Analisis hubungan antara pengendalian internal dan kepuasan kerja dengan kecenderungan kecurangan perusahaan (studi kasus pada PT. Mawar Sebelas).

(1)

DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KECENDERUNGAN

KECUANGAN PERUSAHAAN

(Studi Kasus di PT. MawarSebelasSerangBanten)

RanthieLarasVebrianti NIM: 122114004

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kecenderungan kecurangan dan pengendalian internal dan kepuasan kerja di perusahaan. Penelitian ini dilakukan di PT. MawarSebelas.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner kepada 18 responden. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji validitas, reliabilitas, normalitas, dan korelasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan yang kuat dan negatif antara kecenderungan kecurangan perusahaan dan pengendaian internal. Penelitian ini juga menunjukkan hubungan yang cukup kuat dan negatif antara kepuasan kerja dan kecenderungan kecurangan perusahaan. Kata Kunci: Pengendalian Internal, Kepuasan Kerja, Kecenderungan Kecurangan Perusahaan.


(2)

BETWEEN THE INTERNAL CONTROLS AND THE WORK SATISFACTION WITH THE TENDENCY TO DO FRAUD IN THE COMPANY

(The Case Study at PT. Mawar Sebelas)

RanthieLarasVebrianti NIM : 122114004

Sanata Dharma University Yogyakarta 2016

This research aims to analyze the relation between tendency of fraud and both internal controls and work satisfaction in the company. This research was conducted in PT. MawarSebelas.

This research was field research. The data were collected by distributing questioner to 18 respondents. The tests that have been done in this research were the tests in validity, reliability, normality, and correlation.

The results shows a strong and negative connection between the tendency to do fraud inside the company and it’s internal controls.This research also reveals a relatively strong and negative connection between the work satisfaction and the tendency to do fraud inside the company.


(3)

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN

INTERNAL DAN KEPUASAN KERJA DENGAN

KECENDERUNGAN KECURANGAN PERUSAHAAN

(Studi Kasus pada PT. Mawar Sebelas)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Ranthie Laras Vebrianti NIM: 122114004

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(4)

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN

INTERNAL DAN KEPUASAN KERJA DENGAN

KECENDERUNGAN KECURANGAN PERUSAHAAN

(Studi Kasus pada PT. Mawar Sebelas)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Ranthie Laras Vebrianti NIM: 122114004

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016


(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

vi

MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN

When life was in the heaviest storm,

don’t break out,

but pray harder and don’t jump out from the boat

because everything will be allright

as long as God stays in the same boat with us.

“Segala perkara dapat kutanggung

di dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku.”

(Fillipi 4:13)

Kupersembahkan untuk:

The only one God and His Son, Jessus Christ

My beloved father Zaman Petrus Sigalingging and mother

Sukma Murni


(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., PhD., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. Drs. YP. Supardiyono, M.Si, Akt, QIA selaku Kaprodi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

3. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Ak., C.A., selaku pembimbing yang telah sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Ibu Anik Fitri selaku Direktur Utama PT.Mawar Sebelas Serang Banten

yang telah membantu memberikan izin untuk melakukan penelitian di PT. Mawar Sebelas Serang Banten.


(11)

(12)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... iv

PERNYATAAN PERSETUJUANPUBLIKASI KARYA ILMIAH... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xii

ABSTRAK ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. TujuanPenelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Pengendalian Internal ... 7

B. Kepuasan Kerja ... 14

C. Kecurangan Perusahaan ... 18

D. Kerangka Pemikiran ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Jenis Penelitian ... 23

B. Subjek Penelitian ... 23


(13)

x

D. Tempat Penelitian ... 24

E. Definisi Operasional Variabel ... 24

F. Sampel atau Partisipan ... 26

G. Data... 27

H. Teknik Pengumpulan Data ... 28

I. Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... .. 32

A. Profil Perusahaan ... 32

B. Visi dan Misi Perusahaan ... 32

C. Motto... 33

D. Struktur Organisasi ... 34

E. Program Manajemen ... 35

F. Sasaran Program ... 35

G. Operasional Area ... 35

H. Sumber Daya Manusia ... 36

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Deskripsi Data ... 37

B. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 42

C. Uji Normalitas ... 46

D. Uji Korelasi ... ... 48

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 49

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

A. Kesimpulan ... 51

B. Keterbatasan Penelitian ... 51

C. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53


(14)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skor Pernyataan Angket Likert ... 28

Tabel 3.2 Tingkat Hubungan Koefisien Korelasi ... 31

Tabel 5.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 37

Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan ... 38

Tabel 5.3 Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 39

Tabel 5.4 Data Responden Berdasarkan Jabatan ... .... 40

Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Kecenderungan Kecurangan Perusahaan... 42

Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas Pengendalian Internal ... 43

Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Kepuasan Kerja ... 44

Tabel 5.8 Hasil Uji Reliabilitas Kecenderungan Kecurangan Perusahaan.. ....45

Tabel 5.9 Hasil Uji Reliabilitas Pengendalian Internal ... 46

Tabel 5.10 Hasil Uji Reliabilitas Kepuasan Kerja ... 44

Tabel 5.11 Hasil Uji Normalitas Pengendalian Internal, Kepuasan Kerja, dan Kecenderungan Kecurangan Perusahaan ... 47

Tabel 5.12 Hasil Uji Validitas, Normalitas, dan Reliabilitas ... 45


(15)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Segitiga Kecurangan ... 20 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 22 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Mawar Sebelas ... 34


(16)

xiii

ABSTRAK

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN INTERNAL DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KECENDERUNGAN

KECUANGAN PERUSAHAAN (Studi Kasus di PT. Mawar Sebelas)

RanthieLarasVebrianti NIM: 122114004

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kecenderungan kecurangan dan pengendalian internal dan kepuasan kerja di perusahaan. Penelitian ini dilakukan di PT. Mawar Sebelas.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner kepada 18 responden. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji validitas, reliabilitas, normalitas, dan korelasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan yang kuat dan negatif antara kecenderungan kecurangan perusahaan dan pengendaian internal. Penelitian ini juga menunjukkan hubungan yang cukup kuat dan negatif antara kepuasan kerja dan kecenderungan kecurangan perusahaan.

Kata Kunci: Pengendalian Internal, Kepuasan Kerja, Kecenderungan Kecurangan Perusahaan.


(17)

xiv

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF THE RELATION

BETWEEN THE INTERNAL CONTROLS AND THE WORK SATISFACTION WITH THE TENDENCY TO DO FRAUD IN THE COMPANY

(The Case Study at PT. MawarSebelas)

RanthieLarasVebrianti NIM : 122114004

Sanata Dharma University Yogyakarta 2016

This research aims to analyze the relation between tendency of fraud andboth internal controls andwork satisfaction in the company. This research wasconducted in PT. MawarSebelas.

This research was field research. The data were collected by distributing questioner to 18 respondents. The tests that have been done in this research were the tests in validity, reliability, normality, and correlation.

The results shows a strong and negative connection between the tendency to do fraud inside the company and it’s internal controls.This research also reveals a relatively strong and negative connection between the work satisfaction and the tendency to do fraud inside the company.

Key words: internal controls, work satisfaction, the tendency to do fraud inside the company.


(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Permasalahan

Kecurangan perusahaan menjadi permasalahan umum yang banyak diperbincangkan pada berbagai media di Indonesia. Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat korupsi tertinggi di dunia yaitu peringkat ke 114 dari seluruhnya 174 negara yang diperiksa (Transparancy International, 2014). Kecurangan akuntansi di Indonesia dibuktikan dengan adanya likuidasi beberapa bank, diajukannya manajemen BUMN dan swasta ke pengadilan, kasus kejahatan perbankan, manipulasi pajak, korupsi di komisi penyelenggaraan pemilu, dan DPRD (Willopo, 2006).

Kecurangan merupakan bentuk penipuan yang sengaja dilakukan sehingga dapat menimbulkan kerugian tanpa disadari oleh pihak yang dirugikan dan memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan (Alison, 2006). Kecurangan perusahaan berkaitan dengan korupsi (Willopo, 2006). Tindakan yang biasanya dilakukan dalam korupsi meliputi manipulasi pencatatan, penghilangan dokumen, serta mark-up yang merugikan perekonomian negara. Banyaknya kasus kecurangan di Indonesia disebabkan karena beberapa faktor meliputi tidak ada pengendalian internal dalam suatu organisasi, pengawasan atau kontrol yang lemah, tingkat kejujuran yang rendah, karakter dari setiap individu, dan lain sebagainya. Selain itu kecurangan perusahaan dapat terjadi


(19)

karena beberapa kondisi yang menyebabkan hal tersebut benar-benar terjadi atau biasa disebut dengan fraud triangle (Amin Widajaja, 2013:228). Fraud triangle terdiri dari tekanan, kesempatan, dan sikap/rasionalisasi. Tekanan berarti ada tekanan dari pihak manajemen untuk melakukan kecurangan. Kesempatan berarti terdapat situasi di dalam suatu instansi yang memungkinan untuk melakukan kecurangan. Sikap/rasionaliasi menunjukkan suatu sikap dimana suatu instansi merasionalisasikan tindakan yang tidak jujur/kecurangan. Oleh karena itu, penerapan pengendalian internal di dalam suatu organisasi dirasa mampu mengurangi kemungkinan terjadinya kecurangan perusahaan. Menurut laporan COSO, pengendalian internal merupakan suatu proses yang dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas yang dirancang untuk menyediakan keyakinan memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan meliputi keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, serta efektifitas dan efisiensi operasi. Pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan tertentu suatu entitas akan tercapai (Abdul Halim, 2003). Selain menerapkan pengendalian internal, suatu organisasi daiharapkan juga memperhatikan faktor kepuasan kerja karyawan. Karyawan atau sumber daya manusia merupakan faktor yang berperan penting dalam kegiatan operasional di dalam perusahaan. Karyawan yang memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi cenderung akan bekerja lebih efektif daripada karyawan yang memiliki tingkat kepuasan kerja yang rendah. Kepuasan kerja karyawan sendiri dapat


(20)

dilihat dengan membandingkan input yang diberikan oleh karyawan dengan output yang diterima oleh karyawan. Input dapat berupa pendidikan, keterampilan, dan lain-lain. Output dapat berupa gaji, penghargaan, fasilitas, dan lain sebagainya. Kepuasan kerja akan memberikan dampak terhadap perilaku yang dihasilkan karyawan ketika melaksanakan pekerjaannya. Karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi diharapkan jauh dari perilaku kecurangan perusahaan dengan ada atau tidak ada penerapan pengendalian internal di suatu organisasi.

Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa pengendalian internal dan kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan perusahaan. Oleh sebab itu, penulis mencoba meneliti faktor-faktor tersebut untuk mengetahui hubungan antara pengendalian internal dan kepuasan kerja dengan kecenderungan kecurangan perusahaan.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hubungan antara pengendalian internal dengan kecenderungan kecurangan perusahaan?

2. Bagaimana hubungan antara kepuasan kerja dengan kecenderungan kecurangan perusahaan?


(21)

C.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui dan menganalisis hubungan antara pengendalian internal dengan kecenderungan kecurangan perusahaan.

2. Mengetahui dan menganalisis hubungan antara kepuasan kerja dengan kecenderungan kecurangan perusahaan.

D.Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis mengenai hubungan antara pengendalian internal dengan kecenderungan kecurangan perusahaan dan hubungan antara kepuasan kerja dengan kecurangan perusahaan.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan kepada manajer atau auditor internal mengenai hubungan antara pengendalian internal dengan kecenderungan kecurangan perusahaan dan hubungan antara kepuasan kerja dengan kecurangan perusahaan.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi tentang hubungan antara pengendalian internal dengan kecenderungan kecurangan perusahaan dan hubungan antara kepuasan kerja dengan kecurangan perusahaan.


(22)

E.Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan secara umum dibagi ke dalam enam bab yang materinya dijabarkan sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan

Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, batasan penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II: Landasan Teori

Bab ini berisi teori yang berhubungan dengan pengendalian internal, kepuasan kerja, dan kecederungan kecurangan perusahaan yang akan digunakan untuk mendukung proses penelitian, analisis data, dan pembahasan masalah yang diteliti.

Bab III: Metode Penelitian

Bab ini berisi uraian mengenai jenis penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, tempat penelitian, definisi operasional variabel, sampel atau partisipan, data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV: Gambaran Umum Perusahaan


(23)

Bab V: Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini berisi deskripsi data, analisis data, dan pembahasan.

Bab VI: Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis data, keterbatasan penelitian, dan saran.


(24)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A.Pengendalian Internal

1. Definisi Pengendalian Internal

Pengendalian internal menurut laporan COSO adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan meliputi :

a. Keandalan pelaporan keuangan.

b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. c. Efektivitas dan efisiensi operasi.

Laporan COSO menyatakan konsep fundamental dalam beberapa definisi berikut:

a. Pengendalian Internal merupakan suatu proses yang berarti pengendalian internal adalah alat untuk mencapai suatu akhir, bukan akhir itu sendiri. Pengendalian internal terdiri atas serangkaian tindakan yang terintegrasi dalam infrastruktur suatu entitas.

b. Pengendalian internal bukan hanya suatu kebijakan dan formulir-formulir, tetapi juga individu yang berada pada berbagai tingkatan organisasi.


(25)

c. Pengendalian internal diharapkan mampu memberikan keyakinan yang memadai, bukan keyakinan mutlak, kepada manajemen dan dewan direksi dalam suatu entitas karena adanya keterbatasan yang melekat pasa pengendalian internal dan siperlukan pertimbangan biaya dan manfaat dari pengadaan pengendalian.

d. Pengendalian internal diarahkan pada pencapaian tujuan entitas yang berkaitan dengan pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.

Suatu sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan jaminan yang wajar kepada manajemen bahwa perusahaan mencapai tujuan dan sasarannya (Arens, 2015:340).

2. Tujuan Pengendalian Internal

Pada umumnya manajemen memiliki tiga tujuan umum dalam merancang pengendalian internal (Arens, 2015:340), yaitu:

a. Reliabilitas pelaporan keuangan

Manajemen memikul tanggung jawab hukum maupun profesional untuk memastikan bahwa informasi telah disajikan secara wajar sesuai dengan persyaratan pelaporan kerangka kerja akuntansi yang berlaku umum. Tujuan pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan adalah memenuhi tanggung jawab pelaporan keuangan tersebut.


(26)

b. Efisiensi dan efektivitas

Pengendalian dalam perusahaan mendorong pemakaian sumber daya secara efisien dan efektif untuk mengoptimalkan sasaran – sasaran perusahaan. Tujuan penting dari pengendalian ini adalah memperoleh informasi keuangan dan nonkeuangan yang akurat tentang operasi perusahaan untuk keperluan pengambilan keputusan.

c. Ketaatan pada hukum dan peraturan

Setion 404 mengharuskan semua perusahaan publik mengeluarkan laporan tentang keefektifan pelaksanaan pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Selain mematuhi hukum dalam section 404, organisasi – organisasi publik, nonpublik, dan nirlaba diwajibkan mematuhi berbagai hukum dan peraturan.

3. Keterbatasan Pengendalian Internal

Keterbatasan pengendalian internal (Sunyoto, 2013:159) adalah: a. Kesalahan dalam pertimbangan

Manajemen dan personel lainnya terkadang melakukan pertimbangan yang kurang matang dalam pengambilan keputusan bisnis, atau dalam tugas – tugas rutin karena kekurangan informasi, keterbatasan waktu, atau penyebab lainnya.

b. Kemacetan

Kemacetan dapat terjadi karena petugas salah mengerti dengan instruksi, atau melakukan kesalahan karena kecerobohan, kebingungan, atau


(27)

kelelahan. Perpindahan personel sementara atau tetap atau perubahan sistem atau prosedur bisa juga mengakibatkan kemacetan.

c. Kolusi

Kolusi dilakukan oleh seseorang pegawai dengan pegawai lainnya, atau dengan pelanggan atau pemasok bisa tidak terdeteksi oleh pengendalian internal.

d. Pelanggaran oleh manajemen

Manajemen bisa melakukan pelanggaran atas kebijakan atau prosedur untuk tujuan tidak sah, seperti keuntungan pribadi atau membuat laporan keuangan menjadi tampak baik.

e. Biaya dan manfaat

Biaya penyelenggaraan pengendalian internal seharusnya tidak melebihi manfaat yang akan diterima. Oleh karena itu walaupun pengendalian internal untuk suatu hal diperlukan, namun kadang tidak diterapkan karena pengorbanannya tidak sepadan dengan manfaat yang diterima.

4. Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO)

COSO adalah suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun 1985. The Committee of Sponsoring Organization of The Treadway

Committee (COSO) dibentuk untuk mendefinisikan kembali pengendalian

intern dan kriteria untuk menentukan efektivitas suatu sistem pengendalian intern. COSO menerbitkan laporan Internal Control-Integrated Framework


(28)

yang terdiri dari empat jilid laporan berdasarkan hasil riset, diskusi, perdebatan, pertimbangan, draft, eksposur yang diajukan kepada konstituen. Laporan COSO menggambarkan pandangan dari banyak partisipan, meliputi lima anggota organisasi yang mensponsori yakni The American

Institute of Certified Public Accountants (AICPA), The Institute of Internal Auditors (IIA), The American Accounting Association (AAA), The Institute of Management Accountants (IMA), anggota direksi, direktur auditor

intern,dan lain-lain. Laporan COSO 1992 mengubah cara pandang terhadap pengendalian intern. Meskipun laporan COSO merupakan definisi konsensus, namun isinya dibangun untuk memberikan suatu kerangka kerja pengendalian intern umum. Laporan COSO didesain untuk mengakomodasi perspektif berbagai pihak, serta memuaskan kebutuhan semua kelompok yang berhubungan dengan pengendalian intern.

5. Fungsi Pengendalian Internal

Fungsi pengendalian internal adalah:

a. Preventif adalah pengendalian untuk mencegah kesalahan-kesalahan baik berupa kekeliruan maupun ketidakberesan yang terjadi dalam operasi. b. Detective adalah pengendalian untuk mendeteksi kesalahan, kekeliruan

dan penyimpangan yang terjadi.

c. Corrective adalah pengendalian untuk memperbaiki kelemahan, kesalahan dan penyimpangan yang terdeteksi.


(29)

d. Directive adalah pengendalian untuk mengarahkan agar pelaksanaan dilakukan dengan tepat dan benar.

e. Compensative adalah pengendalian untuk menetralisasi kelemahan pada aspek kontrol yang lain.

6. Komponen Pengendalian Internal

Internal Control yang dikeluarkan COSO, yaitu kerangka kerja

pengendalian internal yang paling luas diterima di Amerika Serikat, menguraikan lima komponen pengendalian internal yang dirancang dan diimplementasikan oleh manajemen untuk memberikan kepastian yang layak bahwa tujuan pengendaliannya akan tercapai (Arens, 2015:345) . Komponen pengendalian internal COSO (Boynton, 2002:374) meliputi: a. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian menetapkan suasana suatu organisasi yang mempengaruhi kesadaran akan pengendalian dari orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan fondasi dari semua komponen pengendalian internal lainnya.

b. Penilaian Risiko

Penilaian risiko merupakan pengidentifikasian dan analisis entitas mengenai risiko yang relevan terhadap pencapaian tujuan entitas, yang membentuk suatu dasar mengenai bagaimana risiko harus dikelola. c. Aktivitas Pengendalian


(30)

Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu meyakinkan bahwa perintah manajemen telah dilaksanakan. d. Informasi dan Komunikasi

Informasi dan komunikasi merupakan pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan kerangka waktu waktu yang membuat orang mampu melaksanakan tanggung jawabnya.

e. Pemantauan

Pemantauan merupakan suatu proses yang menilai kualitas kinerja pengendalian internal pada suatu waktu.

AICPA mengemukakan bahwa suatu Sistem Pengendalian Intern yang memuaskan akan bergantung sekurang-kurangnya empat unsur pengendalian intern adalah sebagai berikut:

a. Suatu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat.

b. Suatu sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang baik berguna untuk melakukan pengawasan akuntansi yang cukup terhadap harta milik, hutang-hutang, pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya.

c. Praktek-praktek yang sehat haruslah dijalankan didalam melakukan tugas-tugas dan fungsi-fungsi setiap bagian dalam organisasi.

Praktek-praktek yang sehat dalam Buku Internal Auditing (Sawyer’s, 2001; 61)


(31)

melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya, sehingga hasil yang diharapkan perusahaan dapat tercapai dengan efisien dan efektif.

d. Suatu tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengan tanggung jawab.

B.Kepuasan Kerja

1. Definisi Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan (Hasibuan, 2001:202). Robbins (2003) mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah perilaku individual terhadap pekerjaannya. Organisasi yang karyawannya mendapatkan kepuasan di tempat kerja cenderung akan bekerja lebih efektif daripada organisasi yang karyawannya kurang mendapatkan kepuasan kerja. Orang yang paling tidak merasa puas adalah mereka yang mempunyai keinginan paling banyak, namun mendapat yang paling sedikit. Sedangkan yang merasa paling puas adalah orang yang menginginkan banyak dan mendapatkannya.

Ciri perilaku pekerja yang puas adalah mereka yang mempunyai motivasi tinggi untuk bekerja, mereka lebih senang dalam melakukan pekerjaannya, sedangkan ciri pekerja yang kurang puas adalah mereka yang malas berangkat kerja, dan malas dalam melakukan pekerjaannya.


(32)

2. Aspek – Aspek Kepuasan Kerja

Aspek – aspek kepuasan kerja menurut Sariati (2000)adalah: a. Pekerjaan yang menantang

Orang lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka peluang untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik. Karakteristik tersebut membuat pekerjaan menjadi menantang secara mental.

b. Gaji yang Adil

Karyawan menginginkan sistem panggajian yang sejalan dengan harapan mereka. Bila pembayaran itu kelihatan adil berdasarkan pada permintaan pekerjaan, tingkat keterampilan individu, dan standar pembayaran masyarakat, kepuasan mungkin akan dihasilkan.

c. Kondisi kerja yang mendukung

Karyawan merasa prihatin dengan kondisi lingkungan kerja mereka jika menyangkut masalah kenyamanan pribadi maupun masalah kemudahan untuk dapat bekerja dengan baik. Banyak studi yang menunjukan bahwa para karyawan lebih menyukai lingkungan fisik yang tidak berbahaya atau yang nyaman. Selain itu kebanyakan karyawan lebih suka bekerja tidak jauh dari rumah, dalam fasilitas yang bersih dan relatif modern, dengan alat dan perlengkapan yang memadai.


(33)

d. Dukungan dari Rekan Kerja

Sebagain karyawan memiliki kebutuhan akan interaksi social. Oleh karena itu, tidak heran jika seorang karyawan memiliki rekan kerja yang suportif dan bersahabat dapat meningkatkan kepuasan kerja.

3. Fungsi dan Manfaat Kepuasan Kerja

Fungsi kepuasan kerja menurut Luthans (1995) adalah:

a. Untuk meningkatkan disiplin pekerja dalam bekerja. Pekerja akan datang tepat waktu dan akan menyelesaikan tugasnya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

b. Untuk meningkatkan semangat kerja dan loyalitas pekerja terhadap perusahaan.

Manfaat kepuasan kerja bagi pekerja adalah:

a. Jika kepuasan kerjanya tercapai, pekerja akan terhindar dari stres kerja yang tinggi.

b. Kepuasan kerja membuat pekera betah bekerja, meningkatkan komitmen, dan setia pada pekerjaannya.

c. Meningkatkan produktifitas pekerja. d. Meningkatkan semangat dalam bekerja.

e. Meningkatkan tanggung jawab pada pekerjaan.

f. Menjadi ikhlas dalam bekerja sehingga perasaan pekerja menjadi senang ketika mengerjakan tugas.


(34)

g. Menjadikan pekerja lebih peduli kepada pekerjaan dan organisasi. h. Terjalin hubungan yang baik antar rekan kerja

Manfaat kepuasan kerja bagi organisasi adalah:

a. Menjadi indikator baiknya perencanaan dan manajemen sumber daya manusia.

b. Membuat pekerja loyal kepada pekerjaannya dan tidak melamar kerja pada organisasi lain.

c. Proses operasional dapat berjalan lancar tanpa kendala dan tepat waktu. d. Peraturan organisasi ditaati pekerja secara menyeluruh, sehingga

terwujud lingkungan kerja yang disiplin.

e. Organisasi mendapatkan bantuan penuh dari pekerja karena pekerja merasa turut memiliki organisasi.

f. Meningkatnya kinerja pekerja turut meningkatkan kualitas dan kuantitas produk keluaran organisasi.

g. Penggunaan sumber daya yang efektif akan ikut meningkatkan efektifitas biaya organisasi.

h. Dengan atau tanpa pengawasan dari pihak organisasi (supervisor), pekerja yang terpenuhi kepuasan kerjanya akan bekerja dengan baik


(35)

C.Kecurangan Peusahaan

1. Definisi Kecurangan Perusahaan

Institut of Internal Auditors (IIA) dalam Sawyers (2006:339)

menjelaskan bahwa kecurangan adalah serangkaian tindakan-tindakan tidak wajar dan ilegal yang sengaja dilakukan untuk menipu.Tindakan ini dilakukan untuk memperoleh keuntungan bagi suatu organisasi yang dilakukan baik oleh orang dalam maupun luar organisasi tersebut. Tidak jarang kecurangan sering dilakukan oleh sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan yang dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan itu sendiri. Tindakan pencegahan kecurangan menurut Tunggal (2010:231) dapat dilakukan dengan cara:

a. Membangun struktur pengendalian intern yang baik. b. Mengefektifkan aktivitas pengendalian internal.

c. Meningkatkan kultur organisasi yang dapat dilakukan dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. d. Mengefektifkan fungsi internal audit.

e. Menciptakan struktur penggajian yang wajar dan pantas.

f. Mengadakan rotasi dan kewajiban bagi pegawai untuk mengambil hak cuti.

g. Memberikan sanksi yang tegas kepada mereka yang melakukan kecurangan dan memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi.


(36)

h. Membuat program bantuan kepada pegawai yang mendapatkan kesulitan baik dalam hal keuangan maupun non keuangan.

i. Menetapkan kebijakan perusahaan terhadap pemberian-pemberian dari luar harus diinformasikan dan dijelaskan kepada orang-orang yang dianggap perlu agar jelas mana yang berupa hadiah dan mana yang berupa sogokan.

j. Menyediakan sumber-sumber tertentu dalam rangka mendeteksi kecurangan karena kecurangan sulit ditemukan dalam pemeriksaan yang biasa-biasa saja.

k. Menyediakan saluran-saluran untuk melaporkan telah terjadinya kecurangan hendaknya diketahui oleh staff agar dapat diproses pada jalur yang benar.

2. Penyebab Kecurangan Perusahaan

Tiga kondisi kecurangan yang berasal dari pelaporan keuangan yang curang dan penyalahgunaan aset (Arens, 2015:398)

a. Insentif/Tekanan

Manajemen atau pegawai lain merasakan insentif atau tekanan untuk melakukan kecurangan.

b. Kesempatan

Kesempatan adalah situasi yang membuka kesempatan bagi manajemen atau pegawai untuk melakukan kecurangan.


(37)

c. Sikap/Rasionalisasi

Ada sikap, karakter, atau serangkaian nilai-nilai etis yang membolehkan manajemen atau pegawai untuk melakukan tindakan yang tidak jujur atau mereka berada dalam lingkungan yang cukup menekan yang membuat mereka merasionalisasi tindakan yang tidak jujur.

Gambar 2.1: Segitiga Kecurangan Sumber: Arens (2015:398)

3. Pencegahan Kecurangan Perusahaan

Wilopo (2006) mengemukakan bahwa upaya menghilangkan kecurangan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Mengefektifkan pengendalian internal termasuk penegakan hukum. b. Perbaikan sistem pengawasan dan pengendalian.

Tekanan


(38)

c. Pelaksanaan good governance.

d. Memperbaiki moral dari pengelola perusahaan yang diwujudkan dengan mengembangkan sikap komitmen terhadap perusahaan, negara, dan masyarakat.

D.Kerangka Pemikiran

Hasil penelitian Willopo (2006) menyatakan bahwa pengendalian internal yang efektif memberikan pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin efektif pengendalian internal di suatu perusahaan, semakin rendah kecenderungan kecurangan akuntansi oleh manajemen perusahaan. Penelitian Aprishella (2014) menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara keefektifan pengendalian internal dengan kecenderungan kecurangan akuntansi. Penelitian Delfi menyatakan bahwa efektifitas pengendalian internal memiliki pengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Penelitian Adelin (2013) menyatakan bahwa efektivitas pengendalian internal berpengaruh signifikan negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, artinya semakin efektif pengendalian internal perusahaan, semakin rendah kecenderungan kecurangan akuntansi.

Penelitian Ananda (2014) menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan dan negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin puas karyawan atas pekerjaannya maka akan semakin rendah kecenderungan kecurangan


(39)

akuntansi, begitu juga sebaliknya semakin tidak puas karyawan atas pekerjaannya maka akan semakin tinggi kecenderungan kecurangan akuntansi.

Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian terdahulu, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengendalian internal dan kepuasan kerja dengan kecenderungan kecurangan perusahaan. Jika semakin kuat pengendalian internal di suatu entitas maka kecenderungan kecurangan perusahaan akan berkurang. Begitu juga sebaliknya, jika pengendalian internal semakin lemah maka kecenderungan kecurangan perusahaan akan semakin bertambah. Jika karyawan di suatu entitas memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi maka kecenderungan kecurangan perusahaan di suatu entitas akan berkurang. Begitu juga sebaliknya, jika karyawan di suatu entitas memiliki tingkat kepuasan kerja yang rendah maka kecenderungan keurangan akuntansi akan semakin bertambah.Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H1:Ada hubungan antara pengendalian internal dengan

kecenderungankecurangan perusahaan.

H2 : Ada hubungan antara kepuasan kerja dengan kecenderungankecurangan perusahaan.

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah:

Gambar 2.2: Kerangka Pemikiran Pengendalian

Internal (X1)

Kepuasan Kerja (X2)

Kecenderungan Kecurangan Perusahaan (Y)


(40)

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2003:14) penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Penelitian ini melihat hubungan antara pengendalian internal dan kepuasan kerja dengan kecenderungan kecurangan perusahaan.

B.Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di PT. Mawar Sebelas.

C.Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah:

1. Prosedur atau peraturan yang ada di perusahaan.

2. Kepuasan kerja karyawan yang ditinjau dari: a. Gaji

b. Rekan Kerja c. Atasan d. Pekerjaan


(41)

3. Penerapan pengendalian internal berdasarkan 5 komponen pengendalian internal dalam COSO framework yang meliputi control environment, risk

assessment, control activities, information and communication, monitoring.

D.Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Mawar Sebelas yang berada di Komp. Tegal Padang, Jalan Mawar No. 11, RT. 002/ RW. 014, Drangong, Taktakan, Kota Serang, Banten.

E.Definisi Operasional Variabel 4. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut, nilai/sifat dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari informasinya serta ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:38). Penelitian ini memiliki tiga variabel, yaitu:

a. Kecenderungan Kecurangan Perusahaan (Y)

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kecurangan perusahaan terdiri dari 15 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Tiro (2014) dengan menggunakan skala likert 1 – 5.IAI (2001) menjelaskan kecurangan sebagai salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan keuangan dan salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva (penyalahgunaan atau penggelapan) berkaitan


(42)

dengan pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Pertanyaan kuesioner terkait variabel kecenderungan kecurangan perusahaan adalah pertanyaan nomor 1 – 10.

b. Pengendalian Internal (X1)

COSO (2013) mendefinisikan pengendalian internal (Internal Control) sebagai berikut : "Internal control is a process, affected by an entity's

board of directors, management, and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives relating to operations, reporting, and compliance". Pengertian

pengendalian internal tersebut dapat dipahami bahwa pengendalian internal adalah proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai mengenai efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, serta kepetuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Instrumen yang digunakan untuk mengukur pengendalian internal terdiri dari lima item pertanyaan yang dikembangkan oleh Wilopo (2006). Respons dari responden diukur dengan skala Likert 1 – 5. Indikator dari variabel pengendalian internal adalah lima komponen pengendalian internal menurut COSO:


(43)

1) Lingkungan Pengendalian (Control Environment) 2) Penilaian Risiko (Risk Assessment)

3) Informasi dan Komunikasi

4) Kegiatan Pengendalian (Control Activities) 5) Pemantauan (Monitoring)

c. Kepuasan Kerja (X2)

Kepuasan kerja (job satisfaction) menurut Handoko(2000:193) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagaimana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Instrumen yang digunakan untuk mengukur pengendalian internal terdiri dari lima item pertanyaan yang dikembangkan oleh Wahab (2012). Respons dari responden diukur dengan skala Likert 1 – 5. Indikator dari variabel kepuasan kerja menurut Sariati (2000) adalah:

1) Pekerjaan yang menantang 2) Gaji yang adil

3) Kondisi kerja yang mendukung 4) Dukungan dari rekan kerja

F. Sampel atau Partisipan

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh


(44)

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80). Populasi dari penelitian ini adalah 18 karyawan yang bekerja di PT. Mawar Sebelas. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi (Sugiyono, 2012:81). Sampel dalam penelitian ini adalah 18 karyawan yang bekerja di PT. Mawar Sebelas.

G.Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data asli yang dikumpulakan sendiri oleh peneliti untuk menjawab masalah penelitiannya secara khusus ( Istijanto, 2006). Skala data yang digunakan dalam penelitia ini adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat danpersepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Setiap pernyataan yang bersifat positif diberi nilai kuantitatif 5, 4, 3, 2, 1, sedangkan untuk pernyataan yang bersifat negatif diberi nilai kumulatif 1, 2, 3, 4, 5.


(45)

Tabel 3.1 Skor Pernyataan Angket Likert

No.

Sifat Pernyataan

Jawaban

SS S N TS STS

1. Positif 5 4 3 2 1

2. Negatif 1 2 3 4 5

Sumber: Azwar, 1995

H.Teknik Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner. Metode kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara menggunakan daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk dijawab dengan memberikan angket. Kuisioner yang disebarkan kepada responden berupa daftar pernyataan tertulis kepada responden mengenai masalah yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Kuisioner berisi tentang variabel terikat (kecurangan perusahaan) dan variabel bebas (pengendalian internal dan kepuasan kerja) dengan menggunakan skala likert yang memiliki rentang nilai 1 sampai 5.

I. Teknik Analisis Data

Langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah:

1. Mengumpulkan data

Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner kepada 18 karyawan yang bekerja di PT. Mawar Sebelas.


(46)

2. Melakukan Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2. Jika nilai r hitung > r tabel maka pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid. Namun, jika nilai r hitung < r tabel maka pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan tidak valid.

3. Melakukan Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47). Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja. Pengukuran dilakukan hanya satu kali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Suatu cariabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,70.

4. Melakukan Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati normal. Menurut Ghozali (2008:30) untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan uji kolmogorov sminor


(47)

dilihat dari nilai residual. Dikatakan normal jika nilai residual yang dihasilkan di atas nilai signifikan yang ditetapkan.

5. Melakukan Uji Korelasi Korelasi

Korelasi linear berganda merupakan alat ukur mengenai hubungan yang terjadi antara variabel terikat dengan dua atau lebih variabel bebas. Dengan korelasi linear berganda, keeratan atau kuat tidaknya hubungan antara variabel-variabel tersebut dapat diketahui. Karakteristik dari koefisien korelasi adalah:

a. Sampel dari koefisien korelasi diidentifikasi oleh huruf r.

b. R menunjukkan arah dan kekuatan dari hubungan linear antar variabel berskala rasio atau interval.

c. Nilainya dari -1 sampai dan sama dengan +1

d. Sebuah nilai yang mendekati 0 menunjukkan sedikit hubungan antarvariabel.

e. Sebuah nilai yang mendekati 1 menunjukkan sebuah arah atau hubungan positif atarvariabel (jika variabel yang satu meningkat maka variabel yang lainnya akan meningkat juga).

f. Sebuah nilai -1 menunjukkan hubungan kebalikan atau negatif antarvariabel (jika variabel yang satu meningkat maka variabel yang lainnya akan menurun).


(48)

Tabel 3.2 Tingkat Hubungan Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

0,60 – 0,79 Kuat

0,40 – 0,59 Cukup Kuat

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,19 Sangat Rendah


(49)

32

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A.Profil Perusahaan

PT. Mawar Sebelas berdiri pada tanggal 8 Oktober 2012 diawaki oleh orang-orang profesional dan terlatih dalam bidang pelayanan jasa keamanan/pegamanan baik di lingkungan pemerintahan maupun swasta. PT. Mawar Sebelas memiliki personil dan instruktur yang sangat teruji, tangguh, dan terlatih secara profesional dengan sistem outsourcing dalam rangka memenuhi kebutuhan klien di seluruh wilayah Indonesia. PT. Mawar Sebelas menyiapkan personil security yang terlatih, loyal, jujur, dan bertanggung jawab dengan seleksi profesional melalui pendidikan fisik maupun mental sebelum diterjunkan ke lokasi penugasan agar dapat memberikan pelayanan secara maksimal serta tanggap akan kemauan klien.

B.Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi PT. Mawar Sebelas adalah memberikan pelayanan jasa security yang profesional dan berstandar nasional.


(50)

2. Misi PT. Mawar Sebelas adalah:

a. Pendidikan dan pelatihan personil yang terintegrasi dalam sistem pengamanan profesional melalui mitra pelayanan outsourcing.

b. Keamanan personal, perusahaan, dan lingkungan sekitar terpelihara dari rasa tanggung jawab besar dalam rangka memelihara stabilitas keamanan.

c. Berusaha menciptakan kepuasan dan kenyamanan klien secara terpadu dengan sistem yang terintegrasi dalam standar pelayanan keamanan. d. Berperan aktif dalam program pemerintah untuk pengamanan swakarsa

yang ahli, terdidik, dan terlatih sesuai hukum dan ketentuan yang berlaku.

C.Motto


(51)

D. Struktur Organisasi

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT. Mawar Sebelas Sumber: PT. Mawar Sebelas

Direktur Utama Anik Fitri W

Direktur Keuangan Harjanti

Sekretaris Meiryani

Direktur Operasional Daniel Alexander L

Direktur Umum Andy Fiyanto

Manager HRD James D. Pasanea

Direktur Binlat Indra Raharto Staff HRD Jennifer G. Manager K9 Albert Ferdinand Manager Operasional M. Arsyad Manager Pelatihan Tony R. Manager Pembinaan Sudi Laksono

Manager Logistik & Urdal Mustofa

Manager HUMAS Encep S.

Inventaris Siwi Sadiyah

Sarana & Prasarana M. PietersYohanes

Pengemudi Nanto

Kebersihan Mandala


(52)

E.Program Manajemen

Program manajemen di PT. Mawar Sebelas meliputi: 1. Recruitment, seleksi, dan pelatihan.

2. Pembuatan standart operating procedure (SOP) yang teruji.

3. Monitor pelaksanaan SOP, supervisi lapangan penugasan setiap saat disertai inspeksi rutin secara mendadak.

4. Koordinasi eksternal dengan mitra kerja.

F. Sasaran Program

Sasaran program di PT. Mawar Sebelas meliputi:

1. Kesiapan mental dan fisik dari personil dalam bertugas lebih baik.

2. Personil akan siap untuk menghadapi gejolak yang bersifat internal dan eksternal.

3. Pergantian personil dapat dilakukan sesuai dengan permintaan klien. 4. Maximum security, minimum risk.

5. Patroli dan monitoring sistem.

G.Operasional Area

Operasional area yang ada di PT. Mawar Sebelas meliputi: 1. Recruitment security

2. Seleksi dan pelatihan

3. Standard Operating Procedure (SOP)


(53)

5. Koordinasi eksternal

6. Penerapan administrasi dan absensi yang tepat 7. Pelaksanaan jurnal dan laporan rutin

8. Pelaksanaan patroli rutin 24 jam di setiap area 9. Evaluasi kinerja anggota di lapangan

H.Sumber Daya Manusia

1. Kriteria recruitment security di PT. Mawar Sebelas adalah: a. Pendidikan minimal SLTA/sederajat.

b. Usia 18 sampai dengan 35 tahun.

c. Tinggi dan berat badan minimal 168 cm / 66 kg. d. Sehat jasmani dan rohani

e. Tidak memiliki tatto

f. Surat kelakuan baik dari POLRI g. Pria / wanita warga negara Indonesia.


(54)

37

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi Data

Bab ini akan menjelaskan semua pengujian yang dilakukan, yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, dan uji korelasi. Perhitungan dalam pengujian validitas, reliabilitas, normalitas, dan korelasi diolah dengan menggunakan program SPSS 23.0. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner kepada semua karyawan yang bekerja di PT. Mawar Sebelas sebanyak 18 orang berdasarkan jabatan dengan tingkat pengembalian 100%. Deskripsi karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, jenjang pendidikan, dan lama bekerja di perusahaan. Hasil analisis karakteristik responden sebagai berikut:

1. Jenis Kelamin

Jenis kelamin responden dikelompokkan menjadi dua, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 5.1 Data responden berdasarkan jenis kelamin

S

Sumber: data primer diolah

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)

Laki-laki 13 orang 72,2%

Perempuan 5 orang 27,8%


(55)

Berdasarkan data dari tabel 5.1 diketahui bahwa sebagian besar karyawan di PT. Mawar Sebelas berjenis kelamin laki-laki. Informasi yang diperoleh dari tabel 5.1 menunjukkan jumlah karyawan laki-laki di PT. Mawar Sebelas sebanyak 13 orang atau sebesar 72,2% dari total responden, sedangkan jumlah karyawan perempuan di PT. Mawar Sebelas sebanyak 5 orang atau sebesar 27,8% dari total responden.

2. Pendidikan Terakhir

Tingkat pendidikan terakhir responden dibagi menjadi lima kelompok, yaitu SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas), Diploma, S1, S2, dan S3.

Tabel 5.2 Data responden berdasarkan jenjang pendidikan

Sumber: data primer diolah

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari tabel 5.2, diketahui bahwa karyawan PT. Mawar Sebelas yang memiliki pendidikan terakhir SLTA berjumlah 6 orang atau sebesar 33,3% dari total responden, karyawan yang memiliki pendidikan terakhir Diploma berjumlah 2 orang atau sebesar 11,1% dari total responden, karyawan yang memiliki pendidikan terakhir S1 berjuimlah 10 orang atau sebesar 55,6% dari total responden dan tidak ada

Pedidikan Terakhir Jumlah Responden Persentase (%)

SLTA 6 orang 33,3%

Diploma 2 orang 11,1%

S1 10 orang 55,6%

S2 0 0%

S3 0 0%


(56)

karyawan di PT. Mawar Sebelas dengan pendidikan terakhir S2 dan S3. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari tabel 5.2, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan yang bekerja di PT. Mawar Sebelas memiliki tingkat pendidikan terakhir S1.

3. Pengalaman Bekerja di Perusahaan

Tabel 5.3 menunjukkan informasi responden berdasarkan lama bekerja di perusahaan.

Tabel 5.3 Data responden berdasarkan lama bekerja di PT. Mawar Sebelas

Lama Bekerja Jumlah Responden Persentase (%)

1 Tahun 1 orang 5,5%

2 Tahun 5 orang 27,8%

3 Tahun 5orang 27,8%

4 Tahun 7 orang 38,9%

Total 18 orang 100%

Sumber: data primer diolah

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari tabel 5.3, diketahui bahwa karyawan PT. Mawar Sebelas yang bekerja selama 1 tahun berjumlah 1 orang atau sebesar 5,5% dari total responden, karyawan yang bekerja selama 2 tahun berjumlah 5 orang atau sebesar 27,8% dari total responden, karyawan yang bekerja selama 3 tahun berjumlah 5 orang atau sebesar 27,8% dari total responden, dan karyawan yang bekerja selama 4 tahun berjumlah 7 orang atau sebesar 38,9% dari total responden.


(57)

4. Jabatan

Tabel 5.4 menunjukkan informasi responden berdasarkan jabatan di perusahaan.

Tabel 5.4 Data responden berdasarkan jabatan di PT. Mawar Sebelas

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari tabel 5.4, diketahui bahwa karyawan PT. Mawar Sebelas yang menduduki jabatan sebagai direktur utama berjumlah 1 orang atau sebesar 5,55% dari total responden, karyawan yang menduduki jabatan sebagai direktur keuangan berjumlah 1 orang atau sebesar 5,55% dari total responden, karyawan yang menduduki jabatan sebagai sekretaris berjumlah 1 orang atau sebesar 5,55% dari total

Jabatan Jumlah Responden

Persentase (%)

Direktur Utama 1 orang 5,55%

Direktur Keuangan 1 orang 5,55%

Sekretaris 1 orang 5,55%

Direktur Operasional 1 orang 5,55%

Direktur Umum 1 orang 5,55%

Manager HRD 1 orang 5,55%

Staff HRD 1 orang 5,55%

Direktur Binlat 1 orang 5,55%

Manager Operasional 1 orang 5,55%

Manager K9 1 orang 5,55%

Manager Pembinaan 1 orang 5,55%

Manager Pelatihan 1 orang 5,55%

Manager Logistik dan Urdal

1 orang 5,55%

Manager Humas 1 orang 5,55%

Inventaris 1 orang 5,55%

Sarana dan Prasana 1 orang 5,55%

Pengemudi 1 orang 5,55%

Kebersihan 1 orang 5,55%


(58)

responden, karyawan yang menduduki jabatan sebagai direktur operasional berjumlah 1 orang atau sebesar 5,55% dari total responden, karyawan yang menduduki jabatan sebagai direktur umum berjumlah 1 orang atau sebesar 5,55% dari total responden, karyawan yang menduduki jabatan sebagai manager HRD berjumlah 1 orang atau sebesar 5,55% dari total responden, karyawan yang menduduki jabatan sebagai staff HRD berjumlah 1 orang atau sebesar 5,55% dari total responden, karyawan yang menduduki jabatan sebagai direktur binlat berjumlah 1 orang atau sebesar 5,55% dari total responden, karyawan yang menduduki jabatan sebagai manager operasional berjumlah 1 orang atau sebesar 5,55% dari total responden, karyawan yang menduduki jabatan sebagai manager K9 berjumlah 1 orang atau sebesar 5,55% dari total responden, karyawan yang menduduki jabatan sebagai manager pembinaan berjumlah 1 orang atau sebesar 5,55% dari total responden, karyawan yang menduduki jabatan sebagai manager pelatihan berjumlah 1 orang atau sebesar 5,55% dari total responden, karyawan yang menduduki jabatan sebagai manager logistik dan urdal berjumlah 1 orang atau sebesar 5,55% dari total responden, karyawan yang menduduki jabatan sebagai manager HUMAS berjumlah 1 orang atau sebesar 5,55% dari total responden, karyawan yang menduduki jabatan sebagai inventaris berjumlah 1 orang atau sebesar 5,55% dari total responden, karyawan yang menduduki jabatan sebagai sarana dan prasarana berjumlah 1 orang atau sebesar 5,55% dari total responden, karyawan yang menduduki jabatan sebagai pengemudi berjumlah 1 orang atau sebesar 5,55% dari total responden, dan karyawan


(59)

yang menduduki jabatan sebagai kebersihan berjumlah 1 orang atau sebesar 5,55% dari total responden.

