Kesimpulan Saran Diagnosis kesulitan belajar metematika siswa dan solusinya dengan pembelajaran remedial: penelitian deskriptif analisis di MAN 7 Jakarta

67 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diuraikan pada Bab IV, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor intelektual yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa, khususnya pada materi eksponen dan logaritma, antara lain adalah karena siswa salah dalam memahami konsep eksponen dan logaritma, siswa tidak menguasai prinsip operasi hitung, dan kecerobohan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika. 2. Setelah dilaksanakan pembelajaran remedial, pemahaman konsep siswa meningkat, kesalahan prinsip operasi hitung berkurang, dan kecerobohan siswa dalam mengerjakan soal juga berkurang. Hal ini dapat dilihat secara statistik setelah siswa diberikan pembelajaran remedial jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar nilainya mencapai KKM meningkat dari 5 siswa 16,13 menjadi 19 siswa 61,29 dan rata-rata nilai matematika siswa naik dari 47,71 menjadi 68,08. Dengan demikian, pembelajaran remedial dapat membantu siswa mengatasi kesulitan belajar matematika.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka penulis ingin mengajukan beberapa saran: 1. Dalam rangka mengatasi kesulitan belajar siswa, maka guru di sekolah disarankan untuk melaksanakan pembelajaran remedial bagi siswa yang nilainya belum mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah. Program remedial hendaknya disusun sesuai dengan karakteristik kesulitan belajar yang dialami oleh siswa sehingga setiap siswa memperoleh layanan yang tepat. 68 2. Untuk menentukan langkah remedial yang tepat, maka sebaiknya program remedial ini dilaksanakan setelah diadakan tes diagnostik yang berfungsi sebagai alat identifikasi. Tes diagnostik sebaiknya disesuaikan dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, serta indikator yang ingin dicapai, yang telah disusun oleh guru pada awal tahun ajaran. Untuk kesempurnaan instrumen kajian, tes diagnostik yang diujikan kepada siswa ini disarankan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Hasil analisis tes diagnostik inilah yang menjadi acuan penentuan pembelajaran remedial yang diberikan kepada masing-masing siswa. 3. Program remedial bukanlah tanggung jawab guru mata pelajaran saja, akan tetapi merupakan kewajiban seluruh pihak yang terkait seperti guru BP, guru remedial, tutor remedial, wali kelas, dan pihak sekolah. Oleh karena itu, hendaknya program remedial ini didukung penuh oleh tiap pihak terkait, baik dengan cara memberi bimbingan, memberi bahan belajar, memberi motivasi, menyediakan waktu untuk remedial, memberi sarana penunjang, dan sebagainya. 4. Selain itu, penulis menyarankan agar guru melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengatasi kesulitan belajar lainnya yang dialami siswa ditinjau dari faktor kesulitan yang lain selain faktor intelektual, seperti faktor fisiologis, emosional, sosial, maupun faktor internal dan eksternal lainnya. . DAFTAR PUSTAKA Abdurahman, Mulyono. 1999. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Depdikbud dan Rimeka Cipta. Ahmadi, Abu dan Widodo S. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Angkowo, R. dan A. Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: PT.Grasindo. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. DAFTAR PUSTAKA Echols, John M. dan Hasan Shadily. 1992. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT Gramedia. Hamzah, M. Ali dan Muhlisrarini. 2009. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika PSPM. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. http:id.wikipedia.orgwikiMatematika Kadir. Pengaruh Pendekatan Problem Posing terhadap Prestasi Belajar Matematika Jenjang Pengetahuan, Pemahaman, Aplikasi dan Evaluasi ditinjau dari Metakognisi Siswa SMU di DKI Jakarta, dari http:www.depdiknas.go.idjurnal53j53 02.pdf Kusumasari, Yulitta Radita. 2007. Meningkatkan hasil Belajar matematika Melalui Metode Tutor Sebaya DalamPengajaran Remedial Pada siswa Kelas VIII. Skripsi. Semarang: Tidak ditebitkan. Mariana, Made Alit. 2003. Pembelajaran Remedial. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Mukhtar dan Rusmini. 2003. Pengajaran Remedial: Teori dan Penerapannya dalam Pembelajaran. Jakarta: Fifa Mulia Sejahtera. Nasution, S. 1992. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Ruseffendi, E.T. Dasar-dasar Matematika Modern dan Komputer untuk Guru. Bandung:Tarsito. Sabri, M. Alisuf. 1995. Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. Sholeh, M. 1998. Pokok- pokok Pengajaran Matematika di Sekola., Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Sistem Penilaian KTSP, Pembelajaran Remedial, oleh Direktorat Pendidikan Nasional dari http:www.dikmenum.go.id Soemoenar, dkk. Penerapan Matematika Sekolah. Jakarta: Universitas Terbuka. Sriyanto, H.J. 2007. Strategi Sukses Menguasai Matematika. Yogyakarta: Indonesia Cerdas. Sudjana. 1995. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Suherman, Erman dan Udin S. W. 1999. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka. Suherman, Erman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI. Suryabrata, Sumadi.2003. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sutikno, M. Sobry. 2007. Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna. Mataram: NTP Press. Suwangsih, Erna dan Tiurlina. 2006. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI Press. SW, Ischak dan Warji R. 1982. Program Remedial dalam Proses Belajar-Mengajar. Yogyakarta: Liberty. Syah, Darwyan. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Diadit Media. Syah, Muhibbin. 1999. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tarigan, Henry Guntur. 1990. Pengajaran Remedi Bahasa. Bandung: Angkasa,. Thohir, Noorhadi dan Basuki Haryono. 1996. Jurnal Rehabilitasi dan Remediasi. Surakarta: Pusat Penelitian Rehabilitasi dan Remediasi Lembaga Penelitian UNS. Tim Penyusun. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Edisi 3, Cetakan Kedua. TimPenyusun. 2003. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Udiono, Tri. 2007. Perbedaan Prestasi belajar Mahasiswa Sebelum dan Sesudah Mengikuti Program Remedial. Skripsi. Semarang: Tidak Diterbitkan. Usman, Moh. Uzer. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Warkitri, dkk. 1998. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar. Jakarta : Universitas Terbuka. Widdiharto, Rachmadi. Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika SMP dan Alternatif Proses Remidinya, Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKGMGMP Matematika. Yogyakarta: Depdiknas. Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Grasindo. Edisi yang disempurnakan, Cetakan ke IV. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP KELAS REMEDIAL Mata Pelajaran Materi : Matematika Eksponen dan Logaritma Kelas Semester : X Sepuluh Ganjil Tahun Pelajaran : 20102011 Pertemuan ke - : 1 satu Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi