber, seperti buku, artikel, laporan penelitian, makalah yang dipresentasikan pada forum seminar dan fenomena di lapangan yang Universitas Sumatera Utara didapat melalui komunikasi personal. Hal ini dilakukan agar peneliti sungguh mengenal dan memahami fenomena yang akan diteliti. 2. Mencari dan memilih subjek yang sesuai dengan karakteristik penelitian. 3. Mencatat bebas hal-hal penting serinci mungkin, mencakup catatan pengamatan objektif terhadap setting, responden penelitian ataupun hal-hal yang terkait. Catatan ini sangat penting dalam memudahkan proses analisa dan interpretasi data. 4. Menyiapkan pedoman wawancara berdasarkan tahapan pembuatan keputusan menurut teori pembuatan keputusan dari Janis Mann 1979 demi mendapatkan data yang lengkap dan berkualitas dari responden penelitian. 5. Mendokumentasikan secara lengkap dan rapi data yang terkumpul, proses pengumpulan data maupun strategi analisanya. 6. Menyertakan partner yang ahli dalam bidangnya untuk memberikan kritik dan saran selama proses berlangsungnya penelitian ini. Professional judgment dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing dan dosen ahli. Hal ini dilakukan mengingat keterbatasan peneliti dan kompleksitas fenomena yang diteliti. 7. Melakukan pengecekan dan pengecekan kembali checking and rechecking data, dengan usaha menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda. Universitas Sumatera Utara

E. Prosedur Penelitian