INFRASTRUKTUR 1. STRATEGI DAN KEBIJAKAN

228 b. Memperluas penyediaan informasi dan akses pelaku usaha ekonomi maritim terhadap informasi dalam sistem produksi, pengolahan produk dan jasa ekonomi economic goods and services kelautan, serta saluran tata niaga. c. Membangun keberlanjutan usaha perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri pengolahan hasil laut dan perikanan, dan pariwisata bahari dengan menerapkan pendekatan market-based solution untuk memperkuat kemitraan diantara penerima manfaat beneficeries dalam sistem rantai nilai. Sehingga keberlanjutan usaha tidak tergantung kepada program atau proyek bantuan dari pemerintah.

4.3. INFRASTRUKTUR 1.

SARANA DAN PRASARANA UMUM PEKERJAAN UMUM Pengembangan infrastruktur di Sumatera Barat dapat strategi yang perlu dihadapi secara spesifik adalah sebagai berikut: a. peningkatan pelayanan jaringan jalan yang mulai menurun terutama pada jaringan jalan dengan produksi komoditas sumber daya alam yang tinggi; b. pengalihan pengangkutan barang dengan kapasitas besar menggunakan jaringan jalan kereta api; c. pengoptimalkan fungsi terminal penumpang; d. mengembangkan terminal angkutan barang; e. penyebaran outlet ekspor impor komoditas dengan kapasitas besar masih bertumpu di seluruh wilayah untuk menghindari biaya ekonomi tinggi; f. meningkatkan jumlah pembangkit untuk menaikan kapasitas ketersediaan listrik; g. meningkatkan sumberdaya manusia dan pendapatan daerah untuk pembebasan lahan dalam pembangunan infrastruktur h. meningkatkan terkoordinasinya rencana proyeksi kebutuhan infrastruktur yang dibutuhkan oleh bidang-bidang dalam pembangunan i. membentuk badan pengkaji dan penanganan data kebutuhan pengembangan infrastruktur; j. pengembangan sumber daya manusia dalam perencanaan dan pemeliharaan infrastruktur ; 229 k. penigkatan kesadaran dan kerjasama yang baik antara pemerintah, swasta dan masyarakat umumnya untuk mengembangkan infrastruktur yang berwawasan kebencanaan. l. mengelaborasi rencana pembangunan infrastuktur daerah dengan yang menunjang pembangunan nasional, Sedangkan kebijakan yang diperlukan untuk melaksanakan pembangunan diatas adalah sebagai berikut: a. Percepatan pembangunan infrastruktur untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. b. Pembangunan pendidikan, kesehatan, pertanian, infrastruktur dan sosial-ekonomi. c. Peningkatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan.

2. PERUMAHAN

Strategi yang diperlukan adalah mengintegrasikan perencanaan perumahan dan permukiman dengan mensinergikan aspek teknis membangun kawasan perumahan dan permukiman, mendirikan bangunan, menyediakan fasilitas air minum, menyediakan pelayanan listrik, pencatatan kepemilikan tanah, proses perizinan bangunan, serta pengelolaan sampah dan limbah. Semua aspek tersebut dalam prakteknya dilakukan oleh dinas institusi teknis yang berbeda. Oleh karena itu, strategi yang diperlukan adalah integrasi perencanaan perumahan dan permukiman. Kebijakan a. Regulasi dan reformasi badan pengelola perumahan dan lembaga keuangan untuk perumahan rakyat b. Regulasi penyediaan lahan perumahan yang berkwalitas 4. PERHUBUNGANTRANSPORTASI Strategi pembangunan Sumatera Barat merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu terhadap upaya-upaya pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Sumatera barat bersama seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan Provinsi Sumatera Barat. Untuk menjabarkan strategi pembangunan yang telah ditetapkan, maka diperlukan arah kebijakan agar dapat menjadi pedoman bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat maupun stakeholder dalam melaksanakan pembangunan. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan pada Bidang Trasnportasi dapat dilihat sebagai berikut : Strategi dan Arah Kebijakan Bidang Infrastruktur dan Perhubungan 230 Penetapan arah kebijakan dan strategi sangat penting dilakukan dalam rangka mencapai sasaran pembangunan transportasi . Untuk itu ditetapkan arah kebijakan serta strategi sebagai berikut : a. Membangun Konektivitas IntraAntar Wilayah, melalui strategi: - Pengembangan Dan Peningkatan Aksesibilitas Jalan Yang Menghubungkan Dari Dan Ke Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi, Sentra Produki, Objek Wisata Dan Simpul Transportasi - Pengembangan Aksesbilitas Layanan Angkutan Umum Perintis - Penyediaan Layanan Angkutan Sekolah Untuk Mendukung Kebutuhan Dasar Masyarakat Di Bidang Pendidikan - Peningkatkan Akses Jalan Dalam Rangka Mengurangi Bottleneck Kapasitas Prasarana Jalan b. Mempercepat pembangunan transportasi massal dalam rangka peningkatan daya saing daerah, melalui strategi : - Pengembangan Angkutan Umum Massal Pada Kawasan Perkotaan dan Kawasan Aglomerasi Perkotaan berbasis BRT - Pengembangan Trasnportasi Massal Berbasis Rel - Pengembangan Short Sea Shipping Untuk Menguragi Biaya Logistik Pada Daerah Pusat Pertumbuhan - Pembangunan Infrastruktur Dan Fasilitas Simpul Transportasi Darat c. Restrukturisasi Kelembagaan Angkutan Umum, melalui strategi : - Perbaikan Kelembagaan Dan Standar Pelayanan Angkutan Umum - Pengendalian Keseimbangan Supply Dan Demand Angkutan Umum - Pemberian Insentif Pelayanan Transportasi Publik d. Menciptakan Transportasi Yang Berkeselamatan dalam mendukung program pemerintah menuju Zero Accident, melalui strategi: - Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Keselamatan Jalan - Pemenuhan persyaratan Standar Pelayanan Minimal Kemantapan Jalan Angkutan Umum - Melakukan Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas Pada Daerah Black Area Dan Dan Black Spot - Penyediaan Fasilitas Teknologi Deteksi Tinggi Untuk Kemanan Bandar - Pemaduserasian Program Peningkatan Keselamatan Jalan dengan Instansi Terkait - SosilisaiAdvokasi Keselamatan Jalan - Peremajaan Angkutan Umum yang melewati batas umur laik jalan - Pengawasan Terhadap Pelanggaran Perizinan Dan Standar Pelayanan - Peningkatan Pengawasan Kelebihan Angkutan Barang 231 e. Menciptakan transportasi ramah lingkungan dalam mendukung RAN dan RAD Penurunan Gas Rumah Kaca, melalui strategi: - PengembanganPeningkatan Area Traffic Control System ATCS - Pembangunan Gedung Parkir Pada Pusat Kegiatan Nasional Dan Pusat Kegiatan Wilayah Nasional - Pengendalian dan Pengawasan Terhadap Emisi Gas Buang - Mendorong Pemerintah Daerah Provinsi dan KabKota Untuk Mengeluarkan Kebijakan Tentang Pelaksanaan Analisa Dampak Lalu Lintas Andallalin 5. KEBENCANAAN Untuk itu strategi yang perlu dikembangkan pemerintah daerah dalam mengelola kebencana adalah: a. peningkatan jumlah dan kwalitas pendidikan formal dan infiormal untuk mitigasi bencan yang terintegrasi dengan bidang pendidikan umum, kesehatan, pertanian, infrastruktur dan sosial-ekonomi dan lainnya. b. meningkatkan koordinasi dan integrasi perencanaan pembangunan berwawasan kebencanaan disemua bidang c. meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia yang mempunyai tugas dan fungsi untuk mengeola bencana d. memanfaatkan teknologi maju dalam tindakan mitigasi bencana. Kebijakan a. Memprioritaskan penggunaan teknologi maju dalam tindakan mitigasi bencana. b. Peningkatan kesiapan dalam menghadapi ancaman bencana melalui pendidikan formal dan infiormal baik di bidang pendidikan sokolah, kesehatan, pertanian, infrastruktur dan sosial-ekonomi. c. Peningkatan koordinasi dan integrasi pembangunan yang berwawasan kebencanaan disemua bidang dengan membentuk aturan formal. d. Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia yang mempunyai tugas dan fungsi untuk mengeola bencana. 6. KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 4.4. SUMBERDAYA ALAM 1. LINGKUNGAN HIDUP Strategi umum untuk mencapai tujuan lingkungan hidup yang sehat dan berkualitas adalah dengan membuat pemahaman yang sama antar stakeholders tentang lingkungan hidup, menetapkan indikator yang dipahami bersama, menyusun rencana penyelesaian masalah secara terpadu, dan menjelaskan tugas sektor dalam kerjasama lintas sektor. 232 Strategi ini dipilih karena lemahnya koordinasi antar sektor, sementara sangat dipahami bahwa lingkungan hidup tidak dapat diselesaikan dan tidak hanya melibatkan satu sektor. Strategi pengembangan wilayah dan lingkungan hidup secara detail berdasarkan tujuan dan sasarannya adalah seperti pada tabel dibawah ini. Matriks Tujuan, Sasaran dan Strategi pembangunan aspek Pengembangan Wilayah dan Lingkungan Hidup yang direncanakan utk meningkatkan daya saing daerah 2015-2020 No Isu Strategis Tujuan Sasaran Strategi I Terkait Sumberdaya Alam 1 Eksploitasi hutan lindung menjadi hutan produktif dan lahan budidaya pertanian dan permukiman Terkendalinya fungsi hutan lindung sebagai kawasan penyangga dan pelestari lingkungan Terpeliharanya keseimbangan eksoistem alam Pengelolaan hutan berbasis ekosistem 2 Kemiskinan di wilayah pesisir dan kepulauan meningkatnya kesejahteraan masyarakat pesisir dan kepulauan Pengentaskan kemiskinan masyarakat pesisir dan kepaulauan pengurangan kesenjangan pembangunan antar wilayah 3 Pengelolaan limbah industri dan rumah tangga belum terlaksana secara optimal Terwujudnya lingkungan hidup sehat yang berkelanjutan Terlaksananya pengelolaan limbah terpadu Pengembangan sistem pengelolaan limbah terpadu 4 Sulitnya penyediaan pembebasan lahan untuk pembangunan Melancarkanimple mentasi pembangunan meningkatkan daya saing pembangunan Sumbar di tingkat regional Sumatra dan nasional peningkatan daya saing Sumbar diantara propinsi di pulau Sumatera dan antar propinsi di tk. Nasional. 5 Belum optimalnya pengelolaan sumberdaya air embung, danau, sungai peningkatan pemanfaatan sumberdaya air sbg penyedia listrik, pengairan dan air bersih utk rumah tangga dan usaha kecil pemerataan pelayanan listrik, irigasi pertanian, dan rumah tangga, termasuk UMKM pemerataan pembangunan antar wilayah 6 Belum terbangunnya sinergi perencanaan Tata Ruang dengan pembangunan daerah Terbangunnya kawasan strategis dan jenjang pusat kegiatan yang sinergis antara rencana tata ruang dg rencana pembangunan Peningkatan pelayanan PKN, PKW dan PKWp, serta PKL Optimalisasi pembangunan kawasan dan hirarki kota2 pusat kegiatan utk meningkatkan daya saingdaerah 233 II Terkait Sumberdaya Manusia 1 Kurangnya pemahaman masyarakat akan hidup sehat dan lingkungan hidup sehat Lingkungan hidup yang sehat masyarakat sehat karena lingkungan sehat pembangunan manusia dan lingkungan sehat 2 Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan berwawasan lingkungan dalam berusaha ekonomi berbasis sumberdaya alam terwujudnya masyarakat yang cerdas dalam berusaha dg memanfaatkan sumberdaya alam secara optimal dan berkelanjutan meningkatkan perekonomian masyarakat berbasis sumberdaya alam dengan tetap mejaga kelestarian lingkungan Pengembangan ekonomi sektor primer, sekunder dan tersier sesuai daya dukung wilayah dan prinsip keberlanjutan 3 Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan aparat sipil negara dalam pengawasan pengelolaan sumberdaya alam Pelayanan publik yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan pengawasan pengelolaan sumberdaya alam terpenuhinya standar pelayanan minimum Peningkatan kapasitas aparat sipil negara 4 kurangnya kapabilitas dalam mensinergikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan terwujudnya sinergi rencana tata ruang dengan rencana pembangunan terlaksananya pemanfaatan dan pengendalian ruang melalui program-program pembangunan sesuai peruntukan ruangnya pengembangan sumberdaya manusia sebagai aparatur sipil negara yang profesional 5 kurangnya sumberdaya manusia yang berpikiran maju dan terbuka, profesional dan bertanggugjawab terwujudnya pelayanan publik yang memuaskan terwujudnya kepuasan masyarakat terhadap pemerintah III Terkait Kelembagaan 1 belum optimalnya kerjasama dengan propinsi tetangga dalam pengelolaan daerah perbatasan Optimalisasi pemanfaatan ruang wilayah perbatasan propinsi tetangga berkembangnya pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan di wilayah perbatasan Pembangunan daerah perbatasan sesuai daya dukung wilayah perbatasan 2 belum optimalnya sinergi perencanaan pembangunan daerah propinsi dengan kabupaten kota daerah kepulauan dan pulau terluar meningkatkan rasa nasionalisme, menjaga kesatuan dan persatuan bangsa kebanggaan sebangsa dan setanah air melalui persatuan dan kesatuan pembangunan wilayah darat dan laut Penetapan pusat-pusat kegiatan untuk mendukung pelayanan sosialekonomi dan pengembangan wilayah 3 belum optimalnya SOP perizinan usaha ekonomi pengelolaan sumberdaya alam Tersedianya SOP perizinan usaha ekonomi yang berkesesuaian dengan rencana tata ruang terbangunnya lingkungan kondusif bagi investor menggiatkan pembangunan Membangun lingkungan kondusif bagi penanaman modal pembangunan 234 4 lemahnya sistem pengintegrasian implementasi rencana tata ruang propinsi dengan kabupaten kota Tersedianya sistem pengintegrasian rencana berbasis informasi teknologi antara propinsi dan kabkota Terintegrasinya implementasi rencana tata ruang dalam rencana pembangunan Propinsi di daerah kabkota Pengembangan sistem integrasi tata ruang dengan rencana pembangunan propinsi di kabkota 5 Lemahnya koordinasi antar instsitusi sektoral karena belum berkembangnya sistem informasi data dan pelayanan terpadu Tersedianya sistem informasi data dan pelayanaan terpadu yang terbuka untuk publik Meningkatnya koordinasi antar instsitusi sektoral melalui sistem informasi datadan pelayanan terpadu pengembangan sistem informasi untuk publik 6 belum termanfaatkannya hasil penelitian sumberdaya alam dalam pembangunan termanfaatkannya hasil penelitian sumberdaya alam dalam pembangunan optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam untuk sebesar- besarnya kesejahteraan masyarakat berkembangnya perkonomian dan kesehatan masyarakat berbasis penelitian sumberdaya alam 7 belum terkelolanya wisata alam dan budaya yang berbasiis nagari berkembangnya ekonomi kreatif berbasis masyarakat di kawasan wisata berbasis nagari meningkatnya kemandirian masyarakat di kawasan wisata pengembangan kawasan wisata untuk pemerataan pembangunan antar daerah

3. ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembangunan dalam sektor energi dan sumberdaya mineral adalah mensosialisasikan kepada masyarakat agar memahami pentingnya memanfaatkan sumberdaya alam sesuai aturan dengan mengurus izin, melakukan pengawasan secara efektif agar penambangan energi tanpa izin PETI bisa berkurang atau bahkan tidak terjadi, memberikan pendampingan agar pembangkit listrik berskala mikro dapat dikembangkan.

4.5. PEMERINTAHAN