B.Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Pengujian menggunakan tingkat signifikan 5% dengan kriteria pengujian apabila nilai r hitung > r tabel maka butir pertanyaan dinyatakan valid, sebaliknya jika nilai r hitung <r tabel maka butir pertanyaan dinyatakan tidak valid. Peneliti melakukan pengujian validitas dengan bantuan IBM SPSS Statistic 23 dan hasilnya diketahui sebagai berikut:

a. Kecenderungan Kecurangan Perusahaan

Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Kecenderungan Kecurangan Perusahaan

Item Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0,887 0,468 Valid

2 0,849 0,468 Valid

3 0,947 0,468 Valid

4 0,907 0,468 Valid

5 0,914 0,468 Valid

6 0,675 0,468 Valid

7 0,739 0,468 Valid

8 0,746 0,468 Valid

9 0,830 0,468 Valid

10 0,798 0,468 Valid


(60)

Pada tabel 5.5 dapat diketahui bahwa semua pernyataan valid dengan nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Nilai r tabel pada tingkat signifikan 0,05 dengan degree of freedom (df) = n – 2. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 18 orang berdasarkan jabatan, maka 18 – 2 = 16 sehingga dapat diketahui nilai r tabel sebesar 0,468.

b. Pengendalian Internal

Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas Pengendalian Internal

Item Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

11 0,881 0,468 Valid

12 0,854 0,468 Valid

13 0,893 0,468 Valid

14 0,901 0,468 Valid

15 0,737 0,468 Valid

16 0,780 0,468 Valid

17 0,901 0,468 Valid

18 0,807 0,468 Valid

19 0,743 0,468 Valid

20 0,778 0,468 Valid

21 0,778 0,468 Valid

22 0,544 0,468 Valid

23 0,516 0,468 Valid

24 0,478 0,468 Valid

25 0,495 0,468 Valid

26 0,478 0,468 Valid

27 0,492 0,468 Valid

Sumber: data primer diolah

Pada tabel 5.6 dapat diketahui bahwa semua pernyataan valid dengan nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Nilai r tabel pada tingkat signifikan 0,05 dengan degree of freedom (df) = n – 2. Jumlah


(61)

responden pada penelitian ini sebanyak 18 orang, maka 18 – 2 = 16 sehingga dapat diketahui nilai r tabel sebesar 0,468.

c. Kepuasan Kerja

Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Kepuasan Kerja Item Pernyataan

r hitung r tabel Keterangan

28 0,520 0,468 Valid

29 0,520 0,468 Valid

30 0,822 0,468 Valid

31 0,822 0,468 Valid

32 0,822 0,468 Valid

Sumber: data primer diolah

Pada tabel 5.7 dapat diketahui bahwa semua pernyataan valid dengan nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Nilai r tabel pada tingkat signifikan 0,05 dengan degree of freedom (df) = n – 2. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 18 orang berdasarkan jabatan, maka 18 – 2 = 16 sehingga dapat diketahui nilai r tabel sebesar 0,468.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisoner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu (Imam Ghozali, 2011:47). Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan cara one shoot. Pengukuran dilakukan sekali kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau


(62)

mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,70 ( Nunnally, 1994 dalam Imam Ghozali, 2013: 48). Semakin tinggi nilai Cronbach’s Alpha (mendekati 1) menunjukkan semakin tinggi konsistensi internal reliabilitasnya. Peneliti melakukan pengujian reliabilitas dengan bantuan IBM SPSS Statistic 23 dan hasilnya diketahui sebagai berikut:

a. Kecenderungan Kecurangan Perusahaan

Hasil uji reliabilitas pada tabel 5.8 menjelaskan bahwa cronbach’s alpha sebesar 0,946 terbukti lebih besar dari 0,70. Hal ini menunjukkan bahwa 10 pernyataaan terkait kecenderungan kecurangan akuntansi adalah

reliable.

Tabel 5.8 Hasil Uji Reliabilitas Kecenderungan Kecurangan Perusahaan

Sumber: data primer yang diolah

b. Pengendalian Internal

Hasil uji reliabilitas pada tabel 5.9 menjelaskan bahwa cronbach’s

alpha sebesar 0,940 terbukti lebih besar dari 0,70. Hal ini menunjukkan

bahwa 17 pernyataaan terkait pengendalian internal adalah reliable.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items


(63)

Tabel 5.9 Hasil Uji Reliabilitas Pengendalian Internal

Sumber: data primer yang diolah

c. Kepuasan Kerja

Hasil uji reliabilitas pada tabel 5.10 menjelaskan bahwa

cronbach’s alpha sebesar 0,742 terbukti lebih besar dari 0,70. Hal ini menunjukkan bahwa 5 pernyataaan terkait kepuasan kerja adalah

reliable.

Tabel 5.10 Hasil Uji Reliablitas Kepuasan Kerja

Sumber: data primer diolah

C.Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013:160). Uji statistik Kolmogorov-Smirnov Test (K-S) dilakukan untuk

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

,940 ,941 17

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items


(64)

mendeteksinormalitas data. Jika nilai probabilitas signifikan ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal, begitu juga sebaliknya jika nilai probabiliras signifikan ≤

0,05 maka data tidak berdistribusi normal (Husein Umar, 2011:180). Peneliti melakukan uji normalitas dengan bantuan IBM SPSS Statistic 21 dan hasilnya diketahui sebagai berikut:

Tabel 5.11 Hasil Uji Normalitas Pengendalian Internal,Kepuasan Kerja, dan KecenderunganKecurangan Perusahaan

Sumber: data primer diolah

Hasil uji normalitas pada tabel 5.11 menjelaskan bahwa nilai probabilitas signifikan sebesar 0,572 lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

Tabel 5.12 Hasil Uji Validitas, Normalitas, dan Reliabilitas

Pengujian

Hasil Pengujian

Uji Validitas Valid

Uji Reliabilitas Reliable

Uji Normalitas Normal

Sumber: data olahan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz ed Residual

N 18

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std.

Deviation 2,91650296

Most Extreme Differences

Absolute ,185

Positive ,185

Negative -,167

Kolmogorov-Smirnov Z ,783

Asymp. Sig. (2-tailed) ,572

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(65)

D.Uji Korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan linear antara dua variabel. Korelasi tidak menunjukkan hubungan fungsional atau dengan kata lain analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2013:96). Jika nilai sig. < 0,05 maka Ho ditolak, sebaliknya jika nilai sig. > 0,05 maka Ho diterima.

Tabel 5.13 Tabel Hasil Uji Korelasi

Correlations Kecenderungan Kecurangan Perusahaan Spearman's rho Kecurangan Perusahaan

Correlation Coefficient 1,000

Sig. (2-tailed) .

N 18

PI Correlation Coefficient -,758**

Sig. (2-tailed) ,000

N 18

Kepuasan Kerja

Correlation Coefficient -,497*

Sig. (2-tailed) ,036

N 18

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel 5.13 diketahui bahwaSpearman correlation antara pengendalian internal dengan kecenderungan kecurangan perusahaan memiliki nilai -0,758. Hal tersebut menunjukkan ada hubungan yang kuat dan negatif antara pengendalian internal dengan kecenderungan kecurangan perusahaan. Nilai Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 menunjukkan ada hubungan antara pengendalian internal dengan kecenderungan kecurangan perusahaan.


(66)

Berdasarkan tabel 5.13 juga diketahui bahwa Spearman correlation antara kepuasan kerja dengan kecenderungan kecurangan perusahaan memiliki nilai -0,497. Hal tersebut menunjukkan ada hubungan yang cukup kuat dan negatif antara pengendalian internal dengan kecenderungan kecurangan perusahaan. Nilai Sig. (2-tailed) 0,036<0,05 menunjukkan ada hubungan antara kepuasan kerja dengan kecenderungan kecurangan perusahaan.

E.Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil uji korelasi pada tabel 5.13 menunjukkan hasil Spearman

Correlation sebesar -0,758. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat

dan negatif antara pengendalian internal dengan kecenderungan kecurangan perusahaan.Semakin kuat pengendalian internal di suatu entitas maka kecenderungan kecurangan perusahaan akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya, semakin lemah pengendalian internal di suatu entitas maka kecenderungan kecurangan perusahaan akan semakin tinggi. Nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000<0,05 menunjukkan ada hubungan antara pengendalian internal dengan kecenderungan kecurangan perusahaan. Penelitian ini membuktikan teori Arens (2015:349) yang menyatakan bahwa salah satu komponen dalam pengendalian internal adalah penilaian risiko atas pelaporan keuangan adalah tindakan yang dilakukan manajemen untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) atau prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum. Penilaian risiko


(67)

tersebut sebagai bagian dari perancangan dan pelaksanaan pengendalian internal untuk meminimalkan kekeliruan serta kecurangan. Auditor menilai risiko untuk memutuskan bukti yang dibutuhan dalam audit. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan sebelumnya dilakukan oleh Willopo (2006) bahwa pengendalian internal yang efektif memberikan pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

Hasil uji korelasi pada tabel 5.13menunjukkan hasil Spearman Correlation sebesar -0,497. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang cukup kuat dan negatif antara pengendalian internal dengan kecenderungan kecurangan perusahaan. Semakin tinggi kepuasan kerja karyawan di suatu entitas maka kecenderungan kecurangan perusahaan akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah kepuasan kerja karyawan di suatu entitas maka kecenderungan kecurangan perusahaan akan semakin tinggi. Nilai Sig. (2-tailed) 0,036<0,05 menunjukkan ada hubungan antara kepuasan kerja dengan kecenderungan kecurangan perusahaan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Ananda (2014) bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan dan negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.


