Preparasi Sampel Daun Kelor Moringa oleifera

44 Tabel 4. Kadar Air Masing-masingPengeringan Pengeringan Kadar air Freeze Dry 12,74 Tanpa Freeze Dry Suhu Ruang 15,13 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeringan freeze dry lebih mampu mengurangi kadar air dalam sampel daun kelor dengan lebih cepat. Hal ini dikarenakan pada alat freeze dryer terdapat vakum yang menghilangkan uap hasil freeze dry sehingga membantu mempercepat proses pengeringan. Menurut Simon 2014, untuk proses pengeringan beku freeze dyer bahan yang dikeringkan terlebih dahulu dibekukan kemudian dilanjutkan dengan pengeringan menggunakan tekanan rendah sehingga kandungan air yang sudah menjadi es akan langsung menjadi uap, dikenal dengan istilah sublimasi. Walaupun nilai kadar air pada sampel dengan pengeringan freez dry lebih kecil tetapi nilai kadar air yang didapat dari kedua jenis pengeringan tersebut tidak memenuhi kadar air maksimum yang disyaratkan, dimana menurut Setyowati 2009 maksimum kadar air yang disyaratkan agar proses ekstraksi dapat berjalan maksimal yaitu sebesar 11. Dari segi kualitas, alat pengering buatan seperti freeze dry akan memberikan produk yang lebih baik Hernani dan Nurdjanah, 2009. Pada pengeringan tanpa freeze dry, kemungkinan sampel mengalami kontaminasi lebih besar dikarenakan pengeringan dilakukan di ruangan terbuka. Walaupun freeze drying sangat cocok digunakan untuk pengeringan sampel tanaman, namun dari sisi ekonomi, pengeringan ini terlalu mahal. 45

4.3. Proses Ekstraksi Daun Kelor Moringa oleifera

Proses ekstraksi daun kelor menggunakan metode maserasi. Maserasi merupakan jenis ekstraksi secara dingin sehingga mencegah kerusakan komponen kimia yang tidak tahan terhadap pemanasan Syukur, et al., 2011. Sehingga metode ini cocok untuk mengekstrak zat aktif antioksidan yang merupakan komponen kimia yang tidak tahan terhadap panas. Tujuan maserasi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam sampel, dimana pelarut akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung senyawa aktif. Senyawa aktif akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan senyawa aktif di dalam dan di luar sel. Proses maserasi dilakukan dengan menggunakan pelarut metanol. Pelarut metanol yang digunakan yaitu pelarut metanol p.a Pro Analyst dan metanol teknis. Adanya perbedaan pelarut yang digunakan yaitu untuk mengetahui faktor jenis pelarut terhadap antioksidan yang didapat. Pelarut metanol dipilih untuk proses ekstraksi karena dapat melarutkan hampir semua metabolit sekunder Darwis, 2000. Selain itu, dibanding pelarut lain, metanol mempunya sifat mudah menguap sehingga pelarut pada ekstrak mudah diuapkan tanpa merusak kandungan kimia yang terdapat dalam ekstrak. Hal ini diperkuat dengan telah dilakukannya penelitian yang dilakukan oleh Lyrawati et al 2013, Oktaviana et al 2012 dan Sutrisno et al 2011 yang menggunakan pelarut metanol untuk mengekstrak kandungan senyawa antioksidan dalam daun kelor untuk pengujian in vivo pada mencit.