(68)

51

BAB VI PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai analisis hubungan antara pengendalian internal dengan kecenderungan kecurangan perusahaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Ada hubungan yang kuat dan negatif antara pengendalian internal dan kepuasan kerja dengan kecenderungan kecurangan perusahaan.

2. Ada hubungan yang cukup kuat dan negatif antara kepuasan kerja dengan kecenderungan kecurangan perusahaan

B.Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah peneliti tidak hadir saat responden melakukan pengisian kuesioner sehingga responden tidak dapat langsung bertanya kepada peneliti ketika ada pernyataan atau pertanyaan yang tidak dimengerti oleh responden.


(69)

C.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka disarankan:

1. Peneliti selanjutnya diharapkan hadir dan menunggu responden pada saat pengisian kuesioner sehingga responden dapat bertanya langsung kepada peneliti ketika ada pernyataan atau pertanyaan yang tidak dimengerti oleh responden.

2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel yang berhubungan dengan kecenderungan kecurangan perusahaan seperti asimetris informasi dan moralitas manajemen sehingga akan mendapatkan hasil yang lebih luas mengenai faktor-faktor yang memiliki hubungan dengan kecenderungan kecurangan perusahaan.


(70)

DAFTAR PUSTAKA

Amin Widjaja Tunggal. 2013. Corporate Fraud & Internal Control. Jakarta: Harvarindo

Ananda Aprishella. 2014. Pengaruh Pengendalian Internal dan Kepuasan Kerja TerhadapKecenderungan Kecurangan Akuntansi pada Dinas Pendapatan dan PengelolaanKeuangan Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal. Universitas Negeri Yogyakarta

Arisa Fukushima. https://kampuskeuangan.wordpress.com/2011/07/09/coso-1992-internal-control-integrated-framework/ diakses pada tanggal 18 Juni 2016 Arens A. Alvin, Elder J. Ronald & Beasley Mark S. 2015. Auditing dan Jasa

Assurance Pendekatan Terintegrasi. Jakarta: Erlangga

Arens A. Alvin, Elder J. Ronald & Beasley Mark S. 2008. Auditing dan

Pelayanan Verifikasi. Edisi kesembilan. Penerbit: PT. INDEKS

Boynton, Johnson & Kell. Modern Auditing. Edisi ketujuh. 2001. Penerbit:Erlangga

Damanik Ericson. http://ondyx.blogspot.co.id/2013/09/pengertian-sistem-pengendalian-internal.html diakses pada tanggal 9 Desember 2015

Danang Sunyoto.2013. Auditing Pemeriksaan Akuntansi. Yogyakarta: CAPS Ghozali Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program

SPSS21.Edisi 7. Penerbit: Badan Penerbit Inuversitas Diponegoro

Hasibuan, Melayu SP. 2001.Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Bumi Aksara

Hery. 2011. Auditing Dasar-Dasar Pemeriksaan Akuntansi. Jakarta: Kencana Orenada Media Grup

Luthans, F., 1995, Organizational Behavior, 7th ed., New York: McGraw-Hill, Inc.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi ketiga. Yogyakarta: STIE YKPN Muhammad Zoriqin. 2010. Kepuasan Kerja. Malang: Averroes Press

Petra Zulia Antara. 2013. Pengaruh Moralitas Aparat dan Asimetri informasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi: Studi Empiris Pemerintah Kota Sawahlunto. Skripsi. Akuntansi Universitas Padang


(71)

Robbins, S. P., 2003, Perilaku Organisasi, Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia

Robert Kreitner. 2014. Perilaku Organisasi: Organizational Behavior, Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat

Randal J. Elder. 2011. Jasa Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi

Indonesia). Penerbit: Salemba Empat

Sawyer, B Lawrence, Mortimer A. Ditternhofer & James H. Scheiner. 2005.

Internal Audit.Jakarta: Salemba

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Penerbit: Andi

STKIP PGRI Sidoarjo. https://p4mristkippgrisda.wordpress.com/2011/05/10/uji-validitas-dan-reliabilitas/ diakses pada tanggal 9 Desember 2015

Sukrisno Agoes. 2012. Auditing Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan

Publik. Penerbit: Salemba Empat

Sunjoyo. 2013. Aplikasi SPSS untuk SMART Riset (Program IBM SPSS 21.0). Bandung: Alfabeta

Tiara Delfi, Rita Anugerah, Al Azhar A & Desmiyawati. 2014. Pengaruh EfektifitasPengendalian Internal dan Kesesuaian Kompensasi terhadap KecenderunganKecurangan Akuntansi. Jurnal. Publikasi Simposium Nasional Akuntansi 17 Mataram, Lombok

Valery G. Kumaat. 2011. Internal Audit. Penerbit: PT. Gelora Aksara Pratama Willopo.2006. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap

KecenderunganKecurangan Akuntansi: Studi pada Perusahaan Publik dan Badan Usaha MilikNegara.Jurnal. PublikasiSimposium Nasional Akuntansi 9 Padang


(72)

Lampiran 1

IDENTITAS RESPONDEN

Nama Responden : (Boleh Tidak Diisi)

Umur Responden :

Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan

Jenjang pendidikan : ( ) SLTA ( ) Diploma ( ) S1 ( ) S2

Jabatan :

Lama Bekerja di perusahaan :

PETUNJUK PENGISISAN KUESIONER

1. Mohon dengan hormat, bantuan, dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk menjawab seluruh pernyataan dalam kuesioner ini

2. Berika tanda tick mark (X) pernyataan berikut yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya pada kolom yang tersedia.

3. Ada 5 (lima) pilihan jawaban yang tersedia untuk masing-masing pertanyaan, yaitu

STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju

CS : Cukup Setuju S : Setuju


(73)

Petunjuk Pengisian

Bapak/Ibu/Sdr/Sdri dimohon untuk memberikan tanggapan atas pernyataan yang ada pada kuisioner ini sesuai dengan keadaan, pendapat, perasaan Bapak/Ibu/Sdr/Sdri sebenarnya, bukan berdasarkan pendapat umum atau pendapat orang lain. Pernyataan-pernyataan dalam angket ini mempunyai lima alternatif jawaban yaitu (SS) = Sangat setuju, (S) = Setuju, (CS) = Cukup Setuju, (TS) =Tidak setuju, (STS) = Sangat tidak setuju. Berilah tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban dalam angket dibawah ini sesuai dengan keadaan, pendapat, perasaan Bapak/Ibu/Sdr/Sdri.

Kecenderungan Kecurangan Perusahaan

No. Pernyataan STS TS CS S SS

1. Instansi memberikan kemudahan

dalam proses pelayanan pada entitas lain.

2. Di instansi pernah ditemukan

pemberian hadiah atau

pemberian ilegal lainnya yang tidak dibenarkan oleh peraturan yang berlaku.

3. Terdapat unsur/unit kerja dalam instansi yang melaksanakan suatu pekerjaan tidak sesuai prosedur.

4. Pegawai dapat mengakses aplikasi tertentu dan database secara bebas.

5. Pimpinan pernah memanipulasi kinerjanya untuk mendapatkan penghargaan

6. Perusahaan sengaja mengubah asumsi dalam menyajikan laporan keuangan dan tidak melakukan penilaian kembali atas aset atau pendapatan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

7. Di tempat saya bekerja pengadaan barang dan kelengkapan fasilitas telah sesuai dengan standar harga dan kualitas yang telah


(74)

dianggarkan.

8. Pegawai ataupun pimpinan tidak pernah melakukan praktik penyuapan.

9. Kecurangan terhadap aset maupun pendapatan terjadi di perusahaan.

10. Karyawan saling bekerja sama untuk menaikkan anggaran dalam laporan keuangan tanpa disertai bukti transaksi dan dokumen pendukung yang jelas.

Pengendalian Internal

11. Saya telah menaati peraturan yang berlaku di intansi tempat saya bekerja.

12. Saya memiliki kompetensi yang cukup baik.

13. Di tempat saya bekerja,

penerapan wewenang dan

tanggungjawab pada setiap bidang adalah hal yang penting dan perlu untuk dilakukan.

14. Saya sudah melaksanakan

pekerjaan sesuai dengan tanggungjawab saya di instansi tempat saya bekerja.

15. Di instansi tempat saya bekerja, kebijakan mengenai

pengendalian internal sudah berjalan dengan baik.

16. Di instansi tempat saya bekerja, apabila terdapat tindakan kecurangan harus dilaporkan kepada pimpinan instansi 17. Sistem pengendalian internal

yang ada pada instansi tempat saya bekerja sudah

mempertimbangkan risiko yang berasal dari dalam maupun luar. 18. Di instansi tempat saya bekerja,

apabila terdapat karyawan yang melakukan kesalahan dan


(1)

Lampiran 6

Hasil uji validitas pengendalian internal

Correlations

P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 TOTAL

P1 1

Pearson Correlatio n

1 ,827** ,852** ,833** ,733** ,629** ,833** ,749** ,433 ,712** ,712** ,279 ,331 ,265 ,234 ,265 ,467 ,881**

Sig.

(2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,005 ,000 ,000 ,073 ,001 ,001 ,262 ,179 ,288 ,349 ,288 ,051 ,000

N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

P12 Pearson Correlatio n

,827** 1 ,914** ,891** ,688** ,688** ,891** ,624** ,592** ,444 ,444 ,267 ,181 ,269 ,256 ,269 ,474* ,854**

Sig.

(2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,002 ,002 ,000 ,006 ,010 ,065 ,065 ,283 ,472 ,280 ,305 ,280 ,047 ,000

N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

P13 Pearson Correlatio n

,852** ,914** 1 ,794** ,683** ,781** ,794** ,728** ,666** ,532* ,532* ,293 ,309 ,265 ,436 ,265 ,466 ,893**

Sig.

(2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,001 ,003 ,023 ,023 ,238 ,213 ,289 ,070 ,289 ,051 ,000

N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

P14 Pearson Correlatio n

,833** ,891** ,794** 1 ,759** ,651** 1,000** ,657** ,605** ,591** ,591** ,325 ,343 ,294 ,243 ,294 ,518* ,901**

Sig.

(2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,000 ,003 ,008 ,010 ,010 ,188 ,163 ,236 ,332 ,236 ,028 ,000

N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

P15 Pearson Correlatio n


(2)

Sig.

(2-tailed) ,001 ,002 ,002 ,000 ,035 ,000 ,016 ,128 ,077 ,077 ,100 ,201 ,188 ,372 ,188 ,651 ,000

N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

P16 Pearson Correlatio n

,629** ,688** ,781** ,651** ,500* 1 ,651** ,839** ,496* ,569* ,569* ,400 ,316 ,325 ,447 ,325 ,115 ,780**

Sig.

(2-tailed) ,005 ,002 ,000 ,003 ,035 ,003 ,000 ,036 ,014 ,014 ,100 ,201 ,188 ,063 ,188 ,651 ,000

N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

P17 Pearson Correlatio n

,833** ,891** ,794** 1,000** ,759** ,651** 1 ,657** ,605** ,591** ,591** ,325 ,343 ,294 ,243 ,294 ,518* ,901**

Sig.

(2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,003 ,008 ,010 ,010 ,188 ,163 ,236 ,332 ,236 ,028 ,000

N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

P18 Pearson Correlatio n

,749** ,624** ,728** ,657** ,560* ,839** ,657** 1 ,405 ,751** ,751** ,373 ,221 ,354 ,313 ,354 ,303 ,807**

Sig.

(2-tailed) ,000 ,006 ,001 ,003 ,016 ,000 ,003 ,096 ,000 ,000 ,127 ,378 ,150 ,206 ,150 ,222 ,000

N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

P19 Pearson Correlatio n

,433 ,592** ,666** ,605** ,372 ,496* ,605** ,405 1 ,500* ,500* ,620** ,588* ,336 ,555* ,336 ,592** ,743**

Sig.

(2-tailed) ,073 ,010 ,003 ,008 ,128 ,036 ,008 ,096 ,035 ,035 ,006 ,010 ,172 ,017 ,172 ,010 ,000

N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

P20 Pearson Correlatio n

,712** ,444 ,532* ,591** ,427 ,569* ,591** ,751** ,500* 1 1,000** ,521* ,450 ,437 ,318 ,437 ,444 ,778**

Sig.

(2-tailed) ,001 ,065 ,023 ,010 ,077 ,014 ,010 ,000 ,035 ,000 ,026 ,061 ,070 ,198 ,070 ,065 ,000

N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

P21 Pearson Correlatio n

,712** ,444 ,532* ,591** ,427 ,569* ,591** ,751** ,500* 1,000** 1 ,521* ,450 ,437 ,318 ,437 ,444 ,778**

Sig.


(3)

N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 P22 Pearson

Correlatio n

,279 ,267 ,293 ,325 ,400 ,400 ,325 ,373 ,620** ,521* ,521* 1 ,632** ,542* ,447 ,542* ,038 ,544*

Sig.

(2-tailed) ,262 ,283 ,238 ,188 ,100 ,100 ,188 ,127 ,006 ,026 ,026 ,005 ,020 ,063 ,020 ,880 ,020

N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

P23 Pearson Correlatio n

,331 ,181 ,309 ,343 ,316 ,316 ,343 ,221 ,588* ,450 ,450 ,632** 1 ,514* ,707** ,514* ,000 ,516*

Sig.

(2-tailed) ,179 ,472 ,213 ,163 ,201 ,201 ,163 ,378 ,010 ,061 ,061 ,005 ,029 ,001 ,029 1,000 ,028

N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

P24 Pearson Correlatio n

,265 ,269 ,265 ,294 ,325 ,325 ,294 ,354 ,336 ,437 ,437 ,542* ,514* 1 ,728** 1,000** -,104 ,478*

Sig.

(2-tailed) ,288 ,280 ,289 ,236 ,188 ,188 ,236 ,150 ,172 ,070 ,070 ,020 ,029 ,001 ,000 ,682 ,045

N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

P25 Pearson Correlatio n

,234 ,256 ,436 ,243 ,224 ,447 ,243 ,313 ,555* ,318 ,318 ,447 ,707** ,728** 1 ,728** ,000 ,495*

Sig.

(2-tailed) ,349 ,305 ,070 ,332 ,372 ,063 ,332 ,206 ,017 ,198 ,198 ,063 ,001 ,001 ,001 1,000 ,037

N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

P26 Pearson Correlatio n

,265 ,269 ,265 ,294 ,325 ,325 ,294 ,354 ,336 ,437 ,437 ,542* ,514* 1,000** ,728** 1 -,104 ,478*

Sig.

(2-tailed) ,288 ,280 ,289 ,236 ,188 ,188 ,236 ,150 ,172 ,070 ,070 ,020 ,029 ,000 ,001 ,682 ,045

N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

P27 Pearson Correlatio n

,467 ,474* ,466 ,518* ,115 ,115 ,518* ,303 ,592** ,444 ,444 ,038 ,000 -,104 ,000 -,104 1 ,492*

Sig.

(2-tailed) ,051 ,047 ,051 ,028 ,651 ,651 ,028 ,222 ,010 ,065 ,065 ,880 1,000 ,682 1,000 ,682 ,038


(4)

TOTAL Pearson Correlatio n

,881** ,854** ,893** ,901** ,737** ,780** ,901** ,807** ,743** ,778** ,778** ,544* ,516* ,478* ,495* ,478* ,492* 1

Sig.

(2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,020 ,028 ,045 ,037 ,045 ,038


(5)

Lampiran 7

Hasil uji validitas kepuasan kerja

Correlations

P28 P29 P30 P31 P32 TOTAL

P28 Pearson Correlation 1 1,000** -,059 -,059 -,059 ,520*

Sig. (2-tailed) ,000 ,817 ,817 ,817 ,027

N 18 18 18 18 18 18

P29 Pearson Correlation 1,000** 1 -,059 -,059 -,059 ,520*

Sig. (2-tailed) ,000 ,817 ,817 ,817 ,027

N 18 18 18 18 18 18

P30 Pearson Correlation -,059 -,059 1 1,000** 1,000** ,822**

Sig. (2-tailed) ,817 ,817 ,000 ,000 ,000

N 18 18 18 18 18 18

P31 Pearson Correlation -,059 -,059 1,000** 1 1,000** ,822**

Sig. (2-tailed) ,817 ,817 ,000 ,000 ,000

N 18 18 18 18 18 18

P32 Pearson Correlation -,059 -,059 1,000** 1,000** 1 ,822**

Sig. (2-tailed) ,817 ,817 ,000 ,000 ,000

N 18 18 18 18 18 18

TOTAL Pearson Correlation ,520* ,520* ,822** ,822** ,822** 1 Sig. (2-tailed) ,027 ,027 ,000 ,000 ,000

N 18 18 18 18 18 18

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(6)

Lampiran 8

Hasil Uji Reliabilitas

Hasil Uji Reliabilitas kecurangan akuntansi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,946 ,950 10

Hasil Uji Reliabilitas pengendalian internal

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,940 ,941 17

Hasil Uji Reliabilitas kepuasan kerja

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items


Dokumen yang terkait

Kontribusi pengendalian internal dan keahlian auditor terhadap pemeriksaan (fraud Auditing) : studi empiris pada auditor internal dan eksternal di jakarta dan bandung

1 10 90

Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal terhadap Kecurangan (Studi Kasus pada PT. Three Star Textile)

2 8 3

Pengaruh Faktor Internal dan Moralitas Manajemen Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Kasus Pada PT. Pelindo I Sumatera Utara)

4 23 123

Pengaruh Pengendalian Internal Dan Moralitas Individu Pada Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Pada Villa Di Kawasan Umalas).

24 72 48

Pengaruh Pengendalian Internal Dan Integritas Pada Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Pada SKPD Kota Denpasar).

3 12 36

Pengaruh Faktor Internal dan Moralitas Manajemen Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Kasus Pada PT. Pelindo I Sumatera Utara)

1 4 11

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, KEPUASAN KERJA, MORALITAS MANAJEMEN, DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI

0 1 10

PENGARUH KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL DAN KESESUAIAN KOMPENSASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI

1 17 10

DAMPAK SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, PRILAKU TIDAK ETIS, DAN MORALITAS MANAJEMEN TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN DEVELOPER DI PEKANBARU

0 1 19

PENGARUH KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL, KEPUASAN KERJA, KESESUAIAN KOMPENSASI, DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI PADA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (OPD) KABUPATEN GROBOGAN

0 1 17